Bab 3

Claire dan Mateo memang sejak dulu tidak pernah saling akur, kepribadian keduanya jelas sangat berbeda! Claire yang pintar dan Mateo yang bodoh, Claire yang rajin, akan tetapi Mateo yang jorok.

Pokoknya mereka tidak pernah akur ketika bertemu, sialnya lagi malah terjadi hal seperti ini! Mau tidak mau Miss perfect dan Mr pemalas harus bersatu mempertanggungjawabkan perbuatan keduanya.

Setelah mendapatkan telepon dari Ameera, Tiffany dan Xander buru-buru datang ke kediaman rumah Liam. Mereka tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini, sebab mereka mengira semalam setelah Claire mengantar lukisan ke sini, Claire langsung pulang dan tidur didalam kamarnya.

Sama sekali tidak menyangka jika ada kejadian Claire dan Mateo tidur dalam satu ranjang.

"Claire, coba ceritakan pada kami apa yang terjadi padamu semalam, kenapa bisa tidur didalam kamar itu?" tanya Momy Tiffany.

"Aku tidak tau mom, pokoknya aku merasa sangat ngantuk dan karena disini sangat berisik aku masuk ke kamar tamu itu!"

"Lalu kau Teo? Kenapa kau bisa tidur di kamar tamu, padahal memiliki kamar sendiri?" tanya Momy Ameera.

"Aku juga tidak tau mom, sepertinya ada yang menjebakku sampai aku tidak ingat apapun lagi!" terlihat jelas kepanikan diwajah Mateo, maklum saja anak malas yang masih hidup didalam ketek orangtuanya, tiba-tiba menghadapi situasi sulit seperti ini.

"Claire, maaf bibi harus mempertanyakan ini padamu! Apa kesucianmu hilang?" tanya Momy Ameera.

Membuat Mateo dan semua orang menatap kearah Claire untuk menantikan jawaban darinya! Apalagi Mateo sangat berharap Claire tidak mengatakan iya, karena dia tidak merasa melakukan itu pada Claire ditambah lagi usianya yang baru menginjak 22 tahun.

Masa depan Mateo masih sangat panjang karena usianya juga masih muda dan lulus kuliah saja belum.

Claire pun jujur dengan menganggukkan kepalanya, membuat Mateo mengusap kasar wajahnya.

"Kali begitu tidak ada cara lain, kalian berdua harus menikah!" kata Dady Liam.

Membuat Claire dan Mateo sama-sama melotot tajam mendengar keputusan Dady Liam. Tidak bisa Claire bayangkan jika memiliki suami kekanak-kanakan seperti Mateo, yang apa-apa masih mengandalkan orangtua, doyan dugem dan mabuk-mabukan.

Bisa jadi apa masa depannya, sementara Mateo tak kalah frustasinya dengan Claire. Masa depannya masih panjang tetapi harus menikahi wanita yang lebih tua darinya ditambah lagi bawel dan tukang marah-marah, tidak dapat Mateo bayangkan akan menjadi apa hidup dia kedepannya.

"Tidak!" serempak Mateo dan Claire.

"Loh kok begitu?" tanya Dady Liam.

"Aku rasa tidak perlu sampai menikah segala, anggap saja ini musibah Paman aku tidak berniat menambah musibah lebih besar lagi dengan menikah dengannya!" tunjuk Claire kedepan wajah Mateo.

Membuat Mateo yang mendengar seolah-olah dia adalah musibah yang sangat besar bagi Claire, langsung melotot kearah Claire.

"Kakak pikir aku mau menikah dengan kakak? Hantu saja takut mendengar kakak yang tukang marah-marah terus, bawel dan so sempurna!" ujar Mateo.

Keadaan keduanya kembali memanas, membuat kedua orangtua Mateo dan Claire sama-sama menyerah membuat keduanya akur.

"Haduh Teo, sudah dong momy pusing sekali dengan kalian berdua, Teo kau ini kan anak laki-laki masa hanya mau enaknya saja!"

Mendengar ucapan momy Ameera membuat Dady Liam langsung menyoleknya karena kata-kata hanya mau enaknya saja terlalu frontal.

Ekhem..

"Maksud momy, kau itu harus belajar menjadi laki-laki yang bertanggungjawab!"

"Tanggungjawab untuk apa mom? Aku tidak melakukan apapun pada kak Claire, aku juga tidak merasakan enak seperti yang momy katakan!"

Membuat kedua orangtuanya menyerah menasihati Mateo maupun Claire. Karena keduanya bersikukuh untuk tetap tidak adanya pernikahan dan melupakan kejadian malam ini, akhirnya Claire dibawa pulang oleh orangtuanya tanpa adanya penyesalan.

Baik Claire dan Mateo sepakat untuk tidak membahas lagi masalah ini dan menganggap jika tidak ada yang terjadi malam itu!

Hari-hari dilalui dengan ceria oleh Claire apalagi saat ini dia sudah bekerja di perusahaan Dady Liam, perusahaan kosmetik yang memang sudah menjadi makanan sehari-harinya saat dulu di Jerman.

Meskipun ini perusahaan milik teman orangtuanya, tapi Claire bekerja di perusahaan ini murni karena kepintarannya dan juga pengalaman kerjanya di perusahaan besar di Jerman.

Begitu juga dengan Mateo, sejak kejadian hari itu dirinya dan Claire tak lagi bertemu, meskipun kedua orangtua mereka saling mengunjungi akan tetapi baik Mateo ataupun Claire sama-sama menghindari untuk tidak saling bertemu lagi.

Mateo kembali pada rutinitasnya yang asik dan penuh kesenangan, foya-foya menghabiskan uang jajan, nongkrong-nongkrong di cafe dan malamnya pesta di club' malam.

Sudah satu bulan lebih keduanya sudah sama-sama bahagia dengan pilihan yang mereka anggap tepat untuk tidak menikah akibat kejadian itu.

Pagi harinya, tumben sekali Claire sangat sulit dibangunkan! Berkali-kali momy Tiffany membangunkan Claire tapi gadis itu hanya meringis memegangi kepalanya.

"Claire kau kenapa? Sakit?"

"Iya mom, sejak semalam kepalaku pusing,"

Tiba-tiba Claire beringsut dari tempat tidurnya lalu berlari menuju wastafel didalam kamar mandi.

Oee, oee, oee.

"Claire kau kenapa? Ya Tuhan sampai muntah-muntah begini," kata momy Tifanny yang khawatir.

"Mom, sepertinya hari ini Claire engga kerja dulu deh, tubuh Claire lemes dan mual banget,"

"Ya sudah, kita ke Dokter sekarang ya sayang!"

"Iya mom,"

Akhirnya Claire dan momy Tiffany pun berangkat ke Dokter, semula Dokter mengira jika Claire mengalami masalah dilambungkannya, hingga meminta Claire untuk di USG saja untuk melihat apakah ini gerd atau bukan. Akan tetapi saat dilakukan pemeriksaan Dokter tersenyum manis, membuat Claire dan momy Tiffany merasakan firasat lain.

"Selamat ya nyonya, putri anda tengah mengandung!"

Bagaikan tersambar petir yang menyambar sampai ke ulu hatinya, Claire dan Tiffany sangat shock bukan kepalang. Apalagi Claire, shock, panik, sedih dan kecewa itulah yang dia rasakan saat ini.

Sepanjang jalan menuju rumah, Claire terus menerus menangis didalam pelukan Tiffany. Dia tidak menyangka kejadian malam itu membuatnya hamil.

Tiba di rumah, Claire langsung mengurung diri didalam kamarnya! Sementara Tiffany segera menghubungi Xander yang saat ini sedang bekerja di salah satu perusahaan milik temannya, dan Tiffany pun menghubungi Liam serta Ameera.

Mereka bertiga tiba di rumah Tiffany secara bersamaan, Tiffany pun memberikan print hasil USG Claire yang menyatakan jika Claire hamil.

Ameera pun buru-buru menghubungi Mateo yang saat ini sedang bolos kuliah dan memilih untuk nongkrong-nongkrong di cafe.

"Teo, ke rumah Bibi Fany sekarang!"

"Memang ada apa?"

"Sudah jangan banyak tanya, cepat temui momy dan Dady di rumah bibi Fany!"

"Iya iya," dengan nada bermalas-malasan, pasalnya sedang enak-enaknya nongkrong malah diminta untuk datang ke rumah Tiffany.

Setibanya Mateo di kediaman Bibi Tiffany, baru saja Mateo duduk disofa! Momy Ameera sudah menyodorkan hasil USG Claire.

Terpopuler

Comments

Puji Rahayu

Puji Rahayu

claire kn hasil sekali tembak dulu...

2023-11-18

0

Ade Bunda86

Ade Bunda86

hayo tanggung jawab dong Mateo...jgn mau enaknya aj..hemmmm

2023-04-10

0

qian maulana

qian maulana

tanggung jwb teo
jgn cuma mau enak ny ajah
g sadar wktu nglakuin, tp nambah2 mulu, hadeuuh

2023-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!