"Terimakasih ya Kak,” Ucap Tiwi sambil mengambil handuk milik Kak Gery.
“Sama-sama.” Jawab Kak Gery.
“Sini Wi aku bantu, maaf ya... tadi aku jadi buka puasa disini! habisnya, tadi kamu susah di hubungi sih," Tutur Tata menjelaskan.
"It's ok Ta, aku gak apa-apa ko, lagi pula hp aku kan memang di matikan sejak tadi," Sahut Tiwi.
Karena kedinginan Tiwi menjadi merasa sangat lapar dan langsung menanyakan makanan kepada Tata.
“Ta, emm... masih ada makanan gak?" Tanya Tiwi malu-malu.
“Duh... sorry ya Wi, makanannya habis semua! kita ke market saja yuk!" Seru Tata sambil menggelayuti lengan Tiwi.
“Gak apa-apa deh Ta, nanti aku beli sendiri aja deh," Sahut Tiwi.
“Yakin? duh... sorry banget ya, ini kerudung kamu juga masih basah Wi, kalau gak cepat di ganti nanti bisa sakit lo!" Sesal Tata khawatir.
“Aku gak bawa kerudung lagi Ta! biar nanti aku langsung pulang aja deh,” Ucap Tiwi.
“Ya sudah ikut Kakak aja Wi! sekalian kita beli makanan!” Seru Kak Gery menghampiri.
“Eh, gak usah Kak! nanti Tiwi malah jadi ngerepotin Kakak lagi,” Sanggah Tiwi sungkan.
“Udah gak apa-apa! lagi pula kamu tadi juga belum sempat makan juga, kan?!" Sahut Kak Gery tak mau di bantah.
“Udah ikut aja Wi! nanti kamu sakit lo kalo gak cepat-cepat ganti!” Seru Tata mendukung ajakan sepupunya.
“Emm... ok deh, kamu mau langsung pulang Ta?" Tanya Tiwi sebelum melenggang pergi.
“Iya Wi! kamu gak apa-apa kan pulang sendiri?” Sahut Tata merasa cemas.
“It's ok Ta, kalau begitu hati-hati ya, bye!” Tutur Tiwi sambil bergegas.
Akhirnya Kak Gery mengajak Tiwi untuk membeli kerudung dan makanan di Market Toserba tersebut.
“Kita ke toko kerudung dulu saja ya Wi!" Ajak Kak Gery yang melihat Tiwi semakin menggila karena kerudungnya yang benar-benar sangat basah.
“Iya Kak!" Sahut Tiwi patuh.
Tiwi dan Kak Gery akhirnya masuk ke salah satu toko kerudung di Toserba tersebut dan mulai memilih kerudung yang akan di belinya. Setelah mendapatkan kerudung pilihannya, Tiwi segera menghampiri Kak Gery dan bergegas ke kasir untuk membayar kerudungnya.
“Kak, Tiwi bayar dulu ya!" Seru Tiwi sambil membawa kerudung yang akan dibayarnya.
“Oh, udah selesai ya?! ya udah sekalian aja!" Sahut Kak Geri sambil mengikuti Tiwi ke kasir.
Setibanya di kasir, Tiwi segera membuka ranselnya untuk mengambil uang di dalam dompetnya. Bersamaan dengan itu, Kak Gery juga ternyata mengeluarkan dompet miliknya dan langsung membayarkan kerudung Tiwi pada kasir.
“Jadi berapa Mba?” Tanya Tiwi.
"Jadi 95 ribu Dek!" Jawab kasir.
“Emm... sebentar ya!" Sahut Tiwi sambil mencari dompetnya di dalam ranselnya.
“Ini Mba, kembaliannya ambil aja!" Ucap Kak Gery sambil mengulurkan uangnya.
“Eh jangan Kak! Tiwi aja yang bayar!” Cegah Tiwi sungkan.
“Udah... gak apa-apa Wi!" Tutur Kak Gery sambil melipat kembali dompet miliknya dan menaruhnya lagi di saku celananya.
“Ini barangnya… terimakasih atas kunjungannya!" Ucap sang kasir sambil mengatupkan kedua telapak tangannya setelah menyerahkan belanjaan Tiwi.
“Sama-sama Mba! duh... Tiwi jadi merepotkan Kakak lagi nih! kalau begitu nanti di Market giliran Tiwi yang traktir ya!" Seru Tiwi bersikeras ingin membalas budi.
“Ya udah terserah kamu deh! itu kerudungnya pakai langsung aja Wi! biar kamu gak kena Flu!" Sahut Kak Gery sambil memperhatikan kerudung Tiwi yang masih begitu basah.
“Ya udah, kalau begitu Kakak tunggu sebentar ya!” Seru Tiwi melenggang menghampiri bilik khusus untuk mencoba kerudung di dalam toko kerudung tersebut.
Saat berjalan menuju bilik khusus untuk mencoba kerudung, Tiwi sempat mendengar bisik-bisik para pegawai toko yang membicarakannya. Mereka pikir Tiwi adalah perempuan beruntung yang bisa jadi pacarnya kak Gery. Karena penampilannya yang sudah sering muncul di Toserba tersebut, Kak Gery jadi sangat familiar dan cukup terkenal di mata karyawan-karyawan Toserba tersebut.
"Ternyata Kak Gery cukup terkenal juga ya, di sini! hm... mereka salah paham lagi, bisa-bisa aku jadi bahan gibah mereka nih, pokoknya aku harus cepat-cepat ajak Kak Gery pergi deh!" Batin Tiwi bermonolog seraya mengganti cepat kerudungnya.
Setelah selesai mengganti kerudung, Tiwi segera menghampiri lagi Kak Gery yang menunggunya.
“Kak! kita langsung ke Market aja yuk!" Seru Tiwi setelah sampai di hadapan Kak Gery.
“O...ok Wi," Ucap Kak Gery terbata sambil menatap Tiwi kagum.
"Ma Sya Allah... sungguh sempurnanya ciptaan-Mu Ya Allah." Batin Kak Gery.
Setibanya di Market, Tiwi langsung memilih makanan yang akan di belinya.
“Kakak mau beli apa aja?” Tanya Tiwi setelah mereka berhasil sampai di dalam Market Toserba.
“Emm... sebentar! ini mirip cake yang tadi kehujanan kan?! aku mau ini aja deh!" Seru Kak Gery sambil memasukkan makanan yang di pilihnya ke troli mini yang dibawa Tiwi.
“Yang lainnya Kak? masa Kakak hanya pilih cake ini aja sih? minumannya mungkin?!" Sahut Tiwi sambil mendorong troli yang dia bawa sambil melewati beberapa rak penampung makanan di Market tersebut.
"Itu saja Wi!" Jawab Kak Gery.
"Yakin?" Tanya Tiwi memastikan.
"Iya, Kakak hanya ingin cake itu saja!" Sahut Kak Gery pasti.
"Hm... ya udah, kalau gitu Tiwi bayar ke kasir dulu ya! Kakak tunggu di depan aja, ok!" Tutur Tiwi sambil membawa troli mininya ke arah kasir.
Kak Gery pun menunggu Tiwi di depan Market dengan patuh. Tak disangka saat itu Kak Gery bertemu dengan sahabat lamanya yang bernama Kak Intan. Mereka terlihat begitu akrab dan serasi saat bersama. Setelah selesai, Tiwi kembali menghampiri Kak Gery dan Kak Intan yang tengah asik mengobrol.
Kak Intan sendiri sebenarnya sudah lama menyukai Kak Gery, meski Kak Gery tak pernah membalas perasaannya, namun Kak Intan tak pernah patah harapan untuk mengejarnya.
“Ger... Ini seriusan kamu? ya ampun... kamu makin cakep aja deh!” Sapa Kak Intan menghampiri sambil menunjuk wajah kak Gery.
“Loh... ko kamu bisa ada di sini sih Tan?! kenapa gak mengabari dulu kalau mau datang?! aku kan bisa menjemput kamu di Bandara!" Sahut Kaka Gery.
“Aku sengaja ko gak kasih kabar! biar jadi kejutan!" Tutur Kak Intan dengan cengir kuda di wajahnya, sambil bergelayut manja di lengan Kak Gery layaknya anak kecil bermanja pada Ibunya.
“Pasti kamu ada urusan penting ya sampai pulang kampung begini?!" Sahut Kak Gery bertanya.
“Betul! dan kali ini rencananya aku bakal kuliah di sini Ger! kebetulan aku dapat beasiswa di perguruan tinggi di tempat kamu kuliah sekarang!" Tutur Kak Intan menjelaskan.
“Serius Tan? wah bagus dong kalau gitu! anak-anak pasti senang juga mendengarnya!" Sahut Kak Gery.
“Kak!... ini cake nya!" Seru Tiwi menghampiri sambil melirik ke arah Kak Intan yang bergelayut manja di lengan Kak Gery.
"Kenapa aku gak suka ya melihat Kak Gery dekat begitu dengan wanita lain?!" Batin Tiwi.
“Oh udah selesai ya Wi?! oh iya kenalkan, ini sahabat Kakak, namanya Intan! Tan kenalkan, ini Tiwi temannya Tata," Tutur Kak Gery mengenalkan mereka berdua setelah melepaskan paksa tangan Kak Intan yang bergelayut manja di lengannya.
Tiwi dan Kak Intan pun saling berjabat tangan dan menyapa.
“Hai! salam kenal!" Ucap Kak intan pada Tiwi.
"Ternyata kamu gak sendirian ya Ger?! kalau gitu aku ganggu kalian dong?!" Ucap Kak Intan merasa aneh dengan sikap Kak Gery yang terlihat begitu peduli dengan gadis di hadapan mereka.
“E...engga ko Kak! sebenarnya Tiwi juga mau pulang sekarang ko! Tiwi pamit sekarang aja deh ya Assalamu'alaikum,” Sahut Tiwi sambil memberikan makanan Kak Gery dan bergegas melenggang pergi.
.
.
.
.
.
See you next episode guys...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Dewi Payang
Muali ada.rasa.cemburu😊 pertanda cinta mulai bersemi dihati😍
2023-08-08
0
Dehan
baca ulang lagi nih ceritanya.. tapi gak bosenin kok, mantab
2023-07-07
0
Noviyanti
itu karena kamu sudah ada rasa dengan Gery
2023-05-10
0