Sementara kehidupan Kayla berjalan apa adanya. Dia sama sekali tidak ada permasalahan. Justru karirnya semakin menanjak naik. Bahkan kini dia sedang mengadakan kerja sama dengan satu perusahaan yang terbesar di wilayah kota tersebut. Perusahaan yang di pimpin oleh seorang pemuda tampan yang statusnya masih lajang.
"Terima, Non Kayla. Saya sangat puas bisa bekerja sama dengan perusahaan anda."
Mickel menyalami Kayla.
"Seharusnya saya yang berterima kasih pada anda, Tuan Mickel. Karena anda bersedia bekerja sama dengan perusahaan kecil milik saya. Perusahaan yang baru belajar merambah untuk lebih maju."
"Jangan merendah seperti itu, Nona Kayla. Justru saya sangat kagum dengan kegigihan dan semangat anda sebagai seorang pemimpin di perusahaan anda. Karena di era global seperti sekarang ini, jarang ada seorang pemimpin perempuan."
Terus saja Mickel memuji kepiwaian Kayla dalam memimpin perusahaan. Apa lagi dalam menyampaikan persentase begitu sangat lancar dan bagus.
Kayla juga sangat senang karena bisa bekerja sama dengan perusahaan yang sudah ternama dan sudah go internasional. Yang sangat di gadang-gadang oleh perusahaan lain untuk bisa mengajak perusahaan tersebut bekerja sama.
Situasi berbeda sedang di rasakan di perusahaan milik, Alvin. Dia saat ini sedang marah besar.
"Bodoh! bagaimana bisa kita gagal mendapatkan tender tersebut! padahal kita sudah memberikan persentase sebaik mungkin! lantas siapa yang berhasil mengajak Tuan Mickel bekerja sama? beruntung sekali orang itu?" Napas Alvin kembang kempis karena emosi.
Sementara asisten pribadinya, gemetaran dan tertunduk dari tadi tanpa menjawab apa yang barusan di tanyakan oleh, Alvin.
"Aan! apa kamu tuli! hingga kamu tak menjawab pertanyaanku barusan?" bentaknya membuat Aan terlonjak kaget.
"A-a-anu, Tuan. Perusahaan milik mantan istri, Tuan. Yang telah memenangkan tender tersebut."
Alvin semakin kesal pada saat mendengar hal itu," mana mungkin, kamu sedang berbohong kan?"
"Nggak, Tuan. Saya berkata yang sesungguhnya," ucap Aan.
Alvin masih saja belum percaya, karena perusahaannya lebih besar dari pada perusahaan Kayla. Tetapi, Tuan Mickel jutsru lebih memilih bekerja sama dengan perusahaan kecil milik Kayla.
"Hem, ini tidak bisa di biarkan. Pasti Kayla menghasut, Tuan Mickel hingga dia mau bekerja sama dengannya. Atau Kayla menggunakan cara yang kotor dengan merayunya mungkin."
Saat itu juga, Alvin berlalu pergi dari ruang kerjanya dan ia pun lekas pergi menuju ke kantor, Kayla.
Setelah sampai, Alvin nyelonong masuk saja ke ruang kerja Kayla. Hal ini membuat Kayla merasa kesal," heh, nggak ada sopan santunnya sama sekali ya?"
"Sombong banget kamu ya? mentang-mentang mensng tender besar," ucap Alvin tersenyum sinis.
Kayla semakin tidak mengerti, dengan maksud dan kedatangan Alvin," untuk apa kamu datang kemari?"
"Untuk memperingatkanmu supaya membatalkan kerja samamu dengan, Tuan Mickel. Karena perusahaan kecilmu ini tidak pantas untuk bekerja sama dengan perusahaan yang ternama seperti perusahaan milik, Tuan Mickel!" ucap lantang Alvin.
"Siapa kamu melarangku, hah? kita kan sudah nggak ada hubungan apa pun. Jadi kamu nggak berhak melarangku untuk bekerja sama dengan siapapun,"
Kayla tersenyum sinis.
"Pasti kamu telah melakukan kecurangan hingga bisa mendapatkan kepercayaan dari, Tuan Mickel. Atau kamu telah merayunya, iya kan?"
Kayla menjadi geram mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Alvin," aku tahu jika saat ini kamu iri dengan prestasi dan keberhasilanku menaklukkan perusahaan ternama, sedangkan perusahaanmu tidak berhasil memenangkan tender ini. Hingga kamu mengatakan hal buruk tentangku."
"Pergilah, aku sedang sibuk jadi tak usah mengganggu pekerjaanku!"
Kayla mengusir Alvin tanpa melihat wajah mantan suaminya itu. Tetapi Alvin tak juga pergi, hingga Kayla menghentikan aktifitasnya," jika kamu tak juga pergi, jangan salahkan aku jika mengusirmu secara tidak terhormat. Aku akan panggil security untuk segera datang menyeretmu keluar dari kantorku!"
"Coba saja jika kamu berani melakukannya. Aku yakin kamu nggak akan berani kurang ajar pada mantan suamimu ini," ucap Alvin lantang.
Saat itu juga Kayla menelpon ke bagian security. Tak berapa lama datanglah dua security sekaligus ke ruang kerjanya dan langsung saja menyeret paksa Alvin untuk keluar dari ruang kerja, Kayla.
"Kurang ajar, kamu ya! aku tidak akan melupakan penghinaanmu ini terhadapku. Lihat saja, aku pasti akan menuntut balas kepadamu dengan segala cara!" Alvin sempat menatap sinis ke arah, Kayla.
"Lepaskan, aku bisa jalan sendiri!" bentak Alvin memberontak pada saat dicekal kedua lengannya oleh dua security.
Pada akhirnya dua security tersebut melepaskan cekalan tangannya pada, Alvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Sunarti
biasa lah marah " dan tak terima merasa tak di hargai si Alvin
2023-10-19
0
Amik Sriindrawati
aneh, ko' ada y org kyk Alvin, sdh gila kli y
2023-07-21
1
Salman Alfarisi
kayaknya Alvin depresi gr2 d gugt cerai Keyla,,mnta kesenangan d luar untk mngibati luka
2023-06-06
2