Diperhatikannya dengan seksama print hasil USG milik Claire oleh Mateo, kemudian Mateo pun menatap wajah kedua orangtuanya dan juga wajah orangtua Claire.
"Kenapa kalian menatapku seolah-olah aku ini tersangka kejahatan?" tanya Mateo.
"Lalu kau mau kami menatap dengan cara bagaimana? Kau itu sudah menghamili Claire, Teo! Pokoknya hari ini juga kalian akan kami nikahkan!" kata momy Ameera.
"Eh tunggu dulu mom, nikah si gampang! Tapi aku kan masih kuliah, dan sumpah aku tidak melakukan itu pada kak Claire, dia hamil oleh laki-laki lain,"
"Teo, Dady minta tanggungjawab atas perbuatanmu! Kau lihat sekarang Claire terus menangis dan mengurung diri didalam kamar, memang kau tidak kasihan dengan Claire? Masa depan dia hancur sekarang!"
Mateo mengusap kasar kepalanya, semua orang menunggu keputusan Mateo.
"Oke, aku akan menikahi kak Claire tapi ini semua aku lakukan karena bayi dalam kandungannya!"
"Ya sudah, biar Bibi panggilkan Claire dulu ya!" kata Tiffany seraya bergegas menuju kamar Claire.
Sementara Dady Liam segera menelpon salah satu hotel untuk mempersiapkan pernikahan Mateo dan Claire hari ini juga, meskipun akan dibuat dengan sangat sederhana karena waktu persiapan yang sangat mepet! Tapi pihak hotel menyanggupinya, maklum saja Dady Liam membayar mahal untuk itu.
Momy Ameera juga terlihat sibuk menelpon sanak saudara untuk menghadiri pernikahan paling singkat di keluarga Limson itu.
Lama mengetuk-ngetuk pintu kamar Claire tapi dia kekeh tidak mau membukakan pintu. Tiffany pun kembali duduk disofa.
"Kenapa Bi?" tanya Mateo.
"Claire sepertinya masih nangis dan belum mau keluar! Bibi sudah bujuk pun tetap tidak mau buka pintunya,"
"Oh kalau itu masalahnya, kecil Bi! Biar Teo yang urus,"
"Kau bisa membuat Claire membuka pintu kamarnya, Teo?"
"Tentu saja! Urusan gampang itu Bi serahkan padaku,"
Akhirnya Mateo pergi untuk menuju kamar Claire.
Dug.
Dug.
Dug.
"Heh cengeng, udah tua masih cengeng dan hobi main petak umpet kaya anak SD saja!"
Saat sedang menangis sesenggukan, Claire yang mendengar suara Mateo dengan berbagai kata yang sangat melukai harga dirinya, langsung segera menghapus air mata di pipinya! Kemudian Claire pun turun dari ranjang.
"Katanya orang pinter, Miss perfect masalah begini saja diselesaikan dengan nangis-nangis emang kalau nangis-nangis sampai itu air mata berubah jadi air terjun, bisa gitu bikin engga jadi hamil! Payah!"
Ceklek..
Kedua mata Claire langsung melotot tajam dan kedua tangannya bertolak pinggang karena tidak terima dengan semua ucapan Mateo yang asal bunyi itu!
"Apa? Kau tidak terima, mau marah?"
"Ih dasar berandal tengil!"
Dijambaknya rambut Mateo sampai kepalanya miring-miring, diseretnya kedalam kamar oleh Claire.
"Kak lepas kak, aaaa sakit kak Claire!"
Mateo berusaha melepaskan jambakan yang dilakukan oleh Claire hingga keduanya pun jatuh bersama diatas ranjang. Tubuh Claire berada dibawah sementara tubuh Mateo menindih tubuh Claire, bibir keduanya pun saling bersentuhan, membuat Mateo iseng memperdalam ciumannya.
Mendapatkan perlakuan seperti itu dari Mateo, kedua mata Claire terbelalak sementara Mateo masih betah berada diatas tubuh Claire dan terus memperdalam ciumannya.
"Astaga, kalian mau nambah?" kata Dady Xander.
Rupanya Dady Xander dan Dady Liam serta momy Ameera dan momy Tiffany juga menyusul Mateo untuk membujuk Claire, siapa yang menyangka jika mereka memergoki Mateo sedang berada diatas tubuh Claire dengan bibir yang tengah saling berciuman.
Seketika didorongnya tubuh Mateo oleh Claire hingga laki-laki itu terjatuh dari ranjang, buru-buru Claire menghapus sisa-sisa saliva Mateo yang tertinggal dibibirnya.
"Kau ini! Berandal tengil, berani-beraninya kau mencari kesempatan dalam kesempitan!"
"Bohong itu mom, dad, kak Claire sendiri yang menarik rambutku sampai membawaku keatas ranjang!" sanggah Mateo.
Membuat Claire semakin frustasi dibuatnya! Belum menikah saja Claire sudah berada tekanan batin, apalagi nanti jika sudah menikah dengan laki-laki yang menurutnya hanya memiliki otak satu ons itu.
"Sudah dong, aduh Teo sebaiknya kau ngalah dong nak, kau kan laki-laki! Kalian itu nanti malam akan menikah, jadi stop ribut-ribut!"
"Apa? Nan-nanti malam? serempak.
"Iya, Dady Liam sudah mempersiapkan semuanya,"
"Tapi Bibi Meera, apa tidak tunggu nanti saja sat kandunganku mulai kelihatan besar?"
"Tidak bisa dong Claire, Bibi tidak mau kau menjadi bahan gunjingan orang-orang lebih cepat lebih baik,"
Sementara Mateo terlihat sudah pasrah dan menerima semua keputusan orangtuanya, mau melawan dan protes pun rasanya percuma.
Malam harinya di salah satu hotel! Pernikahan Mateo dan Claire pun dilaksanakan dengan hanya dihadiri orang-orang terdekat saja.
Seharusnya pernikahan adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh sepasang kekasih pada umumnya, tapi bagi Claire dan Mateo ini adalah bencana terbesar dalam hidup mereka.
Bukan hanya kepribadian saja yang sangat berbeda, tetapi juga tidak ada cinta dihati keduanya.
Claire pun tidak pernah membayangkan akan berada diposisi seperti ini, bahkan Claire sendiri tidak mengetahui siapa laki-laki yang sudah tega merenggut kesuciannya, dan anak siapa yang sedang dia kandung saat ini.
Berbeda dengan Claire yang menampakkan wajah penuh kesedihannya kepada semua orang, Mateo justru terlihat sudah lebih menerima kenyataan.
Setelah keduanya mengucap janji sehidup semati, Mateo dan Claire pun resmi menjadi sepasang suami istri.
Runtuh sudah seluruh impian Claire untuk menikah dengan laki-laki bijaksana, dewasa, dan pintar! Claire melirik kearah laki-laki yang saat ini sudah menyandang sebagai suami sahnya.
Terlihat laki-laki itu sudah mulai santai menghadapi situasi sekarang, bahkan bisa-bisanya dia bermain game disaat semua orang memperhatikan keduanya.
"Apa kau masih bisa bermain game disaat seperti ini?" tanya Claire.
"Ya lalu aku harus bermain apa jika bukan main game kak Claire?"
"Ya Tuhan, ini baru lima menit aku tidak bisa membayangkan lima jam, lima bulan atau bahkan lima tahun kedepan menghadapi laki-laki sepertimu!"
"Ya sudah tidak udah dibayangkan, aku saja santai padahal mulai detik ini gendang telingaku terancam bisa tuli karena nanti saking seringnya mendengar ocehan kakak,"
Claire hanya bisa mengelus dada berada disamping Mateo sangat membuatnya stres berat. Pernikahan singkat itu, membuat Claire diboyong ke kediaman Dady Liam dan momy Ameera.
Karena seperti yang mereka tau, Mateo memang belum bisa dilepas, apalagi sekarang dia memiliki seorang istri dan calon anak.
Tiba di kediaman Momy Ameera dan Dady Liam, mereka masuk ke rumah! Mateo terlihat sibuk membalas chat dari teman-temannya.
"Teo, kau ini! Berhenti memainkan ponsel, kau tidak lihat sekarang kau punya istri,"
"Iya iya mom,"
"Pokoknya momy minta kau harus memberikan perhatian yang banyak pada Claire,"
"Siap mom,"
"Ya sudah, ajak Claire istirahat di kamarmu!" kata Dady Liam.
"Kami satu kamar?" tanya Claire.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
qian maulana
kan sudah nikah claire, masak mo pisah ranjang
2023-03-25
2
©️cary`s
nikah ama bocil,,,berasa momong anak 🤣🤭
2023-03-02
1
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
wah emang pasangan yg cocok 🤩
2023-03-02
1