Beberapa saat kemudian acara penampilan Nasyid Kak Gery pun selesai, Tiwi yang saat itu sedang berdiri dengan Yani dihampiri Kak Gery dan Kak Gilang untuk bertemu sesuai ajakannya tadi.
“Hai… kalian yang tadi manggil kita kan, kalian mau minta foto bareng sama tanda tangan ya? boleh banget nih, kebetulan kita sekarang lagi senggang! kalo mau kita berfoto dulu deh, tempatnya mau dimana nih!” Seru Kak Gilang menyapa dengan pertanyaannya yang bertubi-tubi.
“Eh, kita bukan mau...” Sahut Tiwi tercekat.
Tiba-tiba Yani mencubit Tiwi untuk menghentikannya berbicara.
“Aww…" Pekik Tiwi setelah Yani mencubit pinggangnya.
“Iya Kak bener ko! kita memang mau minta foto bareng, iya kan Wi?” Sahut Yani sambil tersenyum penuh intimidasi.
Saat itu Yani menatap Tiwi untuk memohon persetujuannya, Tiwi hanya bisa pasrah karena semua diluar perkiraannya. Tiwi benar-benar malu, beruntung saat itu Yani dan Kak Gilang begitu bersemangat dan membuat suasana canggung di antara mereka perlahan memudar.
“Wah… hasil fotonya bagus-bagus nih Kak, aku cetak semua ah!" Tutur Yani sambil memeriksa hasil jepretan fotonya di handphone miliknya sendiri.
“Coba aku lihat! wah beneran bagus-bagus nih, aku juga mau dong fotonya, buat kenang-kenangan sama fans pertama!" Seru Kak Gilang antusias.
“Eh, serius Kak kita fans pertama? wah seneng banget deh, aku jadi ngerasa bangga sendiri jadinya," Ucap Yani dengan gaya centilnya.
“Emm... foto-fotonya udah kan Yan! sekarang kita pergi yuk! nanti kemalaman lo, kita kan ke sini bukan buat nonton aja Yan, kamu ingat kan?! Seru Tiwi mengingatkan sambil menarik pelan baju Yani di bagian lengannya.
“Iya Wi aku ingat ko," Sahut Yani sambil cemberut.
Yani pun akhirnya berpamitan kepada Kak Gery dan Kak Gilang. Namun tak disangka saat Tiwi dan Yani hendak berjalan, tangan Kak Gery mencekal sebelah pergelangan tangan Tiwi secepat kilat. Dan alhasil Tiwi pun menghentikan langkahnya.
“Terimakasih banyak ya Kak foto sama tanda tangannya! kita berdua pamit dulu ya, dah..." Tutur Yani sambil melambaikan tangannya.
“Ok, see you!" Sahut Kak Gilang membalas lambaian tangan Yani.
“Tunggu Wi! sebenernya ada yang mau Kakak bicarakan,” Seru Kak Gery sambil mencekal sebelah pergelangan tangan Tiwi.
Tiwi pun menghentikan langkahnya dan berbalik kembali.
“Ada apa Kak?” Sahut Tiwi setelah menghadap ke arah Kak Gery.
“Sebenarnya tadi kamu gak salah! Kakak yang tadi buru-buru, jadi maaf ya!" Tutur Kak Gery.
“Tidak apa-apa Kak, lagi pula tadi juga Tiwi salah ko! Tiwi juga tadi lagi buru-buru angkat telepon, jadi tidak memperhatikan jalan! Tiwi juga minta maaf ya, emm... kalau begitu Tiwi pamit ya Kak, Assalamu'alaikum,” Sahut Tiwi sebelum berjalan menggandeng Yani.
“Wa'alaikumsalam... hati-hati." Jawab Kak Gery menatap nanar kepergian Tiwi dan Yani.
Tiwi dan Yani akhirnya mendapatkan kerudung yang mereka inginkan. Setelah membeli kerudung Tiwi mengingat kakaknya yang tadi menelpon. Sesegera mungkin Tiwi memeriksa kembali handphone nya untuk memastikan pesanan Kakaknya. Ternyata Kakak Tiwi hari itu menyuruhnya untuk membelikan ayam bakar sebelum pulang. Akhirnya Tiwi dan Yani pun langsung bergegas mencari tempat penjual ayam bakar di Market Toserba tersebut. Sayangnya hari itu mereka harus kecewa karena stok ayam bakar di Market Toserba tersebut telah habis. Mereka pun berencana mencarinya lagi sebelum pulang, hingga akhirnya mereka tak sengaja bertemu kembali dengan Kak Gery di parkiran.
“Hai Kak! kita ketemu lagi! mau pulang ya Kak?! hati-hati ya!" Tegur Yani sambil menunjukkan senyum
terbaiknya setelah bertemu dengan Kak Gery.
“Eh, iya! kalian baru selesai ya? kalau begitu aku duluan ya, bye..." Sahut Kak Gery seraya menaiki motor sportnya.
“Wah... benar-benar jodoh ya kita, dari tadi ketemu terus," Gumam Yani sambil menatap kepergian Kak Gery.
“Sudah yuk Yan, nanti kita kemalaman lagi, yuk!” Seru Tiwi sambil mengajak Yani bergegas.
“Iya deh iya, yuk!” Sahut Yani ikut melenggang.
Yani dan Tiwi bergegas mencari toko ayam bakar kembali, hingga akhirnya ada salah satu pedagang yang menyarankan mereka untuk pergi ke sebuah Resto di dekat tengah Kota. Tanpa berpikir panjang mereka akhirnya bergegas mengunjungi Resto tersebut.
Setibanya di sana mereka langsung masuk dan membeli ayam bakar incaran mereka, setelah selesai Tiwi langsung bergegas menuju kasir untuk membayarnya. Saat hendak membayar ke kasir, Tiwi sempat terkejut karena ternyata kasir yang Tiwi temui lagi-lagi Kak Gery.
“Jadi berapa Kak?" Tanya Tiwi tanpa menoleh sambil merogoh ranselnya untuk mengambil dompet.
“Pesanannya apa saja ya?” Sahut Kak Gery sambil memperhatikan gerak gerik Tiwi.
Dengan cepat Tiwi mendongak untuk melihat siapa pemilik suara yang sudah tidak asing di telinganya tersebut.
"Loh, Kakak! Kakak Kerja disini juga ya?” Tanya Tiwi.
"Maaf Dik, beliau anak bos kami disini, bukan pekerja!" Sahut Kak Santi salah satu karyawan Kak Gery menjelaskan.
"Sudah San! aku tidak apa-apa ko, biar aku saja yang melayaninya, jadi pesanannya apa saja Wi?" Ucap Kak Gery kembali bertanya pada Tiwi.
Tiwi menjadi canggung setelah mendengar penuturan karyawan Kak Gery tersebut, dengan sesegera mungkin Tiwi akhirnya menuntaskan transaksi pembeliannya.
“Semuanya jadi 40 ribu Wi!" Ucap Kak Gery setelah menghitung belanjaan Tiwi.
“Ini Kak uangnya!" Sahut Tiwi sambil memberikan selembar uang kertas pecahan lima puluh ribu.
“Terimakasih, lain kali datang lagi ya! ini ada hadiah spesial hari ini, selamat menikmati!" Tutur Kak Gery sambil memberikan sebuah cup minuman pada Tiwi.
“Terimakasih banyak Kak! kalau begitu Tiwi pamit ya, Assalamu'alaikum,” Sahut Tiwi melenggang setelah berpamitan dan menerima sebuah cup minuman dari Kak Gery.
“Wa'alaikumsalam... hati-hati." Ucap Kak Gery sambil menatap kepergian Tiwi.
Setibanya di rumah, Tiwi segera memberikan ayam bakar yang dibelinya tadi kepada Kakaknya. Sementara di Resto, Kak Gery tersenyum-senyum sendiri tanpa sadar. Setelah bertemu kembali dengan Tiwi, ternyata Kak Gery semakin penasaran dibuatnya. Dengan segera Kak Gery akhirnya bertanya langsung pada Tata untuk meminta kontak Tiwi.
“Assalamu'alaikum, Ta kamu lagi sibuk gak?” Tanya Kak Gery lewat telepon.
“Wa'alaikumsalam, engga ko, ada apa Kak?” Sahut Tata.
“Emm.… bagaimana bilangnya ya?! jadi begini Ta, sebenarnya tadi itu teman kamu yang waktu siang itu mampir ke Resto Kakak, terus Kakak lupa belum kasih dia kartu diskon! sepertinya dia baru pertama kali ya datang ke Resto?” Tutur Kak Gery beralasan.
“Teman Tata? maksud Kakak si Tiwi ya?! terus Kakak maunya bagaimana sekarang? apa mau Tata bantu berikan kartu diskonnya?” Sahut Tata menawarkan bantuan.
“Tidak perlu Ta! Kakak hanya butuh nomer hpnya saja, Kakak gak mau merepotkan kamu," Tutur Kak Gery kembali beralasan.
“Hm... jadi ceritanya modus nih?! ya sudah nanti Tata kirim deh nomer nya! apa masih ada lagi yang perlu dibantu?” Sahut Tata dengan nada menggoda.
“Itu aja Ta! terimakasih ya, Kakak tunggu ya Ta kiriman nomernya, Assalamu’alaikum,” Tutur Kak Gery sebelum menutup telponnya.
Akhirnya Kak Gery mendapatkan nomer handphone Tiwi dari Tata. Dengan berbasa basi, Kak Gery memberanikan diri untuk mengirim chat kepada Tiwi.
.
.
.
.
.
See you next episode guys... 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Zhree
modusnya sukses nih Ger..
2023-09-08
0
pensi
asiknya sekarang udah terkenal nih😅
2023-09-01
0
ORC
keren🌹
2023-08-13
0