Bab 2

Meskipun pandangannya sudah sepenuhnya gelap dan matanya sudah terpejam, tapi Claire masih bisa merasakan ada yang mencoba melepaskan pakaiannya, mau melawan tapi akibat rasa kantuk yang sangat luar biasa itu, Claire tidak ada kuasa untuk melawan.

Tubuh Claire hanya merespon dengan menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan, detik selanjutnya Claire merasakan perih dibagian bawah miliknya! Rasanya sangat perih sehingga Claire pun memiliki untuk tidur sepenuhnya.

Tubuh laki-laki itu dengan leluasa bergerak menghentak-hentakkan miliknya pada Claire yang sudah tidak berdaya! Terlihat raut wajah kemenangan pada laki-laki yang telah berhasil merenggut kesucian Claire malam ini, dia begitu puas dan terus menikmati tubuh Claire tanpa henti.

Malam yang sangat beruntung bagi laki-laki yang saat ini sudah berhasil memasuki tubuh Claire, tapi juga malam yang sangat sial bagi Claire karena niat baiknya untuk mengantarkan lukisan pada teman orangtuanya, justru membuatnya dihadiahi oleh terenggutnya kesucian yang selama ini dia jaga baik-baik.

Setelah bergerak dengan sangat cepat hingga sampai pada puncak kenikmatannya, laki-laki itu menanamkan benih didalam rahim Claire yang sudah tidak sadarkan diri.

Kemudian laki-laki itu keluar dari dalam kamar yang saat ini ditempati oleh Claire, karena merasa haus dan lapar setelah energinya terkuras habis.

Keesokan harinya!

Sorot mentari pagi yang masuk lewat celah jendela kamar tersebut, membuat Claire membuka perlahan pelupuk matanya. Hari ternyata sudah siang, terlihat dijam dinding waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Claire pun mengucek-ngucek kedua matanya merasa tidurnya sangat nyenyak, namun saat bergerak untuk duduk bersandar! Claire merasakan jika bagian bawahnya sedikit perih.

"Awww ssth kenapa perih?" dalam hatinya.

Dan saat menatap tubuhnya yang ternyata tidak mengenakan sehelai benangpun, Claire langsung panik bukan kepalang! Nafasnya terengah-engah dan pikirannya seketika kacau balau, belum cukup sampai disitu saja.

Claire dikejutkan dengan sekeliling kamar yang nampak asing bagi dirinya! Sambil meremat kepalanya sendiri, Claire mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi dengan dirinya.

Setelah beberapa saat mengingat tentang semalam, mulai dari turun dari taxi kemudian masuk kedalam rumah Paman Liam, suasana rumah yang seperti diskotik, bertemu dengan Tom yang merupakan teman Mateo, dan terkahir minum.

"Kenapa bisa ini semua terjadi? Apa yang terjadi semalam padaku? Kenapa bisa begini?" Claire sangat panik menghadapi situasi saat ini.

Setelah itu Claire tidak dapat lagi mengingat peristiwa yang menyebabkan dirinya dalam kondisi seperti ini, asumsinya saat ini adalah semalam Claire mengalami tindakan yang merenggut kesuciannya.

Malapetaka yang sungguh menyerang mental Claire hingga dirinya langsung merasa down seketika!

"Pelayan!" teriak seseorang didalam selimut yang sama dengan yang dikenakan oleh Claire.

Laki-laki itu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut sampai-sampai Claire tidak menyadari jika ada orang lain selain dirinya didalam kamar ini! Dibukanya selimut yang menyelimuti wajah laki-laki itu oleh Claire secara perlahan.

Dan sebuah wajah yang tidak asing lagi bagi Claire muncul ketika selimut berwarna putih itu tersingkap. Disaat yang sama Mateo, laki-laki yang berada didalam selimut yang sama dengan Claire pun membuka kedua matanya dan mendapati wajah Claire tepat didepan wajahnya.

Aaaa...

Keduanya sama-sama berteriak kencang, Mateo benar-benar terkejut mendapati dirinya tanpa sehelai benangpun dan berada dalam satu ranjang yang sama dengan gadis yang sudah dia kenal sebetulnya.

Hanya saja keduanya tidak akrab, Mateo langsung beringsut menjauh dari Claire.

"Kau, kenapa kau bisa ada didalam kamar ini?"

"Seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau melakukan ini padaku?"

"Oh Tuhan, kak Claire tolong! Melakukan apa yang kakak maksud? Yang ada aku yang seharusnya bertanya padamu! Kenapa kau bisa ada didalam kamar tamu di rumahku ini?"

"A-aku, semalam a-aku tidak ingat apa-apa dan tau-tau sudah seperti ini!"

"Kau pasti ingin menjebakku kan?" tanya Mateo.

"Menjebakmu? Apa tidak ada laki-laki lain yang lebih waras yang bisa aku jebak selain laki-laki macam kau?"

Keduanya saling menatap tajam dan rasanya ingin saling memakan.

"Memang aku laki-laki macam apa hah?"

"Segala tanya, kau itu laki-laki masa depan suram! Kerjaanmu hanya mabuk-mabukan, menghabiskan uang orangtua, dan nilai-nilai sekolahmu sungguh memalukan!"

"Berani sekali kakak berkata begitu padaku, kakak pikir Kakak lebih baik dariku? Dasar perawan tua!"

"Uhh menyebalkan!"

Karena kesal Claire pun memukul-mukul tubuh Mateo dengan bantal, tidak ingin kalah Mateo pun berusaha menangkis serangan Claire.

Ceklek.

Sebuah suara pintu dibuka membuat aksi saling serang itu berhenti. Claire dan Mateo sama-sama menatap kearah pintu yang dibuka.

Rupanya Paman Liam dan Bibi Ameera sudah pulang ke rumah dan mendapati putra semata wayangnya tanpa sehelai benangpun berada dalam satu ranjang bersama dengan putri sahabat mereka sendiri.

Tas yang sedang dipegang oleh Bibi Ameera pun langsung terjatuh kelantai saat mendapati kondisi Mateo dan Claire.

"Mom, dad, aku tidak tau kenapa tiba-tiba aku terbangun dalam keadaan seperti ini, aku yakin ini ulah kak Claire,"

"Sialan, berandal satu ini benar-benar menguji kesabaranku! Tidak Bi, ini pasti salah Mateo, dia telah melakukannya padaku!"

"Mom, dad, tidak mungkin aku melakukan hal seperti itu apalagi pada perawan tua sepertinya, memang tidak ada gadis muda di kampusku sampai aku harus melakukan itu padanya?"

"Kau pikir aku sudi melakukan hal itu dengan berandal sepertimu?"

"Buktinya kakak kan yang masuk kedalam rumahku dan aku tidak mengerti apa yang kakak lakukan padaku sampai aku tidak mengingat apapun lagi!"

"Mana mungkin aku,"

"Kenapa tidak mungkin? Kenyataannya!"

"Stop!" teriak Momy Ameera.

"Kalian apa tidak bisa pakai pakaian kalian dulu, baru kita bicara?" tanya Momy Ameera sambil menggelengkan kepalanya.

"Teo, Dady tunggu lima menit dari sekarang!" kata Dady Liam.

"****!!! Kenapa nasibku sial sekali,"

"Kau pikir hanya kau yang sial? Aku yang lebih sial, masa depanku hancur ditangan laki-laki manja payah sepertimu!"

"Kau mulai lagi?" tanya Mateo.

Akhirnya Claire pun mengalah dia tidak lagi meneruskan perdebatan dan buru-buru memakai kembali pakaiannya, daripada meladeni ABG labil macam Mateo, bisa-bisa dia gila sungguhan.

Dengan situasi dan kondisi yang seperti ini, rumah sudah seperti kapal pecah! Putra satu-satunya meniduri putri sahabatnya sendiri,. membuat Liam dan Ameera sama-sama memijit-mijit kepalanya sendiri.

"Aku akan telepon Fany dan Xander, aku tidak mau mereka sampai salah paham pada kita!"

"Ya sayang, sebaiknya memang segera hubungi mereka untuk menyelesaikan permasalahan ini!"

Terpopuler

Comments

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Astaga 🤦🏻

2024-10-03

0

Wenny Prakoso

Wenny Prakoso

apa jarak usianya 3 thn mak thor. kayaknyA cuman setaunlah

2024-01-20

0

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

yg melakukan Tomi atau Mateo???

2023-10-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!