Di ruang pusat komando, aku berdiri menghadap Admiral yang bertanggung jawab di pangkalan militer Gibraltar. Sosok gadis yang mengenakan seragam Admiral berwarna putih itu menatapku dengan tatapan tajam.
“...”
“...”
Kami saling menatap satu sama lain tanpa membuka topik pembicaraan. Sang Admiral menatap ujung rambut hingga ujung kakiku tanpa berkedip. Di sampingnya terdapat meja yang membentuk huruf U dengan pihak Royal Navy dan Iron Blood yang ikut menatapku.
Mengapa Royal Navy dan Iron Blood terlihat sangat akur?
Jangan tanyakan kepadaku, aku juga ingin tahu!
Jika sejarah Azur Lane sesuai dengan dunia asli, seharusnya mereka saling bermusuhan.
Yang menjadi masalah kali ini adalah...
Aku terkirim ke dunia Azur Lane yang mana?
Situasi ini terlihat sangat damai untuk kedua belah pihak yang seharusnya bermusuhan.
Aku melirik Hood dan mendapatkan senyuman kecil dari wajah manisnya. Perang kecil kami sudah berakhir dan hubungan kami sedikit spesial. Kurasa, itu terlihat seperti Ibu yang menatap anaknya.
Secara tidak langsung, aku telah diadopsi oleh Hood sebagai anaknya.
Oh, ****! Satu lagi situasi yang merepotkan terjadi. Tetapi, jika itu menguntungkan keadaanku. Aku dengan senang hati akan menerimanya.
“Ettoo... Apakah kita akan saling menatap satu sama lain atau berbicara tentang...”
“Operasi militer yang akan berlangsung?” tanyaku sembari menatap Tactical Map di meja Admiral.
“Aku sedikit menyesal mengucapkan ini kepadamu” tiba-tiba saja, sang Admiral bersuara.
“Pelanggaran mengenai penerobosan pangkalan militer, penyusupan frekuensi gelombang militer yang tidak sah, dan identitas kapal yang tidak terdaftar di database Azur Lane. Semua pelanggaran ini sudah cukup untuk menjatuhi hukuman mati kepada dirimu dan kapalmu.”
*Thug!
Hood dengan sengaja tersenyum dan meletakkan cangkir tehnya dengan keras di atas meja setelah mendegar perkataan Admiralnya.
“Ekhem! Sebelum itu, aku ingin mengetahui sebuah alasan mengapa kapal sepertimu ada di tempat ini?” sang Admiral sedikit tertekan setelah Hood melakukan gerakan kecilnya.
“...”
“...”
“...”
“...”
“...”
Well, aku sudah menduga ini akan terjadi.
Semua berjalan sesuai dengan rencanaku. Dengan Skill Weapons From Another World, aku menciptakan sebuah Artificial Intelligence yang akan mendukung omong kosongku.
Huh? Kalian pikir Artificial Intelligence bukanlah senjata? Coba pikir lagi!
Artificial Intelligence yang kubuat ini memiliki fitur seperti TB.
Ah, jika kalian tidak tahu. TB adalah asisten pribadi player di Operation Siren. Saat ini, peran TB hanyalah komunikasi tebuka berupa Virtual Intelligence antar pihak Azur Lane untuk merespon anomali aneh yang disebabkan oleh siren.
Artificial Intellegence buatanku memiliki peran yang hampir mirip dengan TB, tetapi dia sedikit periang dan memiliki pemikiran sendiri.
Uhuk! Untuk itulah... Aku mempercayakan kehidupanku di tangan Artificial Intellegence milikku!
“Untuk menjawab pertanyaan itu, bolehkah aku memanggil seseorang dengan jaringan terbuka?” tanyaku.
Sang Admiral menatapku dengan tatapan tajam.
“Boleh saja” balas singkat Admiral.
Aku segera mengeluarkan sebuah smartphone dari saku seragam pakaianku dan memanggil Artificial Intellegence buatanku ke dalam panggilan video. Melihat benda kecil ditanganku, sang Admiral menjadi waspada terhadap gerakanku.
Saat panggilan terjawab, sebuah suara yang riang dan ceria menyambutku.
“Halo, dengan rumah makan Spring Field. Ada yang bisa dibantu?”
“Ehh?”
“Eeh?”
“Eh??”
Tentu saja, aku menggunakan pengeras suara saat melakukan panggilan video. Itu jauh lebih baik daripada komunikasi satu arah yang penuh rahasia. Tujuanku kali ini adalah mendapatkan kepercayaan Admiral tempat ini dengan identitasku yang sesungguhnya. Sebuah kapal selam rahasia yang telah sempurna, bukan sebuah kapal selam bunuh diri yang masih dikembangkan oleh pihak Eagle Union. Oh! Dengan akting kecil ini, aku akan menampar asumsi bodoh dikepala mereka!
“Aku ingin memesan meja makan malam untuk upacara pemakaman” balasku.
“Huum! Meja makan malam telah penuh untuk hari ini.”
“Aku juga ingin memesan layanan kamar hotel serta gadis malam dengan harga tiga botol anggur kuning.”
“Apakah anda ingin ruangan khusus untuk menikmatinya?”
“Tentu saja! Bagaimana mungkin aku menikmati gadis malam tanpa kamar khusus. Terutama di kamar DELTA-CON 177-033-000.”
“Un! Dimengerti! Satu pesanan khusus akan segera diproses. Apakah anda ingin membayar uang muka?”
“Apakah Shell masih bisa dipakai?”
“Tentu saja, berapa Shell yang ditawarkan?”
“Shell... Seawolf...”
Yup, ini hanyalah permainan kata dengan Artificial Intellegence buatanku. Percakapan aneh ini mungkin menggangu pihak Iron Blood yang telah menatapku dengan tatapan dingin. Tetapi, ini hanyalah permulaan untuk permainan selanjutnya.
“Identitas dikonfirmasi! Selamat datang di jalur komunikasi Sofia! SSN-21!”
“Halo Sofia, lama tidak menghubungimu!” ucapku.
“Oh! SSN-21! Mengapa kau menggunakan jalur komunikasi ini? Apakah kau telah tertangkap oleh pihak Azur Lane? Yah!! Itu tidak mungkin terjadi! Karena kau adalah kapal selam siluman yang tidak mudah terdeteksi” ucap Sofia dengan riang dan santai. Walaupun percakapan ini telah diatur tetapi Artifical Intellegence milikku terlihat sangat hidup.
“Yah, kau benar. Aku telah tertangkap oleh pihak Azur Lane.”
“Ahahaha!! Candaan yang bagus, SSN-21!”
Setelah ucapan terakhir itu, aku segera membalikkan kamera depan smarthphone ke arah Admiral.
“Ahaha... Ohh... Ehh?! Kau beneran tertangkap pihak Azur Lane!” teriak Sofia.
Permainan dimulai!
Untuk pertama kalinnya, sebuah Artificial Intelligence yang menyamar sebagai Admiral palsu berhadapan dengan Admiral asli. Yang menjadi perbedaan di antara keduanya adalah Admiral tempat ini didukung oleh pihak Azur Lane sedangkan Artificial Intellegence milikku memimpin unit seawolf yang bergerak di bawah radar pihak Azur Lane. Tentu saja, itu hanyalah omong kosong yang penuh persiapan.
Ini terlihat seperti aku berada di bawah pasukan khusus yang tidak diketahui keberadaannya.
“Hey! SSN-21! Bagaimana dengan misi itu?! Apakah sudah diurus?!” Sofia sedikit menikmati permainan ini. Penyamarannya sebagai Admiral terlihat sangat menjiwai.
“Nope, masih belum terjadi. Nampaknya pangkalan militer Gibraltar akan menghadapi The Empress III yang menjadi misiku kali ini. Jadi, aku tidak perlu mengurusnya.”
“Lihat situasinya, bodoh! Kau itu sudah tertangkap! Bagaimana caraku menjelaskan keadaan ini ke atasan? Bisa-bisa unit ini dibubarkan!”
“Well, jika unit ini bubar. Bukankah kau sudah mendapatkan dana pensiun?”
“Ugh! Mengapa kau tahu semua itu!”
“Yah, siapa pun akan menyadarinya jika aliran dana pensiun mengarah ke satu rekening bank.”
“Hey! Jangan mengintip isi rekening orang tanpa izin! Itu pelanggaran privasi! Kesampingkan itu, bagaimana dengan status perkembangan The Empress III?”
“Tidak terlalu buruk, pertahanan siren masih di posisi strategis. Aku bisa menyerangnya jika masalah kecil ini dapat diselesaikan” ucapku sembari melirik Admiral.
“Uwaaah... ucapanmu terdengar seperti gampang untuk diproses. Aku perlu bantuan atasan untuk yang satu ini. Tunggu sebentar!”
Sekali lagi, permainan telah dimulai. Sofia yang berada di dalam jaringan sistem kapal selamku telah menganalisis jaringan komunikasi Azur Lane. Melakukan aktivitas Hacking untuk sebuah perintah palsu dapat dilakukan dengan mudah. Dengan perintah Admirality Code, semua Admiral yang bertugas tidak dapat menentangnya.
Sebuah sinyal telegram jarak jauh telah dikirimkan, pesan yang tertulis di dalamnya berasal dari Admirality Code pihak Azur Lane. Berkat kerja keras Sofia, rantai komando pihak Azur Lane berhasil dipelajari dalam satu malam. Karena Sofia hanyalah Artificial Intelligence yang menumpang di jaringan sistem kapal selamku, dia tidak membutuhkan tidur untuk menjalankan tugas kecil dariku.
Ahahaha...
Weapons From Another Wold adalah skill OP! Menembus sistem militer hanyalah masalah kecil!
Terkadang, aku sangat ketakutan dengan kelicikanku ini.
Di belakangku, pintu pusat komando terbuka. Seorang wanita berlari terburu-buru dengan membawa kertas telegram. Melihat ekspresinya yang panik, aku bisa menebak itu adalah perintah palsu yang berasal dari Admirality Code Azur Lane.
Well, siapa pun pasti akan mengerti jika ada seorang bawahan yang memasuki ruang komando Admiral tanpa mengetuk pintu.
Jika itu bukanlah keadaan darurat berarti hanya ada satu hal.
Dengan ini, masalahku dengan pangkalan militer Gibraltar telah selesai.
“Admiral-chan, ganbatte.. neee~” ucap Sofia dengan nada cerianya.
“Oh! SSN-21! Jangan lupakan misimu! Segera kembali setelah menangkap atau membunuh The Empress III!”
“Haa!!” mengikuti improvisasi Sofia, aku memberi hormat militer seolah dia adalah Admiralku.
“Oh, satu hal lagi! Aku mendapatkan laporan kecil tentang kalian yang mendapatkan data USS Seawolf dengan nomor lambung SS-28. Itu hanyalah proyek ilmuwan bodoh kami dan telah lama ditinggalkan. Hasilnya, kami berhasil membangun unit seawolf dengan spesialis utama menghancurkan sarang siren tanpa melibatkan pihak Azur Lane.”
“Mungkin kalian tidak akan percaya dengan ucapanku ini, tetapi anak muda yang ada di depan kalian itu telah menghancurkan 91 Siren Strongholds tanpa terdeteksi.”
“...”
“...”
“...”
“HUUUUUH?!!”
Dengan perkataan terakhir dari Sofia, kegaduhan kecil pun terjadi di ruang pusat komando.
Yah, itu hanyalah omong kosong tetapi memiliki efek besar.
......(Berbeda kelas tetapi satu nama) ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
iklan mendarat
2023-04-07
0
panggil saja wibu
lanjut
2023-03-05
0
Ai Hoshino
next
2023-03-05
0