Bab 16

Tangisan Lorenza terhenti seketika, saat ia menatap suster berbody segar dan tampak indah dipandang mata. "Mm, kamu kesini."

Suster itu mempelihatkan kepolosannya dihadapan Lorenza," iya, ada apa?"

Wanita tua yang menjadi ibunda Edwin, kini menarik tangan sang suster, membawa suster itu masuk ke dalam gudang.

"Maaf, kenapa membawa saya ke sini?" pertanyaan suster itu membuat Lorenza tertawa. Jelas terlihat raut wajah liciknya itu.

"Kamu masih tanya, kenapa aku sampai membawa kamu ke sini!" jawab Lorenza sedikit bernada tinggi. Ia tak tahan lagi ingin mengacak ngacak wajah cantik jelita sang suster berbola mata coklat itu.

Tangan Sarah, kini memegang leher mulus sang suster, mengusapnya secara perlahan lalu berucap. " Apa bisa aku memenggal kepalamu ini."

Perkataan Lorenza istri dari Perwira membuat suster itu bergetar ketakutan. " Kenapa? Kamu takut?"

Ia berusaha menghindar dari hadapan Lorenza, dengan sigapnya wanita tua itu, menarik baju ketat sang suster hingga robek.

"Ups, maaf saya tak sengaja. "

Suster itu menutup bagian baju yang sobek akibat ulah Lorenza.

Mendekat lalu menarik kembali baju suster, hingga ia berteriak. " HENTIKAN. "

Lorenza mulai menghentikan aksinya, dimana ia mengerutkan dahi, " wah, wah. Kamu bisa melawan juga ya. "

Mendekat, melihat kedua tumpukan gunung yang menggumpal keluar karena baju ketatnya.

"Apa ini bisa dibilang baju bekerja kamu? Memamerkan buah dada?"

Terlihat Lorenza tampak murka, karena melihat tanda merah pada kedua gunung milik sang suster.

"Ini pasti ciri dari suami saya?"

Pertanyaan Wanita berkulit sawo matang itu, malah membuat sang suster gelisah.

"Kenapa diam saja, tebakan saya benarkan, atau jangan jangan salah?"

Pertanyaan kini dilayangkan lagi Lorenza.

"Se-be-nar-nya?"

Lorenza dengan leluasa mencengkram kedua pipi sang suster, " sebenarnya kenapa? Hah? Jawab jangan mengeluarkan perkataan berbelit belit. "

Suster itu tak bisa menjawab sedikitpun pertanyaan Lorenza, ia hanya ketakutan dan merasa kesakitan. Karena Lorenza tak segan segan mempelakukannya begitu sadis.

"Sebenarnya saya tidak berniat sedikit pun mengganggu suami nenek, " ucap sang suster, membuat rasa kesal semakin menggebu gebu.

Tangan Lorenza semakin mencekram kedua pipi Sang suster, " tadi kamu bilang nenek?"

Wanita yang menjadi suster itu menganggukkan kepala, sebari meringis kesakitan karena cekraman yang begitu kuat.

Memegang kulit wajahnya yang memang sudah berkerut, menatap pada kaca ruangan gudang. " Maaf nek, apa aku salah bicara. "

"Berisik kamu." Teriak Lorenza, membuat sang suster ketakutan.

Lorenza kini memikirkan cara, agar bisa membuat wanita yang sok polos ini tidak menganggu suaminya.

Ia memegang pisau, " Nek, tolong jangan lakukan itu. "

"Hem, sepertinya ini akan seru. " Tawa dilayangkan Lorenza, tampak ia memandangi pisau tajam itu.

"Tolong."

Lorenza membekam mulut sang suster dengan kain lap yang ia bawa. " Siap siap saja setelah ini. "

*******

Di dalam ruangan Edwin masih merasakan rasa panik, karena Lorenza sang mommy tak kunjung kembali, sampai kekuatiran itu dirasakan juga oleh Perwira . "Edwin, coba kamu cari mommy kamu. Daddy takut terjadi yang tidak tidak dengan mommy kamu."

"Baiklah kalau begitu."

Perintah Perwira mulai dilaksanakan oleh anaknya, terlihat Edwin keluar dari ruangan sang Daddy.

Edwin berharap tidak ada kejadian mengerikan terhadap mommynya sendiri.

"Kemana mommy, Kenapa dia tidak datang lagi ke ruangan Daddy."

Berjalan mencari keberadaan sang mommy, membuat Edwin terkejut, akan penampakan suster yang tadi bercumbu dengan sang Daddy.

"Loh, bukannya suster itu. "

Menunjuk melihat penampilan yang seperti orang gila, membuat Edwin menggelangkan kepala.

"Kenapa pakaiannya berubah?"

Lorenza tiba-tiba saja muncul di hadapan anaknya, terlihat sekali sang mommy memperlihatkan senyuman manis atas kebahagiaan yang ia dapatkan.

"Mommy, kemana saja, Daddy itu cariin mommy tahu tidak."

Mendengar perkataan dari Edwin, membuat Lorenza menjawab, " sudahlah, Daddy kamu sok soan cariin mommy, toh dia tak pernah peduli selalu cuek. "

semua orang yang berada di rumah sakit itu tertawa, melihat tingkah sang suster yang terus berjalan dengan pakaian robek-robeknya.

"Kamu lihat, suster yang tadi bercumbu dengan Daddy kamu, dia seperti orang yang mempunyai gangguan jiwa. "

Mendengar hal itu malah membuat Edwin curiga, jika yang membuat sang Suster itu berubah adalah sang mommy.

Di dalam perjalanan menuju ke ruangan sang daddy, Edwin mulai berani lagi berbicara di hadapan ibu kandung sendiri, " Apa mommy yang sudah melakukan semua ini?"

Langkah kaki sang mommy tiba-tiba saja terhenti, dimana ia berkata, " Kenapa kamu berpikir bahwa Mommy yang melakukan hal memalukkan ini?"

"Edwin hanya asal menebak saja. "

Lorenza sudah tahu jika anaknya sendiri mencurigai tingkah ibundanya, yang sudah membuat Suster itu malu di hadapan teman-temannya.

"Ya sudah, makanya jangan asal menuduh seperti itu, mommy tak terima loh kamu mengatakan hal itu?"

Edwin yang menurut hanya menganggukkan kepala, mereka kini berjalan berdampingan menuju ke ruangan Sang Daddy.

"Lorenza, akhirnya kamu datang juga. Aku sangat mengkhawatirkan kamu sayang. "

Perkataan Perwira yang membuat Lorenza sedikit jijik. Karena ia merasa, jika suaminya sudah tak setia lagi kepadanya.

Lorenza mendekat ke arah suaminya, Ya mulai membisikan perkataan pada telinga sang suami," aku sudah mengamankan wanita yang sudah mengganggu kamu."

Perwira tak mengerti perkataan Lorenza. Dia tersenyum pipi lalu bertanya, " Apa maksud kamu mengatakan hal itu sayang."

" Sudahlah jangan mengelak lagi, dalam keadaan sakit bisa-bisanya merayu wanita lain."

Perwira berusaha tetap tenang menghadapi sang istri yang terlihat begitu murka, di mana wanita tua itu menunjukkan sebuah rekaman suara suster yang sudah membuat hati Lorenza kecewa.

Rekaman mulai diputar dihadapan sang suami, " Maaf sebelumnya, saya hanya menuruti keinginan Pak Perwira, saya tidak menggoda Pak Perwira sama sekali, dia yang menjajikan uang kepada saya dengan nominal tiga puluh juta, asal memberikan susu segar untuknya. Karena kata Pak Perwira susu istrinya sudah basih dan bau apek, jadi membuat ia tak napsu. Sampai mengakibatkan keracunan, Pak Perwira juga bicara jika ampem anda sudah berkerut seperti nenek nenek, tidak kenyal seperti punya saya."

" Dia berbohong, kata katanya tidak benar, aku tidak pernah mengatakan hal itu!" Perwira berusaha mengelak, ia tak mau tersalahkan atas semua kejadian yang tak di sengaja.

Lorenza malah semakin menjadi jadi, ia memutar lagi rekaman dari suster itu, " Pak Perwira juga mengatakan jika ia ingin mencari seorang istri yang lebih segar dari pada anda, makanya Pak Perwira menawarkan saya uang tiga puluh juta itu. "

"What, itu semua adalah fitnahan yang sangat keji. Tolonglah Lorenza, kamu percaya denganku, suamimu sendiri, " ucap Perwira menempelkan kedua telapak tangan, memohon agar sang istri tak mudah percaya begitu saja.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21 Salah
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75 Main bola
76 Bab 76 Teriakan Edwin
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 87
87 Bab 88
88 Bab 89
89 Bab 90
90 Bab 100
91 Bab 101
92 Bab 102
93 Bab 103
94 Bab 104
95 Bab 105
96 Bab 106
97 Bab 107
98 Bab 108
99 Bab 109
100 Keraguan hati.
101 Bab Rasa penasaran Perwira
102 Operasi di mulai
103 kejutan
104 Tak percaya.
105 Tangisan Perwira
106 Ingin mendengar Natasha berkata jujur.
107 Tersenyum
108 Terkejut
109 Menabrak.
110 Obrolan Perwira dan Edwin.
111 Lorenza kenapa?
112 Seperti mimpi.
113 Debat lagi.
114 Sarah benci suster
115 Ketakutan Suster Gina.
116 116
117 117
118 118
119 Merenungnya Edwin.
120 120
121 Bunga untuk sang istri.
122 Pulang ke rumah.
123 Natasha melahirkan
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21 Salah
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75 Main bola
76
Bab 76 Teriakan Edwin
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 87
87
Bab 88
88
Bab 89
89
Bab 90
90
Bab 100
91
Bab 101
92
Bab 102
93
Bab 103
94
Bab 104
95
Bab 105
96
Bab 106
97
Bab 107
98
Bab 108
99
Bab 109
100
Keraguan hati.
101
Bab Rasa penasaran Perwira
102
Operasi di mulai
103
kejutan
104
Tak percaya.
105
Tangisan Perwira
106
Ingin mendengar Natasha berkata jujur.
107
Tersenyum
108
Terkejut
109
Menabrak.
110
Obrolan Perwira dan Edwin.
111
Lorenza kenapa?
112
Seperti mimpi.
113
Debat lagi.
114
Sarah benci suster
115
Ketakutan Suster Gina.
116
116
117
117
118
118
119
Merenungnya Edwin.
120
120
121
Bunga untuk sang istri.
122
Pulang ke rumah.
123
Natasha melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!