Bab 20. Dituntut Berpenampilan Modis

Untuk pertama kalinya Zivanya mulai memakan makanan yang tidak pernah ia cicipi sebelumnya, bahkan seumur hidupnya. Aneh, menggelikan serta seperti ada sesuatu yang lengket di dinding mulutnya.

"Kok gini ya rasanya?"

Suapan pertama masih bisa ia telan. Lalu suapan-suapan berikutnya ia pun sampai menahan napas untuk dapat menelannya. Sungguh pengalaman yang sangat aneh baginya. Baru kali ini Zivanya memakan makanan mentah seperti itu.

"Alhamdulillah habis. Aneh banget sih Bos bisa-bisanya dia suka sama makanan model begini. Enak juga kalau dimasak sampai matang Bos!" Zivanya bermonolog sambil menatap piring kosong yang seolah itu adalah Aries.

Gadis itu langsung membereskan piring kotor lalu mencucinya hingga bersih, sampai dimasukkan kembali ke dalam rak yang berada di salah satu laci kitchen set itu.

Setelah semuanya selesai, Zivanya lekas menuju ruang kerja Aries. Sebelum masuk, pastinya ia mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Ya masuk!"

Mendengar suara sahutan dari dalam dan bisa dipastikan kalau itu Aries, Zivanya membuka pintu lalu masuk ke dalam.

"Ada apa Bos panggil saya?" tanya gadis itu sambil menundukkan pandangannya.

Aries yang sedang duduk di kursi kebesaran pun mengeluarkan sebuah amplop panjang berwarna putih dari dalam laci mejanya.

"Kemarilah dan duduk di situ," pinta Aries sambil menunjuk kursi yang ada di depan mejanya menggunakan lirikan mata.

"Baik Bos." Zivanya berjalan mendekat lalu duduk.

"Ini daftar bahan makanan yang harus kamu belanjakan besok pagi." Aries menggeser amplop itu ke depan Zivanya. "Di dalam amplop itu juga ada uang tunai dan kartu debit dengan limit seratus juta. Saya harap kamu bisa menggunakannya dengan bijak," jelas pria itu.

Zivanya mulai membula amplop tersebut dan membaca daftar belanjanya. Di sana terdapat lima puluh item. Separuh diantaranya barang yang harus benar-benar di beli. Sedangkan separuh lainnya ada yang tidak wajib serta daftar kosong.

"Bos, ini list yang kosong--"

"Itu sengaja saya kosongkan. Isi saja dengan keperluan kamu." Ariea memotong ucapan Zivanya.

"Oh, baik Bos. Terima kasih."

"Ingat, harus pergunakan dengan bijak. Jangan sampai ada yang terlewat karena untuk belanja barang yang wajib itu hanya satu bulan sekali. Sampai disini paham?" jelas Aries dengan tegas.

"Paham Bos ... Hm, kalau belanja pakai kartu lalu uang tunainya buat apa?" tanya gadis itu.

"Itu hanya untuk biaya darurat saja. Terserah kamu gunakan untuk apa. Yang jelas, uang yang ada di amplop itu untuk satu bulan penuh."

Zivanya mengangguk paham.

"Oh iya, untuk makan saya sehari-hari kamu gak usah pikirkan karena saya sudah ada restauran langganan yang telah dibayarkan oleh saya."

Kali ini Zivanya bernapas lega. Itu artinya ia tidak perlu susah-sudah belajar masak. Akan tetapi mengingat perkataan Aries sewaktu di meja makan, mungkin Zivanya bisa melihat video tutorialnya di media sosial. Zaman sekarang sudah ada ponsel dan internet, segala informasi pun pasti akan mudah di dapatkan olehnya, pikir gadis itu.

"Ada lagi yang mau kamu tanyakan?" Aries masih meluangkan waktunya.

Zivanya tersenyum sungkan. "Maaf Bos. Besok pas belanja saya berangkat sama siapa ya?" tanyanya kemudian.

"Oh itu, nanti ada sopir dari kantor yang akan mengantarkanmu."

Zivanya membulatkan mulutnya lalu mengangguk. "Oke Bos, kalau gitu saya izin balik ke kamar ya?"

Ketika Zivanya hendak berdiri, seketika Aries mencegahnya.

"Tunggu dulu!"

"Ada apa Bos?" Gadis itu duduk manis kembali.

"Saya belum menjelaskan tugas barumu."

Zivanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil cengengesan. "Oh iya ya, maaf Bos maaf."

Aries menggeram. "Pertama, kamu harus bangun jam setengah lima. Harus sudah mandi dan berpakaian rapi. Kedua, kamu persiapkan pakaian kerja saya. Ketiga, kamu harus ikut dengan saya ke kantor. Keempat, ikuti perintah dari saya dan jangan banyak protes. Dan yang terakhir, ubah penampilanmu supaya bisa lebih modis."

Gadis tujuh belas tahun itu bersusah payah menelan ludahnya sendiri tatkala mendengar peraturan yang barusan disebutkan oleh Aries.

"Bos, saya gak punya baju modis. Ada juga gamis sama kerudung syar'i," ujar Zivanya begitu polos.

Aries berdecak. "Sudah bisa saya duga," gumam pria itu. "Lantas kenapa kamu gak tutup rambutmu dengan kerudung? Kamu bilang kalau kamu itu muslim."

Zivanya langsung tercekat sekaligus merasa tertampar. Wajahnya menunduk merasa malu pada dirinya sendiri.

"Karena saya ... " Gadis itu mengulum bibirnya. Ia masih bingung kata apa yang akan digunakan untuk memberi sebuah alasan pada Aries. "Saya dapat informasi dari Queen kalau bekerja dengan Bos harus pakai pakaian terbuka. Karena saya gak punya dress seperti miliknya, jadi saya pakai pakaian seperti ini."

Aries menepuk kening sambil mengempaskan punggung dan kepalanya ke sandaran kursi. Tidak mungkin juga kalau Zivanya pergi ke kantornya memakai gamis dan kerudung syar'i saat ini. Mengingat semua pekerja di kantornya di kantornya itu tidak ada yang memakai kerudung. Sebab mayoritas memang pekerja laki-laki.

Pria itu membuka laci lalu mengeluarkan sebuah kartu kredit berwarna hitam. "Ini kartu untukmu. Pakai kartu ini untuk membeli barang supaya menunjang penampilanmu seolah tampak sepadan dengan saya."

"Bos ini terlalu berlebihan. Saya disini hanya seorang pembantu, saya--"

Aries memutas malas bola matanya. "Gak usah merendah. Anggap saja ini gaji yang saya berikan padamu."

"Tap--"

"Gak usah banyak protes. Ingat peraturan keempat!" tegas Aries seketika mampu membungkam mulut Zivanya untuk tidak berbicara lagi.

"Baik Bos."

"Ya sudah ini ambil dan segera kembali ke kamarmu," perintah Aries.

Zivanya langsung mengambil kartu itu kemudian pamit dari hadapan Aries. Sementara itu setelah kepergian Zivanya, Aries menyunggingkan senyum menyeringai ke arah pintu yang baru saja di tutup oleh gadis itu.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!