Tiga Bulan

"Lu nggak mikir kalau ucapan Irana tadi benar adanya, 'kan Nur?" tanya Flora saat mereka sudah berada di parkiran.

Nurul mengangkat kedua bahunya.

"Nggak ada yang salah juga kalau lu emang suka sama Alvaro. Hal wajar. Gue juga nggak bakalan ngehakimin lu cuma karena hal seperti ini. Santai aja," jawab Nurul.

"Jawaban lu ini bikin gue ngerasa kalau lu emang percaya kalau gue suka sama si Alvaro. Demi apapun Nur, gue nggak suka sama dia. Emang sih garis hidupnya si Alvaro itu nyaris sempurna, tapi gue nggak tertarik."

Ada rasa kesal di hati Flora mendengar jawaban Nurul. Bukan seperti ini yang ia harapkan.

"Lu nggak usah khawatir. Gue percaya kok sama lu. Lu nggak suka sama Alvaro Genta Prayoga dan tadi gue hanya mengemukakan pendapat gue. Jadi ... lebih baik kita nggak usah bahas si Alvaro. Kita pulang aja dan lanjutin ngerjain skripsi. Oh iya, minggu ini gue belum ada jadwal bimbingan. Gue harap lu serius mau ngurus skripsi biar gue bisa bantuin lu bikin proposal. Gue harap kita bisa ujian skripsi sama," ucap Nurul tulus membantu Flora.

Mata Flora berbinar. Ia dengan cepat mendekap tubuh mungil Nurul hingga gadis itu mengeluh susah bernapas.

"Hehe ... sorry lah. Gue kelewat senang soalnya. Mendadak gue langsung semangat. Gimana kalau kita mulai aja hari ini. Kita ke rumah gue aja. Bantuin gue ya. Biar nyokap bokap lihat juga kalau gue beneran serius mau ngerjain skripsi," ucap Flora antusias.

"Baik nyonya." Nurul menjawab dengan pose memberi hormat.

"Ya nggak gitu juga kali. Yuk masuk mobil, kita jalan sekarang."

...***...

Di ruangan yang berukuran sekitar 5 x 5 meter, di dalamnya terdapat beberapa lemari dan juga seperangkat sofa yang terlihat usang serta satu meja besar yang dilengkapi dengan tiga kursi yang saling berhadap-hadapan.

Ruangan yang terlihat rapih dan tenang itu kini menunjukkan atmosfer sebaliknya. Di sofa sedang duduk beberapa tamu dan di balik meja besar itu seorang wanita paruh baya tengah menatap tegang kepada tamunya.

"Sekali lagi kami minta Bu Uswa segera mengambil keputusan. Ibu tenang saja, kami tidak akan melepaskan kalian begitu saja. Setelah panti ini kami ambil alih, kalian akan diberikan sejumlah uang dan modal untuk membangun panti asuhan yang baru. Kami sudah lelah dengan kebungkaman Anda selama ini. Kami butuh kepastian.

"Lagi pula bangunan ini berdiri di atas tanah milik keluarga Waluyo. Mereka memiliki bukti surat kepemilikan tanah dan jika pun dibawa ke persidangan maka Anda jelas akan kalah. Dan ini pun beliau sudah berbaik hati ingin membeli dan mengganti rugi pada Anda. Beliau akan membangun pusat perbelanjaan di daerah ini. Para warga yang lainnya sudah setuju dan menerima bayarannya, tinggal panti ini saja," ucap salah satu pria berjas hitam dengan setelan begitu rapih.

"Bukannya saya menolak atau bersikap mengulur waktu, Pak. Saya hanya sedang menunggu anak saya menyelesaikan kuliahnya. Tiga bulan lagi, Pak. Bisa kah?" tanya Bu Uswa.

"Itu terlalu lama!"

"Saya juga butuh waktu Pak. Anak-anak di panti ini banyak yang bersekolah. Saya harus mengurus surat pindah dan juga harus mencarikan sekolah baru untuk mereka. Saya harus menginformasikan pada para donatur tetap di panti ini. Saya mohon Pak, tiga bulan lagi. Saya juga masih harus mencari tempat yang baru. Tolonglah Pak," pinta Bu Uswa.

Tiga orang berjas hitam itu pun saling berbisik.

"Baik. Tiga bulan dari sekarang kami akan datang lagi dan saya ingin saat kami kembali, tempat ini sudah di kosongkan. Paham?!

"Paham Pak. Terima kasih banyak," ucap Bu Uswa dengan perasaan lega.

"Baiklah kami permisi."

Sepeninggalan para pria itu, Bu Uswa tetap tinggal di dalam ruangannya. Ia ingin menenangkan diri sambil memikirkan langkah apa yang akan ia ambil kedepannya.

Panti ini sudah ia kelola sejak tiga puluh tahun lamanya. Dahulu, ia dan suaminya memiliki usaha yang terbilang maju. Mereka memiliki kehidupan yang berkecukupan namun tidak memiliki anak. Pak Budi, suami Bu Uswa membangun rumah panti ini karena merasa kasihan pada istrinya yang selalu dirundung kesedihan karena tidak memiliki anak.

Niatan pak Budi ini disambut riang oleh Bu Uswa. Mereka menampung anak-anak jalanan hingga ada anak-anak balita yang kehilangan orang tua atau anak yang tak diinginkan oleh orang tuanya karena hasil hubungan yang tidak sah seperti contohnya Nurul Aina. Entah siapa orang tua dari gadis itu.

Rumah mereka yang dulunya hanya memiliki tiga kamar direnovasi dan juga diperluas karena lahan kosong memang masih cukup luas. Rumah menjadi ramai dan Bu Uswa tidak lagi merasa kesepian.

Satu ketika, pak Budi jatuh sakit dan usahanya pun perlahan-lahan mulai mengalami kebangkrutan hingga ia akhirnya tutup usia, usahanya pun tutup. Untung saja Bu Uswa bisa mengatasi ekonomi keluarga dengan membuat kue yang akan dijual oleh para anak asuhnya juga sumbangan dari donatur.

"Ibu nggak nyangka, harus meninggalkan tempat yang penuh kenangan ini," lirih Bu Uswa sambil memandangi bingkai foto dirinya dan sang suami.

Air mata Bu Uswa menetes melihat foto pak Budi yang sedang tersenyum hangat di sampingnya.

"Waluyo sungguh licik. Jelas-jelas tanah ini milik Mas Budi. Tapi aku bisa apa, surat tanah ini ada padanya. Salahku juga karena sempat meminjamkan sertifikat tanah padanya dan dengan liciknya ia mengganti atas namanya."

Bu Uswa menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan.

"Aku akan menunggu Nurul pulang dan akan membahas ini dengannya. Lebih baik aku memikirkan tempat tinggal baru untuk anak-anak daripada nanti mereka datang merusuh. Aku bicarakan ini dulu dengan Nurul. Nanti, jika sudah menemukan tempat baru maka anak-anak baru akan diberitahukan. Biarlah mereka menikmati waktu-waktu mereka. Pikiran mereka masih belum saatnya untuk diminta memikirkan hal-hal seperti ini."

...***...

Irana tersenyum puas setelah pertempuran panasnya di atas ranjang yang menghabiskan waktu berjam-jam. Dugaannya tidak salah, pria ini sangat kuat dan dirinya dibuat kelelahan hingga dirinya begitu lemas. Setelah pria itu pergi, ia baru beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Irana menatap penampilan dirinya yang polos tanpa sehelai benangpun di depan cermin. Ia nampak takjub dengan banyaknya jejak hasil percintaannya tadi.

"Luar biasa, hahaha."

Irana memutuskan untuk berendam air hangat. Sambil bersiul-siul ia mengingat kejadian panas yang baru beberapa menit lalu berakhir. Sesaat kemudian ia teringat akan kejadian beberapa jam sebelumnya di kampus.

"Hmm ... andai Alvaro bisa jadi milik gue. Gue pasti bakalan jadi wanita terbahagia di dunia. Alvaro ... lu nggak mau gitu nengok gue yang jelas-jelas ada di depan lu. Gue cinta sama lu Alvaro. Kalau saja lu mau jadi milik gue, gue siap ngelakuin apapun buat lu. Bahkan lu ajak gue bercinta pun gue pasrah-pasrah aja. Lu mau apa pasti gue turutin. Alvaro Genta Prayoga,I love you."

Kini wajah tampan Alvaro berubah menjadi wajah Nurul.

"Brengsek! Cewek itu kenapa harus hadir ditengah-tengah gue dan Alvaro?! Gue nggak suka lihat cara Alvaro natap dia. Lihat aja lu Nurul, gue bakalan bikin hari-hari lu kayak di neraka. Jangan coba-coba lu bermimpi buat dapatin Alvaro!"

Mata Irana terpejam, ia mencoba menepis wajah Nurul yang terlihat lugu namun baginya itu wajah yang begitu menjengkelkan.

"Oh Alvaro ... gue harap kita bisa mengulanginya lagi."

Terpopuler

Comments

𝗹'M tᴵrᴱd [ akun ke 2 ]

𝗹'M tᴵrᴱd [ akun ke 2 ]

aku agak gimana gitu sama karakter si Irana ini, gak wajar dan pikirannya di luar nalar

2023-09-22

0

Yuni

Yuni

ternyata teman yg tulus tuu jrang,kebanyakan bermuka 2

2023-07-21

0

Biancilla

Biancilla

nah bener kan semua sandiwara alvaro

2023-07-16

1

lihat semua
Episodes
1 Untuk Yang Kesekian Kalinya
2 Irana
3 Tiga Bulan
4 Hasrat Irana
5 Vitamin
6 Sebuah Bukti
7 Fakta Mengejutkan
8 Riswan
9 Fix, Halu
10 Pesan dari nomor tak dikenal
11 Gadis Taruhan Alvaro
12 Kenyataan Pahit
13 Bukan Hari Ini
14 Andai
15 Hari yang dinanti
16 Tempat seharusnya
17 Pamer Kemesraan
18 Noda Merah
19 Ditinggal Sendirian
20 Bolehkah Aku?
21 Paper Bag
22 Bikin Bego
23 Di-to-lak
24 Putus Hubungan
25 Cinta Yang Seharusnya
26 Aku Percaya Kamu
27 Bikin Malu dan Memalukan
28 Gue Kangen
29 Mencarimu
30 Bagaimana dengan Aku?
31 Masih Terluka
32 Cukup Dia Saja
33 Slow Motion
34 Normal-normal Saja
35 Untuk Yang Terakhir
36 Pemain Yang Hebat
37 Steve?
38 Alvaro, Je T'aime
39 AB Rhesus Positif
40 Salah Sangka
41 Saksi Kunci
42 Bagaimana Jika ....
43 Terbiasa Lari Dari Masalah
44 Hari Pertama
45 Safira Magdalena Griffin
46 Mbak Dessy
47 Nggak Mungkin!
48 Tuan Alvaro Tidak Tahu
49 Perasaan Aneh
50 Satu Menit Saja
51 Belimbing Wuluh
52 Sindrom Couvade
53 Deal!
54 Hal Biasa
55 Danissa
56 Bukan Anak Buangan
57 Kakak dan Kakek Lucknut
58 Aluna
59 Pingsan
60 Pernah Patah Hati?
61 Nurul Aina POV
62 Segitiga Bermuda
63 Wajah Familiar
64 Kisah Tak Sempurna
65 Pertemuan Keempat
66 Bisa Nggak Lu Lupa Ingatan?
67 Bukan Aku
68 Bertemu Keluarga Axelle
69 Teman Lama
70 Besok!
71 Rindu Konon
72 Tertusuk
73 Jadi dia?
74 What a coincidence
75 It's too late
76 Ungkapan yang terlambat
77 Sikap Menggemaskan
78 Lebih dari cukup
79 Deep Talk
80 Jajaran Pria Aneh
81 Karena Harta
82 Keturunan Ben Elard
83 Wanita Di Lift
84 Iya 'Kan Flo?
85 Terbawa Perasaan
86 Blessing in disguise
87 Tawanan Hati
88 Tidak Bisa Lapor Polisi
89 Ruang Nostalgia
90 Yes!
91 Hatinya Milik Gue
92 Obrolan Pagi
93 Hal Tak Terduga
94 Binar Yang Sama
95 Kala Itu
96 Kenapa Datang?
97 Dia Nggak Tahu
98 Paling Hebat
99 Masih Semanis Dulu
100 Lumayan
101 Bab 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 Lamaran Ditolak!
122 Deep Talk With You
123 Sah! Kok bisa?
124 Ke Bulan
125 Mas Ayang
126 Tedi?
127 Hukuman
128 Kepencet
129 Bertumbuhlah
130 Aku Menolak!
131 Di Kafe
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 Saaahh!!
140 Bukan Pecundang!
141 141
142 142
143 143
144 144
145 Just Do It and Move
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 Pengumuman
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 Berbuat Baik
200 Kencan?
201 Rencana Leon
202 Keinginan Leon
203 Mendapat Izin
204 Paman Tian?
205 Lu?!
206 Suara Lucknut!
207 Tentang Kedatangan Frey
208 Perhatian Frey
209 Tertular Papi Alvaro
210 Mari Kita Bermain
211 Mengagumi Dalam Ribut
212 Dua Sekaligus
213 Tuan Cakrawala Shan
214 Sudah Tidak Bisa Nikung!
215 Gue Udah Dijodohkan!
216 Tak Baik-baik Saja
217 Riani adalah ....
218 Everything Will be Okay
219 Merk Sepatu
220 Diskusi Kelompok
221 Harris
222 Dua Kemungkinan
223 Parfum Pak Suwondo
224 Alvaro dan Pak Nadir
225 Saya Tahu Kok Dok!
226 Sapaan Yang Menohok
227 Keributan Di Kantin
228 Ketika Sahabat Menjadi Bangsat
229 Pengakuan
230 Mengumbar Kemesraan
231 Kafe dan Leon
232 Sempat Panik
233 Pengumuman
234 Hari Terakhir Ujian
235 Nggak Akan Sama Lagi
236 Gue yang ngatur endingnya
237 Anggap Selesai
238 Bagaimana Bisa?
239 Hobi Baru
240 Iri Bilang Bos
241 Sindiran Axelle
242 Semua Karena Jessica
243 Savage-nya Keturunan Prayoga
244 Tembak Dia Mas
245 Promise
246 Pemberitahuan Lebih Awal
247 Lu Itu Sad Boy
248 Menjenguk Cici
249 Surprise ...
250 What? Tante?
251 Mogok Bicara
252 Tiga Mahasiswi Centil
253 Keenan dan Jessica
254 Karena Cerita di Novel
255 Keluh Kesah Bunda
256 Keputusan Keenan
257 Pukul 03.00
258 Sebuah Sindiran
259 Flash Back ...
260 Berdarah-darah
261 Alvaro dan Naufal
262 Menenangkan Diri
263 Rasa Yang Pernah Ada
264 Ambisi yang berhalang!
265 Jihan
266 Chemistry
267 Hati ke Hati
268 Keluarga Bahagia
269 Sisi Lain Alvaro
270 Hanya Sebuah Obsesi
271 Sebuah Cerita
272 Mendadak Jadi Bego
273 Eleanor Prayoga Griffin
274 Aluna Tidak Setuju
275 Last
276 Dear pembaca setia
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Untuk Yang Kesekian Kalinya
2
Irana
3
Tiga Bulan
4
Hasrat Irana
5
Vitamin
6
Sebuah Bukti
7
Fakta Mengejutkan
8
Riswan
9
Fix, Halu
10
Pesan dari nomor tak dikenal
11
Gadis Taruhan Alvaro
12
Kenyataan Pahit
13
Bukan Hari Ini
14
Andai
15
Hari yang dinanti
16
Tempat seharusnya
17
Pamer Kemesraan
18
Noda Merah
19
Ditinggal Sendirian
20
Bolehkah Aku?
21
Paper Bag
22
Bikin Bego
23
Di-to-lak
24
Putus Hubungan
25
Cinta Yang Seharusnya
26
Aku Percaya Kamu
27
Bikin Malu dan Memalukan
28
Gue Kangen
29
Mencarimu
30
Bagaimana dengan Aku?
31
Masih Terluka
32
Cukup Dia Saja
33
Slow Motion
34
Normal-normal Saja
35
Untuk Yang Terakhir
36
Pemain Yang Hebat
37
Steve?
38
Alvaro, Je T'aime
39
AB Rhesus Positif
40
Salah Sangka
41
Saksi Kunci
42
Bagaimana Jika ....
43
Terbiasa Lari Dari Masalah
44
Hari Pertama
45
Safira Magdalena Griffin
46
Mbak Dessy
47
Nggak Mungkin!
48
Tuan Alvaro Tidak Tahu
49
Perasaan Aneh
50
Satu Menit Saja
51
Belimbing Wuluh
52
Sindrom Couvade
53
Deal!
54
Hal Biasa
55
Danissa
56
Bukan Anak Buangan
57
Kakak dan Kakek Lucknut
58
Aluna
59
Pingsan
60
Pernah Patah Hati?
61
Nurul Aina POV
62
Segitiga Bermuda
63
Wajah Familiar
64
Kisah Tak Sempurna
65
Pertemuan Keempat
66
Bisa Nggak Lu Lupa Ingatan?
67
Bukan Aku
68
Bertemu Keluarga Axelle
69
Teman Lama
70
Besok!
71
Rindu Konon
72
Tertusuk
73
Jadi dia?
74
What a coincidence
75
It's too late
76
Ungkapan yang terlambat
77
Sikap Menggemaskan
78
Lebih dari cukup
79
Deep Talk
80
Jajaran Pria Aneh
81
Karena Harta
82
Keturunan Ben Elard
83
Wanita Di Lift
84
Iya 'Kan Flo?
85
Terbawa Perasaan
86
Blessing in disguise
87
Tawanan Hati
88
Tidak Bisa Lapor Polisi
89
Ruang Nostalgia
90
Yes!
91
Hatinya Milik Gue
92
Obrolan Pagi
93
Hal Tak Terduga
94
Binar Yang Sama
95
Kala Itu
96
Kenapa Datang?
97
Dia Nggak Tahu
98
Paling Hebat
99
Masih Semanis Dulu
100
Lumayan
101
Bab 101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
Lamaran Ditolak!
122
Deep Talk With You
123
Sah! Kok bisa?
124
Ke Bulan
125
Mas Ayang
126
Tedi?
127
Hukuman
128
Kepencet
129
Bertumbuhlah
130
Aku Menolak!
131
Di Kafe
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
Saaahh!!
140
Bukan Pecundang!
141
141
142
142
143
143
144
144
145
Just Do It and Move
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
Pengumuman
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
Berbuat Baik
200
Kencan?
201
Rencana Leon
202
Keinginan Leon
203
Mendapat Izin
204
Paman Tian?
205
Lu?!
206
Suara Lucknut!
207
Tentang Kedatangan Frey
208
Perhatian Frey
209
Tertular Papi Alvaro
210
Mari Kita Bermain
211
Mengagumi Dalam Ribut
212
Dua Sekaligus
213
Tuan Cakrawala Shan
214
Sudah Tidak Bisa Nikung!
215
Gue Udah Dijodohkan!
216
Tak Baik-baik Saja
217
Riani adalah ....
218
Everything Will be Okay
219
Merk Sepatu
220
Diskusi Kelompok
221
Harris
222
Dua Kemungkinan
223
Parfum Pak Suwondo
224
Alvaro dan Pak Nadir
225
Saya Tahu Kok Dok!
226
Sapaan Yang Menohok
227
Keributan Di Kantin
228
Ketika Sahabat Menjadi Bangsat
229
Pengakuan
230
Mengumbar Kemesraan
231
Kafe dan Leon
232
Sempat Panik
233
Pengumuman
234
Hari Terakhir Ujian
235
Nggak Akan Sama Lagi
236
Gue yang ngatur endingnya
237
Anggap Selesai
238
Bagaimana Bisa?
239
Hobi Baru
240
Iri Bilang Bos
241
Sindiran Axelle
242
Semua Karena Jessica
243
Savage-nya Keturunan Prayoga
244
Tembak Dia Mas
245
Promise
246
Pemberitahuan Lebih Awal
247
Lu Itu Sad Boy
248
Menjenguk Cici
249
Surprise ...
250
What? Tante?
251
Mogok Bicara
252
Tiga Mahasiswi Centil
253
Keenan dan Jessica
254
Karena Cerita di Novel
255
Keluh Kesah Bunda
256
Keputusan Keenan
257
Pukul 03.00
258
Sebuah Sindiran
259
Flash Back ...
260
Berdarah-darah
261
Alvaro dan Naufal
262
Menenangkan Diri
263
Rasa Yang Pernah Ada
264
Ambisi yang berhalang!
265
Jihan
266
Chemistry
267
Hati ke Hati
268
Keluarga Bahagia
269
Sisi Lain Alvaro
270
Hanya Sebuah Obsesi
271
Sebuah Cerita
272
Mendadak Jadi Bego
273
Eleanor Prayoga Griffin
274
Aluna Tidak Setuju
275
Last
276
Dear pembaca setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!