“Urrkk...” aku terbangun setelah merasakan kelembutan yang menyentuh rambut kepalaku dan aroma keringat harum yang menggoda hidungku.
Hal terakhir yang aku ingat adalah kepanikan Hood yang mengendong tubuhku ke kamarnya. Perjalanan yang kasar itu hampir mengacaukan rencanaku yang sedang berpura-pura pingsan.
Perjalanan kasar itu membawa diriku ke pelukan hangat Hood.
Bayangkan, seorang gadis British yang memeluk tubuhmu sepanjang malam demi merawat tubuhmu yang sedang pingsan.
Ah! Berbicara tentang perawatan. Tubuhku sempat mendapat suntikan vitamin dan obat-obatan dari pasukan medis. Berkat mereka, aku bisa merasakan pelukan hangat Hood yang mengkhawatirkan kondisi tubuhku.
Terlebih dengan... Uhuk! Kelembutan tubuh wanita dewasa yang menarik insting laki-lakiku. Inilah yang aku suka dari kapal Royal Navy. Selain penampilan luar mereka yang elegan, bagian dalam mereka juga tidak kalah elegan dari fisik luarnya. Bukan berarti aku memanfaatkan keadaan ini untuk tujuan yang mesum. Tetapi, selama ada kesempatan! Sudah tugasku sebagai laki-laki yang sehat untuk menerima belaian lembut dari tangan Hood dan menghirup aroma keringatnya!
Perlahan demi perlahan, aku membuka mataku. Sebuah pemandangan indah terlihat di depanku. Hood mengenakan pakaian malam berwarna putih dan mata birunya yang menatapku dengan penuh kelembutan.
Kami saling bertatapan selama satu menit dengan fokus utamaku yang mengarah pada asset besarnya dan ada sedikit kecanggungan di antara kami. Karena statusku sebagai tawanan perang, akan sangat mencurigakan jika tidak merespon perlakuan lembut Hood. Untuk itu, aku sedikit mengedipkan mataku dan memasang ekspresi panik.
“Suuuusshhh...” saat aku ingin berteriak panik, Hood menutup mulutku dengan jari telunjuknya.
“Tidak apa-apa, kau bisa tidur lebih lama lagi” bisik kecil Hood sembari mengelus rambut kepalaku.
Aku mengabaikan bisikan kecil Hood dan bergerak menjauhi tubuh Hood secara perlahan.
Aku bergerak menjauh hanya untuk melepas belaian tangan Hood dari kepalaku dan tindakan itu sangat efektif untuk menghancurkan mental Hood.
“M-Maaf tentang perlakuan kasar Admiral kami sebelumnya” ucap Hood dengan nada lembut. Berdasarkan nada suaranya, itu terdengar seperti penyesalan yang datang terlambat. Mungkin itu berkaitan dengan identitasku sebagai kapal selam bunuh diri.
Sebenarnya, USS Seawolf era ini dan USS Seawolf tubuh kapal selamku adalah dua kapal yang berbeda. Kapal selam bunuh diri itu adalah pendahuluku yang sedang dikembangkan oleh Eagle Union. Tetapi, dari sudut pandang Hood. Dia menganggap diriku sebagai prototype kapal selam bunuh diri yang akan digunakan oleh Admiralnya dan itu menyinggung perasaannya.
Well, tampaknya itu menyinggung sisi motherHOOD miliknya.
Sebuah kapal yang memiliki sisi keibuan. Aku sangat beruntung bisa melihat sisi manis Hood secara langsung daripada menatapnya dari balik layar smartphone. Mengalami secara langsung lebih memuaskan daripada memaksa otak untuk menghalu. Tepat di depanku, Hood yang telah kunikahi di Azur Lane memperlihatkan hal yang tidak mungkin dilihat ketika di dalam game Azur Lane. Uhuk! Kecuali dibagian Loading Screen yang mengandung konten NSFW.
“Ah! Benar juga! Apakah pangkalan militer ini memiliki persediaan bahan peledak?” tanyaku sembari memasang ekspresi panik.
“B-Bahan peledak?” Hood yang sedang berbaring di atas bantal memiringkan kepalanya.
“Untuk apa?” lanjut pertanyaan Hood.
“Tentu saja untuk menyelesaikan misi yang diberikan Admiralku!” jawabku dengan senyuman.
“Tunggu! Apa maksudnya itu?”
Maafkan aku Hood. Sudah waktunya untuk mempermainkan emosi dan mentalmu. Jangan salahkan aku tentang ini karena dari awal, aku bukanlah kapal selam bunuh diri. Informasi kecil dan pemahaman kalian yang salah memberiku celah besar untuk memanfaatkannya.
Dengan menyadap saluran komunikasi kalian, informasi mengenai Siren Strongholds menjadi kunci utama untuk memanfaatkan celah besar ini. Sebelum aku tertidur pulas, aku mengirim sinyal kecil ke tubuh kapal selamku dan mengaktifkan Hunter Killer Drone untuk memantau situasi.
Berdasarkan citra udara yang diambil dari Hunter Killer Drone, Siren Strongholds terbagi menjadi lima blok pertahanan sesuai dengan Operation Siren di game Azur Lane. Titik koordinat Siren Strongholds terletak sejauh 203 Kilometer dari pangkalan militer Gibraltar. Hunter Killer Drone milikku berhasil mengambil gambar mengenai jumlah Mass-Produced Siren Models, Executor-class, dan Arbiter Boss. Untuk menghadapi Arbiter Boss, player Azur Lane harus mengamankan lima blok pertahanan siren sebelum menyerang Arbiter Boss.
Berbicara tentang Arbiter Boss, aku sangat penasaran dengan satu hal. Dapatkah aku mengalahkannya tanpa harus mengamankan lima blok pertahanan siren?
Jika aku bisa membombardirnya dengan TLAM, itu akan sangat memudahkanku. Menyerang lima blok pertahanan siren akan memakan banyak waktu dan sangat merepotkan. Terlebih, Arbiter Boss yang menghuni bagian inti Siren Stronghold itu adalah The Empress III.
“Aku perlu bahan peledak untuk menghancurkan Siren Strongholds!” ucapku dengan penuh percaya diri.
Melihat ekspresi wajahku yang percaya diri, ekspresi wajah Hood menjadi serius dan bangkit dari posisi tidurnya lalu mendekati tubuhku.
“Hey! Apa yang akan kau lakukan dengan bahan peledak itu, kapal selam kecil?” Hood mendorong tubuhku hingga membentur dinding kasurnya. Sensasi lembut dari keindahan tubuh Hood membuat insting laki-lakiku bergoyang penuh semangat.
“Eng? Menghancurkan Siren Strongholds dan menyelesaikan misi” jawabku tanpa terpengaruh oleh godaan asset besar Hood.
Tatapan tajam dari mata biru Hood makin menusuk tubuhku.
“Erm... Jika bisa, tolong bantu aku untuk membuat ini” dari balik saku seragam pakaianku, aku mengeluarkan sebuah kertas cetak biru yang berisi rancangan torpedo peledak tingkat tinggi.
Aku telah memikirkan ini sebelumnya, untuk mengubah pola pikir Hood yang terlalu cemas dengan keadaanku. Aku perlu alasan logis mengenai, “Mengapa USS Seawolf dijuluki kapal selam bunuh diri?”
Tentu saja, aku menyiapkan jawaban yang cukup logis tentang itu. Kemungkinan terbesar yang bisa dilakukan untuk menjawab pertanyaan itu adalah kondisi torpedo kapal selamku yang memiliki kecacatan dan meledak di dalam tabung peluncur torpedo sebelum diluncurkan.
Hood menerima kertas cetak biru itu dan membaca isinya, matanya bergerak begitu cepat untuk membaca rancangan cetak biru dan aku mengamati asset besarnya dengan tenang.
Yup, keindahan milik gadis yang besar memang sangat menawan. Terlebih dengan bonus yang terselip di jangkauan mataku. Ekhem! Lupakan itu! Sekarang, aku harus fokus untuk mempermainkan emosi dan mental Hood setelah menyadari kecacatan torpedoku.
Ekspresi wajah Hood dipenuhi kemarahan, dia lalu meremas rancangan biru torpedoku dan membuangnya.
“Jika itu sebuah torpedo, kami memiliki amunisi torpedo yang lebih aman daripada itu!” ucap Hood dengan nada marah.
“Eh? Tetapi daya ledaknya akan berbeda dari torpedo yang diberikan Admiral.”
“Lupakan perintah Admiralmu! Tempat ini adalah pangkalan militer Royan Navy dan Admiral tempat ini yang akan memutuskan tindakanmu sebagai tawanan perang!”
“Uh... Urmm...” aku berpura-pura tertekan dengan ucapan Hood. Pergerakan kecil Hood itu menekan asset besarnya ke dadaku dan itu sangat lembut! Woow!
“A-Aku mengerti. Ah! Um.. Bolehkah aku mengisi bagian dalam kapalku dengan bahan peledak tingkat tinggi untuk berjaga-jaga?” bagian ini tidak terlalu penting tetapi untuk memperkuat ruang kosong dari “Empty Cargo”. Alasan yang logis itu sangat diperlukan untuk kondisi kapal selam bunuh diri.
Sesuai dengan perkiraanku, ekspresi Hood menjadi suram dan tegas. Hood menggigit bibir kecilnya dan tatapan mata tajamnya terfokus pada arah pandangan mataku.
“Tidak boleh!” ucap Hood dengan tegas.
“Lupakan perintah Admiralmu dan patuhi perintah Admiral tempat ini!”
“Hanya itu yang bisa dilakukan oleh kapal selam kecil yang menjadi tawanan!”
“...” aku terdiam untuk mencerna kalimat Hood. Mendengar dari nada bicaranya, sepertinya dia sedang mencoba melindungi diriku.
Kurasa, sudah waktunya untuk menanggapi keseriusan Hood yang mencoba melindungiku. Permainan emosi dan mental ini akan berakhir setelah aku menerima saran yang diberikan Hood.
“A-Aku mengerti” balasku sembari menundukkan kepalaku.
Tanpa di duga, Hood mengelus rambut kepalaku dan memeluk kepalaku di atas asset besarnya.
“Un~ Kapal yang baik~” ucap Hood sembari memanjakan wajahku di himpitan asset besarnya.
Kemenangan ini ditutup dengan kelembutan asset besar Hood!
Hmm... Apakah aku sudah cocok untuk menjadi Master Mind seperti Arbiter tingkat atas?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
SR07
mengiri sama MC🗿
2024-10-28
0
Dr. Rin
Sensei, lebih suka blonde apa asian?
2023-06-08
0
Ayano
Otak lakinya gak berubah ye 🤣🤣🤣
Mo jadi kapal selam kek, apa kapal-kapalan tetep aja ye
2023-04-10
1