Bab 4

Edwin tiba tiba saja mendapatkan panggilan telepon dari sang ayah, " Halo."

"Kenapa kamu masih di dalam mobil, Daddy sudah menunggu kamu berserta mommy kamu di rumah. Kamu ini lupa, sekarang hari jadi kamu bersama Winda."

Deg ....

Mendengar nama Winda membuat Edwin sedikit ber_gidig ngeri, dari kemarin menolak perjodohan dengan anak sahabat ayahnya.

"kenapa mendadak seperti ini sih, Dad. Edwin kan belum siap bercocok tanam."

Natasha berada disamping Edwin kini mengigit tangannya, ia berusaha kabur. Namun Edwin merangkul bahu Natasha, dan mengunci pintu mobil rapat rapat.

"Apa itu bercocok tanam Edwin?"

Sang ayah tak mengerti bahasa yang dikatakan anaknya.

"Ya ampun Dad, masa nggak ngerti apa itu bercocok tanam, itu tuh kaya pemersatuan bangsa, ke apa ya, belum masuk ke sarangnya gitu. "

Natasha mendengar perkataan Edwin membuat ia berucap, " Ya elah lu, ngomong aja Kawin. Ke begitu aja ribet."

Edwin tak menyangka jika Natasha akan ikut bicara membuat sang ayah tentunya bercanda. " Edwin siapa dia? Kenapa Daddy mendengar suara wanita. "

"Mm, itu. Cuman suara ayam ke jepit. Dad. "

Natasha memajukan bibirnya, dimana sang ayah berucap lagi dalam sambungan telepon, " sedang apa kamu di dam mobil, kenapa ribu seperti itu. "

Natasha yang mendengar hal itu, kini mengeluarkan suara dengan sengaja. " Ah, ih. Uhh. Ih. Terusssss."

Edwin sontak terkejut akan kelakuan wanita bernama Natasha itu. Ia menekan mulut Natasha dengan telapak tangan.

"Berisik."

Natasha kini mengigit telapak tangan itu, dan." Ahkkkk. "

"Edwin, apa yang kamu lakukan. "

Sang papa terdengar murka, ia berpikir jika anaknya tengah melakukan hal tak senono di dalam mobil bersama wanita.

"Edwin, kamu dengan Daddy bicara. Halo. "

Dengan terpaksa Edwin, mematikkan panggilan telepon yang terhubung dengan sang ayah.

Natasha tertawa senang, dimana ia tak henti mengagah. " Lu, dimarahin ayah lu."

"Heh, kamu wanita aneh bisa bisanya."

Edwin merangkul bahu Natasha, menekannya hingga seperti orang yang saling memeluk. " Ahk, sakit. Napas gue, heh lu."

"Rasakan ini. "

********

Di dalam rumah, Pewira seakan murka ia menaruh ponsel di atas meja, terlihat Winda wanita yang akan dijodohkan dengan Edwin anaknya hanya diam menundukkan pandangan.

Lorenja sang ibunda Edwin kini bertanya kepada suaminya, " ada apa sayang, kenapa kamu terlihat marah setelah menelepon anak kita. "

Mengepalkan kedua tangan, Pewira kini menjawab, " jelas aku marah pada anak kita, dia sudah mempunyai pacar, kenapa tidak bilang saja dari awal. MEMALUKAN. "

Lorenja terkejut, ia menutup mulutnya yang tiba tiba mengagah dan berkata, " sekarang anak kita ada di mana?"

" Di depan gerbang rumah, ia berkata jika ia sedang bercocok tanam di dalam mobil. "

Sontak Winda berdiri, ia terkejut akan perkataan Pewira. " Apa om, bercocok tanam?"

"Iya, apa kamu tahu hal itu?!"

Winda mengalihkan pandangan lalu menjawab, " bercocok tanam sama seperti menancabkan bunga pada tanah."

Mengacak rambut dengan kasar, obrolan sudah tak nyambung. " Untuk apa anak kita becocok tanam di dalam mobil, sayang. Bukannya bercocok tanam itu di taman atau di kebun. "

"Jelas aku tak mengerti apa maksud anak kita sayang. "

Menggelengkan kepala, Lorenja mulai berjalan dan mengajak suaminya begitupun Winda, " bagaimana kalau kita menyusul Edwin di dalam mobil. "

"Benar juga. "

"Ya sudah ayo."

Mereka mulai pergi keluar rumah untuk menyusul Edwin yang berada di dalam mobil.

********

Sedangkan Edwin masih bergelut dengan Natasha, dimana wanita berpakaian gaun itu berusaha kabur.

"Kamu tidak akan bisa kabur, ingat itu. "

"Lepaskan, lu nggak bisa nahan gue seenaknya. Lu harus tahu itu."

"Aku tak peduli, siap siap masuk ke dalam penjara."

Tok .... Tok ....

Ketukan tangan terdengar dari jendela mobil Edwin, dimana lelaki itu menggerutu kesal, " apa lagi ini satpam. "

Saat membuka kaca mobil, Pewira dan Lorenja terkejut, melihat Edwin berpelukan dengan seorang wanita di dalam mobil.

Kancing baju banyak yang terlepas, membuat Winda yang melihatnya kecewa.

"Edwin, keluar kamu. "

"Ahk, sial, aku kira siapa. Ternyata Daddy dan mommy, kenapa juga mereka menyusul, " gerutu Daniel.

Pewira kini berusaha tegas pada anak semata wayangnya itu, " Edwin, cepat keluar. "

"Iya, iya. "

Edwin mulai keluar dari mobilnya, sembari menggiring paksa Natasha agar ikut bersamanya.

Lorenja melihat wanita yang dirangkul anaknya terlihat berantakan, banyak noda merah pada kemeja putih Edwin begitupun keringat bercucuran.

Sontak napak Lorenja terasa berat, seperti seseorang yang mengalami sesak napas.

"Sayang, apa kamu baik baik saja."

Pewira mencoba membantu Lorenja yang hampir terjatuh, ia berkata, " sayang, kamu kenapa?"

"Sayang, napasku. Rasanya sesak, melihat kelakuan anak kita."

Lorenja hampir terjatuh ke atas tanah, namun tertahan oleh dekapan Pewira.

Edwin melihat sang ibunda, kini mendekat dan berkata," ini semua tidak seperti yang dibayangkan Mommy dan Daddy. Kami berdua .... "

Pewira menunjuk anak semata wayangnya itu, lalu dengan tegas berkata, " Oh jadi ini yang dimaksud bercocok tanam, main kuda kudaan. Hah. "

Semua menatap ke arah Pewira, dimana Natasha mengerutkan dahi, lalu berbisik dalam hati," dasar id*ot masa baru tahu bercocok tanam itu apa. "

"Daddy, siapa yang main kuda kudaan, dari tadi Edwin ada di dalam mobil. Kalau main kuda kudaan, sempit Dad, tempatnya. "

Natasha hanya mengaruk kepalanya, ia mengerutkan dahi, melihat pertengkaran antara anak dan sang ayah.

"Alah, alasan kamu. Daddy dan mommy suka melakukan hal itu, tapi tidak di dalam mobil, seperti tidak ada tempat lain, MEMALUKAN. "

Edwin berusaha meluruskan kesalah pahaman sang ayah yang berpikir negatip akan dirinya, ia memijat jidat. Merasakan betapa pusingnya menjelaskan pada sang ayah yang tak mengerti mengerti dari tadi.

"Haduuuhh, kalian ini bisa mengerti tidak?"

Lorenja berusaha berdiri, wanita berumur empat puluh lima tahun itu menitihkan air mata dan berkata, " Mommy kecewa pada kamu Edric, bisa bisanya kamu melakukan hal seperti itu di dalam mobil. "

"Mommy, Dad, ayolah mengerti. Aku dan wanita ini tidak melakukan hal, yang ada di pikiran kalian. Tolonglah mengerti?"

Natasha berusaha membela diri, ia mulai melangkahkan kaki, mempelihatkan keluguannya. " Tante, paman. Kami berdua tidak melakukan hal yang kalian pikirkan kok, kami hanya bertengkar karena saya tidak sengaja membuat mobil anak tante dan juga paman rusak. Jadi saya tidak bisa mengganti rugi mobil itu, sampai anak tante dan paman terus menekan saya untuk .... "

Pewira kini menghentikan perkataan Natasha, dimana ia berkata, " main kuda kudaan, atau bercocok tanam. "

Natasha terkejut, ia menggelengkan kepala, dimana Pewira memukul kepala anaknya, " Dasar anak nakal, Daddy sudah bilang jangan terlalu kasar pada wanita, apalagi saat mengajak mereka kuda kudaan. "

Natasha melihat pemandangan itu semakin prustasi, sudah dijelaskan mereka tetap tak mengerti.

"Ya Tuhan, apa yang harus Natasha lakukan. "

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21 Salah
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75 Main bola
76 Bab 76 Teriakan Edwin
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 87
87 Bab 88
88 Bab 89
89 Bab 90
90 Bab 100
91 Bab 101
92 Bab 102
93 Bab 103
94 Bab 104
95 Bab 105
96 Bab 106
97 Bab 107
98 Bab 108
99 Bab 109
100 Keraguan hati.
101 Bab Rasa penasaran Perwira
102 Operasi di mulai
103 kejutan
104 Tak percaya.
105 Tangisan Perwira
106 Ingin mendengar Natasha berkata jujur.
107 Tersenyum
108 Terkejut
109 Menabrak.
110 Obrolan Perwira dan Edwin.
111 Lorenza kenapa?
112 Seperti mimpi.
113 Debat lagi.
114 Sarah benci suster
115 Ketakutan Suster Gina.
116 116
117 117
118 118
119 Merenungnya Edwin.
120 120
121 Bunga untuk sang istri.
122 Pulang ke rumah.
123 Natasha melahirkan
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21 Salah
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75 Main bola
76
Bab 76 Teriakan Edwin
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 87
87
Bab 88
88
Bab 89
89
Bab 90
90
Bab 100
91
Bab 101
92
Bab 102
93
Bab 103
94
Bab 104
95
Bab 105
96
Bab 106
97
Bab 107
98
Bab 108
99
Bab 109
100
Keraguan hati.
101
Bab Rasa penasaran Perwira
102
Operasi di mulai
103
kejutan
104
Tak percaya.
105
Tangisan Perwira
106
Ingin mendengar Natasha berkata jujur.
107
Tersenyum
108
Terkejut
109
Menabrak.
110
Obrolan Perwira dan Edwin.
111
Lorenza kenapa?
112
Seperti mimpi.
113
Debat lagi.
114
Sarah benci suster
115
Ketakutan Suster Gina.
116
116
117
117
118
118
119
Merenungnya Edwin.
120
120
121
Bunga untuk sang istri.
122
Pulang ke rumah.
123
Natasha melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!