Bab 6

Bab 6

Karena merasa memang semalam dirinya yang mengigau akhirnya Claire tidak lagi menyalahkan Mateo karena sudah berani memeluk tubuhnya.

Sambil mengibaskan rambutnya pada Mateo, Claire pun hendak beranjak dari ranjang. Akan tetapi satu tangan Mateo menarik tangan Claire hingga membuat Claire jatuh kedalam pangkuan Mateo yang sedang duduk diranjang.

"Aww, Teo apa-apaan si tarik-tarik gini!"

Kedua tangan Mateo melingkar dipinggul Claire membuat Claire kesulitan untuk lepas dari pangkuannya.

"Lepas, atau aku,"

"Atau apa?"

Keduanya saling menatap satu sama lain, sebenarnya jika dilihat-lihat Mateo memang sangat tampan dan kharismatik, hanya saja sikapnya yang tengil, jorok dan pemalas membuat Claire langsung bergidik geli karena sudah memikirkan jika Metro setampan itu.

"Kenapa? Aku tampan ya?"

"Hah? Terlalu percaya diri! Lepaskan aku,"

"Lebih baik kak Claire tidak usah kerja lagi mulai sekarang,"

"Lalu kalau aku tidak kerja darimana aku dapat uang?".

"Aku akan kerja dan menghasilkan uang untukmu!"

Hahahaha...

Claire tertawa geli dengan jawaban Mateo, tidak mungkin bocah tengil itu bisa bekerja, kalau menghabiskan uang orangtuanya baru Mateo juaranya.

"Kenapa tertawa,"

"Sudahlah Teo, jangan ngelantur! Lepaskan aku, ini sudah siang dan aku mau mandi!"

Namun Mateo belum melepaskan tubuh Claire membuat Claire merasakan sesuatu yang menonjol dibawah sana! Sebagai wanita dewasa, bohong jika Claire tidak mengetahui sesuatu yang menonjol dibawah sana itu apa?

Sadar jika miliknya berdiri akibat memangku tubuh Claire, buru-buru Mateo melepaskan tubuh Claire dari pangkuannya.

"Maaf kak,"

"Dasar mes um!"

Claire segera masuk kedalam kamar mandi, sementara Mateo tersenyum mendapati miliknya yang memiliki sinyal kuat.

Didalam kamar mandi, terdengar suara Claire yang muntah-muntah. Karena khawatir terjadi sesuatu padanya, Mateo pun mengetuk pintu kamar mandi.

"Kak, kau baik-baik saja? Apa kau muntah?"

"Tidak apa-apa, nanti juga hilang sendiri mualnya,"

Dalam hatinya Mateo pun merasa kasihan pada Claire, semua yang dialaminya serba mendadak! Kehilangan kesucian mendadak dan hamil pun mendadak tanpa tau yang sebenarnya terjadi.

Keduanya sama-sama disibukkan noleh rutinitas seperti biasa, Claire pergi bekerja meskipun telah dilarang oleh semua orang sementara Mateo kuliah hanya sampai siang hari saja.

Di perusahaan D.E skincare milik Dady Liam, mereka tengah memunculkan sebuah prodak baru yaitu SKIN booster DNA salmon dimana itu berfungsi untuk penyembuhan atau perbaikan kulit yang rusak. Mengurangi kerutan di wajah. Menjaga kelembapan kulit wajah. Meningkatkan kemampuan kulit untuk beregenerasi.

Launching prodak terbaru itu masih satu bulan lagi, akan tetapi tanggapan positif dan antuasias para wanita untuk membeli produk tersebut sudah membanjiri halaman media online D.E skincare.

Kemasan yang dibuat juga sangat menarik sehingga Claire yang baru bergabung dengan projects ini pun merasa bangga bisa ikut bergabung untuk suksesnya prodak ini. Saking penasarannya, Claire pun bertanya siapa yang memiliki ide mengeluarkan prodak ini dan siapa yang memiliki ide kemasan menarik tapi juga simpel tidak terlalu besar ukurannya.

"Kau tau siapa yang memiliki ide untuk mengeluarkan prodak ini?" tanya Claire.

"Oh, itu nanti juga jika sempat orang yang memiliki ide ini dan yang mengontrol proses produksinya akan datang kesini!"

"Bukan karyawan disini yang memiliki ide?"

"Bukan,"

"Oh oke,"

Sore harinya, saat jam pulang kantor! Claire berjalan untuk menuju pintu utama perusahaan. Tiba-tiba Mateo dari pintu utama muncul sambil melambaikan tangannya pada Claire.

Dengan malas-malasan Claire berjalan kearah Mateo.

"Mau apa kau kesini?"

"Menjemputmu,"

"Aku bisa pulang sendiri,"

"Sudahlah jangan gengsi, ayo ikut!" sambil menggandeng tangan Claire.

"Hei, kau bolos jam pelajaran kuliah lagi?"

"Tidak, kuliahku sudah selesai sejak siang tadi,"

"Masa? Bukankah biasanya kau bolos dan,"

"Suutt,"

Mateo meletakkan jari telunjuknya dibibir Claire membuat Claire berhenti bicara dan menatap wajah Mateo.

"Bisa tidak sedetik saja kau tidak bawel?" tanya Mateo.

"Cih,"

Keduanya masuk kedalam mobil kemudian Mateo pun mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Bagaimana, apa kau sudah bertanya pada temanmu yang bernama Tom itu?"

"Sudah,"

"Lalu jawabannya apa?"

"Dia hanya bilang menyambutmu karena kau gadis yang sangat cantik, lalu setelah itu dia mengambilkanmu minum dan saat dia pergi mencariku dengan waktu yang sangat lama, ketika kembali ke tempat kau duduk katanya kau sudah tidak ada ditempat!"

"Dia pasti mencampurkan obat tidur kedalam minumanku, Teo!"

"Jadi menurutmu, Tom adalah ayah dari bayi yang kau kandung?"

"Ya, karena hanya dia yang saat itu sempat bertemu denganku! Teo, aku ingin bertemu dengan Tom,"

"Oke, aku akan mempertemukan kalian tapi,"

"Tapi apa?"

"Ada syaratnya!"

"Syarat? Kau itu benar-benar laki-laki paling menyebalkan ya, untuk apa meminta syarat segala dasar perhitungan!"

"Itu terserah kak Claire, jika tidak mau memenuhi syarat yang aku ajukan maka aku tidak akan bantu menemukan siapa pelakunya!"

"Ya sudah, apa syaratnya?"

"Pergi bulan madu!"

"Hah? Tidak, keledai bodoh macam apa yang mau pergi bulan madu dengan bocah laki-laki sepertimu!"

"Aku bukan bocah, terserah saja apa kau mau jadi keledai bodoh yang bulan madu denganku, atau kau jadi keledai pintar yang menolak bulan madu denganku?"

Membuat Claire langsung mengerucutkan bibirnya, sebenarnya sangat tidak mungkin menerima syarat dari Mateo! Bulan madu dengan bocah tengil? Bukan romantis yang didapat, melainkan keributan dan kekesalan saja yang didapatkan.

Tapi, disatu sisi Claire sangat ingin mengintrogasi Tom! Karena hanya Tom yang malam itu menyapa Claire, memberikan minuman dan Claire yakin Tom yabg sudah melakukan itu padanya.

Akhirnya demi bisa mencari tau pelaku yang telah membuatnya hamil itu, Claire dengan terpaksa harus menerima syarat yang diajukan Mateo terhadapnya.

"Baiklah, bulan madu tapi Sabtu dan Minggu saja saat aku libur kerja!"

"Oke deal?"

Sebenarnya tujuan mengajak bulan madu Claire bukan untuk bulan madu pada umumnya, Mateo juga sadar bahwa pernikahan ini masih terlalu dini dan perasaan Claire maupun dirinya tidak memungkinkan untuk berbuat seperti suami istri pada umumnya, hanya saja ada yang harus Mateo kerjakan jadi daripada meninggalkan Claire di rumah orangtuanya sendirian, Mateo memutuskan untuk membawa Claire kedalam urusannya.

Setelah tiba di rumah, Momy Ameera yang melihat putranya itu mau menjemput Claire padahal tidak diminta, merasa setelah menikah dengan Claire sikap Mateo jadi lebih sedikit dewasa. Setelah pulang kuliah pun dia langsung pulang ke rumah dan mengerjakan suatu pekerjaan di laptopnya.

Sore hari pun menyempatkan diri untuk menjemput Claire, mudah-mudahan Mateo kedepannya bisa jadi laki-laki yang lebih bertanggungjawab lagi dan bisa membahagiakan Claire dan anak dalam kandungan Claire kelak.

"Nah begini kan enak liatnya, engga berantem mulu!"

"Hormon bayi sepertinya mom, jadi lebih kalem engga marah-marah terus dia,"

"Diam, atau aku patahkan jari-jarimu itu!" berbisik ditelinga Mateo.

"Gimana kalau patahin yang lain saja? Selain jari, ada yang lebih besar dan panjang yang bisa kakak patahkan,"

Ckckckck...

Rasanya percuma saja meladeni otak me sum Mateo, bisa-bisa Claire gila diusia 25 tahun ini.

"Mom, aku ke kamar dulu ya!"

"Iya, Claire kalau sedang ingin apa atau sedang ingin makan apa jangan sungkan minta saja sama Mateo ya!"

"Iya mom,"

Cie bulan madu, rencana awalnya si emang karena ada urusan makanya ajak istri yang tak diinginkan, tapi gimana ya?? Teo dikau normal kan ya😂maafkan ya guys, Mak othor baru bisa kasih visual diawal bulan besok, soalnya terhimpit banyak sekali kerjaan!!! Padahal ini udah sat set sat set tapi ya begitulah sehari 24 jam itu kayanya kurang, kenapa engga sehari itu 30 jam ya biar serba keburu 😁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***