Malam menyapa Kartika baru saja selesai makan dan minum obat, namun saat dia ingin tidur Kepala nya terasa sangat sakit, Kartika memegangi kepalanya yang seperti akan meledak "Akhhhh Sa.. sakit" Rintih Kartika.
Bayangan-bayangan mulai muncul di kepalanya. "Dia.. ahh siapa.. siapa itu akk kkkk hhh hhh hhh" Kartika berteriak sekuatnya karena sakit yang luar biasa semakin terasa di kepalanya.
Ravi yang berjaga di luar pun mendengar teriakan Kartika langsung berlari masuk, dan melihat Kartika yang menjambak rambutnya karena kesakitan.
"Nona Kartika kau kenapa, nona sadarlah" Ravi mencoba untuk membuat kartika melepaskan tangannya yang dengan erat menjambak rambutnya.
"Sakit... akhhhh sakit" Kartika berteriak kencang membuat Ravi panik melihat nya.
Banyak bayangan berputar di kepala Kartika, termasuk ucapan dari Nelly tempo hari saat menyiksanya "Ibu" Ucap Kartika lirih, tangannya melemas membuat Ravi berhasil menarik pelan tangan Kartika, Kartika ambruk di dada Ravi dan mulai kehilangan kesadaran nya.
Saat Kartika bersandar di dada Ravi, tiba-tiba Steven masuk matanya membulat sempurna saat mata Ravi menatap terkejut ke arah suara pintu yang terbuka "Apa yang sedang kalian lakukan!! " Ucap. Steven dengan nada tinggi sedangkan Kartika sudah tidak sadarkan diri karena shock yang terjadi pada otaknya.
"Tu.. tuan kau jangan salah paham" Ucap Ravi yang perlahan kembali membaringkan tubuh lemah Kartika " Tuan akan ku ceritakan semuanya tapi bisa aku memanggil dokter terlebih dahulu? " Tanya Ravi, Steven tidak bergeming dia tetap menatap Ravi tajam. Tapi Ravi tidak bisa membiarkan Kartika yang pingsan begitu saja apa lagi dia melihat sendiri betapa histeris nya Kartika itu membuat Ravi khawatir "Tuan saya permisi, saya akan menjelaskan nya setelah dokter datang"
Steven hanya diam saja dia sendiri tidak tau kenapa dia marah, apa karena perannya sebagai pengganti kembaran nya yang takut kekasih kembarannya di ambil anak buahnya atau perasaan kesal itu datang dari dirinya dia tidak tau dan memilih diam.
Ravi melewati Steven begitu saja dan segera berlari mencari dokter, karena panik Ravi melupakan tombol yang ada di ruangan VVIP itu untuk memanggil dokter.
"Kau... apakah seorang wanita penggoda! " Menatap tajam Kartika setelah Steven memencet tombol yang ada.
Dokter sudah berjalan ke arah ruangan Kartika membuat Ravi yang berlari berhenti "Dokter kebetulan saya ingin anda ke kamar pasien Kartika" Ucapan Ravi itu mendapat anggukan dari dokter.
"Saya sedang bersiap ke sana, karena ada panggilan dari kamar nona Kartika" Jawab dokter itu membuat Ravi menghela nafas dan tersadar dia berlari sia-sia.
"Baiklah silahkan" Ucap Ravi yang tidak mau terlihat bodoh di depan dokter, karena Ravi yang panik malah tidak ingat dengan tombol di kamar Kartika.
Dokter diikuti satu perawat dan Ravi berjalan ke kamar Kartika, dokter memeriksa keadaan Kartika dan bertanya apa yang terjadi Ravi menjelaskan dengan detail dan membuat dokter mengangguk.
"Tuan, apakah Nona Kartika pernah mengalami kecelakaan besar dan mengalami lupa ingatan? " Pertanyaan itu tentu saja tidak bisa Steven jawab atau malah Stefan juga tidak tau.
"Saya tidak tau dokter" Jawab Steven singkat dan tidak ingin berbohong.
"Hmm melihat dari kondisi nya seperti nya kepingan ingatan nya mulai muncul karena di picu paksa mengakibatkan nya merasakan sakit di kepala nya. Saya akan memberikan obat untuk nona Kartika obat ini hanya di minum saat pasien merasakan sakit yang amat setelah ingatan nya muncul, ini mungkin akan sering terjadi" jelas dokter yang mendapat anggukan saja dari Ravi.
Ravi mengantar kepergian dokter dan perawatnya sampai di depan pintu kamar Ravi berhenti dan bertanya pada dokter "Dokter apakah ingatan yang tiba-tiba kembali akan mengacaukan ingatan sekarang? atau akan mengakibatkan terjadi sesuatu dalam dirinya? " Ravi bertanya begitu detail membuat dokter itu tersenyum dan berspekulasi sendiri dalam hati.
"Kemungkinan besar nona Kartika mengalami kecelakaan itu saat kecil, namun kemungkinan melupakan masa sekarang itu jarang terjadi tuan jangan khawatir. Nona Kartika akan baik-baik saja, anda mengkhawatirkan nya lebih dari suaminya" Dokter itu menepuk pundak Ravi seakan memberikan semangat pada Ravi, sepertinya dokter itu benar-benar salah paham pada Ravi.
Sedangkan Steven menghela nafasnya "Stefan kau seperti nya menikahi wanita yang sulit, masa lalu yang rumit dia juga terlalu lemah benar-benar membuat masalah saja" Ucap Steven menggerutu namun dia juga merasa kasihan pada Kartika yang nampak kelihatan kesakitan meskipun dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Ck! wanita ini begitu menyedihkan " Steven duduk dan lagi-lagi tanpa sadar tangannya bergerak untuk menghapus air mata Kartika.
Ravi mengetuk pintu dan masuk membuat Steven segera menarik tangannya "Tuan" Ucap Ravi membuat Steven melihat ke arah Ravi.
"Ada apa?! " Tanya Steven yang kelihatan kesal pada Ravi.
"Tuan tentang yang tadi saya hanya menolong Nona Kartika, seperti apa yang saya ceritakan tadi" Ucap Ravi yang menepati ucapannya menjelaskan ulang pada Steven.
"Aku tau" Meski Steven bicara seperti itu dia merasa masih kesal karena Kartika bersandar di dada Ravi.
"Tuan masalah Nona Kartik-" Steven memotong ucapan Ravi.
"Ravi kau sepertinya benar-benar peduli pada wanita ini! kau ingin aku memberikan izin kau menyelidiki masa lalunya bukan, jangan lakukan biarkan ini Andy dan Stefan yang menangani, kita tidak berhak. Ingat batasan mu! " Ucapan Steven itu membuat Ravi terdiam, memang benar seperti nya dia terlalu ikut campur dan perhatian pada Kartika, namun sebagai sesama manusia Ravi ingin membantu Kartika yang malang.
"Saya mengerti tuan, maafkan saya" Ucap Ravi.
Karena terlalu kesal kepada Ravi Steven sampai mengucapkan ucapan itu, padahal dia sendiri juga ingin tau masa lalu Kartika. "Tapi" Ucapan Steven terhenti.
"Tapi kenapa tuan? " Tanya Ravi sembari menunggu jawaban tuan nya itu.
"Tapi sudahlah, kau boleh berjaga kembali di depan" Ucap Steven yang mendapat anggukan dari Ravi yang segera keluar dari ruangan Kartika itu.
"Hah apa yang terjadi padaku kenapa pikiran ku begitu kacau! " Steven mengacak kasar rambutnya, dia tidak mengerti dengan dirinya sendiri.
"Stef-fan... " Ucap lirih kartika memanggil nama orang yang dia sayang, Kartika mengigau.
Mendengar itu entah mengapa Steven menggenggam tangannya Erat Steven merasa panas di seluruh tubuhnya "Ck! apa aku sudah gila, untuk apa aku marah" Steven memilih berjalan meninggalkan Kartika dan mengambil minum untuk menenangkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
mungkin kah Steven udh mulai jatuh cinta sama Kartika !!!!
2024-11-09
0
§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●
mulai terbayang-byang di mata.. ada rasa cemburu yang hadir
2023-04-27
1
RhositaSimpel Simpel
she babang mulai ada rasa"cemburu nih kayanyah
2023-04-11
1