Melihat kepergian Naya, Kayla hanya tersenyum sinis," ternyata pembalasan sudah mulai berjalan. Belum juga apa-apa, mereka sudah seperti ini?"
Sementara Naya kelimpungan, di dalam taxi on line yang ia tumpangi terus saja berusaha untuk menghubungi Alvin, tetapi nomor ponsel tetap tidak juga bisa di hubungi.
"Di rumah Kayla, tidak ada. Lantas aku harus mencari Mas Alvin kemana? tega banget sih, Mas Alvin berbuat seperti ini di saat aku sedang hamil anaknya?" batin Naya terus saja gelisah.
Naya pasrah dan akhirnya ia pulang, ia begitu sumringah pada saat melihat ada Alvin di teras halaman.
"Mas Alvin, selama tiga hari ini kamu kemana saja? aku baru saja mencari ke rumah Kayla, nggak ada."
Alvin hanya melirik sinis kearah, Naya. Dia tak bicara apapun.
"Mas, aku sedang bicar padamu kenapa kamu diam saja?"
Alvin pun kesal," aku pulang malah kamu nyerocos kaya petasan saja. Cepat bukakan pintunya, aku ingin mandi dan lekas tidur karena lelah sekali!"
"Ya, maaf. Tolong jangan marah lagi."
Naya lekas membuka pintu rumahnya dan pada saat ia akan masuk terlebih dahulu, Alvin lebih dulu nyelonong masuk.
"Astagaa.. kenapa Mas Alvin kok pulang bukannya menjadi lebih baik? kok malah menjadi lebih parah seperti itu ya? aku pikir setelah dia berpisah dari Kayla, aku akan hidup bahagia bersamanya. Belum juga kita menikah, dia sudah seperti ini padaku. Lantas bagaimana kalau kita sudah menikah nantinya?"
Terus saja Naya menggerutu di dalam hatinya, ia begitu kecewa pada sikap Alvin. Tetapi sudah kepalang tanggung, karena dia saat ini sedang hamil anak dari, Alvin.
Pada saat Naya berada di dalam kamar, Alvin baru saja selesai mandi. Tetapi dia masih saja bersikap dingin pada, Naya. Bahkan dia malah tidur nyenyak.
Akhirnya Naya pun diam saja, tak ingin mengganggu waktu tidur, Alvin.
**********
Pagi menjelang....
Alvin sudah bangun, tetapi dia melamun sembari bersandar di ranjang.
"Mas, kamu sudah bangun. Aku sudah buatkan sarapan untukmu. Yuk makan dulu."
Namun Alvin lagi-lagi hanya diam saja, entah apa yg sedang ada di pikirkanmys saat ini.
"Mas...
"Sudah, diam! aku nggak ingin bicara denganmu! aku nggak ingin makan masakanmu!"
Naya bingung sekali dengan sikap, Alvin.
"Mas, tolong jangan seperti ini. Jika aku punya salah padamu, aku minta maaf. Coba kamu ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, hingga kamu pergi sampai tiga hari lamanya. Dan selama tiga hari ini, kamu tinggal dimana?"
Pada akhirnya amarah Alvin mereda.
"Selama tiga hari ini aku tidur di kantor. Kamu ingin menikah denganku, bukan? baiklah, aku akan kabulkan. Tetapi aku tidak bisa menikahimu dengan pesta yang mewah. Aku hanya bisa menikahimu secara sederhana saja."
Naya begitu antusias," nggak apa-apa, mas. Kamu bersedia menikah denganku saja, itu sudah membuatku bahagia."
Saat itu juga, Alvin mengatur semuanya untuk pernikahan dirinya dengan Naya. Walaupun di dalam hatinya tidak ikhlas dengan pernikahannya dengan Naya. Tetapi apa boleh buat, saat ini Naya sedang hamil anaknya.
Pernikahan benar-benar di adakan secara sederhana, bahkan tidak ada satupun dari keluarga Alvin yang datang. Karena memang keluarganya benar-benar tidak mau datang.
*******
Satu Minggu kemudian....
Kondisi Alvin sudah stabil, dia sudah tidak marah-marah lagi dan sudah bisa menerima takdirnya menjadi suami, Naya.
"Mas, kita sudah menikah seminggu. Kenapa kamu tidak mengajakku untuk honeymoon?" rayu Naya.
"Egois banget sih, kamu! apa nggak mikir, kamu ini sedang hamil? jika terjadi apa-apa pada janinmu, bagaimana? aku nggak mau nantinya di salahkan! sudah, nggak usah lagi kamu meminta macam-macam. Sudah aku nikahi dan cukupkan segala kebutuhanmu saja seharusnya kamu bersyukur."
Alvin pun melangkah ke pelataran dimana mobilnya sudah terparkir. Segera Alvin berangkat ke kantor tanpa memperdulikan, Naya yang terpaku di ambang pintu rumah.
"Huh, senang sih ya. Aku sudah menikah dengan Mas Alvin dan dia juga selalu mencukupi segala kebutuhanku. Tetapi sikapnya sudah tidak romantis seperti dulu lagi. Ah biarlah, mungkin jika anak ini sudah lahir, Mas Alvin berubah lembut lagi."
Sementara tanpa sepengetahuan Naya, Alvin tidak ke kantor. Dia malah jalan dengan wanita lain yang dia kenal pada saat tiga hari tidak pulang ke rumah.
"Sudah lama menunggu, sayang?'
"Belum kok, mas. Sekarang juga apa kira check in hotel?"
Mereka pun pergi ke hotel yang ada di luar kota.
Beberapa jam kemudian....
Mereka telah sampai di sebuah kamar hotel. Dan terjadilah hal yang tidak di inginkan. Pergumulan dua insan yang bukan suami istri.
"Mas, kamu betah sih hidup menduda?"
Wanita ini tidak tahu jika Alvin sudah menikah dengan Naya. Dia mengaku jika dirinya stres karena tiba-tiba di cerai oleh istrinya. Dia mengiba di hadapan wanita itu, hingga wanita itu percaya saja padanya.
"Mau bagaimana lagi, sayang. Aku trauma dengan pernikahan. Nggak apa-apa kan, kita jalani hubungan seperti ini, dulu?"
Wanita itu hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun. Alvin berada di luar kota untuk beberapa. Dia tidak pulang ke rumah, hingga Naya kelabakan dan menelpon, tetapi Alvin memang sengaja tidak mengaktifkan ponselnya.
Pada saat wanitanya sedang tidur, barulah Alvin mengirimkan pesan pada Naya bahwa dirinya sedang berada di luar kota dan baru bisa pulang esok hari.
"Aneh, masa iya kok di luar kota karena urusan kantor? ah biarlah, aku malas jika kebanyakan bertanya yang ada nanti aku terus di omelon, Mas Alvin kabur lagi."
Naya tidak peduli dengan sikap acuh Alvin. Yang dia pedulikan hanyalah segala kebutuhannya selalu tercukupi dan tidak pernah kekurangan apapun. Dan anaknya ada bapaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Rama Blaem Blaem
angel ws angel.... dasar penghianat.... emang dasar watak tukang selingkuh.. selamanya akan sperti itu😡👊
2023-06-05
0
Emon
jalang hasil ngrebut di rebut jalang yg lain
2023-05-02
2
Widi Widurai
dasarnya pengkhianat jd nya gini
2023-04-26
2