Belly kembali ke kamar ibunya setelah selesai menelepon Marco "Bagaimana Belly apakah teman mu itu bersedia? " Tanya indah yang seperti nya sudah tidak sabar ingin membunuh Kartika.
"Dia sangat bersedia tante, tapi dia mengatakan bayaran nya harus yang sepadan" Ucap belly
"Tidak masalah aku akan memberimu cek kosong dan isi saja berapa yang dia minta asal wanita jalan* itu bisa menyusul ibunya ke neraka" Ucap indah yang merasa sangat menyesal karena tidak membunuh Kartika dari dulu.
"Baiklah tante, kita pasti bisa membunuh mereka bertiga apalagi laki-laki yang telah berani membuat mama cacat" Ucap belly yang juga terlihat menyimpan dendam mendalam pada Ravi, Nelly juga mengangguk setuju pada putrinya itu.
"Tante akan menyiapkan ceknya " Ucap Indah yang langsung pergi meninggalkan Belly dan Nelly.
Setelah kepergian indah "Apakah temanmu itu benar-benar mampu" Tanya Nelly kepada putrinya.
"Tentu saja, dia sangat kuat percayalah padaku ma" Ucap Belly meyakinkan ibunya.
"Aku percaya padamu sayang" Nelly tersenyum jahat begitupun dengan Belly.
****
Kartika mulai sadar, dia menemukan bubur hangat di meja kamarnya dia tersenyum bubur itu mengingatkan nya pada kejadian saat dia sakit Stefan juga membuatkan bubur untuk nya, Kartika terlihat senang "Kau ternyata masih perduli padaku" Ucap Kartika yang tidak segan untuk memakan bubur itu.
Bubur itu membuat nya membuang rasa curiga kalau suaminya adalah orang yang berbeda karena rasa bubur itu benar-benar sama dengan bubur yang dulu pernah di buat suaminya saat dia sedang sakit.
Steven kembali dengan obat di tangannya tanpa sadar dia tersenyum melihat Kartika yang begitu menikmati bubur yang di buatnya. Kartika tersenyum begitu manis ketika melihat Steven masuk dan berjalan mendekat ke arahnya "Rasa bubur ini tidak berubah, kau memang koki bubur terbaik" Ucapan Kartika itu tidak membuat Steven senang Steven lupa tidak hanya dia yang bisa membuat bubur itu tapi Stefan juga bisa karena bubur itu adalah masakan pertama yang di ajarkan oleh mama mereka dan tentu memiliki rasa yang sama.
Steven seketika merubah ekspresi wajah yang tadinya tersenyum kini kembali datar dan dingin membuat Kartika tidak mengerti kenapa lagi-lagi sikap suaminya berubah ubah.
Steven tidak berkata apapun dia langsung menaruh obat di meja "Minumlah! " Ucapnya dingin tanpa menatap Kartika.
Kartika kehilangan nafsu makannya saat punggung lebar itu mulai menjauh pergi meninggalkan nya, Kartika merasa jarak di antara mereka semakin jauh.
Steven mengusap wajahnya kasar "Apa yang sedang aku lakukan ini" Steven mengacak kasar rambutnya.
Ravi melihat tingkah tuannya yang semakin tidak wajar membuat Ravi mendekat ke arah bosnya itu.
Steven melirik ke arah Ravi "Ada apa? " Tanya Steven
"Tuan apakah tuan mulai tertarik pada nona Kartika" Pertanyaan Ravi itu membuat mata Steven membuat sempurna.
"Hah, pertanyaan apa itu mana mungkin aku tertarik padanya, bodohkah kau! " Ucap Steven yang masih tidak menyadari bahwa dirinya sebenarnya mulai tertarik pada Kartika.
"Tapi tuan kau biasanya hanya memasak bubur itu untuk orang yang kau anggap sepesi-"
"Hah, bicara omong kosong apa kau seperti nya kau benar-benar terbawa suasana " Steven langsung pergi meninggalkan Ravi.
'Bos semuanya akan menjadi rumit ' Ucap Ravi yang tau betul hanya orang orang terdekat Steven lah yang pernah merasakan bubur buatannya itu.
Ravi kemudian mengikuti tuannya itu, dia sudah menduga kalau Steven pergi ke mini bar yang ada di villa itu untuk minum.
"Kau masih mengikuti ku, jika masih bicara omong kosong pergilah" Ucap Steven yang berbicara tanpa melihat Ravi.
"Tidak aku di sini hanya ingin menemani bos untuk minum" Ucap Ravi.
Ravi duduk di samping bosnya itu dan menuangkan minuman ke gelas sang bos, mereka berdua minum di siang hari bolong, sepertinya mereka berdua tengah dalam tekanan yang sama namun tidak saling menyadarinya.
Kartika merasa sudah lebih baik, dia ingin membalas bubur dari suaminya itu dengan makan siang meski hanya makan siang sederhana dia ingin membuatnya.
Kartika pergi ke dapur dan mulai memasak, dia hanya menemukan beras dan telur dia akhirnya membuat Omurice untuk makan siang Steven dan Ravi.
Saat Omurice sudah selesai di buat tiba-tiba dia orang mabuk yang seakan terpancing oleh masakan Kartika tiba.
Kartika melihat kedua orang itu berjalan sempoyongan "Apa yang kalian lakukan, kalian berdua mabuk? " Kartika baru pertama kali melihat suaminya itu mabuk seperti itu.
"Hehe kami tidak mabuk, benarkan bos" Ucap Ravi yang melihat ke arah bosnya.
"Hahaha benar-benar kenapa kita harus mabuk, untuk apa" Ucapan Steven yang berbanding terbalik dengan kenyataan.
"Kalian berdua ini" Baru menyelesaikan satu kalimat
Bruuukk Ravi terjatuh karena tidak stabil saat ingin duduk "Kak Ravi apa kau baik-baik saja" Kartika ingin membantu Ravi untuk berdiri namun tiba-tiba Steven memeluknya dari belakang membuat Kartika terkejut. "Ap.. apa yang kau lakukan" Ucap Kartika
"Tidak boleh, tidak boleh membantunya " Ucap Steven dengan nada orang mabuk
"Ha, kenapa begitu"
"Tidak boleh" Steven memeluk Kartika sangat erat membuat Kartika tidak bisa melepaskan pelukannya.
Ravi berusaha untuk bangun "Bos kau memanfaatkan keadaan, kau selalu bilang jangan lewati batas mu tapi kau sendiri apa kau melewati batasan mu hah" Ravi akhirnya bisa duduk meski duduknya tidak stabil.
"Hah! bodoh bodoh aku tidak melewati batas ku bagaimana mungkin kau bodoh" Ucap Steven yang akhirnya melepaskan pelukannya pada Kartika dan mulai menunjuk nunjuk ke arah Ravi.
Sedangkan Kartika bingung dengan apa yang meraka bahas "Batasan batasan apa yang kalian maksud"
"Hahaha itu kau kau kau bukan ah iya bukan hahaha" Ravi mulai meracau membuat Kartika semakin bingung.
"Benar kau, kau bukan haha tidak batasan apa hahaha kau mulai aneh Ravi bodoh" Steven juga sudah mulai meracau tidak jelas membuat Kartika semakin bingung dan penasaran dengan apa yang sedang kedua orang mabuk itu bahas.
"Aku apa maksud nya dengan aku?" Tanya Kartika yang ingin terlihat ingin tahu.
"Benar kau, kau adalah batasan hahaha" Jawab Ravi.
"Benar kau itu" Ucap Steven terhenti
"Aku kenapa? kenapa dengan ku" Kartika semakin ingin tau
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
Ravi sama Steven mabuk berattt,,,waduhhh.
2024-11-09
0
mommy sese
Ijin Promosi Novel..😊🙏 Mampir di berandaku kakak semua, banyak novelku yang menarik salah satunya sekertaris mungil milik Tuan muda😀👉👉👉
2023-06-11
2
⍣⃝𝑴𝒓 αη∂ι ✩⍣⃝కꫝ 🎸👻ᴸᴷ
wkwkwkwk tuh duo orang mabuk di interogasi sama kartika kira² bakalan jujur kagak ia, dan kalau ketahuan nantinya akan bagaimana ia hubungan nya dengan kartika dan Steven 🙊
2023-05-15
1