Menyelami Benang Kusut

Ke esokannya aku dan Elena berada di rumah sakit untuk melakukan medical check up sekaligus tes DNA. Aku menunggu hasilnya hingga surat yang berisi hasil akhirnya tiba. Aku segera membuka dan melihat bahwa Elena memiliki DNA yang sama dengan mereka berdua dan untuk memastikan siapa ayah kandungnya harusnya melakukan tes DNA secara bersama. Rizki datang membawa amplop coklat. Dia bergegas ke arahku.

"Apa ini? " tanyaku ketika Rizki menyerahkan amplop tersebut kepadaku.

"Surat hasil tes DNA ayah kandung Elena, " jawab Rizki membuatku terkejut.

Aku segera membukanya membaca hingga menemukan hasilnya bahwa Elena merupakan anak dari Alfan.

"Ikut gue dulu! " ucap Rizki terburu-buru membuatku harus menggendong Elena. Aku di ajak Rizki ke ruangan direktur yang tak lain ibunya sendiri. Rizki menghela nafas panjang.

"Kenapa? " tanyaku dengan bingung.

"Seseorang berusaha mengincar putrimu, " ucap seseorang yang tak lain adalah ibu dari Rizki. Dia tersenyum kepadaku.

"Eh! Ibu Yuli, " ucapku menurunkan Elena menyapanya dengan membungkukkan badanku.

Ibu Yuli beranjak berdiri dari kursinya. Dia berjalan mendekatiku. Sedangkan Rizki tengah duduk di sofa.

"Dia kecolongan karene ceroboh, " ucap Ibu Yuli merujuk pada Rizki.

"Aku salah, " balas Rizki.

Aku yang bingung dan tak mengerti dipersilahkan untuk duduk.

"Seseorang mengacaukan hingga ke titik ini memang benar-benar hebat, " ucap Ibu Yuli.

"Maksudnya? " tanyaku bingung.

"Mata-mata ada di dekatku dan aku baru saja menyadarinya semalam. Setelah aku selidiki ternyata banyak dari mereka berada dalam orang-orangku hingga aku perlu waktu menyelesaikannya, " ucap Rizki.

"Ibu tahu kamu sedang berada dalam masalah. Rizki sudah cerita semuanya. Ibu hanya tak menyangka mereka bisa sampai pada titik pertahanan Rizki. Jika dia tak menyadarinya maka kesalahan fatal akan diterima putrimu, " ucap Ibu Yuli.

"Siapa orang yang dimaksud? " tanyaku.

"Orang-orang dari ayah tirimu sendiri. Mereka telah mengendus jejakmu akibat kedatangan mantan pacarmu kemari, " jawab Ibu Yuli.

"Tapi mengapa? Bukankah Anda sendiri mengatalan di dalam surat bahwa Elena merupakan anak kandung dari Alfan? " ucapku menyanggah.

"Memang benar. Tapi reputasi perusahaan raksasa multi internasional miliknya harus tetap terjaga. Jika kamu bersikeras mempertahankan Elena disampingmu maka kamu harus bersiap dengan kedatangan mereka. Dan Elena.. " ucap Ibu Yulia menoleh ke arah Elena yang tengah tertidur.

"Maaf, " ucap Rizki tiba-tiba.

"Kenapa? " tanyaku tak paham maksud permintaan maafnya.

"Dia keracunan namun sifat racun ini tak seganas yang dipikirkan akan tetapi menuai efek jika dalam kurun waktu berkepanjangan. Efeknya adalah pendengarannya akan tuli, " ucap Ibu Yuli menjelaskan maksud permintaan maaf putranya.

Aku benar-benar terkejut ketika mengetahuinya. Elena keracunan? Bagaimana mungkin.

"Bibi yang ngasih racunnya setiap hari melalui makanan, " ucap Rizki.

"Tenang saja. Asalkan terapi rutin maka hal itu bisa dicegah. Mereka semua telah ditangani, " ucap Ibu Yuli.

Aku benar-benar tak tahu harus berkata apa untuk berterima kasih. Aku ayah buruk bagi Elena. Ayah paling buruk di dunia yang bahkan tak bisa menjamin keselamatan anak sendiri.

"Angel bagaimana? " tanya Rizki.

"Dia mengirimiku pesan semalam bahwa dia sampai, " jawabku.

"Dia ada di sana, " ucap Ibu Yuli menoleh ke arah jendela dimana tepat jauh di depan mereka terdapat gedung hotel dimana Angel berada yang sejajar denganku saat ini.

"Aku harus bagaimana? " tanyaku benar-benar dalam keadaan bingung tak tahu harus berbuat seperti apa.

"Temuka Sapta dan lindungi Embun. Jangan menoleh ke masa lalu hanya untuk membencinya, tapi damaikanlah, " ucap Ibu Yuli.

"Mah.... " balas Rizki seakan tak terima.

"Kamu sahabatnya, tapi jangan buat Angga bingung. Biarkan hatinya memilih. Ini adalah satu-satunya cara agar dia selamat dari kepungan ayah tirinya maupun kedua kakaknya," ucap Ibu Yuli.

"Dimana aku harus menemukan Sapta dan mengapa harus melindungi Embun? Bukankah dia putri dari Adijaya Group? " ucapku.

"Hirawan Adijaya tak menganggap Embun sebagai anaknya meskipun anak kandungnya dari istri sah. Embun memiliki jenis kelamin perempuan sedangkan Hirawan Adijaya hanya akan mewariskan perusahaan Adijaya Group kepada laki-laki. Embun memiliki anak dari Agung hingga melahirkan Sapta dan pada saat itu Embun telah menaiki reputasinya di perusahaan. Agung meninggalkan Embun dan mengingkari janji untuk menikahinya. Informasi ini diketahui secara tak berdasar hanya menyimpulkan dari gerak-geriknya. Andaikan saja Agung tahu dan memberikan Sapta kepada ayah mertuanya maka dia pasti akan memperoleh jabatan luar biasa di masa depan dan Embun pasti akan ditendang keluar dari keluarga Adijaya meskipun dia anak kandung secara sah. Masalah bagaimana menemukan Sapta adalah dengan menemui Kepala Yayasan Intan Permata sendiri, "ucap Ibu Yuli.

" Orang yang ada di dalam rekaman cctv itu adalah kepala yayasan sendiri yang tak sengaja ada di TKP. Waktumu gak banyak karena harus berburu dengan mereka, "balas Rizki.

Ibu Yuli mengambil amplop coklat dari lacinya dan memberikannya kepadaku.

" Kebetulan aku salah satu penyumbang terbesar yayasan intan pertama, seharusnya dengan namaku cukup untuk membuatnya dapat bertemu denganmu. Kamu hanya ada dua pilihan. Melindungi Elan berarti kamu bersiap dengan nyawa. Dan melindungi Embun berarti kamu harus siap dengan cacian. Kamu benar-benar akan jatuh sejatuhnya jika kamu mempertahankan mereka berdua. Masalah keamanan Elena tenang saja. Dia akan aman,"ucap Ibu Yuli.

Aku menghela nafas panjang merasakan pusing. Aku benar-benar tak berdaya. Keinginanku untuk hidup tenang dan damai bersama dengan Elena hanyalah angan-angan.

"Aku harus menemui Angel? " tanyaku.

"Boleh saja. Asalkan kamu mempunyai alasan jelas untuk menemuinya, " jawab Ibu Yuli.

Aku diam kemudian beranjak berdiri.

"Terima kasih. Aku titip Elena dulu, " ucapku.

Aku berpamitan kemudian pergi menemui Angel. Sedangkan di gedung hotel dimana Angel berada, dia sedang kedatangan seorang tamu yang amat dia kenali. Kakaknya sendiri tengah berkunjung.

"Kenapa kemari? " tanya Angel dengan nada yang tak suka.

"Loh! Kamu akan adekku? Mengapa aku tak boleh disini. Kamu pergi tanpa pamitan dan aku kemari atas kemauanku sendiri, " jawab Alfan yang tak mau disalahkan.

Angel dengan marah berdiri menunjuk muka Alfan.

"Pergi! " bentaknya keras.

Emosi Alfan seketika meledak. Dia tak terima dibentak oleh wanita.

"Dasar adek yang gak tahu diri! Bukannya terima kasih malah maki-maki! " balas Alfan.

"Lo yang gak tahu diri! Lo hidup kayak gigolo doang! " ucap Angel.

Alfan mengangkat tangannya kemudian di tahan oleh Angel sendiri.

"Gue gak takut! Lo bakalan nyesel seumur hidup! " ucap Angel.

"Cihh! Lo kesini karena mantan Lo kan? Bocah miskin Angga itu? Inget! Lo janda, mandul lagi! " balas Alfan tertawa keras.

Angel benar-benar emosi. Dia berteriak menyuruh Alfan pergi dari sana. Alfan pergi dengan tawa yang keras.

"Lo mandul! " ucap Alfan.

"Diammmm!!!! " teriak Angel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!