Pagi menjelang, kebetulan hari libur. Kayla melangkah ke kamar Naya," lagi sibuk nggak, Nay?"
"Nggak kok, ada apa?"
"Aku ingin bicara sebentar denganmu, bisa kan?" Kayla ragu.
"Bicara saja, kenapa mesti sungkan sih?" Naya berusaha tersenyum walaupun sebenarnya dia enggan.
Untuk mengawali pembicaraan, Kayla menanyakan perihal tentang kecurigaannya terhadap Naya.
"Nay, apakah kamu sudah punya pacar?"
Naya langsung murung," kepo sekali dengan hidup pribadiku? kenapa kamu ingin tahu aku sudah punya pacar atau belum?"
"Maafkan aku, Nay. Tolong jangan tersinggung seperti ini. Aku bertanya seperti ini, karena aku beberapa kali tak sengaja mendengar seseorang sedang bercinta di dalam kamarmu. Sangat jelas aku mendengar erangannya," ucap Kayla.
"Seenaknya saja kamu mengatakan hal itu, mana mungkin aku membawa seorang pria ke rumahmu? mungkin saja yang kamu dengar saat itu aku sedang melihat film di ponselku,' elak Naya.
"Ya sudah, aku minta maaf karena telah salah paham. Oh ya, Naya. Ada satu hal lagi yang ingin aku katakan padamu...hemm... tapi nggak jadi dech."
Kayla lekas berlalu pergi dari kamar Naya, dia merasa nggak enak jika akan mengusir Naya dari rumah.
Seperginya Kayla, Naya tersenyum sinis," aku tahu apa yang ingin kamu katakan, Kayla. Kamu ingin memintaku pergi dari rumah ini. Karena aku sudah tahu dari Mas Alvin. Aku juga akan pergi sekarang juga kok, kebetulan Mas Alvin sudah memberikan rumah untukku."
Naya segera berkemas, tak berapa lama kemudian...
Naya berpamitan pada Kayla dan Alvin.
"Naya, aku minta maaf ya. Beberapa bulan ini merepotkanmu dengan adanya aku tinggal di sini. Aku sudah memutuskan untuk keluar dari rumah ini, karena kebetulan aku sudah mencicil sebuah perumahan yang tak jauh dari sini."
Kayla memicingkan alisnya mendengar perkataan dari Naya," mencicil perumahan, bukankah kamu bekerja dengan suamiku saja baru dua bulan terakhir, memangnya uangnya sudah cukup untuk mencicil rumah?"
"Apa kamu lupa, Kay? jika almarhum Mas Martin memiliki sebuah rumah dan rumah itu telah aku jual untuk membeli sebuah perumahan," ucap Naya berbohong.
"Seharusnya tidak perlu kamu jual, Nay. Tapi bisa kamu tempati rumah peninggalan dari almarhum Mas Martin. Dengan begitu kamu tidak usah repot-repot mengeluarkan banyak uang untuk mencicil perumahan. Hasil kerjamu bisa kamu tabung," ucap Kayla.
"Kamu tidak tahu ya, Kay. Bahwa sebenarnya aku sama sekali tidak membayar sepeserpun untuk rumah yang akan aku tempati. Dan rumah peninggalan almarhum Mas Martin juga masih utuh, belum aku jual. Aku hanya mengarang cerita saja kepadamu," batin Naya.
Saat itu juga Naya keluar dari rumah Kayla, bahkan ia meminta izin pada Kayla untuk Alvin mengantarnya. Tanpa ada rasa curiga, Kayla mengizinkan Alvin mengantarkan, Naya.
Sepanjangan perjalanan menuju ke perumahan elit, Naya terus saja meminta kepada Alvin untuk segera menikahinya.
"Mas, mau sampai kapan hubungan kita seperti ini? apa kamu hanya ingin bermain-main saja denganku? bukankah kamu sendiri yang telah mengatakan akan bertanggung jawab atas meninggalnya almarhum, Mas Martin dengan kamu menggantikan posisinya?"
Sejenak Alvin menghentikan laju mobil," aku masih ingat dengan janjiku padamu, di depan makam almarhum Martin."
"Aku ingin menunggu waktu yang tepat untuk menikahimu, karena saat ini aku masih bersama dengan, Kayla."
Naya tersenyum sinis," kenapa sepertinya kamu berat sekali untuk melepaskan Kayla demi aku, Mas?"
"Jelas saja aku berat melepaskan Kayla, karena aku masih sangat mencintainya," ucap Alvin yang membuat Naya marah.
"Jadi kamu tidak cinta padaku, hanya cinta pada, Kayla saja? lantas apa arti hubungan kita selama ini? bahkan kita sudah sering melakukan hubungan suami istri," tanya Naya kesal.
"Jujur saja aku melakukannya denganmu karena aku tidak tega padamu, secara kamu ditinggal oleh almarhum Martin belum lama, pasti kamu kerap kali merasa kesepian. Aku hanya ingin mengobati rasa kesepianmu itu, dan aku bersamamu juga karena rasa bersalahku kepada, almarhum Martin,' ucap Alvin yang semakin membuat Naya naik pitam.
"Jadi kamu bersamaku hanya terpaksa saja, tidak ada rasa cinta sama sekali? jahat banget sih kamu, mas!" umpat Naya.
"Nay, kamu yang memaksaku untuk jahat padamu. Dengan kamu memaksaku menjadi apa yang kamu inginkan. Padahal aku sudah bersedia untuk menanggung segala kebutuhanmu. Tetapi kamu justru meminta lebih."
"Kamu meminta aku menjadi pengganti almarhum Martin. Kamu kan, yang sering memaksaku dan menggodaku untuk mau bercinta denganmu."
"Aku ini lelaki normal, yang kerap kali butuh itu. Ibarat kucing di sodori ikan asin mana menolak."
Naya tak bisa berkata apapun, tetapi di dalam hatinya berjanji akan benar-benar membuat Alvin menjadi miliknya," lihat saja ya, Mas Alvin. Semua perkataanmu ini telah menyakitiku. Dan secepatnya aku akan bongkar hubungan kita pada, Kayla!"
"Mas, aku minta maaf ya. Karena memang aku kerap kali kesepian dan butuh belaian tangan lelaki. Tetapi aku sudah benar-benar cinta padamu. Aku rela, mas. Jika kita hanya menikah siri saja, please...mau ya mas."
Terus saja Naya mencoba membujuk Alvin, tetapi kali ini tidak berhasil," aku minta maaf, Naya. Setelah aku berpikir lagi, aku nggak akan bisa meninggalkan Kayla hanya demi kamu."
'Justru aku ingin kita akhiri hubungan kita saat ini juga, karena aku nggak ingi suatu saat nanti, Kayla mengetahuinya. Aku yang salah di sini, karena mau saja melayanimu."
"Carilah lelaki lain saja yang masih lajang kan banyak. Bisa kamu jadikan sebagai suamimu."
Naya marah besar," tidak bisa, dan aku tidak mau! kamu yang telah menyebabkan suamiku mati! apa kamu tidak ingat, waktu itu kamu yang memintanya mewakili dirimu ke luar negeri. Jika waktu itu kamu yang berangkat, bukan suamiku yang mati, tetapi kamu!"
"Nay, semua itu sudah takdir dari yang Kuasa. Kenapa kamu selalu saja menyalahkanku?" protes Alvin.
"Semua bukan takdir! pokoknya aku nggak ingin hubungan kita sampai di sini ya! aku ingin terus berlanjut! apa kamu mau aku bongkar semuanya sekarang juga di hadapan, Kayla? dan apa kamu mau aku sebarkan video percintaan kita di seluruh akun sosial media, supaya reputasimu hancur!' ancam Naya.
"Jika kamu menyebarkan video kita, sama saja kamu mencemarkan nama baikmu sendiri. Apa kamu nggak malu, secara yang bermain di dalam video itu aku dan kamu?"
Tetapi Naya sudah di butakan cinta, hingga dia tak berpikir tentang rasa malu sedikitpun.
"Aku sama sekali tidak malu, asal aku puas membalas sakit hatiku padamu! hancur, hancur sekalian!" ucap Naya tersenyum sinis.
"Dasar gila!" umpat Alvin seraya melajukan mobilnya arah ke rumah baru Naya.
"Aku memang gila, kamu yang telah membuatku gila. Jadi jangan macam-macam, dengan orang gila yang mampu melakukan seribu macam cara untuk menghancurkan bisnismu!'
"Jadi lelaki itu jangan plin-plan! harus tepati janji!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Sunarti
dasarnya Naya perempuan yg tak tahu malu sdh di tolong malah minta yg lebih ngajak Alvi utk bercinta dan Alvi sng bodoh mw aja
2023-10-06
1
Eti Alifa
rai badak iki melune😡 si alvin yo ngono kaya kebo di culek irunge😡
2023-06-17
1
Rama Blaem Blaem
diiih... pelakor.. ngotot amat pengin dinikahi🙈
2023-06-05
1