"Ayah kamu gak akan ke sini lagi, Wi! Beliau sudah mengijinkan Kakak untuk menggantikannya malam ini, jadi biarkan Kakak di sini untuk menjaga Kamu malam ini, ya!" Tutur Kak Gery seraya menunjukkan senyum terbaiknya.
“Emm... apa Ayah benar-benar mengijinkan, ya?” Gumam Tiwi lirih.
"Sudah, jangan banyak berpikir! sebaiknya sekarang kamu makan dulu, tadi Kakak sempat beli beberapa makanan ringan sebelum kemari! kamu makan dulu ya!" Seru Kak Gery sambil membuka kantong belanjaannya.
"Tiwi belum lapar, Kak! nanti saja ya!" Sanggah Tiwi.
"Hm... ya udah, kalau gitu kamu istirahat aja ya!" Tutur Kak Gery mengelus lembut kepala Tiwi.
"Astaghfirullah, kenapa detak jantung Tiwi begitu bergemuruh saat Kak Gery mengelus kepala Tiwi seperti ini," Batin Tiwi.
“Emm.. tapi, Kak! Tiwi kan baru aja bangun. Tiwi mau periksa hp dulu deh! Hp Tiwi dimana, ya?” Sahut Tiwi sambil mengedarkan penglihatannya mencari keberadaan hp miliknya.
“Terakhir kali kamu simpan hpnya dimana?!" Tanya Kak Gery seraya membantu Tiwi mencari hpnya.
“Terakhir sih Tiwi masukan di dalam tas kecil Kak! tapi sekarang Tiwi gak tau dimana tasnya, dari tadi Tiwi udah coba cari sendiri! tapi belum ketemu juga!" Keluh Tiwi.
“Apa yang ini, ya?” Tanya Kak Gery setelah membuka sebuah laci nakas di sebelah bangsal Tiwi.
“Iya benar, Kak! makasih ya! dimana hpnya ya? ah... ini," Human Tiwi.
"Yah…. baterainya habis lagi!" Keluh Tiwi kecewa
setelah menemukan hpnya dalam kondisi kehabisan baterai.
"Sini! biar Kakak charger! kalau kamu mau, kamu bisa pakai hp Kakak dulu Wi, nih!" Seru Kak Gery sambil
memberikan hp miliknya ke arah Tiwi.
“Gak usah deh, Kak! Tiwi gak apa-apa, ko! biar hpnya di charger dulu aja!” Tutur Tiwi sungkan.
“Pakailah! gak apa-apa ko!" Sahut Kak Gery meyakinkan.
“Tapi... Tiwi mau nonton TV aja deh!" Ucap Tiwi berubah pikiran sambil memberikan kembali hp
Kak Gery.
“Nonton? kamu mau nonton apa, Wi? gimana kalau kita nonton film komedi, aja?!" Seru Kak Gery mengusulkan.
“Boleh! sepertinya tidak buruk juga," Sahut Tiwi menyetujui.
"Kamu suka film komedi apa, Wi?" Tanya Kak Gery seraya mengakses TV yang ada di ruangan itu.
Tiwi dan Kak Gery akhirnya menonton film komedi bersama. Terkadang mereka tertawa dan lupa jika mereka sedang berada di Rumah Sakit. Hingga sesekali Suster menegur mereka agar tidak terlalu
berisik.
“Wah… Filmnya benar-benar seru ya Kak?! Tiwi udah lama banget gak nonton film ini! rasanya kalau nonton film ini gak akan ada bosannya, ya!" Tutur Tiwi seraya terkekeh di akhir perkataannya.
"Kakak pikir kamu tidak akan menyukainya tadi!" Sahut Kak Gery sambil menatap Tiwi yang masih tersenyum ke arah TV.
“Memangnya Tiwi pernah bilang tidak suka ya?" Tanya Tiwi memalingkan wajahnya ke arah Kak Gery yang membuatnya terperanjat karena terkejut.
Deg... tanpa sengaja wajah mereka berdua berdekatan.
"M... memang enggak sih! cuman, Kakak tadi takut aja kamu kurang suka sama pilihan Kakak," Sahut Kak Gery gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
“Tiwi suka ko! apalagi film komedi legendaris seperti ini, pilihan Kakak tepat banget deh pokoknya!" Ucap
Tiwi tulus seraya mengacungkan kedua ibu jari tangannya.
“Syukurlah jika kamu suka!" Sahut Kak Gery lega dan kembali menatap layar persegi yang menempel di dinding ruangan tersebut.
“Aww... ” Pekik Tiwi sambil menekan perutnya dengan kedua tangan.
“Hati-hati Wi! kamu mau minum ya? kenapa gak bilang aja sih sama kakak?” Tegur Kak Gery seraya meraih sebotol air mineral.
“Tiwi hanya tidak ingin merepotkan Kakak," lirih Tiwi.
“Kamu lupa ya Wi kenapa Kakak ada disini sekarang? Kakak kan sudah bilang, kalau Kakak akan menjaga dan membantu kamu," Tutur Kak Gery sambil membukakan botol air mineral untuk Tiwi.
“Terimakasih” Ucap Tiwi setelah menerima botol air mineral yang baru saja Kak Gery berikan.
“Kamu tidak perlu sungkan! Kakak benar-benar ingin menjaga kamu Wi,” Tutur Kak Gery tulus seraya mengelus kembali kepala Tiwi.
Blush... kedua pipi Tiwi pun merona.
“Emm... makasih ya, Kak! maaf Tiwi...” Ucap Tiwi yang langsung di sanggah oleh Kak Gery.
“Suttt!!! gak usah bicara lagi ya, sebaiknya kita lanjutkan menonton saja, ok!" Seru Kak Gery seraya menempelkan jari telunjuknya di atas bibir ranumnya.
"B...baiklah," Ucap Tiwi.
"Kamu masih ingat film yang ini, gak?" Tanya Kak Gery sambil melirik ke arah layar kaca TV.
"Ini kan film komedi legendaris yang paling seru, Kak!" Seru Tiwi bersemangat.
“Iya, benar! apa lagi adegan yang sebentar lagi muncul, nah... tuh kan, benar-benar kocak!" Sahut Kak Gery sambil tertawa lepas.
"Hahaha... iya benar, Kak! ya ampun ada-ada aja ya kelakuan konyolnya," Tutur Tiwi ikut tertawa menyahuti perkataan Kak Gery.
Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar ruangan Tiwi.
Tok... tok... tok..
"Maaf, jangan terlalu berisik ya! di ruangan lain masih banyak pasien yang butuh istirahat," Tegur Suster Ani setelah berhasil masuk ke dalam ruangan Tiwi.
“Iya Sus, Maaf ya! kita janji deh gak akan berisik lagi!" Janji Kak Gery sambil mengatupkan kedua telapak
tangannya di depan wajah.
“Ha... padahal tadi filmnya lagi seru-serunya lo! tapi ya udahlah, sebaiknya kita matikan saja TV-nya Kak, Tiwi juga udah mulai ngantuk nih!" Seru Tiwi seraya merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
“Maaf ya! lain kali kalau kamu sudah sembuh kakak akan ajak kamu nonton bareng lagi deh!" Seru Kak Gery setelah mematikan TV-nya.
“Terimakasih ya, Kak! selamat malam," Ucap Tiwi sambil menenggelamkan tubuhnya ke bawah selimut Rumah Sakit yang cukup tebal.
“Selamat malam juga, Wi! selamat beristirahat,” Sahut Kak Gery sambil merebahkan tubuhnya di sofa yang
berhadapan langsung dengan tempat tidur Tiwi.
Akhirnya malam itu mereka habiskan dengan terlelap ke alam mimpinya masing-masing, hingga tak terasa alarm hp Kak Gery pun berbunyi dan membangunkannya untuk sahur.
"Alhamdulillah… sebaiknya aku cuci muka dulu deh!" Gumam Kak Gery sambil beranjak.
Kebetulan saat itu Tiwi masih tertidur pulas, hingga akhirnya Tiwi terbangun karena mencium aroma mie instan yang Kak Gery buat.
"Makan yang mana ya? mie instan aja deh, duh... bisa gawat nih kalau wanginya sampai tercium sampai
keluar, aku harus cepat-cepat habiskan nih! terus semprotkan pewangi ruangan, deh! biar gak bau!" Gumam Kak Gery setelah selesai membuat makanan untuk dia sahur.
“Emm... wanginya enak banget! Kakak buat apa? Tiwi juga mau dong?” Ucap Tiwi yang sudah terduduk di atas tempat tidurnya.
“Eh... kamu udah bangun? Kakak membuat mie instan untuk sahur, Wi! kamu belum boleh makan ini, kamu kan belum benar-benar pulih, kamu makan bubur aja ya!" Seru Kak Gery.
“Ish... Kakak pelit deh! Tiwi kan cuma mau minta sedikit, boleh ya? sedikit... aja!" Bujuk Tiwi dengan gaya memelas nya.
"Janji ya sedikit! terus, nanti kalau kamu kenapa-napa jangan salahkan Kakak, ok!" Tutur Kak Gery seraya meniup mie instan yang baru saja dia buat menggunakan air panas dari dispenser.
Saat hendak mencicipi mie dari tangan Kak Gery yang hendak menyuapinya, tiba-tiba saja Kak Gery menyuapkan mie tersebut ke mulutnya sendiri dan membuat Tiwi hampir saja mencium bibir ranumnya Kak Gery karena jarak mereka yang begitu dekat.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Dewi Payang
😄bahaya Gery
2023-08-20
0
Fenti
waduh... waduh... makin berani nih🤭
2023-07-21
0
Fenti
Gery romantis banget😌😌
2023-07-21
0