Bahram Yang Nyebelin

Matahari terbit sebagai tanda berawal nya kehidupan baru.

Jam baru menunjukan pukul 06.00 subuh, Sepasang pengantin baru itu tengah Ber gelung dibawah selimut dengan nyenyak.

Tiba-tiba Azly terbangun dan memutar badan, hampir saja ia berteriak melihat seorang pria berada satu kasur dengan nya.

"Di liat-liat kalo tidur gini ganteng juga, wajah nya damai, beda kalo lagi bangun" tampa sadar Azly mengatakan itu

"Baru sadar ya kalo gue ganteng" kata Bahram yang tiba-tiba membuka mata nya

Yang membuat Azly malu, namun Ia bersikap seolah tak ada apa-apa

"Apaan sih lo emang gue ngomong apa hah" ucap nya

"Lo bilang gue ganteng, pantas saja banyak yang menggilai gue" puji Bahram pada diri nya sendiri

"Dih, najis" ucap Azly sambil berlalu ke kamar mandi

Hari ini adalah hari ulang tahun SMA Unggul Sakti dan Azly akan tampil bersama sahabat nya, acara akan di mulai sekitar jam 2 an

"Baru saja ibu mau memanggil kalian untuk sarapan" kata Pak Brata

"Bahram ayo sarapan nak" seru Ibu Santi

"Is, dia Aja nih yang di ajak makan aku nya, enggak?" cemberut Azly

"Kamu tuh ya masa sama suami sendiri cemburuan" ucap bu Santi

"Ly, ambilin dong sarapan buat suami kamu. masa dia ngambil sendiri" perintah wanita paruh baya itu

Azly pun mengambilkan sarapan untuk suami nya, Mereka pun kemudian sarapan bersama. dengan nikmat, hanya dentingan sendok yang terdengar

"Gimana malam kalian heppy, gak?" tanya Bu Santi Asal

Uhuk Azky tersedak dan Bahram memberikan Air putih untuk istri nya itu

"Ibu Apa-apaan sih jangan tanya begitu, nanti mereka gak nyaman, malu tuh mereka" ucap pria Paruh Baya itu

Azly dan Bahram, saling tatap dengan wajah merah, terasa asing sekali pertanyaan itu.

Mereka pun pamit untuk pindah ke Mansion Bahram

"Bu, Ly pamit ya" pamit Azly dengan mata berembun

"Iya sayang hati-hati ya, jangan sedih gitu dong Mansion mertua mu dan rumah kita kan Tak begitu jauh, kau bisa kesini kapan saja" ucap wanita paruh baya itu

"Yasudah kami pamit dulu ya ibu ayah" kata Bahram sembari mencium tangan mertua nya.

Di sebuah rumah mewah di kota B seorang Pria tengah bersiap-siap untuk kembali ke kota kelahiran nya. karena, selama ini ia pindah sementara ke kota ini mengikuti kakak nya melakukan bisnis, ia kini hanya tinggal. bersama kakak perempuan nya, sebab. kedua orang tua mereka sudah 4 tahun meninggal dunia

"Kak cepetan gue udah gak sabar nih" ajak Ridho pada sang kakak, Melani.

"Kamu itu ya, bilang aja kalo udah gak sabar ketemu tu cewe" goda Melani

Mereka pun menjalankan mobil nya melewati tol, jadi tak terjebak macet, singgah lah mereka di sebuah restoran untuk ber istirahat serta mengisi perut mereka.

Mata Ridho terfokus dengan seorang wanita, yang sedang bersender manja dengan seorang Om-Om

"Ih jaman sekarang, wanita sungguh meresahkan apa segitu nya cara mereka untuk mendapatkan uang, sungguh miris" ucap Ridho melihat wanita itu

"Hus, jangan ngomong begitu. biarlah itu menjadi urusan nya, dan jangan sesekali kau memiliki hubungan dengan wanita seperti itu" tegas sang kakak

Akhir nya mereka tiba di Jakarta kota kelahiran nya, dan memasuki Rumah bekas peninggalan orang tua mereka

"Kangen sekali dengan rumah ini ya" sendu Melani

"Sudah lah lah jangan ditangisi lagi biarlah mereka tenang disana" ucap Ridho menenangkan

Bahram dan Azly pun baru tiba di Mansion keluarga nya

"Ayo turun tunggu apa lagi" ucap Bahram yang melihat Azly enggan untuk turun

"Iya-iya gak sabaran banget sih lo" ketus Azly

"Ingat ya di depan papa Mama kita harus terlihat bahagia" Bahram memperingati

"Iya bawel ih" kata Azly

mereka pun melenggang masuk Mansion sambil Berpegangan tangan, Azly pun mencium tangan mama mertua nya itu, dan tante sri, Pak Yansen sedang kekantor saat ini

"Aduh, pengantin baru lengket banget lagi anget-anget ya, kalo gini terus sebenar lagi bisa jadi nih cucu mama" goda mama Lely

Azly yang melihat itu muka nya sudah merah padam, malu sekali jika ada yang berbicara begitu padahal kenyataan nya, mereka tak se harmonis pikiran orang

"Mama, apa sih jangan goda in gitu dong" jawab Bahram

"Ya sudah, kami ke kamar dulu ya mau. mau taro barang-barang ini" ucap Bahram sembari menarik tangan Azly ke atas

Setelah mereka memasuki kamar itu Bahram merebahkan diri dikasur empuk nya itu, Azly Memandangi nya dengan tangan di pinggang

"Lo enak-enak tiduran ini barang bawaan gue mau di taro mana" tanya Azly

"Terserah lo, udah liat tuh lemari segede gaban masih aja nanya" ketus Bahram

"Ya mana gue tau ini kan pertama kali gue masuk kamar lo" kata Azly sembari membuka lemari besar itu

Dan ia pun terkejut melihat isi kemari itu adalah pakaian wanita semua, salah satu nya Ada beberapa lingeris.

"Ini baju siapa, apa mungkin ini" Azly menggantung perkataan nya.

"Lo kenapa ngelamun gitu" tanya Bahram heran

"Ini gak, salah? Baj-baju ini punya siapa kenapa gak di keluarin dulu, nanti yang punya marah" ucap nya

"Oh itu mamah yang nyiapin buat lo sudah jangan banyak tanya lagi" ketus Bahram

"Oh gitu, jadi ini siapa yang bakal, pake? seru Azly sambil menunjukkan Selembar lingerings

"Lo lh yang pake masa gue" seringai Bahram sambil berdiri mendekati istri nya

"A-apa gue? gak, gue gak mau baju tipis gini, singkirin aja atau kasih ke orang dari pada mubazir" tolak Azly

Azly pun, langsung berlari menunju kamar mandi membersihkan diri dan bersiap-siap untuk kesekolah karena jam sudah, menujukan angka 12 siang

"Mana handuk ku, ya? " Azly mencari-cari handuk dan baru teringat tadi dia belum sempat mengambil handuk

"Aduh bodoh nya aku, masa harus panggil dia sih" kata Azly lagi

Bahram yang menyadari hal itu pun lantas sengaja menunggu panggilan dari istri nya

"Lama banget sih lo, Gue sakit perut ni" bohong Bahram

"Tolongin ambil handuk gue dong" teriak Azly

"Apa? lo suruh gue masuk, oke deh gue masuk" goda Bahram sambil mendekati pindu

"Bahram ih! cepetan ambilin handuk gue, udah kedinginan nih gue" mohon Azly.

Bahram pun tak tega, lantas ia memberikan handuk itu kepada istri nya

"Makasih, lo keluar dulu gue mau ganti baju nih" ucap Azly

"Kenapa harus keluar bukan nya kemaren lo udah ngeliatin ke gue, gue udah tau kalik gimana bentuk nya" goda Bahram kepada istri nya.

"Loh ya, cepet keluar dong gue mau siap-siap ke sekolah ni, hari ini gue tampil nanti telat" Azly memberi alasan

"Oke-oke capet ya! gue mau mandi juga soal nya" ucap Bahram

Setelah ia yakin suami nakal nya itu sudah benar-benar keluar ia mulai mengeluarkan kepala nya duluan baru lah ia berjalan degan tenang

"Lo mau menggoda gue, ya? celetuk Bahram tiba-tiba

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!