Gairah Satu Malam Wanita Dewasa

Gairah Satu Malam Wanita Dewasa

BAB 1

Keluarga Tiffany dan Xander akhirnya bisa pindah kembali ke negara asal mereka setelah lama tinggal di Jerman! Mereka membawa serta putri semata wayang mereka yang bernama Claire Van Xander.

Gadis cantik berlesung pipi dan bertubuh ideal itu sudah dua tahun lalu lulus kuliah, usianya 25 tahun dan telah bekerja di sebuah perusahaan kosmetik di Jerman, akan tetapi karena orangtuanya memutuskan untuk pindah kembali ke negara asal mereka.

Claire terpaksa harus resign dari tempat kerja lamanya, rencananya Claire diminta oleh orangtuanya untuk melamar di salah satu perusahaan group Limson milik teman momynya.

Mereka baru saja tiba di rumah yang telah mereka beli via daring sebelumnya, dan dibantu survei juga oleh teman lama mereka yaitu Liam dan Ameera. Karena mengetahui teman lamanya itu akan pindah kesini, Liam dan Ameera pun memesan sebuah lukisan dari pelukis terkenal asal Jerman pada Tiffany dan Xander.

Akhirnya Tiffany dan Xander pun membawakan lukisan tersebut untuk mereka berikan pada Liam dan Ameera.

"Dad, itu lukisan diantar kapan ya? Sekarang momy masih capek nih, belum lagi beres-beres rumah juga kan," kata momy Tifanny.

"Ya sudah nanti-nanti saja, lagipula Liam dan Ameera juga kan belum menghubungi kita mereka masih sibuk sepertinya,"

"Ngomong dimana Claire?" tanya Dady Xander.

"Didalam kamar barunya keliatannya Dad, coba momy lihat dulu!"

Tok.

Tok.

Tok.

"Claire, kau didalam?"

"Ya mom, masuk saja!"

Claire sedang berada diatas ranjangnya sembari membuka laptop miliknya.

"Kau sibuk?"

"Tidak juga, lihat mom banyak sekali perusahaan besar yang meminta aku untuk interview di perusahaan mereka, padahal aku hanya iseng saja mengirim CV!"

"Apa momy bilang, gadis pintar dan Miss perfect sepertimu, pasti akan banyak dicari oleh perusahaan besar! Tapi, momy hanya setuju jika kau bekerja di perusahaan Paman Liam, jadi sabarlah sampai mereka membalas CVmu,"

"Ya, ya, ya, oke mom!"

Lukisan pesanan Liam dan Ameera itu ditaruh didalam kamar Claire, melihat lukisan tersebut Claire pun jadi berpikir ingin mengantarnya sendiri sambil jalan-jalan agar cepat betah di lingkungan barunya ini.

"Mom, bagaimana kalau nanti malam aku saja yang antar lukisan itu ke rumah Bibi Ameera dan Paman Liam?"

"Kau tidak keberatan memang?"

"Tidak kok, sambil jalan-jalan,"

"Sebenarnya Bibi Ameera belum memberikan kabar sama momy, tapi jika memang kau mau antarkan nanti malam, momy rasa Bibi Ameera akan sangat senang!"

"Oke, berikan aku alamat rumah Bibi Ameera," kata Claire sambil menyiapkan ponselnya untuk mencatat.

Momy Tiffany pun memberitahukan alamat lengkap kediaman Ameera.

"Nanti jika mereka tidak ada di rumah, berikan saja pada Mateo, kau masih ingat kan? Kalian cukup sering bertemu bukan?"

"Oh anak tengil itu? Ya aku ingat,"

"Dia bukan tengil Claire, hanya saja usianya kan masih lebih muda daripada kau,"

"Tetap saja mom, laki-laki tapi banyak tingkah padahal otaknya nol besar, aku masih ingat Bibi Ameera pernah marah-marah pada Mateo saat nilai raport kelas tiga SMPnya dulu merah semua!"

"Ya itukan dulu, sekarang Mateo itu mahasiswa jadi dia pasti sudah lebih pintar lagi!"

Hahahaha...

"Mom, laki-laki tengil seperti itu mana mungkin bisa jadi pintar, pokoknya aku selalu berdoa pada Tuhan agar kelak jodohku laki-laki berwibawa, bijaksana, pintar, tidak urakan seperti bocah itu!"

"Huss, jodoh mana ada ya tau! Mateo itu bukan bocah lagi, dia hanya berbeda tiga tahun darimu! Ya sudah, pokoknya ingat pesan momy, berikan pada Bibi atau Paman jika tidak ada berikan pada Mateo langsung!"

"Siap mom!"

Malam harinya, Claire sudah bersiap-siap untuk berkunjung ke alamat rumah Ameera dan Liam, tujuannya hanya satu memberikan lukisan yang mereka inginkan. Setelah memakai riasan tipis-tipis diwajahnya, Claire pun berpamitan pada orangtuanya dengan menaiki taxi ke alamat rumah Liam dan Ameera.

Saat tiba di alamat tujuan, rumah dengan halaman luas dan tampak mewah itu terlihat sangat sepi! Claire pun turun dari taxi sambil membawa lukisan tersebut lalu menghampiri security yang sedang berdiri didekat gerbang.

"Nona mencari siapa?"

"Apa benar ini rumah Bibi Ameera dan Paman Liam?"

"Iya benar, anda mencari Tuan dan Nyonya? Tapi sayang, mereka sedang tidak ada di rumah sejak beberapa hari lalu,"

"Kalau anaknya?"

"Tuan muda Mateo?"

"Iya itu dia,"

"Ada didalam, mau kedalam menemui Tuan muda?"

"Apa boleh?"

"Silahkan tapi nanti nona jangan kaget karena berisik didalam sedang ada pesta!"

Akhirnya Claire pun diantar oleh security sampai ke depan pintu rumah, saat pintu rumah dibuka, rumah yang dari luar nampak sepi senyap itu rupanya seperti disulap menjadi sebuah diskotik yang sangat berisik oleh musik disko dan orang-orang yang sedang pesta didalamnya.

Claire melangkah masuk sambil sesekali menutupi gendang telinganya dengan satu tangan, sementara satu tangannya yang lain memegangi lukisan tersebut. Tiba-tiba laki-laki muda menghampiri Claire.

"Hai nona, kau mencari siapa?"

"Apa Mateo ada didalam?"

"Ada dong, ini kan rumahnya ayo masuk-masuk," ujar pria muda bernama Tom yang merupakan sahabat Mateo.

Sumpah demi apapun didalam rumah ini sudah seperti kapal pecah dan sangat berisik, orang-orang didalamnya sibuk menari-nari sambil meminum minuman beralkohol, bagia wanita cerdas yang tidak pernah menyia-nyiakan masa mudanya untuk hal tidak penting, jelas Claire sangat terganggu berada didalam sini.

"Nona, Mateo ada dibelakang nanti aku akan panggilkan dia, sekarang lebih baik kau minum dulu pasti haus kan?" tanya Tom.

Diberikannya satu gelas minuman oleh Tom, meskipun sempat menolah akan tetapi akhirnya karena haus, Claire pun meminum minuman itu.

"Nona, aku kebelakang dulu untuk mencari Mateo, kau tunggulah disini jangan kemana-mana,"

"Iya, terimakasih ya,"

"Tom, namaku Tom,"

"Ya, terimakasih Tom,"

Tom kemudian pergi meninggalkan Claire untuk mencari Mateo karena kasihan jika Claire menunggu terlalu lama, Tom merasa Claire sangat terganggu oleh keadaan rumah yang berisik seperti di dalam sebuah diskotik.

Karena cukup lama menunggu, Claire pun kembali meminum meminuman yang diberikan oleh Tom hingga habis.

Akan tetapi setelah beberapa saat kemudian Claire merasakan kedua matanya sangat ngantuk, kepalanya juga sedikit pusing. Karena tidak tahan dengan suara berisik dan rasa kantuk yang sangat parah, Claire pun meninggalkan tempat duduknya semula untuk mencari tempat yang bisa sedikit tentram.

Dengan berjalan sempoyongan, Claire membawa lukisan ditangannya hingga membuka sebuah pintu kamar, didalamnya Claire melihat sosok pria yang baru saja membetulkan resleting celananya, sepertinya pria tersebut baru selesai ke toilet kamar. Hanya saja, penglihatan Claire sangat buruk saking ngantuk dan pusingnya saat ini, sampai-sampai Claire pun tidak bisa melihat jelas siapa sosok laki-laki yang ada dihadapannya.

Brugh..

Tubuh Claire jatuh ke lantai, kedua mata Claire masih sedikit bisa melihat bayang-bayang laki-laki itu yang perlahan menghampiri dirinya. Kemudian Claire merasakan tubuhnya diangkat keatas ranjang oleh pria yang entah siapa itu.

Kedua pandangan Claire sudah gelap seluruhnya, tapi dia bisa merasakan laki-laki itu menaiki tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Riana

Riana

siapa laki laki itu😱

2023-03-24

1

Mila Jamila

Mila Jamila

semangat Thor
aku hadir dikarya barumu ya Mak author

2023-03-02

1

NatalieLaurentRenes

NatalieLaurentRenes

aiisss seru ini mampir

2023-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!