🍀🍀🍀🍀
Setelah acara hari itu selesai, dan keluarga Pak yansen pamit untuk pulang Azly dan Bahram naik menuju kamar pengantin mereka
"Nak ajak suami mu untuk istirahat pasti kalian capek banget hari ini" ucap Ibu Santi
"Bahram pergi lah ke kamar kalian, ikuti istri mu" seru pria paruh baya itu
"iya yah, Kami naik dulu ya" jawab singkat Bahram
"Yah, semoga mereka bakal bisa dapat nyaman ya. adem banget kalo ngeliat mereka berdua tuh" harap Bu Santi
"Iya , tapi ayah harap. Azly jangan hamil dulu sebelum tamat Sekolah, kasihan takut mengganggu sekolah nya" kata Pak Brata
sesampai nya di kamar, Bahram dibuat agak kaget dengan pemandangan di depan mata nya, sungguh nuansa pengantin baru sangat kental, pasti akan menjadi malam panas untuk pasangan yang baru. menikah karena, saling mencintai tapi tidak untuk mereka sekarang.
"Dimana kamar mandi nya" tanya Bahram kepada Azly yang tengah membersihkan sisa make up nya
"Disana, belakang ruang ganti itu" ketus Azly
Bahram pun memasuki kamar mandi, dan segera mandi sebelum itu ia. mengambil handuk yang sudah ia bawa dari Mansion nya sendiri
Azly masih sibuk mencoba melepas res sleting gaun yang ia kenakan
"Is, kenapa susah sekali sih, gimana gue mandi kalo gini, gak mungkin tidur dengan keadaan gini" ucap Azly
Bahram pun telah selesai mandi, dan hanya menggunakan handuk yang menempel di pinggang nya, dan memperlihatkan roti sobek milik nya, dengan rambut yang basah acak-acak kan membuat nya semakin tampan
"Aaahhhg" pekik Azly
"Apa sih lo, kaya ngeliat apa aja" kata Bahram sembari masuk ke ruang ganti
"lo gila ya, masa cuma pakai handuk gitu. doang di depan seorang gadis, kalo jatoh tu
Handuk, gimana? " ketus nya
"Ternyata gini kelakuan pria yang di Idola kan banyak wanita, gak punya urat malu" tambah Azly
Mendengar itu Bahram memutar badan nya ke arah Azly, lo sendiri kenapa belom ganti baju? apa mau gue, gantiin?" goda Bahram
"Is apaan sih lo, dasar mesum" celetuk Azly sambil berlari kecil memasuki kamar mandi
Melihat itu Bahram tersenyum devil.
Cukup lama ia hanya berdiri di dalam kamar mandi itu. karena, tak bisa membuka gaun yang iya kenakan, mau minta tolong pada suami nya tentu saja gengsi
"Ini gak bisa, dari pada gue tidur pake ni gaun, gue harus hilangin gengsi gue sekali ini" ucap Azly sambil berlalu keluar
"Heh lo, tolongin gue dong" ucap Azly gengsi sambil melipat tangan nya
Bahram hanya kenaikan Alis nya sebeleh
"Lo tuli ya! bantuin gue bukain ni resleting, gue gak bisa" jujur Azly
"Cih, tadi gak mau sekarang malah maksa" sindir Bahram
"Cepet dong, gerah nih mau mandi" mohon Azly
Bahram pun berdiri mendekati Azly, tercium lah bau leher Azly yang sangat memabukkan nya itu, lalu ia mendekat kan wajah nya ke leher putih itu
"Woe, ngapain lo ngelamun cepat bukain" tegur Azly
sreettt resleting itu pun turun tampak lah punggung mulus Azly yang putih tampa noda sedikitpun, hampir saja Tangan Bahram tak terkendali untuk menyentuh punggung itu, baru saja Bahram mau mendekat kan wajah nya itu. Azly sudah berlari kecil dan
"Aaaagh, sialan ni baju" Azly terjatuh karena ke pijak gaun nya sendiri
Hingga membuat gaun itu menjadi sedikit turun. menampakan belahan gunung indah itu Gleg, Bahram menelan air liur nya susah.
Azly langsung berdiri dan memasuki kamar mandi, berendam dalam bethtub cukup lama
"Sabar Bahram, itu pasti terjadi lagian tidak dosa kau melihat itu karena, halal bagi mu" Bahram Bermonolog
Bahram pun mematikan lampu kamar dan segera naik ke kasur, sambil berbaring memandangi kamar sekitar.
mata nya tertuju pada foto di ujung sudut meja terlihat lah foto seorang pria dan wanita seperti sedang menjalin kasih.
"Apakah itu kekasih nya? ucap Bahram
Tak lama Azly pun keluar hanya memakai handuk, sambil bernyayi sambil Menggoyangkan pantat nya itu, ia berjalan menuju cermin besar di kamar. nya itu dan melepas handuk, lalu berjalan menuju kamar ganti, ia lupa jika ada seseorang dikamar itu, dan sosok itu memperhatikan nya tajam ,Kalo dia ingat pasti sangat malu. dan ingin mati aja saat ini juga, sesat didalam kamar ganti, iya baru menyadari sesuatu.
"Aaagh" kenapa aku bodoh sekali" teriak nya dan bermonolog dalam hati.
"Mau menggoda ku rupa nya, rubah kecil ini" ucap Bahram melihat pemandangan tadi yang membuat tubuh nya panas dingin, dan mem buat sesuatu tegak tapi bukan keadilan.
Azly pun keluar seperti tidak terjadi apa-apa, duduk di depan meja rias nya, sambil mengoleskan handbody ke seluruh tubuh.
"Ehem, lo sengaja ya godain gue" ucap pria yang sedari tadi duduk di atas ranjang ditengah gelap nya kamar
"A-apa maksud lo gak jelas banget" ketus Azly
"Jangan sok malu gitu, kan lo sendiri yang memperlihatkan itu ke gue, apa lo mau melakukan itu, sekarang? goda Bahram yang sudah berada di tepat di belakang Azly.
"Hey rubah kecil jangan memancing, jika aku tak bisa menahan nya itu bukan salah ku, dan juga kau halal bagi ku" ucap Bahram lagi
"Apa maksut mu hah, jangan coba-coba kau berani menyentuh ku" ancam Azly
Sedangkan, yang terlihat mata Bahram hanyalah se ekor rubah kecil yang sedang melolong kecil. karena, sangat imut bagi Bahram.
Bahram mendekat kearah Azly, lalu ber bisik
"Ternyata besar dan rimbun, juga cukup menantang" ucap Bahram sambil mengelus ribut panjang Azly
"Keluar lo dari kamar gue, tidur diluar aja lo" kesal Azly, lalu berlalu kearah ranjang tidur nya dan menutup seluruh tubuh nya, menutupi wajah yang sudah memerah itu
Tiba-tiba Azly mengambil guling dan manaruh batas di antar mereka
"Nih batas, kalo lo berani melewati batas liat aja lo" ancam Azly
Bahram hanya diam melihat guling di tengah-tengah mereka itu.
Ia tersenyum simpul, guling ini tak ada arti nya jika dia sudah berkehendak.
malam itu mereka tidur dalam diam tak ada drama cium selamat tidur seperti pasangan pada umumnya.
Di Mension keluarga Nugraha Perkasa
"Mi gimana ini, semua rencana kita yang sudah dipersiapkan, bakal gagal total" ucap bella pada mami nya
"Tenang sayang, mami masih punya banyak cara untuk memisahkan mereka berdua. Kau lah yang harus menjadi satu-satunya menantu dirumah ini!" tegas wanita paruh baya itu
"Iya mi, setelah aku sudah menikahi nya. aku akan merubah semua aset milik mereka menjadi nama ku" kata Bella percaya diri
"Kau betul Bella, kau harus mengambil kembali gak milik Almarhum papi mu" ucap mami sri.
malam itu Bella tak bisa tidur. karena, memikirkan pasti sepasang pengantin baru itu tengah memadu kasih sepanjang malam ini.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments