Perhatian Mickel

Sejak saat itu, Alvin sama sekali tidak tenang hidupnya. Dia begitu kesal dan tak terima dengan apa yang telah menimpa dirinya.

"Aku tidak akan menyerah begitu saja, aku akan datangi kantor Tuan Mickel!"

Saat itu juga, Alvin ke kantor Tuan Mickel bersama dengan Aan. Kedatangan Alvin yang secara tiba-tiba membuat kaget, Tuan Mickel.

"Ada apa anda kemari, Tuan Alvin?" tanyanya seraya memicingkan alisnya.

"Maaf, Tuan Mickel. Jika kedatangan saya mengganggu dan tidak memberitahu terlebih dahulu."

"Sudah katakan saja, karena sebentar lagi aku akan ada date line dengan perusahaan baru,' ucap Tuan Kelvin tegas.

"Tuan, sebelumnya saya minta maaf. Apa anda tidak salah, dengan memilih perusahaan kecil milik mantan istri saya untuk di ajak bekerja sama?"

Perkataan Alvin membuat Tuan Mickel kesal," siapa kamu mengaturku dan kesannya meremehkan pilihanku? aku tahu apa maksud dari perkataanmu itu karena kamu iri bukan? aku lebih memilih perusahaan mantan istrimu dari pada perusahaanmu? pergilah, hanya menyita waktuku saja!"

Tetapi Alvin tidak juga pergi, dia malah semakin berani," Tuan, kenapa anda berkeras hati bekerja sama dengan perusahaan mantan istri saya? apa karena dia telah memberikan imbalan yang luar biasa, surga dunia pada anda ya?"

BRUG!!!

Tuan Kelvin kesal, ia menggebrag mejanya.

"Dasar kurang ajar kamu ya? kamu pikir aku nggak tahu scandal yang telah terjadi antara kamu dan teman mantan istrimu? kalian telah berselingkuh dan saat ini dia sedang hamil bukan? apa mau aku beberkan keburukanmu ini di hadapan orang banyak! cepat pergilah, sebelum emosiku semakin memuncak!"

Saat itu juga, Alvin keluar dari ruang kerja, Tuan Mickel. Sejenak dia pun berpikir," dari mana Tuan Mickel tahu tentang perselingkuhanku dengan Naya? apa mungkin Kayla yang telah cerita padanya? yah...pasti dia, siapa lagi!"

Kini Alvin sangat membenci Kayla, gara-gara dia salah saing dalam bisnis. Seorang pengusaha yang sudah diincar olehnya sejak dulu, justru kini memilih bekerja sama dengan, Kayla. Alvin menyatakan dirinya perang dengan, Kayla. Dia berjanji pada dirinya sendiri, untuk segera membalas kekalahannya dengan menghancurkan bisnis, Kayla.

******

Beberapa hari kemudian....

Tuan Mickel datang menyambangi rumah, Kayla tanpa sepengetahuan Kayla. Hingga Kayla begitu terkejut.

"Tuan Mickel, suatu kehormatan anda bersedia menyambangi rumah saya. Tetapi kondisi saya berantakan seperti ini. Apakah ada hal penting yang ingin Tuan sampaikan?" Kayla merasa gugup dengan kedatangan Tuan Mickel yang secara tiba-tiba.

"Bukan hal penting, bukan urusan kantor. Makanya aku datang ke rumahmu. Sebenarnya aku ingin kemari beberapa hari yang lalu, tetapi begitu sibuk. Hingga hari ini baru sempat kemari."

Tuan Mickel menceritakan tentang kedatangan Alvin beberapa hari yang lalu. Dan juga menceritakan apa saja yang telah Alvin katakan padanya.

Mendengar apa yang barusan di katakan oleh, Tuan Mickel. Kayla sempat kaget dan terperangah," jadi setelah dia menemuiku di kantor, dia datang ke kantor anda?"

Tuan Mickel memicingkan alisnya," astaga.. ternyata dia menemuimu terlebih dahulu? lantas apakah dia sempat menyakitimu?"

"Tidak, Tuan. Dia tidak terima jika saya berhasil bekerja sama dengan, anda. Dan menurutnya, saya ini nggak pantas untuk bekerja sama dengan perusahaan, anda," ucap Kayla.

Tuan Mickel begitu kesal pada Alvin, dia tidak habis pikir dengan sifat Alvin yang sudah di luar batas.

"Nona Kayla, sebaiknya hati-hati padanya. Karena aku rasa, dia itu punya rencana jahat padamu," pesan Tuan Mickel.

Kayla pun menganggukkan kepalanya. Dia mengucapkan terima kasih atas nasehat dari, Tuan Mickel padanya.

Setelah cukup lama berada di rumah Kayla, Tuan Mickel berpamitan pulang. Tetapi dia begitu mengkhawatirkan Kayla, apa lagi saat ini Kayla hanya tinggal sendiri saja.

Tuan Mickel memutuskan untuk mengerahkan seluruh anak buahnya untuk segera berjaga di sekitaran rumah, Kayla. Karena dia tidak ingin terjadi hal buruk pada, Kayla.