Irana

Ucapan tersebut sukses menghentikan langkah Nurul yang akan berbelok begitupun dengan Flora.

“Alvaro,” gumam Nurul.

Flora diam-diam menatap ekspresi wajah Nurul bergantian dengan wajah Alvaro.

Gue nggak mau mengakui ini tapi kelihatannya dari yang gue lihat, si Nurul ini udah punya rasa sama Alvaro dan kenapa gue lihat Alvaro ini serius banget sama Nurul? Tapi nggak mungkin, jangan sampai mereka jadian.

“Mau kemana? Nyari gue?” tanya Alvaro yang langsung disoraki oleh ketiga temannya.

"Nggak. Kita mau ke perpustakaan. Ngapain juga nyariin elu. Kayak nggak ada kerjaan lain aja," sambar Flora dengan nada begitu ketus.

"Ciee ... ada yang marah. Lu kenapa Flor, nggak suka kalau Alvaro sama Nurul jadian? Lu cemburu atau gimana?"

Pertanyaan Ikram, sahabat Alvaro langsung membuat wajah Flora merah padam.

"Nggak gitu ya!" bentak Flora.

"Terus gimana?"

Melihat wajah Flora yang sudah begitu kesal, Nurul langsung berinisiatif menarik tangan Flora dan lekas meninggalkan Alvaro tanpa memberi jawaban apapun.

"Itu si Nurul nggak ada luluhnya gitu sama lu, Ro?" tanya Nandi.

Alvaro hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.

"Lu kurang apa coba? Nurul kali yang buta, nggak bisa lihat lu yang lahir dengan sendok emas," timpal Kriss.

"Kita lihat aja nanti. Cepat atau lambat dia bakalan nerima gue. Kalian bakalan jadi saksinya," ujar Alvaro seraya berjalan meninggalkan ketiga temannya.

Lu boleh cuekin gue. Puas-puasin aja Nur. Tapi nggak lama lagi gue yakin lu sendiri yang nantinya bakalan nyari gue bahkan sampai ke lubang semut pun lu bakalan nyari gue. Semua ada waktunya.

"Kalian mau disitu aja atau mau ke kantin?" teriak Alvaro yang langsung disusul oleh ketiga temannya.

Dasar!

Sementara itu, di perpustakaan Flora tidak berhenti bergumam tak jelas. Wajahnya masih terlihat kesal. Sesekali terdengar umpatan dari mulutnya untuk Ikram. Nurul hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mau belajar atau nggak sih Flor?" tanya Nurul yang akhirnya mengalihkan atensinya dari buku tebal yang sedang ia baca.

"Huhh ... gue kesal aja gitu sama si Ikram. Kenapa coba dia sampai ngomong kayak gitu. Gue? Cemburu? Sama Alvaro? ya nggak mungkin lah! Mata dan otak gue masih berfungsi untuk bisa melihat dan mengetahui kalau Alvaro itu bukan cowok baik!"

Nurul menghela napas, ia sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini semenjak Alvaro mulai mendekatinya beberapa bulan yang lalu. Flora selalu bersikap ketus jika mereka bertemu dengan Alvaro dan kawan-kawannya. Entah apa alasannya, Nurul enggan untuk menanyakan.

Mendadak Nurul ingin mengerjai Flora dengan menambahkan kekesalan sahabatnya ini. Jujur saja Nurul begitu gemas dengan wajah Flora ketika ia sedang marah, menggemaskan.

"Ekhmm ... tapi emang lu beneran nggak cemburu? Atau emang benar kali, kalau lu suka sama Alvaro jadi lu bawaannya kesal mulu kalau Alvaro ngedeketin gue," ucap Nurul dengan kepayahan menahan tawanya.

Mata Flora membulat sempurna. Ia melayangkan tatapan mematikan kepada Nurul.

"Sampai lu ngomong kayak gitu lagi, yakin deh sepatu gue bakalan masuk ke dalam mulut mungil lu itu. Serius gue. Lu mau nyoba nggak?" ucap Flora dengan penuh penekanan.

Nurul tertawa kecil namun air matanya terus mengalir karena ia berusaha menahan tawanya agar tidak pecah sebab mereka berada di dalam perpustakaan.

"Lu kenapa hah?"

"Gue nggak kenapa-napa. Gue suka aja lihat lu marah. Lucu tahu," jawab Nurul sambil menyeka air matanya.

"Lu ngerjain gue?" tanya Flora. "Nggak lucu ih."

Bibir Flora mengerucut. Tanpa mengajak Nurul ia segera melaporkan buku yang ia pinjam pada petugas perpustakaan. Nurul pun segera mengikutinya.

"Masih marah lu? Gue minta maaf ya Flora sayang," ucap Nurul ketika mereka sudah berada di luar perpustakaan.

"Au ah. Gue malas. Lagian gue berani sumpah deh kalau gue itu nggak ada hati sama si Alvaro. Potong kuku gue kalau gue sampai suka sama cowok itu," sungutnya.

"Ya ampun ampe segitunya. Lagian kok beraninya cuma potong kuku doang, gue kira lu bakal bilang potong jari. Kuku doang mah bukan apa-apa," kekeh Nurul.

Tawa Flora pecah begitupun dengan Nurul. Keduanya memang tidak pernah terlibat perdebatan panjang selama hampir empat tahun kebersamaan mereka.

"Lu yang namanya Nurul, anak Hukum?"

Nurul dan Flora terpaksa menghentikan tawa mereka dan langsung menatap pada seseorang yang sudah mencegatnya.

Irana, itu nama gadis yang sedang berdiri di depan mereka. Tentu saja ia bersama dua teman atau bisa disebut sebagai asisten pribadinya yang selalu mengikutinya kemanapun dan siap memberikan pelayanan kepadanya.

Nurul mengangguk, "Iya saya. Kena--"

Plakkk ...

Sebuah tamparan langsung mendarat di pipi Nurul. Refleks tangan Nurul langsung memegangi pipinya yang terasa panas dan perih.

"Irana, kenapa lu nampar Nurul hah?!" teriak Flora.

"Halaah ... lu nggak usah sok belain dia. Bukannya kita ini sama, sama-sama nggak suka lihat ada cewek yang didekati Alvaro. Nggak usah muna deh lu, Flor," cibir Irana.

Wajah Flora merah padam, tangannya terkepal kuat.

"Lu kira itu lucu?! Nurul, demi apapun omongan dia jangan lu dengerin. Please lu percaya sama gue," pinta Flora namun tanpa menatap ke arah Nurul melainkan tetap mengunci Irana dalam pandangannya.

Irana bergidik ngeri melihat tatapan membunuh dari Flora.

"Hahaha ... heh Nurul, gue kasih tahu ya ke elu, nggak selamanya apa yang lu kira baik itu benar adanya. Lagian kita itu berada di lingkaran yang sama. Jadi gue tahun sepak terjang lu, Flor."

Tak henti sampai disitu, Irana terus saja membuat api semakin menyala. Sedangkan Nurul, ia diam menyimak. Jujur saja, ada sedikit rasa perih yang timbul di hati Nurul mendengar fakta tentang sahabatnya.

Nggak, gue nggak boleh langsung percaya gitu aja. Gue udah kenal Flora sejak lama dan dia itu asli baik banget. Walau kini gue meragu, tapi gue nggak bakalan mikir negatif ke dia. Emang kenapa juga kalau ternyata Flora suka sama Alvaro. Wajar kok.

"Nurul gue--"

"Udah, nggak usah di dengerin. Yuk kita balik," ajak Nurul yang langsung menarik tangan Flora.

Flora hanya pasrah ditarik oleh Nurul meninggalkan Irana. Dalam benaknya diliputi banyak pertanyaan tentang tanggapan Nurul dari pernyataan Irana barusan.

"Oh ya satu hal ...."

Nurul menghentikan langkahnya, tanpa berbalik badan ia berbicara kepada Irana.

"Kalaupun Flora suka sama Alvaro itu bukan hal yang salah. Semua berhak menyukai siapapun. Tidak ada aturan untuk perasaan. Yang nggak wajar itu kalau Flora suka sama lu."

Setelah mengatakan itu, Nurul tersenyum puas lalu menarik Flora agar segera menjauh.

Gue nggak nyangka reaksi Nurul bakalan kayak gini. Anak ini benar-benar baik. Untung dia teman gue.

Merasa geram, dengan cepat Irana menarik rambut Nurul hingga kepalanya mendongak.

"Berani lu ngomong gitu ke gue!"

Blesshhh ....

Wajah Irana berubah menjadi pias begitu melihat siapa yang mendapat siraman dari air mineral yang hendak ia siramkan kepada Nurul.

"Al-va-ro?"

Jessy, Bela dan Flora terkejut melihat kejadian barusan dimana sang idola kampus tersiram air.

"Lu nggak apa-apa Nurul?" tanya Alvaro sambil menyeka wajahnya yang sudah basah dan sialnya itu justru membuat semua yang ada di sana terpana.

Wajah tampan dengan ditetes-tetesi air dari rambut itu terlihat makin tampan dan segar. Banyak mahasiswi yang histeris dan tak sedikit yang mengabadikan dengan ponsel mereka.

"Gu-gue nggak apa-apa kok. Kenapa lu bisa disini?" jawab Nurul yang kini sedang membersihkan wajah Alvaro dengan sapu tangannya. "Lu harusnya nggak ngelakuin ini. Lihat! Kita jadi bahan tontonan," ucap Nurul masih santai mengelapi wajah Alvaro yang tanpa ia sadari semua mata tertuju pada tindakannya apalagi Alvaro.

"Gue rela kok kesiram air asal lu yang ngelapin kayak gini. Setiap hari pun gue nggak masalah, sumpah!"

Mendengar ucapan Alvaro, Nurul menjadi keki. Ia buru-buru menarik tangannya dari wajah Alvaro dan membuang muka merasa malu.

Kenapa gue bisa kayak gini sih. Duh malu gue. Ini juga tangan kenapa refleks banget sih?!

Alvaro tersenyum jahil namun mengingat mereka sedang menjadi bahan tontonan ia pun langsung mengendalikan diri.

"Bubar nggak lu pada! Gue dan Nurul bukan bahan konsumsi publik!"

Tanpa ba-bi-bu para kerumunan langsung melenggang pergi.

"Makasih lu udah bantuin gue tapi lain kali jangan. Nggak usah. Gue yakin setelah ini bakalan ada Irana yang lain lagi yang nggak suka ke gue karena lu. Gue pamit."

Nurul menarik tangan Flora agar bergegas meninggalkan tempat itu. Alvaro dan yang lainnya hanya bisa menatap punggung mereka yang semakin menjauh.

"Lu-" Alvaro menatap Irana- "Jangan sampai gue lihat lu berada di sekitaran Nurul kalau lu masih mau lihat mentari pagi," ucap Alvaro kemudian meninggalkan Irana dan teman-temannya.

Irana menghembuskan napas lega begitu Alvaro Cs sudah menjauh.

"Guys, kalian duluan aja. Gue mau ke toilet bentar," ucap Irana.

Irana berjalan cepat ke arah Toilet. Ia tersenyum lebar mendapati pria yang sudah berdiri tegak membelakanginya.

"Gue udah ngelakuin yang lu mau. Gimana sama gue?" tanya Irana sambil memeluk pria tersebut dari belakang.

"Sesuai keinginan lu. Lu mau kita main di toilet ini atau gimana?" tanya pria itu.

Irana menyeringai. "Asal sama lu, disini juga gue siap. Tapi kampus masih ramai. Kita ke apartemen gue sekarang," ujar Irana.

"Oke."

Gue nggak nyangka cuma ngelakuin ini doang gue bisa jadi teman kencan dan berolah ranjang dengan lu. Ini sih gue yang untung. Bisa ngelabrak si Nurul sialan itu eh sekalian dapat bonus kehangatan. Ck, ck, ck ... Irana lu emang keren.

Terpopuler

Comments

Anisa 977

Anisa 977

ro? engga al ajh lebih enak

2023-07-22

0

Biancilla

Biancilla

wuah ulah Alvaro nih ternyata

2023-07-16

0

Chiisan kasih

Chiisan kasih

hati" nurul
bucin beneran baru tau rasa hehehe

2023-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Untuk Yang Kesekian Kalinya
2 Irana
3 Tiga Bulan
4 Hasrat Irana
5 Vitamin
6 Sebuah Bukti
7 Fakta Mengejutkan
8 Riswan
9 Fix, Halu
10 Pesan dari nomor tak dikenal
11 Gadis Taruhan Alvaro
12 Kenyataan Pahit
13 Bukan Hari Ini
14 Andai
15 Hari yang dinanti
16 Tempat seharusnya
17 Pamer Kemesraan
18 Noda Merah
19 Ditinggal Sendirian
20 Bolehkah Aku?
21 Paper Bag
22 Bikin Bego
23 Di-to-lak
24 Putus Hubungan
25 Cinta Yang Seharusnya
26 Aku Percaya Kamu
27 Bikin Malu dan Memalukan
28 Gue Kangen
29 Mencarimu
30 Bagaimana dengan Aku?
31 Masih Terluka
32 Cukup Dia Saja
33 Slow Motion
34 Normal-normal Saja
35 Untuk Yang Terakhir
36 Pemain Yang Hebat
37 Steve?
38 Alvaro, Je T'aime
39 AB Rhesus Positif
40 Salah Sangka
41 Saksi Kunci
42 Bagaimana Jika ....
43 Terbiasa Lari Dari Masalah
44 Hari Pertama
45 Safira Magdalena Griffin
46 Mbak Dessy
47 Nggak Mungkin!
48 Tuan Alvaro Tidak Tahu
49 Perasaan Aneh
50 Satu Menit Saja
51 Belimbing Wuluh
52 Sindrom Couvade
53 Deal!
54 Hal Biasa
55 Danissa
56 Bukan Anak Buangan
57 Kakak dan Kakek Lucknut
58 Aluna
59 Pingsan
60 Pernah Patah Hati?
61 Nurul Aina POV
62 Segitiga Bermuda
63 Wajah Familiar
64 Kisah Tak Sempurna
65 Pertemuan Keempat
66 Bisa Nggak Lu Lupa Ingatan?
67 Bukan Aku
68 Bertemu Keluarga Axelle
69 Teman Lama
70 Besok!
71 Rindu Konon
72 Tertusuk
73 Jadi dia?
74 What a coincidence
75 It's too late
76 Ungkapan yang terlambat
77 Sikap Menggemaskan
78 Lebih dari cukup
79 Deep Talk
80 Jajaran Pria Aneh
81 Karena Harta
82 Keturunan Ben Elard
83 Wanita Di Lift
84 Iya 'Kan Flo?
85 Terbawa Perasaan
86 Blessing in disguise
87 Tawanan Hati
88 Tidak Bisa Lapor Polisi
89 Ruang Nostalgia
90 Yes!
91 Hatinya Milik Gue
92 Obrolan Pagi
93 Hal Tak Terduga
94 Binar Yang Sama
95 Kala Itu
96 Kenapa Datang?
97 Dia Nggak Tahu
98 Paling Hebat
99 Masih Semanis Dulu
100 Lumayan
101 Bab 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 Lamaran Ditolak!
122 Deep Talk With You
123 Sah! Kok bisa?
124 Ke Bulan
125 Mas Ayang
126 Tedi?
127 Hukuman
128 Kepencet
129 Bertumbuhlah
130 Aku Menolak!
131 Di Kafe
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 Saaahh!!
140 Bukan Pecundang!
141 141
142 142
143 143
144 144
145 Just Do It and Move
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 Pengumuman
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 Berbuat Baik
200 Kencan?
201 Rencana Leon
202 Keinginan Leon
203 Mendapat Izin
204 Paman Tian?
205 Lu?!
206 Suara Lucknut!
207 Tentang Kedatangan Frey
208 Perhatian Frey
209 Tertular Papi Alvaro
210 Mari Kita Bermain
211 Mengagumi Dalam Ribut
212 Dua Sekaligus
213 Tuan Cakrawala Shan
214 Sudah Tidak Bisa Nikung!
215 Gue Udah Dijodohkan!
216 Tak Baik-baik Saja
217 Riani adalah ....
218 Everything Will be Okay
219 Merk Sepatu
220 Diskusi Kelompok
221 Harris
222 Dua Kemungkinan
223 Parfum Pak Suwondo
224 Alvaro dan Pak Nadir
225 Saya Tahu Kok Dok!
226 Sapaan Yang Menohok
227 Keributan Di Kantin
228 Ketika Sahabat Menjadi Bangsat
229 Pengakuan
230 Mengumbar Kemesraan
231 Kafe dan Leon
232 Sempat Panik
233 Pengumuman
234 Hari Terakhir Ujian
235 Nggak Akan Sama Lagi
236 Gue yang ngatur endingnya
237 Anggap Selesai
238 Bagaimana Bisa?
239 Hobi Baru
240 Iri Bilang Bos
241 Sindiran Axelle
242 Semua Karena Jessica
243 Savage-nya Keturunan Prayoga
244 Tembak Dia Mas
245 Promise
246 Pemberitahuan Lebih Awal
247 Lu Itu Sad Boy
248 Menjenguk Cici
249 Surprise ...
250 What? Tante?
251 Mogok Bicara
252 Tiga Mahasiswi Centil
253 Keenan dan Jessica
254 Karena Cerita di Novel
255 Keluh Kesah Bunda
256 Keputusan Keenan
257 Pukul 03.00
258 Sebuah Sindiran
259 Flash Back ...
260 Berdarah-darah
261 Alvaro dan Naufal
262 Menenangkan Diri
263 Rasa Yang Pernah Ada
264 Ambisi yang berhalang!
265 Jihan
266 Chemistry
267 Hati ke Hati
268 Keluarga Bahagia
269 Sisi Lain Alvaro
270 Hanya Sebuah Obsesi
271 Sebuah Cerita
272 Mendadak Jadi Bego
273 Eleanor Prayoga Griffin
274 Aluna Tidak Setuju
275 Last
Episodes

Updated 275 Episodes

1
Untuk Yang Kesekian Kalinya
2
Irana
3
Tiga Bulan
4
Hasrat Irana
5
Vitamin
6
Sebuah Bukti
7
Fakta Mengejutkan
8
Riswan
9
Fix, Halu
10
Pesan dari nomor tak dikenal
11
Gadis Taruhan Alvaro
12
Kenyataan Pahit
13
Bukan Hari Ini
14
Andai
15
Hari yang dinanti
16
Tempat seharusnya
17
Pamer Kemesraan
18
Noda Merah
19
Ditinggal Sendirian
20
Bolehkah Aku?
21
Paper Bag
22
Bikin Bego
23
Di-to-lak
24
Putus Hubungan
25
Cinta Yang Seharusnya
26
Aku Percaya Kamu
27
Bikin Malu dan Memalukan
28
Gue Kangen
29
Mencarimu
30
Bagaimana dengan Aku?
31
Masih Terluka
32
Cukup Dia Saja
33
Slow Motion
34
Normal-normal Saja
35
Untuk Yang Terakhir
36
Pemain Yang Hebat
37
Steve?
38
Alvaro, Je T'aime
39
AB Rhesus Positif
40
Salah Sangka
41
Saksi Kunci
42
Bagaimana Jika ....
43
Terbiasa Lari Dari Masalah
44
Hari Pertama
45
Safira Magdalena Griffin
46
Mbak Dessy
47
Nggak Mungkin!
48
Tuan Alvaro Tidak Tahu
49
Perasaan Aneh
50
Satu Menit Saja
51
Belimbing Wuluh
52
Sindrom Couvade
53
Deal!
54
Hal Biasa
55
Danissa
56
Bukan Anak Buangan
57
Kakak dan Kakek Lucknut
58
Aluna
59
Pingsan
60
Pernah Patah Hati?
61
Nurul Aina POV
62
Segitiga Bermuda
63
Wajah Familiar
64
Kisah Tak Sempurna
65
Pertemuan Keempat
66
Bisa Nggak Lu Lupa Ingatan?
67
Bukan Aku
68
Bertemu Keluarga Axelle
69
Teman Lama
70
Besok!
71
Rindu Konon
72
Tertusuk
73
Jadi dia?
74
What a coincidence
75
It's too late
76
Ungkapan yang terlambat
77
Sikap Menggemaskan
78
Lebih dari cukup
79
Deep Talk
80
Jajaran Pria Aneh
81
Karena Harta
82
Keturunan Ben Elard
83
Wanita Di Lift
84
Iya 'Kan Flo?
85
Terbawa Perasaan
86
Blessing in disguise
87
Tawanan Hati
88
Tidak Bisa Lapor Polisi
89
Ruang Nostalgia
90
Yes!
91
Hatinya Milik Gue
92
Obrolan Pagi
93
Hal Tak Terduga
94
Binar Yang Sama
95
Kala Itu
96
Kenapa Datang?
97
Dia Nggak Tahu
98
Paling Hebat
99
Masih Semanis Dulu
100
Lumayan
101
Bab 101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
Lamaran Ditolak!
122
Deep Talk With You
123
Sah! Kok bisa?
124
Ke Bulan
125
Mas Ayang
126
Tedi?
127
Hukuman
128
Kepencet
129
Bertumbuhlah
130
Aku Menolak!
131
Di Kafe
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
Saaahh!!
140
Bukan Pecundang!
141
141
142
142
143
143
144
144
145
Just Do It and Move
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
Pengumuman
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
Berbuat Baik
200
Kencan?
201
Rencana Leon
202
Keinginan Leon
203
Mendapat Izin
204
Paman Tian?
205
Lu?!
206
Suara Lucknut!
207
Tentang Kedatangan Frey
208
Perhatian Frey
209
Tertular Papi Alvaro
210
Mari Kita Bermain
211
Mengagumi Dalam Ribut
212
Dua Sekaligus
213
Tuan Cakrawala Shan
214
Sudah Tidak Bisa Nikung!
215
Gue Udah Dijodohkan!
216
Tak Baik-baik Saja
217
Riani adalah ....
218
Everything Will be Okay
219
Merk Sepatu
220
Diskusi Kelompok
221
Harris
222
Dua Kemungkinan
223
Parfum Pak Suwondo
224
Alvaro dan Pak Nadir
225
Saya Tahu Kok Dok!
226
Sapaan Yang Menohok
227
Keributan Di Kantin
228
Ketika Sahabat Menjadi Bangsat
229
Pengakuan
230
Mengumbar Kemesraan
231
Kafe dan Leon
232
Sempat Panik
233
Pengumuman
234
Hari Terakhir Ujian
235
Nggak Akan Sama Lagi
236
Gue yang ngatur endingnya
237
Anggap Selesai
238
Bagaimana Bisa?
239
Hobi Baru
240
Iri Bilang Bos
241
Sindiran Axelle
242
Semua Karena Jessica
243
Savage-nya Keturunan Prayoga
244
Tembak Dia Mas
245
Promise
246
Pemberitahuan Lebih Awal
247
Lu Itu Sad Boy
248
Menjenguk Cici
249
Surprise ...
250
What? Tante?
251
Mogok Bicara
252
Tiga Mahasiswi Centil
253
Keenan dan Jessica
254
Karena Cerita di Novel
255
Keluh Kesah Bunda
256
Keputusan Keenan
257
Pukul 03.00
258
Sebuah Sindiran
259
Flash Back ...
260
Berdarah-darah
261
Alvaro dan Naufal
262
Menenangkan Diri
263
Rasa Yang Pernah Ada
264
Ambisi yang berhalang!
265
Jihan
266
Chemistry
267
Hati ke Hati
268
Keluarga Bahagia
269
Sisi Lain Alvaro
270
Hanya Sebuah Obsesi
271
Sebuah Cerita
272
Mendadak Jadi Bego
273
Eleanor Prayoga Griffin
274
Aluna Tidak Setuju
275
Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!