Vitamin

Hari-hari berlalu begitu cepat. Lebih cepat dirasakan oleh Nurul yang setiap harinya sibuk dengan urusan kampus serta pekerjaannya yang membuatnya bersemangat untuk terus melangkah maju. Tidak mengetahui siapa ayah bunda tidak menjadikan Nurul cengeng. Ia justru menjadikan itu tolak ukur untuk hidupnya. Menjadikannya semakin termotivasi untuk selalu berdiri di kaki sendiri.

Gue nggak tahu siapa orang tua gue dan gue juga nggak pingin tahu. Entah gue ini anak hasil hubungan gelap atau apapun itu, intinya gue bukanlah anak yang diinginkan. Gue nggak perlu mellow hanya karena diejek ini itu. Gue hanya perlu nunjukin pada dunia bahwa gue bisa dan mampu berjuang buat hidup gue. Dan buat kedua orang tua gue yang entah dimana, gue bakalan tunjukin bahwa gue nggak sia-sia dilahirkan ke dunia ini.

"Aku duluan ya, Kak. Semangat kerjanya."

Nurul berpamitan pada Riswan, teman kerjanya yang akan bergantian berjaga dengannya di meja kasir.

"Iya, kamu hati-hati. Kalau ada apa-apa di jalan nanti langsung hubungi aku. Atau mau aku antar? Nanti biar Resti yang jaga dulu," ucapnya memberikan penawaran.

"Nggak usah Kak. Nggak mau ngerepotin dan aku juga pingin jalan sore. Kebetulan cuacanya bagus," tolak Nurul halus. Ia bukannya tidak tahu kalau sejak lama Riswan sudah menaru rasa padanya. Ia hanya berusaha menjaga jarak, apalagi ada Alvaro yang juga sedang ia gantung.

Alvaro? Oh ya, apa kabar anak itu ya? Sudah sebulan lebih gue nggak lihat dia. Apa dia juga lagi sibuk bimbingan? Eh ... kenapa gue mendadak keingat anak itu? Emang sih, sebulan ini hidup gue sepi tanpa gombalan receh dan juga tingkah konyolnya.

"Kok melamun?"

"Eh ... enggak kok, Kak. Kalau gitu aku pamit ya."

Tanpa menunggu balasan dari Riswan, Nurul bergegas pergi. Ia bernapas lega begitu sudah keluar dari mini market. Langkahnya ia pelankan agar bisa menikmati suasana sore ini.

Jarak dari tempat ia bekerja dengan panti sekitar dua ratus meter. Nurul menempuhnya dengan berjalan kaki sehari-hari. Jalanan juga selalu ramai karena padatnya rumah warga. Apalagi di sore hari seperti ini, banyak anak-anak dan orang dewasa saling bercengkrama. Nurul bahkan sudah mengenal mereka.

Mereka akan menyapa Nurul atau Nurul yang akan lebih dulu menyapa.

Jika saja panti kami berada di kawasan ini maka tidak akan kena gusur. Dan jika saja para tetangga kami nggak setuju maka nggak akan terjadi penggusuran dan kami bakalan tetap tinggal di panti. Nggak kebayang rumah masa kecil hingga gue dewasa har--

"Astaghfirullah!!"

Nurul yang sedang berjalan sambil melamun kan nasib rumah pantinya dibuat terkejut karena baru saja ia menabrak seseorang.

"Cewek pendek tapi gue sayang banget, lu lagi ngelamunin apa? Gue? Lu kangen gue pastinya, 'kan?"

Nurul yang mendengar suara tak asing itu segera mendongak.

"Alvaro?"

Nurul terkejut bukan main. Cowok ini tadi sempat ia pikirkan dan mendadak sudah berada di depannya.

"Lu ngelihatin gue kayak lu rindu berat ke gue. Udah sini peluk aja, gue juga kangen sama lu. Nggak usah malu-malu."

Gaya tengilnya sukses meyakinkan Nurul kalau cowok di depannya ini memanglah Alvaro. Diam-diam Nurul merasakan hatinya senang bisa melihat cowok tampan yang sudah sebulan tidak mengusiknya.

"Lu kok bisa di sini?"

Alvaro tersenyum miring. "Gue ini Alvaro Genta Prayoga, gue bebas berada dimana saja dan yang paling penting gue juga tahu lu ada dimana, gue pasti tahu. Dimana ada Nurul disitu tentulah ada gue."

Jawaban tengil itu membuat Nurul kesal namun hatinya menolak kesal. Hatinya justru berkata bahwa ia merasa bahagia hanya dengan mendengar suara Alvaro.

"Gue harap lu waras, Ro. Udah minggir, gue mau balik. Lu juga pulang gih," ucap Nurul yang sangat amat sangat bertentangan dengan isi hatinya.

"Pulang? Udah jauh-jauh kemari buat ngelihat lu doang dan gue langsung di suruh pulang?! Ogah!"

"Gue nggak minta ditengokin sama lu juga, 'kan?"

"Nurul Aina, gue bahkan sembunyi-sembunyi datang kemari cuma buat ngelepas rindu. Setidaknya lu kasih gue pelukan pelepas rindu baru gue pulang," ucap Alvaro dengan rengekannya yang dulu biasa ia tunjukkan pada Nurul.

"Emang lu sembunyi dari siapa? Istri lu atau pacar?" tanya Nurul penasaran.

"Kan pacar gue elu. Lu juga 'kan yang nantinya bakalan jadi istri gue. Nggak usah curigaan deh," ucap Alvaro dengan begitu entengnya.

Deg ...

Jantung Nurul mendadak berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Nggak usah halu."

"Gue nggak halu. Itu adalah faktanya. Gue cuma mau mastiin lu baik-baik aja. Maaf gue udah sebulan nggak nengokin lu. Gue dipaksa sama bokap untuk segera selesaikan skripsi gue. Gue juga pingin wisuda bareng sama lu biar kita punya foto pakai baju toga." Alvaro menjelaskan tanpa perlu Nurul minta. Jujur saja Nurul langsung merasa tersanjung.

Apa-apaan pikiran gue ini. Jangan sampai gue jatuh cinta sama Alvaro. Lagian dia ngapain juga harus lapor ke gue apa yang terjadi sama dia. Aneh!

"Jangan curiga lagi. Gue masih Alvaro yang sama yang selalu menanti jawaban cinta dari lu. Mari kita sama-sama fokus nyelesaiin skripsi terus kita selesaikan urusan cinta kita. Gue balik dulu, Dua bulan lagi gue tunggu jawaban lu dan gue harap lu nggak ngecewain gue," ucap Alvaro kemudian ia langsung bergegas ke arah mobilnya.

Nurul diam memperhatikan Alvaro namun ia heran karena Alvaro kembali lagi.

"Ada yang ketinggalan?" tanya Nurul.

Alvaro tersenyum kemudian secepat kilat ia mengecup puncak kepala Nurul.

"Buat vitamin gue biar gue lebih semangat ngerjain skripsi," ucap Alvaro kemudian ia berlari kecil dan masuk ke dalam mobilnya.

Setelah Alvaro pergi, Nurul yang tadinya hanya diam saja pun langsung menyentuh rambutnya yang tadi dikecup oleh Alvaro.

Wajah Nurul bersemu merah. Dadanya berdesir.

Apa gue mulai jatuh cinta sama dia?

......................

Di sebuah club' ...

"Lu dari mana bro?" tanya Ibra begitu Alvaro sudah duduk bergabung bersama mereka.

"Dari nemuin si Nurul. Udah sebulan gue nggak nengokin dia."

"Terus?"

"Nggak ada. Dua bulan lagi 'kan waktunya?"

"Kita bakalan lihat apakah Alvaro kita ini berhasil mendapatkan cintanya Nurul Aina atau enggak," ledek Kriss.

"Kalau menurut gue sih, Nurul sebenarnya ada rasa sama lu. Cuma dia emang nggak mau nunjukin. Gengsi atau gimana, gue nggak tahu," ujar Nandi.

"Dia bilang 'kan dia pingin fokus kuliah. Kita juga tahu dia itu mahasiswa beasiswa di kampus. Wajar sih," timpal Ikram.

"Kita lihat nanti deh," ucap Alvaro setelah menyeruput minumannya.

"Bro ... Irana gimana? Masih ngejar-ngejar lu?" tanya Kriss.

"Cewek gila itu mending jangan lu bahas deh. Kayak hantu aja selalu gentayangin gue kemana-mana. Apes banget nasib gue!" Alvaro menumpahkan kekesalannya, memang benar kalau Irana tidak berhenti mengejarnya bahkan sampai hari ini pun masih sama.

"Bodynya itu mantap lho, Ro. Emang lu nggak tertarik? Jadiin teman ranjang aja. Gue jamin lu pasti puas deh kalau sama dia," ujar Nandi.

Alvaro tersenyum miring.

"Emang lu udah pernah tidur sama Irana?" tanya Ikram.

"Hahaha ... jelas dong. Lu aja kali yang belum nyoba si Irana. Gue mah sama Kriss mah udah," sahut Nandi dengan bangganya.

"Gila! Servisnya mantap banget," timpal Kriss.

"Kalian aja deh, gue nggak tertarik," ucap Ikram merasa eneg. "Nah Ro, lu gimana? Mau lu sama Irana?" tanya Ikram.

Alvaro hanya menatap sekilas kemudian ia diam saja. Siapalah yang tahu pikirannya sedang mengumpati wanita yang sedang mereka bahas.

Gila aja tuh cewek ngejar-ngejar gue. Udah jadi piala bergilir masih berani aja ngedeketin gue. Gue mah ogah! Mending sama Nurul kemana-mana.

"Nggak usah bahas dia. Mending kita bahas rencana dua bulan kedepannya. Kalian sudah siap bukan? Gue harap kalian nggak lupa," ucap Alvaro dengan tatapan mata menerawang jauh.

"Lu menang maka lu dapetin apa yang lu mau," ucap Kriss.

"Lu lihat aja, gue pasti menang. Tunggu aja."

Terpopuler

Comments

𝗹'M tᴵrᴱd [ akun ke 2 ]

𝗹'M tᴵrᴱd [ akun ke 2 ]

di mana ada Nurul disitu ada gue 🤣🤣😭

2023-09-22

1

Chiisan kasih

Chiisan kasih

gue jadiin tempe penye lo alvaro
awas mainin nurul🤭

2023-07-23

0

Chiisan kasih

Chiisan kasih

tuh kan mulai mikirin alvaro

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Untuk Yang Kesekian Kalinya
2 Irana
3 Tiga Bulan
4 Hasrat Irana
5 Vitamin
6 Sebuah Bukti
7 Fakta Mengejutkan
8 Riswan
9 Fix, Halu
10 Pesan dari nomor tak dikenal
11 Gadis Taruhan Alvaro
12 Kenyataan Pahit
13 Bukan Hari Ini
14 Andai
15 Hari yang dinanti
16 Tempat seharusnya
17 Pamer Kemesraan
18 Noda Merah
19 Ditinggal Sendirian
20 Bolehkah Aku?
21 Paper Bag
22 Bikin Bego
23 Di-to-lak
24 Putus Hubungan
25 Cinta Yang Seharusnya
26 Aku Percaya Kamu
27 Bikin Malu dan Memalukan
28 Gue Kangen
29 Mencarimu
30 Bagaimana dengan Aku?
31 Masih Terluka
32 Cukup Dia Saja
33 Slow Motion
34 Normal-normal Saja
35 Untuk Yang Terakhir
36 Pemain Yang Hebat
37 Steve?
38 Alvaro, Je T'aime
39 AB Rhesus Positif
40 Salah Sangka
41 Saksi Kunci
42 Bagaimana Jika ....
43 Terbiasa Lari Dari Masalah
44 Hari Pertama
45 Safira Magdalena Griffin
46 Mbak Dessy
47 Nggak Mungkin!
48 Tuan Alvaro Tidak Tahu
49 Perasaan Aneh
50 Satu Menit Saja
51 Belimbing Wuluh
52 Sindrom Couvade
53 Deal!
54 Hal Biasa
55 Danissa
56 Bukan Anak Buangan
57 Kakak dan Kakek Lucknut
58 Aluna
59 Pingsan
60 Pernah Patah Hati?
61 Nurul Aina POV
62 Segitiga Bermuda
63 Wajah Familiar
64 Kisah Tak Sempurna
65 Pertemuan Keempat
66 Bisa Nggak Lu Lupa Ingatan?
67 Bukan Aku
68 Bertemu Keluarga Axelle
69 Teman Lama
70 Besok!
71 Rindu Konon
72 Tertusuk
73 Jadi dia?
74 What a coincidence
75 It's too late
76 Ungkapan yang terlambat
77 Sikap Menggemaskan
78 Lebih dari cukup
79 Deep Talk
80 Jajaran Pria Aneh
81 Karena Harta
82 Keturunan Ben Elard
83 Wanita Di Lift
84 Iya 'Kan Flo?
85 Terbawa Perasaan
86 Blessing in disguise
87 Tawanan Hati
88 Tidak Bisa Lapor Polisi
89 Ruang Nostalgia
90 Yes!
91 Hatinya Milik Gue
92 Obrolan Pagi
93 Hal Tak Terduga
94 Binar Yang Sama
95 Kala Itu
96 Kenapa Datang?
97 Dia Nggak Tahu
98 Paling Hebat
99 Masih Semanis Dulu
100 Lumayan
101 Bab 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 Lamaran Ditolak!
122 Deep Talk With You
123 Sah! Kok bisa?
124 Ke Bulan
125 Mas Ayang
126 Tedi?
127 Hukuman
128 Kepencet
129 Bertumbuhlah
130 Aku Menolak!
131 Di Kafe
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 Saaahh!!
140 Bukan Pecundang!
141 141
142 142
143 143
144 144
145 Just Do It and Move
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 Pengumuman
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 Berbuat Baik
200 Kencan?
201 Rencana Leon
202 Keinginan Leon
203 Mendapat Izin
204 Paman Tian?
205 Lu?!
206 Suara Lucknut!
207 Tentang Kedatangan Frey
208 Perhatian Frey
209 Tertular Papi Alvaro
210 Mari Kita Bermain
211 Mengagumi Dalam Ribut
212 Dua Sekaligus
213 Tuan Cakrawala Shan
214 Sudah Tidak Bisa Nikung!
215 Gue Udah Dijodohkan!
216 Tak Baik-baik Saja
217 Riani adalah ....
218 Everything Will be Okay
219 Merk Sepatu
220 Diskusi Kelompok
221 Harris
222 Dua Kemungkinan
223 Parfum Pak Suwondo
224 Alvaro dan Pak Nadir
225 Saya Tahu Kok Dok!
226 Sapaan Yang Menohok
227 Keributan Di Kantin
228 Ketika Sahabat Menjadi Bangsat
229 Pengakuan
230 Mengumbar Kemesraan
231 Kafe dan Leon
232 Sempat Panik
233 Pengumuman
234 Hari Terakhir Ujian
235 Nggak Akan Sama Lagi
236 Gue yang ngatur endingnya
237 Anggap Selesai
238 Bagaimana Bisa?
239 Hobi Baru
240 Iri Bilang Bos
241 Sindiran Axelle
242 Semua Karena Jessica
243 Savage-nya Keturunan Prayoga
244 Tembak Dia Mas
245 Promise
246 Pemberitahuan Lebih Awal
247 Lu Itu Sad Boy
248 Menjenguk Cici
249 Surprise ...
250 What? Tante?
251 Mogok Bicara
252 Tiga Mahasiswi Centil
253 Keenan dan Jessica
254 Karena Cerita di Novel
255 Keluh Kesah Bunda
256 Keputusan Keenan
257 Pukul 03.00
258 Sebuah Sindiran
259 Flash Back ...
260 Berdarah-darah
261 Alvaro dan Naufal
262 Menenangkan Diri
263 Rasa Yang Pernah Ada
264 Ambisi yang berhalang!
265 Jihan
266 Chemistry
267 Hati ke Hati
268 Keluarga Bahagia
269 Sisi Lain Alvaro
270 Hanya Sebuah Obsesi
271 Sebuah Cerita
272 Mendadak Jadi Bego
273 Eleanor Prayoga Griffin
274 Aluna Tidak Setuju
275 Last
276 Dear pembaca setia
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Untuk Yang Kesekian Kalinya
2
Irana
3
Tiga Bulan
4
Hasrat Irana
5
Vitamin
6
Sebuah Bukti
7
Fakta Mengejutkan
8
Riswan
9
Fix, Halu
10
Pesan dari nomor tak dikenal
11
Gadis Taruhan Alvaro
12
Kenyataan Pahit
13
Bukan Hari Ini
14
Andai
15
Hari yang dinanti
16
Tempat seharusnya
17
Pamer Kemesraan
18
Noda Merah
19
Ditinggal Sendirian
20
Bolehkah Aku?
21
Paper Bag
22
Bikin Bego
23
Di-to-lak
24
Putus Hubungan
25
Cinta Yang Seharusnya
26
Aku Percaya Kamu
27
Bikin Malu dan Memalukan
28
Gue Kangen
29
Mencarimu
30
Bagaimana dengan Aku?
31
Masih Terluka
32
Cukup Dia Saja
33
Slow Motion
34
Normal-normal Saja
35
Untuk Yang Terakhir
36
Pemain Yang Hebat
37
Steve?
38
Alvaro, Je T'aime
39
AB Rhesus Positif
40
Salah Sangka
41
Saksi Kunci
42
Bagaimana Jika ....
43
Terbiasa Lari Dari Masalah
44
Hari Pertama
45
Safira Magdalena Griffin
46
Mbak Dessy
47
Nggak Mungkin!
48
Tuan Alvaro Tidak Tahu
49
Perasaan Aneh
50
Satu Menit Saja
51
Belimbing Wuluh
52
Sindrom Couvade
53
Deal!
54
Hal Biasa
55
Danissa
56
Bukan Anak Buangan
57
Kakak dan Kakek Lucknut
58
Aluna
59
Pingsan
60
Pernah Patah Hati?
61
Nurul Aina POV
62
Segitiga Bermuda
63
Wajah Familiar
64
Kisah Tak Sempurna
65
Pertemuan Keempat
66
Bisa Nggak Lu Lupa Ingatan?
67
Bukan Aku
68
Bertemu Keluarga Axelle
69
Teman Lama
70
Besok!
71
Rindu Konon
72
Tertusuk
73
Jadi dia?
74
What a coincidence
75
It's too late
76
Ungkapan yang terlambat
77
Sikap Menggemaskan
78
Lebih dari cukup
79
Deep Talk
80
Jajaran Pria Aneh
81
Karena Harta
82
Keturunan Ben Elard
83
Wanita Di Lift
84
Iya 'Kan Flo?
85
Terbawa Perasaan
86
Blessing in disguise
87
Tawanan Hati
88
Tidak Bisa Lapor Polisi
89
Ruang Nostalgia
90
Yes!
91
Hatinya Milik Gue
92
Obrolan Pagi
93
Hal Tak Terduga
94
Binar Yang Sama
95
Kala Itu
96
Kenapa Datang?
97
Dia Nggak Tahu
98
Paling Hebat
99
Masih Semanis Dulu
100
Lumayan
101
Bab 101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
Lamaran Ditolak!
122
Deep Talk With You
123
Sah! Kok bisa?
124
Ke Bulan
125
Mas Ayang
126
Tedi?
127
Hukuman
128
Kepencet
129
Bertumbuhlah
130
Aku Menolak!
131
Di Kafe
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
Saaahh!!
140
Bukan Pecundang!
141
141
142
142
143
143
144
144
145
Just Do It and Move
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
Pengumuman
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
Berbuat Baik
200
Kencan?
201
Rencana Leon
202
Keinginan Leon
203
Mendapat Izin
204
Paman Tian?
205
Lu?!
206
Suara Lucknut!
207
Tentang Kedatangan Frey
208
Perhatian Frey
209
Tertular Papi Alvaro
210
Mari Kita Bermain
211
Mengagumi Dalam Ribut
212
Dua Sekaligus
213
Tuan Cakrawala Shan
214
Sudah Tidak Bisa Nikung!
215
Gue Udah Dijodohkan!
216
Tak Baik-baik Saja
217
Riani adalah ....
218
Everything Will be Okay
219
Merk Sepatu
220
Diskusi Kelompok
221
Harris
222
Dua Kemungkinan
223
Parfum Pak Suwondo
224
Alvaro dan Pak Nadir
225
Saya Tahu Kok Dok!
226
Sapaan Yang Menohok
227
Keributan Di Kantin
228
Ketika Sahabat Menjadi Bangsat
229
Pengakuan
230
Mengumbar Kemesraan
231
Kafe dan Leon
232
Sempat Panik
233
Pengumuman
234
Hari Terakhir Ujian
235
Nggak Akan Sama Lagi
236
Gue yang ngatur endingnya
237
Anggap Selesai
238
Bagaimana Bisa?
239
Hobi Baru
240
Iri Bilang Bos
241
Sindiran Axelle
242
Semua Karena Jessica
243
Savage-nya Keturunan Prayoga
244
Tembak Dia Mas
245
Promise
246
Pemberitahuan Lebih Awal
247
Lu Itu Sad Boy
248
Menjenguk Cici
249
Surprise ...
250
What? Tante?
251
Mogok Bicara
252
Tiga Mahasiswi Centil
253
Keenan dan Jessica
254
Karena Cerita di Novel
255
Keluh Kesah Bunda
256
Keputusan Keenan
257
Pukul 03.00
258
Sebuah Sindiran
259
Flash Back ...
260
Berdarah-darah
261
Alvaro dan Naufal
262
Menenangkan Diri
263
Rasa Yang Pernah Ada
264
Ambisi yang berhalang!
265
Jihan
266
Chemistry
267
Hati ke Hati
268
Keluarga Bahagia
269
Sisi Lain Alvaro
270
Hanya Sebuah Obsesi
271
Sebuah Cerita
272
Mendadak Jadi Bego
273
Eleanor Prayoga Griffin
274
Aluna Tidak Setuju
275
Last
276
Dear pembaca setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!