“Wah... boleh juga tuh Wi, aku juga mau itu ah, emm... belum apa-apa aja udah bikin ngiler," Tutur Tata terkekeh sendiri.
“Awas batal tuh, belom Adzan loh!" Tegur Tiwi mengingatkan dengan guyonannya.
“Iya... tenang aja, Wi!" Sahut Tata sambil melenggang mencari tempat duduk untuk mereka makan.
Setelah mendapatkan makanan yang mereka inginkan. Tata dan Tiwi segera mencari tempat untuk mereka duduk. Namun sayangnya saat itu tempatnya sudah penuh, karena semua kru yang tadi berdiri ikutan duduk untuk menyantap makanan berbuka mereka. Hingga akhirnya, Kak Iman melihat mereka yang sedang kebingungan mencari tempat.
“Ta!" Seru Kak Iman.
“Ta, temannya Kak Gery panggil kamu tuh!" Ucap Tiwi sambil menunjukkan keberadaan Kak Iman dengan dagunya, sedang kedua tangannya masing-masing memegang makanan dan minuman untuk berbuka.
“Oh, ya udah kita samperin yu!” Ajak Tata sambil melenggang menghampiri Kak Iman.
Setelah menyetujui ajakan yang Kak Iman serukan pada mereka. Tata dan Tiwi akhirnya melangkah masuk ke sebuah ruangan khusus para bintang tamu dan kru. Ruangan yang cukup luas dengan balkon
yang terlihat menghadap ke arah perkotaan itu menambah kesan indah tersendiri pada ruangan khusus tersebut.
“Ta, kita makan di balkon aja yu!" Seru Tiwi setelah melihat seisi ruangan khusus tersebut yang lumayan
penuh dengan beberapa kru dan bintang tamu.
“Boleh, tapi aku pengen ke toilet dulu nih, udah kebelet! kamu duluan aja ya cariin tempat duduknya," Sahut Tata sambil celingukan mencari keberadaan toilet.
“Ok deh, tapi jangan lama-lama ya Ta! soalnya hp aku low bat nih, jadi aku matiin dulu, kalau nanti ada apa-apa jadi susah kan! jadi kamu jangan lama-lama ya ke toiletnya!" Seru Tiwi sebelum Tata benar-benar meninggalkannya.
“Siap Wi." Jawab Tata seraya bergegas menuju toilet yang sudah dia temukan keberadaannya.
Setibanya di balkon, Tiwi langsung mencari tempat untuk duduk. Kebetulan saat itu di balkon sudah ada beberapa orang kru yang sedang bersiap-siap untuk berbuka puasa.
“Hai, sini Dek gabung sama kita-kita!" Seru salah satu kru.
“Terimakasih Kak, aku lagi nunggu teman ko!" Jawab Tiwi sambil mendaratkan bokongnya di salah satu bangku yang masih kosong.
“Oh gitu ya, ya udah enjoy ya!" Sahut kru tersebut.
Tiwi akhirnya memilih duduk di pojokan balkon sebelah kanan, karena di pojokan sebelah kirinya sudah di tempati oleh beberapa kru. Saat tengah menunggu, tak disangka ternyata saat itu ada salah satu kru yang mencoba menggoda Tiwi, karena tak terbiasa di dekati laki-laki seperti itu, Tiwi pun memilih sedikit menyahuti sebagai rasa sopan santunnya.
“Bro... kalau di lihat-lihat cewek yang barusan boleh juga tuh! aku godain ah, siapa tau jodoh lagi!" Tutur
salah satu kru yang bernama Adit.
“Memang cantik sih, tapi sorry... gue sih udah punya gebetan bro!" Sahut salah satu kru yang lainnya yang bernama Feri.
“Ah cemen lo Fer! lihat nih ya, gue bakal samperin itu cewek!" Tutur Adit percaya diri sambil beranjak dari duduknya.
“Ya udah sana lo samperin! jangan banyak bacot doang," Tantang Feri seraya menyiapkan makanannya untuk dia santap beberapa menit lagi.
“Ok, siapa takut! kalian lihat aja ya!" Ucap Adit seraya melenggang menghampiri Tiwi.
"Hai... aku temani ya!" Tegur Adit sambil duduk di samping Tiwi dengan seenaknya.
“Eh..." Gumam Tiwi terkejut saat di dekati orang yang belum dia kenal.
Saat situasi yang tak mengenakkan tersebut terjadi, tanpa sengaja Kak Gery melihat Tiwi. Dia pun menghampiri balkon berusaha mencari tau apa yang terjadi. Kak Gery sedikit cemas saat melihat mimik wajah Tiwi yang seperti ketakutan.
“Oh iya, kenalkan namaku Adit! nama kamu siapa?" Tutur Adit sambil mengulurkan tangannya.
“A...aku, namaku Tiwi Kak!" Jawab Tiwi terbata mencoba melepaskan jabatan tangan Adit yang masih enggan melepas jabatan tangannya di tangan Tiwi.
karena geram Kak Gery langsung menghampirinya dan mencoba melerai tangan mereka.
“Sayang, ternyata kamu duduk di sini ya?! aku udah cari kamu dari tadi lo! siapa ini?” Tegur Kak Gery sambil mendaratkan bokongnya tepat di kursi sebelah Tiwi dan merangkul bahunya.
Deg...
Seketika ada perasaan yang entah Tiwi rasakan, membuat sesuatu berdesir di hatinya.
Adit segera melepaskan jabatan tangannya, karena merasa tertangkap basah sudah menggoda pacar orang.
“Emm... kalau begitu aku balik dulu ya, bye!" Ucap Adit segera beranjak dan meninggalkan mereka berdua.
Tak lama setelah Adit kembali ke tempatnya, suara Adzan pun berkumandang. Akhirnya Tiwi berbuka puasa bersama dengan Kak Gery saat itu. Dengan makanan yang hanya dibawa Tiwi tadi, mereka akhirnya menyantapnya bersama-sama, kebetulan saat itu ada air mineral yang cukup banyak di meja, sehingga Kak Gery tidak perlu khawatir untuk membatalkan puasanya.
"Ehem..." Dehem Tiwi saat tangan Kak Gery masih saja merangkul erat bahunya.
"Eh, sorry ya... aku cuman mau bantu kamu, tadi!" Ucap Kak Gery seraya menarik tangannya yang merangkul Tiwi.
"Tidak apa-apa Kak, terimakasih ya! kalau Kakak barusan tidak datang, mungkin Tiwi masih di ganggu Kakak barusan itu," Sahut Tiwi sambil mengulum senyumnya.
“Sama-sama Wi, memang si Tata kemana? bukannya tadi kamu sama dia ya?" Sahut Kak Gery bertanya.
“Tadi sih bilangnya mau ke toilet sebentar, tapi masih belum balik juga sampai sekarang, ini Kak! kita bagi dua aja ya makanannya! sepertinya sebentar lagi Adzan!" Tutur Tiwi sambil membagi dua makanan yang dia bawa sebelumnya.
“Tidak usah Wi! ini kan cake punya kamu, Kakak juga ada ko! tadi udah di ambilkan sama si Fajar! sebentar, Kakak coba telepon dulu deh orangnya!" Sahut Kak Gery sambil merogoh saku celananya untuk meraih handphone nya dan menghubungi Kak Fajar.
Kak Gery pun menelepon Kak Fajar yang sedang berbuka puasa bersama teman-teman yang lainnya, termasuk Tata. Sialnya, saat itu Kak Fajar memberitahu jika makanan Kak Gery tak sengaja terjatuh dan tersisa hanya minumannya saja.
“Sorry bro tadi makanan ente jatuh! tinggal sisa minumannya aja nih, nanti ana ganti deh! ente dimana sekarang?" Tutur Kak Fajar di telepon.
“Hm... ya udah deh nanti ana beli lagi di market aja, bye!" Sahut Kak Gery langsung mengakhiri sambungan teleponnya secara sepihak.
Setelah mendengar sedikit penuturan Kak Fajar dari sambungan telepon Kak Gery, Tiwi segera membagi makanannya. Namun sayangnya, saat itu hujan tiba-tiba saja turun dan membasahi balkon yang di tempati Tiwi dan Kak Gery, sehingga mereka tidak sempat memakan makanan yang sudah Tiwi bagi sebelumnya. Saat hendak kembali ke dalam ruangan, Tiwi sempat terjatuh karena licin, dengan cekatan Kak Gery segera berbalik dan menolongnya hingga akhirnya baju mereka pun basah kuyup.
“Eh… hujan Kak!" Ucap Tiwi sambil menengadahkan sebelah telapak tangannya merasakan rintik hujan yang turun.
“Iya Wi, ayo! kita kembali ke dalam!" Seru Kak Gery sambil beranjak.
“iya Kak." Sahut Tiwi mengikuti langkah Kak Gery yang sudah lebih dahulu beranjak.
Bruk...
"Aww... " Pekik Tiwi sambil memegang kakinya yang sedikit keseleo karena terpeleset lantai yang licin.
“Kamu gak apa-apa Wi? ayo Kakak bantu berdiri! hati-hati ya, jangan sampai jatuh lagi!" Seru Kak Gery menghampiri dan membantu Tiwi bangun dengan cara merangkul kembali bahunya dari samping.
“Terimakasih Kak, kita jadi basah kuyup!" Ucap Tiwi sambil melangkahkan kakinya yang sedikit cedera.
“Tidak apa-apa! yang penting sekarang kita masuk dulu saja!" Sahut Kak Gery sambil memapah Tiwi hingga ke dalam ruangan.
Dari dalam ruangan, Tata melihat kedatangan Tiwi bersama sepupunya. Tata sangat merasa bersalah karena lupa memberi tahu Tiwi, jika dirinya di ajak makan bersama di dalam bersama Kak Iman. Dengan rasa bersalahnya, Tata menghampiri Tiwi dan membantunya mengeringkan baju.
“Astagfirullah, Wi kamu kenapa? baju kamu juga basah semua ini!' Cecar Tata setelah Tiwi dan Kak Gery sampai di dalam ruangan.
“Kalian habis pada ngapain Ger, sampai pada basah kuyup gitu?" Seru Kak Iman menelisik.
“Ana kehujanan di balkon Man! oh iya, ente bawa handuk kecil kan? sini ana pinjam!" Tutur Kak Gery menjelaskan sambil mengulurkan tangannya meminta handuk.
“Lah... bukannya ente juga bawa ya?” Sahut Kak Iman.
“Udah sini, kasih dulu aja!" Seru Kak Gery tak mau di bantah.
“Hm...nih!” Gumam Kak imam sambil memberikan handuknya.
Setelah menerima handuk dari Kak Iman, Kak Gery segera mengeluarkan handuk kecil miliknya untuk di berikan pada Tiwi.
“Ini Wi, pake dulu aja! kaki kamu baik-baik aja kan?” Tanya Kak Gery sambil memberikan handuk kecil miliknya
“Iya Kak, gak terlalu sakit juga ko! Kakak sendiri kan basah kuyup juga! handuknya pakai untuk Kakak sendiri aja!" Sahut Tiwi seraya menggosokkan kedua telapak tangannya pada masing-masing lengannya sendiri untuk mengusir rasa dingin akibat air hujan yang menimpa tubuh mungilnya.
“Sudah pakai saja! aku bisa pakai punya Iman, ko!” Ucap Kak Gery sambil mengulurkan handuk miliknya.
.
.
.
.
.
See you next episode guys 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
ORC
semangat Thor cerita seru
2023-08-13
0
Dewi Payang
3 ⚘️ buat kak author😁
2023-08-05
0
Fenti
semangat thor, setangkai mawar untuk mu😁
2023-05-16
0