Karena perbedaan pendapat dari sana sini, akhirnya dilakukan voting, untuk menentukan apakah tes DNA akan tetap dilaksanakan ataukah tidak?
Perolehan suara adalah tiga sama, dimana momy Tifanny, Dady Xander dan Mateo tidak setuju, sementara momy Ameera, Dady Liam dan Claire sendiri setuju untuk diadakannya tes DNA.
"Karena hasilnya imbang, kita pakai uang koin saja untuk menentukannya," kata Clair
Dady Liam pun mengeluarkan uang koin dari saku celananya.
"Mimpi apa momy melihat Dady memiliki uang koin?" tanya Momy Ameera.
"Jangan salah,. justru uang koin itu pelengkap kekayaan,"
Ckckckck..
Diberikannya uang koin tersebut pada Claire.
"Teo, kau mau atas atau bawah?" tanya Claire.
"Atas dong Kak, dimana-mana cowok itu selalu diatas,"
"Hus Teo!" momy Ameera mendelik karena perkataan Mateo yang frontal.
"Baiklah aku yang bawah!"
Semua orang menantikan apa hasil dari koin tersebut, karena ini adalah penentuan.
Claire mulai melemparkan koin cukup tinggi hingga koin itupun berputar-putar diudara, dan akhirnya mengikuti gaya gravitasi jatuh kebawah ditangkap langsung oleh telapak tangan Claire.
Saat ini koin tersebut masih belum terlihat bagian atas atau bawah yang menang, secara perlahan Claire pun membuka telapak tangannya dan semua orang menatap kearah koin tersebut.
Saat mereka semua melihat, Claire pun mulai memberanikan diri untuk melihat hasilnya, terlihat koin tersebut bagian bawahnya berada diatas, itu artinya Claire yang menang.
"Yes, aku menang," kata Claire.
Membuat Mateo, momy Tifanny dan Dady Xander cukup kecewa.
"Itu artinya kita sepakat akan melakukan tes DNA, nantinya semua teman-temanmu yang datang ke pesta wajib kita mintain tolong untuk mau mengikuti tes DNA ini," kata momy Ameera.
"Kau juga harus ikut kedalam tes DNA ini Teo," ujar Dady Liam.
"Loh kok aku Dad, aku kan tidak tau apa-apa! Kenapa harus ikut tes DNA juga?" tanya Mateo.
"Ya sudah kalau tidak tau apa-apa, artisnya tidak masalah bukan mengikuti tesnya?" tanya Dady Liam.
"Ya, ya sudah!" kata Mateo dengan pasrah.
Claire merasa sangat lega sekali karena akhirnya titik terang masalah ini akan segera menemui jawabannya. Tidak peduli siapa pun pelakunya, Claire sudah berpikir untuk menjerumuskan pelakunya kedalam penjara.
Tes DNA sendiri akan menunggu sampai kandungan Claire berusia empat atau lima bulan dulu, meskipun harus bersabar terlebih dahulu! Tapi selagi bisa menemukan pelakunya, Claire merasa sangat lega.
Setelah itu, mereka pun membubarkan diri! Mom Tifanny dan Dad Xander pulang ke rumahnya, sementara Mateo dan Claire masuk kedalam kamar.
"Teo, aku bersumpah akan menjebloskan pelakunya kedalam penjara!"
"Kenapa begitu kak?"
"Ya, karena dia sudah menghancurkan masa depanku! Apa yang dia lakukan itu tindakan jahat dan harus diberi efek jera,"
"Ya sudah, lebih baik lupakan dulu masalah ini nanti stres dipikirkan terus,"
"Iya, kau benar kepalaku pusing,"
Keduanya naik keatas ranjang, Claire melirik kearah Mateo yang saat ini bersandar diheadboard.
"Teo,"
"Hmm,,"
"Kau memiliki kekasih saat menikahiku?"
"Kenapa bertanya begitu?"
"Hanya penasaran saja,"
"Ya, aku punya namanya Ticia hanya saja dia kuliah di negara lain!"
"Lalu, kenapa kau mau saja untuk kita menikah?"
"Karena memang kau hamil dan tidak mungkin aku tidak peduli,"
"Lalu kekasihmu bagaimana?"
"Sudah aku hubungi dan sudah aku putuskan hubungan kami,"
"Maaf Teo, gara-gara masalah ini kau dan kekasihmu harus putus, aku sudah terlalu banyak menyusahkanmu!"
"Baguslah jika kakak menyadarinya, kalau Kakak itu super menyusahkan aku!"
Claire langsung mendelik sinis ke arah Mateo, kemudian detik selanjutnya Claire pun memukul dengan bantal lengan Mateo.
"Oh mulia ya, tidak kapok juga ya?" tanya Mateo.
Kemudian Mateo langsung menangkap tubuh Claire, tidak mau kalah Claire melakukan perlawanan dengan seluruh tenaganya agar bisa terlepas dari jerat Mateo.
"Teo, lepaskan aku!"
"Kau yang memulainya,"
Tubuh Claire berada dibawah tubuh Mateo, hingga beberapa detik kemudian keduanya saling menatap. Tubuh Mateo yang atletis terkadang cukup menggangu pikiran Claire juga. Apalagi dengan posisi seperti sekarang.
"Minggir Teo,"
"Kenapa? Tidak sanggup melihat tubuhku?" tanya Mateo.
"Kau pikir aku tergoda dengan bocah kecil sepertimu,"
"Apanya yang kecil kak? Besar loh punyaku, kakak mau lihat?" tanya Mateo.
"Dasar beruang me sum, sudah sana!"
"Jawab dulu, apa kak Claire tidak penasaran sebesar apa punyaku? Lihat ya sekali saja!"
"Tidak mau, untuk apa aku melihatnya aku tidak tertarik,"
"Yakin, aku buka nih sekarang,"
"Teo!"
"Iya iya, aku turun sekarang! Awas ya nanti menyesal menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat lobak importku!"
Kemudian Mateo pun turun dari atas tubuh Claire.
Keduanya kemudian kembali ke posisi masing-masing, Claire menarik selimutnya untuk kemudian dia tertidur pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Hartaty
padahal nunggu🤣
2023-12-27
0
qian maulana
😄😄😄jgn macam2 ma teo
2023-03-31
0
💞Ny_Sumi💞
🤤🤭🤭
2023-02-27
0