Akhirnya Kak Gery mendapatkan number hp Tiwi saat itu juga, dengan sedikit basa basi Kak Gery memberanikan diri untuk mengirim chat kepada Tiwi.
“Selamat malam, terimakasih atas kunjungannya ke Resto ayam bakar kami hari ini. Sebagai hadiah, kami akan memberikan kartu diskon untuk konsumen baru. Ada pun kartu diskonnya bisa di ambil langsung di Resto kami kapan pun anda mau, terimakasih." Tutur Kak Gery lewat chat.
“Nomor siapa ini? apa penipuan ya? tapi isi chat nya tentang Resto ayam bakar. Apa mungkin dari Resto Kak Gery ya? masa sih, hm... cuman promosi aja kali ya, tapi coba balas dulu deh!" Gumam Tiwi setelah membaca chat yang Kak Gery kirim.
Tiwi akhirnya mencoba membalas chat tersebut dengan harapan mengetahui siapa pengirimnya. Apakah itu memang Kak Gery atau hanya promosi Restonya semata. Setelah beberapa kali mengetik chat, Tiwi akhirnya menghapusnya lagi karena ragu. Entah kenapa saat itu Tiwi sangat bingung, hingga akhirnya Tiwi memilih menyerah untuk tidak membalasnya. Tiwi beranggapan jika chat tersebut benar-benar promo Resto semata.
Selang beberapa minggu, akhirnya bulan Ramadan pun tiba. Acara sanlat yang sudah direncanakan pun akhirnya di laksanakan. Tiwi dan Tata yang sudah di utus sebagai perwakilan Sekolah, mulai menanyakan hal-hal yang harus mereka siapkan kepada guru keagamaannya. Kebetulan Sekolah diliburkan seminggu dari sejak awal bulan Ramadan. Tiwi dan Tata sendiri sudah di tugaskan untuk masuk setiap hari meski libur di Sekolah mereka, karena Tiwi dan Tata adalah anggota Osis di Sekolahnya. Jadi sudah kewajiban mereka untuk hal-hal semacam itu.
“Wi, kamu aja deh yang masuk ke ruangannya, aku malu nih," Ucap Tata sambil sedikit mendorong tubuh Tiwi.
“Hm… kamu Ta, giliran masuk ruangan guru aja aku yang di suruh maju, ya udah yu kita sama-sama aja!" Seru Tiwi seraya mengetuk pintu ruangan gurunya.
Tok... tok... tok...
"Assalamu’alaikum… Pak, kami boleh masuk?" Ucap Tiwi setelah mengetuk pintu ruangan Gurunya.
“Wa’alaikumsalam, masuk... ada perlu apa kalian datang kemari?” Sahut Pak Edi. Guru keagamaan di Sekolah Tiwi dan Tata.
“Emm… begini Pak, kita mau bertanya soal sanlat untuk hari Sabtu nanti, kira-kira persiapannya apa saja ya?" Tanya Tiwi memberanikan diri.
“Oh untuk sanlat itu ya?! kalian tidak perlu repot-repot bawa apa-apa! kalian cukup bawa alat tulis sama alat solat aja,” Tutur Pak Edi menjelaskan.
“Begitu ya Pak, terimakasih banyak untuk informasinya ya Pak, kalau begitu kami berdua permisi, Assalamu’alaikum,” Sahut Tiwi sambil beranjak keluar dari ruangan gurunya.
Hari mulai sore, Tiwi dan teman-teman Osis nya segera bergegas pulang untuk berbuka puasa di rumah mereka masing-masing. Seperti biasa, Tiwi selalu berjalan kaki terlebih dahulu sebelum menaiki angkotnya bersama Andrina dan Tata.
“Oh iya Wi, waktu itu Kak Gery nanyain number hp kamu sama aku, dia ada kontak kamu gak? Katanya sih dia mau kasih kartu diskon gitu! kamu udah dapat kartunya belum?” Tanya Tata bertubi-tubi.
“Iya Ta, ada ko! tapi katanya kartunya harus di ambil langsung ke Resto,” Jawab Tiwi.
"Oh gitu ya, padahal waktu itu aku juga menawarkan bantuan loh! aku bilang, kalau mau aku juga bisa memberikan kartunya langsung ke kamu Wi, tapi malah di bilang gak apa-apa katanya," Tutur Tata mengerutkan keningnya.
“Cie…cie… lagi ngomongin siapa sih Wi, ko aku kayanya baru denger namanya,” Sahut Andrina menimpali.
“Ish apaan sih Drin, Kak Gery saudaranya Tata ko! waktu itu aku gak sengaja datang ke Restonya, terus aku di tawarin kartu diskon gitu," Ujar Tiwi menuturkan.
“Iya Drin, Kak Gery sepupu aku ko!" Sahut Tata menambahkan.
“Oh gitu ya!" Ucap Andrina membulatkan bibirnya.
“Ya sudah, tidak usah di bahas lagi ya, Ta! kamu berani kan pulang sendiri?" Seru Tiwi bertanya pada Tata.
“Beranilah Wi! orang tinggal dikit lagi juga nyampe, ya udah, kalau begitu aku duluan ya, bye," Tutur Tata sambil melambaikan tangannya.
“Hati-hati ya Ta!" Sahut Tiwi sambil membalas lambaian tangan Tata.
Kebetulan saat tiba di rumah semua keluarga Tiwi sedang berkumpul. Rencananya, Ayah Tiwi ingin mengajak mereka berbuka puasa bersama. Namun Ayah Tiwi masih bingung untuk menentukan tempatnya dan langsung bertanya pada semua anggota keluarganya. Sesegera mungkin Tiwi merekomendasikan Resto Kak Gery saat itu, tak di sangka ternyata tanggapan keluarganya pun begitu antusias, terutama kakak Tiwi, Kak Desi. Kak Desi begitu antusias karena sudah tau rasa dari ayam bakar dari Resto tersebut. Setelah semua sepakat, keluarga Tiwi akhirnya bergegas menuju Resto Kak Gery. Sebelum mereka mengunjungi Resto, Tiwi memesan tempat terlebih dahulu lewat sambungan telepon, dan kebetulan saat itu Kak Gery lah yang menerima teleponnya.
“Assalamu’alaikum, selamat sore! dengan Resto ayam bakar, ada yang bisa kami bantu?" Sapa Kak Gery di telepon.
“Wa’alaikumsalam Kak, Tiwi mau pesan tempat untuk berbuka puasa! kira-kira tempatnya masih ada yang kosong gak ya?” Tanya Tiwi yang langsung mengenali suara Kak Gery begitu mendengar sapaannya.
“Kalau boleh tau untuk berapa orang Wi?” Tanya Kak Gery sambil mencari daftar tempat yang masih kosong di layar komputer di depannya saat ini.
“Untuk 7 orang Kak,” Jawab Tiwi.
“Emm... ok, tempatnya kebetulan masih ada yang kosong nih, buat menu makanannya sendiri mau apa aja Wi, biar sekalian Kakak siapkan nanti?" Tanya Kak Gery.
“Sebentar, Tiwi tanyakan dulu ya Kak!" Sahut Tiwi sambil melenggang menghampiri Ayahnya untuk menanyakan menu yang akan mereka pesan nantinya tanpa memutus sambungan telponnya.
Setelah mendapatkan jawaban dari Ayahnya, Tiwi segera memberitahukannya lagi pada Kak Gery.
"Itu saja Kak, terimakasih ya,” Tutur Tiwi setelah menjelaskan pesanannya.
“Ok, kalau begitu sampai jumpa di Resto ya! Assalamu’alaikum," Sahut Kak Gery sebelum mengakhiri sambungan telponnya.
Setibanya di Resto, Tiwi langsung menghampiri meja resepsionis untuk mengkonfirmasi tempat pesanannya.
“Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Sapa Kak Santi resepsionis Resto Kak Gery.
“Saya sudah pesan tempat Kak, bisa tolong tunjukkan mejanya!” Tutur Tiwi ramah.
"Atas nama siapa ya pesanan tempatnya?" Tanya Kak Santi memeriksa daftar meja pengunjung yang sudah di booking.
“Atas nama Tiwi Kak!" Ucap Tiwi.
“Oh iya, sudah di sediakan, mari ikut saya!" Seru Kak Santi sambil melenggang menunjukkan arah.
Tak lama kemudian hidangan pesanan pun datang dan disajikan. Setelah selesai berbuka, Tiwi dan keluarganya langsung berkemas untuk pulang. Sesaat Tiwi membayar makanannya di kasir, Tiwi diberi sebuah kartu diskon oleh pelayan Resto. Setelah menerimanya, Tiwi langsung mengirim chat kepada Kak Gery untuk berterimakasih. Kebetulan saat itu Kak Gery tidak ada di Resto, sehingga Tiwi pun mengirimnya chat untuk berterimakasih.
“Permisi, ini ada titipan dari atasan kami silahkan!" Tutur Kak Santi sambil memberikan kartu diskon.
“Oh... terimakasih Kak,” Ucap Tiwi sambil menerima kartu diskon tersebut.
Mengetik Chat...
“Assalamu’alaikum, Kak terimakasih banyak ya untuk kartu diskonnya, dan terimakasih juga untuk pelayanan di Restonya hari ini," Tutur Tiwi lewat chat yang dikirimnya.
“Wa'alaikumsalam... ok sama-sama, lain kali datang berkunjung lagi ya! semoga kalian bisa menjadi langganan Resto kami," Balas Kak Gery sesegera mungkin setelah tahu jika Tiwi yang mengirimnya Chat.
.
.
.
.
.
See you next episode guys 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Zhree
aku mau jadi konsumennya deh kalo dpt diskon.. wkwkwk
2023-09-11
0
pensi
wah enaknya dapat diskon. kalo bisa tiap makan kesana, dapat terus
2023-09-01
0
Fenti
setangkai mawar untuk mu kak, tetap semangat berkarya
2023-05-14
1