Bab 11. Ada Apa Yah?

"Arion, terima kasih atas segala kebaikanmu. Ku harap kita masih bisa berteman baik." Zivanya menundukkan wajahnya. Ia tidak mampu mengutarakan apa yang dirasakannya juga pada Arion. Gadis cantik itu membiarkan rasa nyaman ketika berada di sisi Arion sebagai rasa terindah yang belum pernah ia rasakan selama ini.

"Iya aku harap juga begitu." Arion menarik lembut sebelah tangan Zivanya lalu menggenggamnya. Mata keduanya bertemu, saling menatap sangat lekat. "Besok aku akan kembali ke negara tempatku sekolah dan akan menetap selama kurang lebih tiga tahun untuk membantu perusahaan orang tuaku di sana. Aku harap saat kembali ke sini, aku bisa menemuimu lagi seperti saat ini."

Zivana membiarkan tas itu di atas pangkuannya. Sebelah tangan yang tidak digenggam oleh Arion, menyeka air matanya. Namun ia masih tidak mampu berkata apapun. Ingin rasanya bilang pada pria itu untuk tetap disini menemani hari-harinya. Layaknya orang yang baru pertama kali jatuh cinta, ada keegoisan yang ingin memiliki seutuhnya.

"Boleh aku memelukmu? Sebagai tanda perpisahan kita untuk sementara waktu?" tanya Arion meminta izin. Sebab pria itu masih menghargai jika memang ditolak oleh Zivanya.

"Maaf Arion ... "

"Tidak apa, kalau gitu kita bersalaman saja. Bagaimana?" usul Arion sambil tersenyum dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Zivanya pun menganggukkan kepala. "Selamat tinggal Arion. Semoga kesuksesan selalu bersamamu. Berkabarlah denganku jika memang kamu ada waktu."

"Iya kamu tenang saja. Selama aku masih menyimpan kontakmu, aku akan menghubungimu." Keduanya saling melepaskan jabatan tangan mereka. "Masuk sana. Sudah malam, aku takut di grebek pak RT," seloroh Arion.

Zivanya terkekeh, "Iya." Kemudian membuka pintu mobil. "Aku masuk dulu ya Arion. Kamu hati-hati di jalan," kata gadis cantik itu dengan wajah yang berseri-seri.

"Eh Zivanya!" Arion tiba-tiba menarik tangannya, sontak membuat gadis itu terduduk kembali ke kursinya.

CUP!

Kecupan singkat singkat mendarat di pipi Zivanya. Akan tetapi itu bukan berasal dari bibir Arion, melainkan tangan pria itu yang sengaja dibentuk kuncup lalu di tempelkan pada pipi Zivanya. Hal itu membuat gadis cantik itu tesentak serta tersipu malu.

"Good night." Arion berbisik di telinga Zivanya.

Gadis itu pun merapatkan matanya hingga membentuk kerutan pada ekor mata sambil tersenyum kesenangan. "Night too Arion."

Zivanya keluar dari mobil dengan membawa tas berisi uang di tangannya. Lalu Arion pun membunyikan klakson kemudian melajukan mobilnya pergi dari sana. Tak lupa Zivanya pun melambaikan tangan hingga mobil yang dikendarai Arion sudah cukup jauh.

...----------------...

Beberapa bulan kemudian, sekitar satu jam yang lalu pengumuman kelulusan sekolah telah diumumkan saat upacara bendera. Seluruh siswa siswi kelas tiag tahun ajaran ini dinyatakan lulus seratus persen.

Zivanya sangat bahagia. Ia berhasil melewati hal terberat di akhir masa sekolahnya. Meski begitu, ayahnya jadi jarang sekali pulang setelah diberi uang oleh dirinya. Semakin kesini Zivanya pun curiga. Niatnya sepulang sekolah ia akan mencari tahu kemana saja ayahnya pergi.

Ditengah riuhnya suasana kelas, tiba-tiba masuk seorang guru yang merupakan wali kelas di kelas Zivanya. Seketika kelas pun jadi hening, begitu pun dengan kelas di sebelah dan sebelahnya lagi.

"Sudah teriak-teriaknya?" sindir wali kelas dengan bawaan wajah ketus dibalik kacamatanya.

Namun tidak ada satupun yang menjawab. Mereka hanya saling lirik satu sama lain dengan teman sebangkunya.

"Setelah saya bagikan hasil kelulusan kalian. Saya juga akan memberitahukan siswa yang meraih nilai paling tinggi pada ujian nasional tahun ini. Bahkan nilainya itu tertinggi pula dalam tingkat provinsi."

Semua murid yang ada di hadapan wali kelas itu merasa gelisah sekaligus penasaran. Akan tetapi, berbeda dengan Zivanya. Gadis cantik itu hanya bersikap santai. Mengingat baginya, cara belajarnya kemarin itu sungguh diluar dari kata serius. Pikirannya sedang bercabang dan hidupnya hanya bisa pasrah dengan keadaannya yang serba pas-pasan.

Hubungannya dengan Arion pun terputus semenjak satu bulan yang lalu. Entah kenapa Arion tidak bisa dihubungi dan seakan 'ya sudah'.

Zivanya sempat kesepian dan fokus belajarnya mulai menurun. Bahkan setiap kali mengikuti bimbel, dirinya sulit sekali memahami pelajaran yang diterangkan oleh guru.

"Sudah siap semuanya," kata wali kelasnya semakin membuat semuanya tambah penasaran.

"Ibu buka ya? Bismillahirrohmanirrohiim." Mata wali kelas itu melihat ke semua muridnya. "Zivanya Larasati!"

Semuanya berteriak histeris. Tidak menyangka dan saling bertukar pandang satu sama lain. Sementara Zivanya sendiri pun terkejut bukan main serta bertanya-tanya dalam hati 'kenapa bisa?'.

"Zivanya, sini kamu maju!" perintah wali kelas dengan tegas. Namun raut wajah Zivanya tampak ragu.

"Beneran saya Bu?" tanya Zivanya memastikan karena dirinya tidak mau sampai di 'prank' oleh gurunya sendiri.

"Ya memang kamu. Gak percaya?" sahut wali kelasnya.

Zivanya cengengesan sambil menggelengkan kepala.

"Ya sudah saya tukar saja nanti nilaimu ya sama yang lain?" ancam wali kelasnya. Seketika Zivanya berdiri lalu maju ke depan.

"Jangan Ibu, hehehe."

Wali kelasnya pun tersenyum ketika Zivanya telah berdiri tepat di sampingnya. "Selamat ya Zivanya, kamu sudah membuat Ibu dan juga guru lain bangga. Meskipun awalnya Ibu sempat hampir putus asa. Pasalnya kamu dan teman-teman lainnya yang ada di kelas ini selalu membuat Ibu marah sampai ke ubun-ubun karena gak ngerti-ngerti." Matanya berkaca-kaca karena terharu.

"Terima kasih Bu. Walaupun Ibu marah, tapi saya bersama teman-teman juga berusaha untuk bisa mempertahankan nilai kami," balas Zivanya dengan kerendahan hatinya. Lalu wali kelasnya pun mengangguk seraya tersenyum.

"Oh iya, Ibu juga mau bilang selamat ya pada kalian, anak-anak Ibu. Nilai-nilai kalian pun sudah berada di atas rata-rata nilai teman-teman kalian di kelas lain. Ibu bangga pada kalian!"

...----------------...

Setelah sudah diperbolehkan untuk pulang, Zivanga langsung bergegas pulang ke rumahnya terlebih dahulu menggunakan kendaraan umum.

"Kiri, kiri!" Mobil pun berhenti tepat di depan gang rumahnya. Lalu ia pun turun kemudian memberikan beberapa jumlah uang kepada sopirnya.

Sesaat kemudian, Zivanya berbalik badan lalu berjalan menuju rumahnya. Dari kejauhan, ia melihat sebuah mobil terparkir di depan gerbang rumah.

"Apa itu mobil Arion? Apa Arion pulang ke Indo dan menemuiku?" gumam Zivanya semakin mempercepat langkahnya.

Namun ketika sudah berada di dekat mobil itu, Zivanya tidak melihat tanda-tanda orang keluar dari dalamnya. Gadis itu menghela napas berat.

"Ah, mimpi saja aku! Mana mungkin Arion tiba-tiba datang setelah putus komunikasi satu bulan yang lalu."

Akhirnya gadis cantik itu masuk ke halaman rumah. Terlihat pintu rumahnya terbuka. Kemudian dia berpikir.

"Oh mungkin tamunya Ayah."

Zivanya membuka sepatunya terlebih dahulu. Lalu masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum," ucapnya. Seketika langkahnya terhenti karena melihat dua buah koper miliknya ada di ruang tamu. Kemudian pandangannya beralih pada dua orang berpakaian serba hitam, pria dan wanita.

"Waalaikumsalam. Nah ini anak saya. Bapak dan Ibu bisa segera membawanya sekarang. Karena sebentar lagi pihak bank akan ke rumah untuk melakukan penyitaan pada rumah ini.

Zivanya mengerutkan alisnya, merasa tidak terima dan tidak mengerti.

"Tunggu Yah! Ada apa sebenarnya ini? Kenapa aku harus dibawa sama kedua orang ini? Dan kenapa rumah ini sampai disita oleh bank? Jelaskan dulu padaku Yah!"

Kedua matanya memerah, Zivanya sangat marah. Terlebih melihat raut wajah ayahnya yang tampak santai.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

dasar orang tua gak punya hati dan rasa ksih syg kepada ank.

2023-03-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!