"Tidak bisa! " Teriak ringgo
"Berisik! aku akan membawanya pulang sekarang! " Steven berjalan menerobos Ringgo meski Ringgo mencoba menghalangi Steven.
"Kau menantu tidak sopan beraninya kau! Berhenti! " Ucap Ringgo.
"Di mana kau sembunyikan dia! kau sudah tidak berhak atas dirinya!! " Teriak Steven
"Aku akan memberikan istrimu padamu asal kau berjanji padaku! " Ucap Ringgo
"Hah berjanji? kau tidak pantas membuatku melakukan itu! Ravi bantu aku mencarinya" Steven memberikan perintah bagi Ravi.
"Baik tuan" Ucap Ravi yang bergegas ikut mencari kartika.
"Penjaga, penjaga, seret mereka berdua! " Teriak Ringgo cukup keras membuat Belly yang di kamar pun mendengar teriakan pamannya.
Tak lama beberapa penjaga segera ke menghampiri suara tuannya itu.
"Ravi bereskan! "
Ravi langsung berbalik dan menghajar dua penjaga yang telinganya lumayan peka mendengar suara ringgo berteriak namun hanya penjaga kecil tidak memerlukan waktu lama untuk Ravi mengalahkan mereka semua.
"Apa dasar preman, hei kau mau kemana? " Teriak Ringgo yang melihat Steven yang seperti mendapat firasat berjalan ke terus dan melihat kamar yang menurutnya lumayan mencurigakan.
"Berhenti kau menantu sialan!! " Ringgo tidak mau melepaskan kartika karena tidak mau kehilangan kesempatan terakhir nya untuk mendapatkan tanda tangan Kartika.
'Sial aku tidak bisa membiarkan preman itu berhasil menemukan kartika ' Ucap indah dalam hati dia segera mengambil vas berukuran sedang dan berlari ke arah Steven yang baru saja melewati nya "Mati kau! " Teriak Indah seraya memukulkan vas berukuran sedang ke arah kepala Steven namun Steven memiliki pendengaran yang sangat tajam dia cukup memberikan tendangan T yang benar-benar seperti huruf T lurus dan tepat mengenai perut indah membuat indah terpental jauh bersama dengan vas yang dia pegang nya terjatuh.
"Mama, kau beraninya berbuat onar di tempatku! Aku akan benar-benar akan memberikanmu perhitungan! " Teriak Ringgo yang langsung berlari ke arah istrinya yang benar-benar di buat lemah tak berdaya karena tendangan kuat Steven yang bahkan belum menggunakan tenaga sedikitpun.
Ravi bergidik ngeri dia merasa kasihan pada keluarga yang berani bermusuhan dengan tuannya itu, bahkan Steven bukan seperti Stefan yang masih enggan melukai perempuan jika Steven di depan nya musuh adalah musuh tak perduli dengan gendernya benar-benar bos Badas yang mampu menaklukkan beberapa negara dan petinggi nya.
Belly melihat bibinya jatuh terkapar langsung berlari "Bibi" Teriak belly.
Ringgo juga menghampiri istrinya bersamaan dengan belly, dia langsung membawanya ke sofa "Belly kau jaga bibi mu" Ucap Ringgo yang terlihat marah.
Sedangkan Ravi memilih bergegas mengikuti tuannya dari belakang.
Nelly melihat Kartika yang mulai pucat karena darahnya yang masih keluar meski sudah Kartika tekan "Hahaha kau masih hidup? benar-benar siluman yang tidak mudah mati" Hina Nelly pada Kartika, Kartika masih bisa melihat samar-samar bibinya itu yang membawa berkas ke arahnya.
"Apa kau bisa melihat ku?, kau harusnya mati bersama ibumu sejak dulu dan tidak perlu membuat kakak membuang uang membesarkan mu! " Ucapan Nelly itu samar-samar terdengar oleh Kartika, namun Kartika tidak mengerti jelas apa yang Nelly lakukan.
"Apa kau bingung haha? bingung lah dan tanyakan semuanya pada raja neraka! dan aku akan menikmati surga dunia setelah kepergian mu, anak sialan! " Ucap Nelly yang mengambil jempol Kartika dan mengusapnya karena terkena percikan darah, dia mengarahkan nya untuk mendapatkan sidik jari jempolnya.
Wajah Nelly benar-benar senang setelah mendapatkan sidik jari Kartika, dia menyimpan dokumen itu.
Kartika sudah semakin lemas pandangannya mulai kabur dia seperti nya segera akan kehilangan kesadaran nya "Apa kau akan pingsan, kemari bibi mu akan membantu mu menemui raja neraka lebih cepat" Nelly terlihat mengambil barang tua seperti patung kecil yang di taruh di ruangan itu. "Ucapkan selama tinggal pada dunia anak sialan! " Teriak Nelly mengangkat patung itu dan bersiap menghantam ke arah kepala Kartika.
Kartika yang lemah melihat itu berusaha menggelengkan kepalanya namun seperti nya dia benar-benar sudah tidak kuat, pandangannya semakin buram "Stefan" Ucapnya lirih dia benar-benar berharap suaminya datang untuk menyelamatkan nyawanya.
Steven berjalan dan membuka pintu itu terlihat ada lorong yang menuju ke bawah dia melihat lampu dari ruangan bawah tanah itu.
Dia berjalan dan melihat pemandangan yang membuat dirinya tertegun "Berengs*k berani sekali kau menyentuhnya! " Teriak Steven yang langsung menangkap patung yang akan di hantam ke arah Kartika.
Kartika mulai kehilangan kesadarannya namun samar-samar dia mendengar suara seseorang tapi entah siapa Kartika sudah tidak kuat lagi dan menutup matanya.
Patung itu di ambil paksa oleh Steven, membuat Nelly terkejut "Kau preman sialan bagaimana bisa kau ada di sini"
Steven hanya menatap tajam ke arah Nelly, tatapan Steven saja sudah membuat Nelly ketakutan. "Bereskan dia" Ucap Steven yang merasa Ravi ada di belakang nya.
"Baik tuan" Ravi terkejut melihat kondisi Kartika dia merasa kasihan dengan Kartika baru tadi pagi Ravi melihat Kartika bahagia saat memasak namun makanya dia melihat Kartika berlumuran darah, dan itu semua terjadi karena perbuatan kerabatnya Ravi merasa miris bagaimana bisa Kartika di perlakuan seperti itu.
Steven pun merasakan hal yang sama dengan Ravi, dan mulai bertanya-tanya bagaimana dia selama ini bertahan hidup, Steven menggendong tubuh Kartika yang penuh darah membuat Ravi sedikit lega dan mengalihkan pandangannya ke arah Nelly yang akan kabur, Ravi merampas dokumen yang masih sempat-sempatnya di selamat kan oleh Nelly.
"Jangan ambil itu milik ku! " Teriak Nelly sembari menggenggam erat dokumen itu, namun Nelly salah meneriaki orang, Ravi dan bosnya tidak jauh berbeda dia tidak pernah membedakan gender musuhnya semua di libas habis.
"Berisik! kau akan segera menemui ajal mu" Ravi menatap tajam Nelly membuat Nelly merasakan aura yang menakutkan dari diri Ravi.
Steven membawa Kartika keluar dari ruangan gelap itu, mata Steven tak lepas dari pandangan wanita yang ada di gendongan nya, apakah saudaranya yang memiliki hati lebih lembut itu menyukai Kartika karena kasihan atau benar-benar menyukainya Steven memandang Kartika seperti hewan malang yang disiksa majikannya hingga hampir mati.
Ringgo berjalan ke arah Steven dia ingin menghadangnya "Kau berhenti siapa yang menyuruhmu membawa Kartik" Ucapan Ringgo terhenti saat dirinya melihat dengan jelas kondisi Kartika.
"Bagaimana bisa? " Dia melihat tubuh Kartika berlumuran darah membuat kepalanya merasa sakit dan melepaskan pistol yang di pegangnya.
"Jangan pura-pura terkejut, aku akan menagih hutang ini lain waktu" Steven berlalu begitu saja meninggalkan Ringgo yang masih dalam Kondisi terkejut melihat kondisi Kartika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
semoga Kartika baik² ajaa
2024-11-09
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
Ringgo sang ayah memang tidak tau kejadian penusukan oleh Belly tapi ayahnya pun seolah tak perduli dengan Kartika
2023-05-15
1
§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●
hallah pak mangkanya diliat gimana perbuatan keluargamu pada anakmu sendiri disiksa seperti binatang
2023-04-27
0