Yang Sebenar Nya

"Yaah! jangan jadi saingan gue dong Ram, kalah telak gue!" ucap james

"Apaan sih kalian semua" ketus nya.

Bahram dan teman-teman nya, memasuki ruang kelas. karena mata pelajaran akan segera di mulai sebentar lagi.

Terfokus, Aldo ke arah jari manis Bahram

"Tumben lo pake cincin! habis lamaran lo?" goda Aldo

"Biasa! dibelikan ama yokap!" kilah nya

Iqbal yang mendegar itu pun teringat ke percakapan ny dengan Bahram beberapa hari yang lalu, tapi dia tetap diam

Bu frity sedang menerangkan materi mata pelajaran bahasa Inggris,semua siswa tengah fokus ke depan. termasuk Bahram namun, dengan isi kepala yang ntah kemana

"Gimna ya keadaan gadis itu sekarang!" gumam nya

Kriiingg!!

Para siswa berbondong-bodong, ke kantin mengisi perut dan meng istirahat kan otak dari aktivitas belajar.

Azly pun sudah agak enakan. cuma sedikit pusing namun, ia tak mau membuat sahabat nya kepikiran.

Datang lah Bahram, James, Iqbal, dan Aldo

dengan gaya cool mereka memasuki kantin memilih meja di pokok sana.

Mereka memesan makan, dan pandangan Bahram ke arah Azly yang mendekat

Azly dan para sahabat nya itu pun memilih meja bersebrangan dengan, meja Bahram.

"Hai kak Bahram!" sapa Cindy

"Hai juga Cindy!" saut Aldo

"Apaan sih lo! orang gue nyapa kak Bahram bukan lo!" ketus nya

"Ya, elah! gue juga ganteng kali" puji sendiri pria itu

"Dih najis! ketus cindy.

Azly hanya diam, karena masih agak sakit di kepala nya

Ting!

kulkas

"Gimana keadaan lo?"

Cewek rubah

seperti yang lo lihat

"Ly lo mau pesan apa!" tanya vero

"Pesen minum aja deh, jus mangga!"

"Oke! kenapa gak makan lo, udah jam nya makan siang ini!"

"Enggak lah gue makan di rumah aja" jawab nya

tak sengaja Iqbal melihat cincin yang sama di jari manis Azly, "kok kaya cincin Bahram ya" gumam nya dalam hati, penasaran namun, ia lebih memilih bertanya langsung nanti tidak di depan orang ramai

Disaat Azly dan teman-teman nya tengah bercanda ria, datang lah suren dan ke dua teman nya Yang menyindir Azly dengan fitnah nya

"Pantes aja barang-barang nya brandid semua! rupa nya jual diri! ya gak guys!" yang diikuti gelak tawa teman nya itu

"Liat aja tuh cincin nya pasti mahal, di beliin Om Om lo itu ya!" tambah nya lagi

Bahram menatap dengan siaga kalo sampai suren akan mencelakakan Azly lagi

Namun, ia tak mendapat kan respon dari ucapan nya hingga ia, merasa kesal dan dengan sengaja menumpahkan air ke arah Azly hingga membuat jaget Bahram yang dikenakan nya itu basah.

Upss! soryy sengaja! Ha-ha-ha!" ucap nya

Brakkk!

Azly menggebrak meja

"Mau lo apa sih hah, lo pikir karena lo anak donatur di sekolah ini gue bakal takut hah!!" sentak Azly

"Waaw, Berani ya lo! enyah, lo dari sekolah ini!" cekik nya di leher putih Azly

Sontak menepis tangan wanita itu

"Keluarin aja kalo lo bisa" tantang azly

"heh sunder bolong! gila lo ya! cari masalah mulu sama orang!" bentak mita

"Jangan ikut campur ya lo" tunjuk nya

"Ha-ha-ha kenapa?! lo takut kalah saing ya sama Azly? secara kan dia lebih cantik, lebih sexy, dan paling penting! paling pinter! sedang kan lo?" ujar mita

"Apa lo bilang!" geram suren

"Apa! sini lo kalo berani dasar sunder bolong, udah jelek bodoh lagi!" hardik mita

"Eh lo jangan ikut campur ya, udah hebat lo hah?" sambung Dita teman suren

Tak lama datang lah Pak Pir, dan kepala sekolah

"Kalian semua! menghadap saya ke kantor!" perintah pak kepala sekolah sembari pergi

Azly, Mita, suren dan Dita teman suren, mereka sudah berada di ruang kepala sekolah, seperti biasa suren tampak songong, karena setiap ia membuat masalah yang jadi tersangka selalu korban nya.

Jelaskan kepada saya kenapa bisa terjadi seperti ini

Azly dan Mita hanya diam. karena, mereka tau kalo suren ,tak bakal tersentuh di sekolah ini.

Suren menjelaskan semua dengan drama yang ia bikin sendiri.

Azly dan Mita saling tatap jengah

"Baik lah, Azly dan Mita kalian bersihkan meja makan sepulang sekolah nanti!

senyum suren mengambang, "Mampus lo" ucap nya.

"Suren dan Dita kalian bersihkan toilet siswa siswi sepulang sekolah nanti" ucap kepala sekolah itu

"Whatt! gak salah pak ngehukum saya! saya gak salah, yang pantes membersihkan toilet itu mereka" tunjuk suren

"Ini ga bisa dibiarin nanti saya aduin ke mami,papi untuk meng stop donatur untuk sekolah ini ucap!"nya kesal

Azly dan Mita senyum sembari keluar

"Kami keluar dulu ya pak, maaf sudah berbuat ke ributan" ucap mereka berdua, dan melenggang pergi.

Jam menunjukkan waktu, siswa siswi SMA Inggul Sakti untuk pulang

"Liat aja! mulai besok gue pastikan dia gak bakal ada lagi di sekolah ini, dan berani sekali kepala sekolah itu ngehukum gue dengan cara yang memalukan begini!" kesal Suren sambil tangan nya menyapu lantai toilet.

"Gue setuju! mana bau banget lagi! gak Terima gue kek gini!" ucap Dita

Di kantin Azly dan Mita tengah membersihkan meja kantin yang lumayan kotor itu

"Ly! kek ada yang aneh gak sih! tumben Pek kepala Sekolah, tak memberikan kita hukuman berat! bisa nya kan korban mereka yang selalu dapat hukuman, ini malah sebalik nya" bingung Mita

"Hm, iya juga ya! tapi syukur deh jadi kita gak capek-cape banget!"

Di ujung dekat parkir

Sepasang mata elang sedang memperhatikan Azly, Disaat ia mau berjalan menghampiri, tiba-tiba!

"Eh bro mau kemana lo! kata nya mau ke Cafe 101,Aldo Dan James sudah menunggu!" ajak Iqbal

"Liatin apa sih lo!

Iqbal pun melirik kearah yang sedari tadi di perhatikan oleh Bahram.

Bahram pun tak jadi menghampiri Azly, takut sahabat nya itu curiga

"Ayok lah kata nya mau ke Cafe, ngapain bengong" ucap Bahram lagi

Mereka pun berjalan ke arah parkir. karena, Iqbal tak membawa mobil, ia pun ikut ke masuk ke mobil Bahram

"kenapa lo masuk? Mana mobil lo!" tanya Bahram heran

"Mobil gue rusak tadi pas di jalan" ucap Iqbal

Mobil pun berjalan pelan karena, macet memang ini jam nya makan Siang, jadi semua orang keluar dan memenuhi jalan

"Eh bro! gue punya pertanyaan nih buat" ucap Iqbal

"apaan!" jawab nya singkat

"Lo sama Azly anak 11A itu Ada hubungan apa kok kaya nya lo perduli banget sama tu anak? gak kaya lo biasa nya, dan gue gak sengaja liat cincin kalian sama! bisa lo jelasin ke gue!" ucap nya

Bahram sontak kaget

"Ehem! biasa aja perasaan, lo tau sendiri kita ini anggota PMR. ya itu memang tugas kita kan!

masalah cincin banyak kali yang jual dipinggir jalan juga banyak!" kilah Bahram

"Yakin lo? tapi gue liat itu cincin limited edition, jujur aja ngapa, kaya sama siapa aja lo!" ucap pria itu

"Gue sama dia udah lamaran dan mau menikah satu minggu lagi!" jawab Bahram jujur

"Apa! lo serius! ke, kenapa kok bisa, apa jangan-jangan lo udah!" ucap Iqbal menggantung kan kata-kata nya

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!