Bab 8

Selesai mandi, Mateo memakai kaos berwarna putih dan celana jeans berwarna hitam, tidak lupa jam tangan kesayangannya yang senada dengan warna celana jeans yang dia kenakan, selain itu juga Mateo mengenakan jaket berwarna hitam.

Membuat penampilan laki-laki yang masih dianggap bocah itu terlihat sangat tampan dan keren, sekilas Claire melirik kearah Mateo yang sedang berjalan kearahnya.

Tapi tidak mau bocah me sum itu salah paham , Claire segera mengalihkan pandangannya.

"Kak Claire sudah selesai?"

"Hmm,"

Keduanya kemudian berpamitan pada Dady Liam dan momy Ameera, tumben sekali keduanya terlihat akur dan tidak bertengkar parah seperti awal mula ada kejadian tidur bersama itu.

"Apa yang sedang ingin kau makan atau ingin kau minum?"

"Sebenarnya aku ingin sekali makan eton mess, apa ada disekitar sini?"

"Ada dibeberapa cafe menu itu, dan aku tau cafe yang enak menyediakan eton mess!"

"Kau sering nongkrong-nongkrong di cafe?"

"Hampir setiap hari,"

"Hal tidak berguna begitu kau lakukan,"

"Apa kau bilang? Tidak berguna? Di cafe itu aku bisa merefresh pikiranku dari beratnya beban yang aku pikul!"

"Beban pikiran? Kerjaanmu hanya mabuk-mabukan saja segala bilang beban pikiran,"

"Hei wanita dewasa, mabuk-mabukan itu menyenangkan saat aku sedang banyak pikiran hanya dengan mabuk masalahku selesai,"

"Pemikiran macam apa itu, dengan mabuk beban pikiran bisa selesai?"

"Daripada kau, hidup monoton! Baca buku, tidur, makan, baca buku lagi, tidur lagi, makan lagi begitu terus sampai akhirnya jadi perawan tua kan,"

"Kurang ajar! Setidaknya hidupku lebih bermanfaat daripada kau,"

"Oh kau mulai lagi ini? Mau mengajakku debat lagi, dasar wanita dewasa cerewet!"

"Aku tidak jadi ingin makan eton mess, aku mau pulang saja!"

"Tuh kan, mulai kan ngambek minta pulang! Apa begitu pemikiran wanita dewasa? Persis seperti anak SD yang masih suka ngompol!"

"Teo!" teriak Claire.

Bahkan ketika mobil sudah tiba disalah satu cafe, Claire kekeh tidak mau turun karena Mateo sangat menyebalkan baginya.

"Ayolah turun, kita sudah sampai!"

"Kau saja sana, aku malas terus menerus bersama bocah laki-laki menyebalkan sepertimu!"

"Kau pikir aku kau terus menerus menghadapi wanita dewasa galak, dan cerewet sepertimu?"

"Ya sudah, setelah anak ini lahir kita akhiri saja pernikahan ini!" kesal Claire.

Membuat Mateo menghembuskan nafas panjangnya, lalu berdiam diri untuk beberapa saat.

"Ayo turun, disini eton messnya enak banyak juga desert lain yang enak di cafe ini!" kata Mateo berusaha untuk memperbaiki suasana.

"Ya sudah," kata Claire yang akhirnya juga mengalah dan mau turun.

Digandengnya tangan Claire oleh Mateo, namun Claire melepaskan pegangan tangan Mateo. Dirangkulnya Claire oleh Mateo tapi lagi-lagi Claire melepaskan rangkulan Mateo.

"Jika aku merangkul pinggulmu kemudian kau melepaskan lagi, maka aku akan bersumpah akan mencium bibirmu dihadapan semua orang!"

Membuat Claire langsung mengernyitkan dahinya, akhirnya Mateo melingkarkan tangannya dipinggul Claire lalu berjalan ke salah satu meja.

Keduanya memesan beberapa menu dessert salah satunya Eton mess dan juga memesan minuman dingin. Disaat sedang menunggu pesanan diantar, banyak sekali teman-teman laki-laki Mateo yang juga datang ke cafe saling sapa dengan Mateo, sementara Claire hanya diam saja cuek tanpa peduli Mateo berbincang-bincang dengan temannya yang menghampiri.

Tiba-tiba salah seorang teman wanita Mateo datang ke cafe tersebut kemudian melihat Mateo, diciumnya pipi Mateo karena memang Mateo sangat dekat dengan teman-teman wanitanya di kampus.

Mereka sering pergi nongkrong bareng, liburan bareng dan mabuk-mabukan bareng. Melihat seorang wanita mencium pipi suaminya bukannya Claire cemburu justru merasa risih melihat wanita macam begitu.

Tanpa ragu, teman wanita Mateo duduk didekat Mateo.

"Kau dengan siapa Teo? Biasanya kalau mau nongkrong kau ajak aku,"

"Lain kali mungkin,"

"Dia siapa?" tanya teman wanita Mateo sambil melingkarkan kedua tangannya dipundak Mateo.

"Hanya teman," kata Mateo.

Membuat Claire pun cuek saja, terserah Mateo mau menganggapnya hanya teman, kakak, atau saudara Claire tidak peduli akan itu.

"Kau tampan sekali hari ini Teo,"

"Terimakasih pujiannya, tapi bisakah kau tinggalkan aku?"

"Kenapa?" teman wanita Mateo mengusap bibir Mateo dengan tangannya.

"Ayolah, nanti kita bertemu lain kali,," kata Mateo.

"Benar ya?" dengan masih mengusap-usap bibir Mateo.

Melihat adegan seperti itu memang awalnya Claire tidak peduli tapi semakin lama, Claire merasa tidak nyaman pada akhirnya.

Setelah diyakinkan oleh Mateo, akhirnya teman wanitanya itu pergi dari meja Mateo.

"Maaf kak, kalau tadi terganggu dengan kehadiran teman wanitaku,"

"Tidak kok, santai saja!"

"Dia memang kadang terlalu berani,"

"Yah wanitanya berani, laki-lakinya gampangan! Sama saja bukan?"

"Kak Claire mengatai aku laki-laki gampangan?"

"Memang iya kan, buktinya mau saja bibirnya diusap-usap begitu tidak sekalian saja ciuman!"

Waduh Claire kalau ngomong emang tajem bener deh, ditambah Mateo ngapain si itu bibir dielus-elus cewek lain depan istri malah mau-mau aja😏

Terpopuler

Comments

Siti Maimunah

Siti Maimunah

cie...cie claire jeleouseee😀😀😀😀

2023-04-10

0

qian maulana

qian maulana

knp km marah claire, kan teo hny suami dikertas, masak km cemburu, apa km dah ada rasa

2023-03-25

2

lindsey

lindsey

panaaaasss hati claire 🔥🔥🤣🤣🤣🤣cemburu but gengsiii

2023-02-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!