Kartika memegangi kepalanya ada suara yang tidak asing di telinga mengatakan sebuah pesan untuk tidak menyerahkan haknya pada papanya tapi Kartika tidak bisa ingat suara siapa itu "Aku tidak bisa melakukan nya" Kartika menaruh berkas itu.
"Kalau begitu tinggallah di sini bersama tikus dan kecoa sampai kau mau menandatangani nya" Ucap Papa ringgo yang langsung menutup pintu dan menguncinya.
Kartika berlari namun dia terlambat untuk menghalangi papanya menutup pintu "Papa ku mohon ja.. jangan kurung aku pa, papa papa" Kartika menangis sejadi-jadinya kenangan ini seperti dejavu baginya di mana dia di kurung oleh Belly dan ibunya.
"Pa kartika mohon pa" Kartika memukul mukul terus pintu yang sudah tertutup rapat itu.
Kartika terus berusaha menggedor pintu di depannya itu sampai tiba-tiba lampu yang menyoroti gudang itu hilang, gelap gulita tak ada cahaya sama sekali.
Kartika meringkuk ketakutan, bayangan bayangan suram di masa lalu melintas di kepalanya, dia berusaha tenang namun seperti nya panik sudah menghampiri nya membuat nya seakan kesulitan bernafas.
Kartika mencoba menutup matanya dan membayangkan wajah suaminya yang dulu selalu berada di sisiNya menghibur dan menyayanginya "Boo, di mana kau boo"
Kartika mulai merasa ada sesuatu yang merambat di tubuhnya tempat yang gelap membuatnya benar-benar tidak bisa melihat apa yang sedang merambat di tubuhnya itu, kakinya seperti nya terinjak suara tikus mulai ramai di dengarnya, kartika tidak bisa bergerak merinding, takut, sedih perasaan kartika kini tengah bercampur aduk
Tubuh kartika mulai bergetar malam seperti nya sudah mulai menyapa dingin dalam ruangan gelap itu mulai terasa.
Kartika sudah tidak punya tenaga lagi tubuhnya lemas, namun tiba-tiba cahaya mulai samar-samar masuk ke gudang itu.
Kartika melihat sinar itu dia berharap itu papanya yang kembali dan membebaskan nya.
Kartika melihat bayangan yang berada di depan pintu, dia tau betul siapa itu dia bukan papanya, klik suara saklar lampu di hidupkan membuat gudang itu menjadi terang.
Pintu perlahan di buka"He ternyata kau masih hidup? " kau harus berterimakasih padaku karena sudah melatih mu dulu, kau sekarang sudah terbiasa bukan berteman dengan para tikus itu! " Ucap belly
"Belly aku mohon keluarkan aku dari sini" Ucap kartika memohon pada Belly.
"Ma dia ingin kita membebaskan nya? bagaimana ini? " Tanya belly pada ibunya
"Hahaha kalau begitu mengapa kau tidak tanda tangani ini" Ucap ibunya belly yang berjongkok dan mengambil berkas di dekat kartika dan menyerahkannya pada kartika.
"Kartika ikuti ucapan bibi mu, mama akan membebaskan mu jika kau melakukan nya" Ucapan itu di dengar dari Mama indah.
"Ma kenapa Mama tidak bisa menyayangiku seperti Mama menyayangi adik ku, Ma aku selama ini telah mengalah aku tidak pernah mengeluh tentang perlakuan Mama yang berbeda aku juga tidak pernah meminta sesuatu padamu, tapi ma kali ini saja biarkan aku keluar " Ucap kartika lemah dengan air mata yang bercucuran. Kartika mengutarakan semua isi hati nya.
"Aku tidak pernah membedakan kalian, kartika kau belum menjadi ibu jadi kau tidak tau, bahwa mendidik setiap anak tidak menggunakan cara yang sama" Jawab Mama indah tanpa rasa bersalah.
Kartika tersenyum namun senyum yang memperlihatkan kesakitan nya selama ini "Pendidikan yang berbeda? kau lebih seperti menyiksaku" Ucap lirih kartika.
"Heh kau seorang guru, kau seharusnya lebih mengerti bukan apa aku perlu menjelaskan nya lagi! " Ucap Mama indah tersenyum, senyuman tanpa rasa bersalah yang menyisakan kesakitan di dada Kartika.
"Aku tidak mengerti kenapa Mama bisa begitu tenang saat mengatakan itu, kau jelas-jelas lebih menyayangi adik" Kartika tidak bisa bicara lagi dia hanya bisa menangis sesegukan.
"Tentu saja aku menyayangi kalian berdua hanya cara yang tak sama, Kartika jika kau ingin Mama membebaskan mu tanda tangani berkas itu dan kau bisa kembali menemui suami preman mu itu! " Ucap Mama indah
"Benar-benar cepat tanda tangani apa kau masih ingin, reuni dengan teman-teman tikus mu heh benar-benar menjijikan" Ucap belly menginjak tangan Kartika dengan sengaja.
"Ak.. aku tidak akan menandatangani nya" Kartika percaya dengan kata hatinya.
"Kak, dia tidak mau secara baik-baik bagaimana jika kita paksa saja dia" Ucap ibu belly adik mama indah.
"Terserah saja asal jangan sampai membunuhnya" Ucapan mama indah itu benar-benar memukul hancur hati Kartika.
"Kalau cacat tidak masalah bukan" Ucap belly dengan semangat.
Mama indah tidak menjawab dia pergi begitu saja, Kartika menangis menghela nafasnya melihat punggung yang dia sebut mama Itu menjauh darinya tanpa mengatakan apapun 'Apakah jika aku cacat tak masalah ma' Kartika benar-benar hancur lebur perasaan sayang yang dia miliki untuk mamanya ternyata tak terbalas.
"Sa, harus dari mana aku menyiksamu! Kartika apa kau ingat bagaimana kau menarik perhatian semua lelaki di kelas kita! aku sangat ingat wajah sok polos-mu yang menjijikkan itu! hari ini aku akan menghancurkan wajahmu" belly mengeluarkan pisau lipat yang sedari tadi dia simpan di kantungnya.
"Belly jangan lakukan itu ak.. aku mohon belly" Ucap Kartika memohon dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.
"Kalau begitu tanda tangani ini" Ucap belly yeng melirik ke arah mamanya, mama belly langsung mendekatkan dokumen itu pada Kartika.
"Tidak aku tidak mau menandatanganinya "Kartika reflek menepis dokumen itu membuat Kartika juga menepis tangan ibunya belly.
" Beraninya kau, dasar anak jal*ng! " Teriak ibunya belly sembari menampar Kartika dengan sekuat tenaga. "Kau seharusnya mati dari dulu kenapa kau masih hidup menyusahkan saja benar-benar " Ucap ibunya belly masih dengan terus menampar Kartika. dan mendorong Kartika membuatnya terkapar
Belly berdiri dan menginjak tepat di dada Kartika "Aku akan menghancurkan wajahmu aku akan membuatmu cacat!! " Ucap belly penuh emosi.
Belly bersiap untuk mengarahkan pisau itu ke wajah Kartika namun Kartika reflek menghentikan tangan belly, membuat mereka saling dorong untuk siapa yang bisa melukai siapa.
Kartika tidak mau pasrah begitu saja, dia berusaha mendorong tangan belly membuat pisau itu malah menggores lengan belly "Auuuu, jal*ng beraninya kau " Belly kini di penuhi emosi.
Dia menikam lurus ke arah kartika membuat bahu Kartika tertusuk "Hahaha rasakan kau jal*ng, rasakan hahaha mati saja kau mati" Belly tanpa sadar terus menikam ke arah Kartika darah bercucuran.
"He.. hentikan belly" Ucap lemah Kartika
Ibunya belly panik melihat anaknya yang seperti nya ingin membunuh Kartika "Belly sadarlah jangan di bunuh dulu, dia masih di butuhkan belly! " Teriak mama belly dan menghentikan nya menarik belly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
si Belly iri ya sama Kartika sampai dia melakukan segala cara supaya. mencelakai nya
2024-11-09
0
Yusria Mumba
kasiang kartika,
2024-03-25
1
🍭ͪ ͩ🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬKristin⒋ⷨ͢⚤
Oalah.. bisa santet online gak ini.. biar ku santet mama nya sama si Belly
2023-05-15
2