*Piiiiinggg... *Beeep...
*Piiiiinggg... *Beep...
*Piiiiinggg... *Bep...
Aku memutuskan untuk menjauhi Siren Strongholds dan mengamati keadaan. Kondisi cuaca di sekitar Siren Strongholds menjadi abnormal dengan kenaikan suhu dan air laut yang tidak menentu. Itu bukanlah sebuah badai karena kondisi suhu dan tekanan angin di sekitar Siren Strongholds terlihat normal.
“Ugh, ini sangat merepotkan” gerutu kecilku.
Secara teknis, kapal selam tidak melakukan pencarian target menggunakan sonar aktif. Mereka mengandalkan sonar pasif untuk mendengar keadaan. Itu karena gelombang sonar yang merambat di dalam air memiliki kerapatan yang sangat tinggi serta menggangu ekosistem bawah laut. Selain itu, pancaran yang kuat dari sonar aktif dapat dilacak ulang sehingga posisi kapal selam dapat ditemukan dengan mudah. Di dalam lautan, lapisan air laut memiliki beberapa tingkatan berdasarkan kedalaman, panjang gelombang, dan kondisi dasar laut. Kondisi seperti lautan yang dipenuhi lumpur, bebatuan, dan karang memiliki keunikan tersendiri untuk persembunyian kapal selam.
Aku memancarkan sonar aktif untuk menganalisa kondisi kedalaman laut di sekitar Siren Strongholds. Kondisi permukaan air laut terhalang oleh kabut tebal dan petir yang menyambar sehingga pengamatan udara tidak bisa dilakukan.
Siren Weather Device.
Itu adalah alat manipulasi cuaca yang diciptakan oleh siren. Berbentuk seperti menara tinggi dan pemancar gelombang, alat itu mampu mengubah kondisi cuaca yang menghambat pergerakan kapal seperti badai salju, lautan yang membeku, cairan korosif, badai petir, dan gangguan cuaca lain yang sangat menyebalkan.
“Sofia, apakah kau menemukan sesuatu yang lain?” tanyaku kepada Sofia.
“Master, setelah kita menembakkan tiga sonar aktif dengan interval yang berbeda-beda. Hanya ada pantulan sonar yang berasal dari kapal permukaan sedangkan untuk Siren Strongholds-“
“Tidak ada kontak yang menembus ke dalam Siren Strongholds” aku memotong ucapan Sofia dan mengamati sistem sonar.
“Benar, Master. Tampaknya, perubahan cuaca di dalam Siren Strongholds terlalu berisik untuk memantulkan suara sonar.”
“Bagaimana dengan kondisi kontak permukaan?” lanjut pertanyaanku.
“Un! Aku baru saja mencocokan kebisingan baling-baling kontak permukaan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Itu adalah konvoi milik Royal Navy yang menuju Siren Strongholds.”
Aku membaca laporan yang diberikan Sofia dan melihat daftar kontak permukaan yang berhasil diidentifikasi. Sebagian besar kapal permukaan yang telah diidentifikasi Sofia berasal dari pengintaian Hunter Killer Drone dan sisanya mendapatkan kode berupa kontak Siera yang belum diketahui.
“Sofia, jika kita menggunakan perintah Admirality Code untuk bergabung dengan konvoi mereka. Apakah kita bisa menggunakan konvoi Royal Navy sebagai umpan untuk menyelinap ke dalam Siren Strongholds dan menghancurkan Siren Weather Device?”
Sebuah ide kecil terpikirkan olehku. Menggunakan konvoi Royal Navy dan bergerak masuk untuk mendekati target. The Empress III memasuki mode siaga dan mengubah pertahanan Siren Strongholds dengan cuaca abnormal yang menghalangi jarak pandang. Tampilan visual, jangkauan radar, dan sonar tidak mampu menembusnya.
Kehadiran mereka bagaikan oasis di padang pasir.
Dengan ini, status “Undetected” kapal selam milikku masih berada di zona abu-abu.
“Untuk bergabung dengan konvoi Royal Navy, kita memerlukan pesan panjang untuk perkenalan dan tujuan utama yang menjelaskan alasan bergabung ke dalam barisan konvoi. Aku bisa melakukannya dengan memanipulasi gelombang radio yang berasal dari Admirality Code” ucap Sofia.
“Lakukan itu dan bawa kapal selam ke permukaan laut. Kita akan mencegat konvoi Royal Navy tepat di perlintasan mereka” perintahku.
“Siap, Master!”
Tubuh kapal selamku perlahan bergerak ke permukaan air untuk memberi salam pengenalan terhadap Flagship Royal Navy.
-----&&&-----
[Operation Queen & Iron.]
[Multiple Task Force Royal Navy & Iron Blood.]
[Flagship King George V.]
Di dalam jaringan komunikasi kapal King George V, sebuah pesan singkat yang berasal dari Admirality Code menarik perhatian King George V. Dia mengamati pesan singkat itu dan mengurutkan kalimat acaknya sesuai dengan protokol sandi yang diberikan Royal Navy. Pesan enkripsi yang dia terima berupa perizinan dari satu unit kapal selam Eagle Union yang meminta untuk ikut dalam perburuan Siren Strongholds.
King George V tertawa setelah membaca arti pesan yang dikirimkan oleh Admirality Code dan memerintahkan destroyer untuk memancarkan sonar aktif. Dia sengaja melakukan itu untuk memancing kapal selam Eagle Union naik ke permukaan laut. Tradisi Royal Navy yang memandang kapal selam sebagai pecundang membawanya ke keputusan yang salah.
“King George V to All Task Force, kita mendapatkan tamu tak diundang dari Admirality Code. Setelah kontak terlihat segera kirim pesan identifikasi berupa ‘Teh atau Kopi?’ dan kontak akan menjawab-“
“Maid!”
Sebuah saluran radio yang tidak dikenal telah bergabung ke dalam saluran komunikasi mereka. Kontak tak dikenal itu terlalu tipis untuk dilacak melalui pantulan gelombang radio King George V. Dia segera mengamati panel radar miliknya dan tidak mendapatkan kontak asing yang muncul di jangkuan radarnya.
“King George V, eh? Aku membutuhkan bantuanmu untuk menyelinap ke dalam Siren Strongholds. Maafkan tentang kelancanganku dalam operasi militer kalian tetapi keadaan telah berubah. The Empress III memasuki fase yang sulit dimengerti dan itu berbeda dari siren pada umumnya” ucap kontak asing itu.
Kontak asing itu secara aktif memberikan informasi sensitif tanpa mempedulikan kerentanan gelombang radio yang mungkin didengar oleh siren dan semua kapal.
“Maaf, sebelum kita membahas kondisi target. Aku ingin mengidentifikasi kapalmu. Bisakah kau muncul ke permukaan laut dan melakukan kontak pengenalan secara formal?” sindir King George V.
“Tenang saja, aku sudah melakukannya. Bahkan, aku sudah berada di sebelah kirimu” jawab kontak misterius itu.
King George V bergegas menuju ke sisi kiri kapalnya dan melihat sebuah kapal selam berwarna hitam yang panjang. Sebuah sinyal lampu dari kapal selam itu memberi sebuah pertanyaan kepada King George V berupa “Teh atau Kopi?” yang menjadi kode identitas.
King George V membalasnya dengan sinyal lampu “Maid”. Setelah pertukaran identitas terkonfirmasi, kontak misterius itu meminta izin untuk menyelam dan mengikuti konvoi dari dalam air tetapi ditolak oleh King George V. Melihat bentuk kapal selam yang aneh itu, King George V memperhatikan tampilan luarnya dengan teliti.
Pertempuran yang menggunakan kapal selam bukanlah keahlian milik Royal Navy. Jadi, King George V menggali informasi dari rekan Iron Blood yang memiliki ratusan kapal selam di pangkalan militer utama Azur Lane. Dengan kode lampu dari kapal utamanya, dia memberi kode kecil kepada Tirpitz yang berada di sebelah kanan kapalnya.
Jawaban yang diberikan Tirpitz membuatnya kebingungan karena identitas kapal selam misterius itu dilindungi oleh Admirality Code. Status Tirpitz sebagai Flagship sementara Iron Blood tidak mampu mendapatkan izin untuk mengakses arsip rahasia Admirality Code. Insiden yang dialami Bismarck dan U-30 membuat King George V makin kebingungan. Dia meragukan kemampuan unit rahasia yang dikembangkan oleh Eagle Union.
“Hey, tidak sopan membicarakan orang lain tepat di samping orang itu.”
“Hiiieekk!!” King George V terkejut dengan kemunculan sosok misterius di sampingnya.
“Huh? L-Laki-laki?” ucap King George V dengan nada bertanya-tanya.
“Um, apakah aneh bagi seorang laki-laki berada di medan perang?” tanya sosok misterius itu.
“Tidak, hanya saja. Aku belum pernah melihat seragam militer seperti itu.”
“Well, jika kau mengetahui seragamku. Itu artinya Admirality Code kehilangan kekuatannya untuk merahasiakan unit yang tidak diketahui Azur Lane.”
“Urm, jadi... Mengapa kau ada di sini?”
“Pertama-tama, maafkan aku. Aku sedikit mengacaukan Siren Strongholds kali ini dan membuat The Empress III cemberut. Ehehe... Tanpa sengaja aku menghancurkan pertahanan siren hingga rata dengan lautan. Ah! Untuk lebih lengkapnya. Tolong baca laporan pertempuranku.”
Sosok misterius itu memberikan sebuah buku yang berisi aktivitas Siren Strongholds.
“I-Inii...” keringat kecil membasahi dahi King George V setelah membaca laporan pertempuran yang dilakukan sosok misterius itu.
“Hey! Bagaimana caramu melakukannya?”
King George V memalingkan wajahnya untuk melihat sosok misterius itu dan mendapati pemandangan yang kosong.
Muncul secara tiba-tiba dan menghilang tanpa diketahui. Layaknya hantu tak terlihat di lautan yang luas, kapal selam misterius itu menghilang tepat di samping kapal King George V.
“A-Apa yang baru saja terjadi?” tiba-tiba saja, rambut halus di tengkuk King George V berdiri.
...(King George V, illustrated by shika)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Kanna-Havart
next
2023-03-20
0
Kuro-sama
kapan jadwal upnya thor?
klo novel ini ttap lanjut terus smpai tamay, selamat author mendapatkan reader yg setia👌🏻
2023-03-19
0
Ai Hoshino
next
2023-03-19
0