Steven melihat biodata yang di tulis Stefan hal hal yang di sukai Kartika dan lain sebagainya meskipun itu hanya informasi dasar.
Steven mencari tentang profesi Kartika "Emm ternyata dia seorang guru tk" setelah mengatakan itu tanpa sadar Steven tersenyum karena sudah mengetahui sedikit tentang Kartika.
Steven menelepon Ravi untuk menemuinya di ruang kerjanya Steven segera berpindah dari kamar ke ruang kerjanya baru saja dia duduk tak lama Ravi langsung datang menghadapnya.
"Ada apa tuan memanggilku kemari?" Tanya Ravi
"Cari tau tempat Kartika bekerja, cari juga rumah yang dekat dari sana kita akan pindah ke sana lusa" Ucap Steven singkat membuat Ravi sedikit heran kenapa tuannya itu tiba-tiba ingin pindah bukannya dia sendiri yang sejak awal tidak mau tinggal di pusat kota dan memilih villa di pinggir kota itu.
"Baik tuan" Sebagai anak buah Ravi tentu saja tidak boleh banyak bertanya dia hanya perlu bekerja sesuai perintah bosnya.
"Kau boleh kembali" Ucap Steven yang memilih tetap berada di ruang kerja. Steven kembali berkutat dengan laptop nya dia juga seorang penguasa sebuah negara dia juga tidak bisa lepas tangan begitu saja, dia menelepon orang kepercayaan nya yang sekarang menangani masalah Kantor dan dunia bawah yang dia pimpin.
Sedangkan Ravi memilih kembali ke kursi taman dengan membawa laptop nya baru dia sampai dia sudah melihat Kartika yang duduk di kursi memandang bunga-bunga dan tak berkedip.
"Kau di sini" Suara Ravi membuat Kartika sedikit terkejut dan melihat ke arah Ravi.
"Kau mengagetkan ku kak" Ucap Kartika
"Kalau begitu maaf sudah membuatmu terkejut" Ucap Ravi yang kini ikut duduk di samping Kartika sembari menaruh laptop nya di atas meja.
"Apakah kak Ravi sedang bekerja" Tanya Kartika
"Hmm hanya masalah kecil, Kartika aku dengar kau mengajar di sebuah taman kanak-kanak apakah benar"
Kartika segera menganggukkan kepalanya dan tersenyum begitu lembut "Benar" Terlihat sekali Kartika sangat menyukai pekerjaan nya itu.
"Kau sangat menyukai pekerjaan mu ya" Ucap Ravi seketika setelah melihat pancaran kebahagiaan Kartika saat menjawab pertanyaan Ravi.
"Sangat menyukainya, Hmm pertanyaan kakak membuatku ingin segera bekerja tapi" Wajah Kartika sekitar berubah teringat Steven yang tidak memberikan jawaban akan pertanyaan nya malah pergi begitu saja.
"Tapi kenapa? " Tanya Ravi penasaran hal apa yang membuat Kartika segera merubah raut wajahnya itu.
"Tidak apa, meskipun jarak villa ini jauh dari tempat ku bekerja aku tidak akan menyerah" Kartika menyemangati dirinya sendiri membuat Ravi mengerti tapi yang di maksud Kartika adalah keputusan Steven namun yang Kartika tidak tau Steven diam-diam memikirkan hal itu.
'Tuan batasan itu akankah benar-benar terlanggar' Ucapan yang Ravi ucapkan itu entah tertuju pada siapa dirinya kah atau Steven seperti nya Ravi sendiri juga tidak tau.
"Kak Ravi apakah kau sudah menemukan petunjuk tentang ingatan ku itu? " Pertanyaan Kartika itu membuat Ravi terbangun dari lamunannya.
"Itu aku tengah menyelidiki nya, apa kau mengingat sesuatu lagi? " Tanya Ravi.
"Belum, terimakasih kak Ravi kau mau membantuku" Ucap Kartika menundukkan kepalanya dengan tulus sebagai tanda dia berterimakasih.
"Hamm, tidak perlu berterimakasih aku melakukan ini karena kemauan ku sendiri"
"Tapi akulah yang memaksa mu kak Ravi kelak aku akan membalas budi atas kebaikan mu ini, aku hanya ingin tau siapa sebenarnya aku kenapa aku begitu tidak di inginkan di dalam keluargaku" Kartika teringat semua bayangan tentang dirinya yang selalu terasingkan menjadi orang yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang di keluarga Kartika ingin tau alasan di balik itu semua.
"Jangan berkata seperti itu, siapa yang tidak menginginkan wanita yang baik seperti mu semua orang menginginkan mu, sekarang berhenti memikirkan masa lalu dan tataplah masa depan" Ravi menepuk pelan kepala Kartika mencoba menghibur Kartika namun ucapan Ravi itu malah membuat Kartika terlihat lebih murung "Ada apa, apa ada yang salah dari kata-kata ku" Tanya Ravi panik melihat air mata mulai menetes di pipi Kartika.
"Awalnya menginginkan ku tapi setelah mendapatkan ku dia bersikap dingin tak berperasaan saat menikah dia tidak pernah menatap ku secara langsung, dia sangat berubah bahkan berbicara begitu kasar padaku, apakah ini yang takdir Tuhan berikan padaku menjadi wanita yang selalu tak di inginkan" Kartika mencoba menghapus setiap air mata yang keluar dari matanya namun itu tidak berhasil air mata itu seakan menolak untuk berhenti.
Ravi memberikan sapu tangannya dia tidak tega melihat Kartika menangis membuat hatinya merasa tidak enak melihat nya, namun dia juga tidak berdaya dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kalau sebenarnya Kartika sangat di cintai dan di sayangi oleh Stefan orang yang selalu di inginkan oleh Stefan orang yang membuat Stefan kuat dan mengambil keputusan besar dalam hidupnya, Ravi ingin mengatakan itu namun Ravi tidak bisa dia masihlah manusia biasa yang egois memikirkan kepentingan nya karena jika dia mengatakan yang sebenarnya dia akan kehilangan pekerjaannya."Jangan menangis Kartika tuan Stefan membutuhkanmu" Ravi hanya bisa mengatakan sebatas ini saja.
Kartika tersenyum miris senyuman yang di barengi dengan air mata "Membutuhkan ku dia bahkan tidak pernah menatapku lagu seperti dulu"
"Jangan menyerah dan buat dia menatapmu kembali" Ucapan itu tanpa sadar Ravi ucapkan, saat Ravi tersadar dengan ucapannya dia malah merasa apa yang dia ucapkan adalah salah 'Apa yang aku katakan jika Kartika membuat tuan Steven menatapnya bagaimana dengan tuan Stefan nanti Ravi apa kau bodoh' Ravi memaki dirinya sendiri dalam diam.
Mendengar ucapan Ravi itu Kartika merasa ucapan Ravi itu benar dia tidak boleh menyerah begitu saja "Aku mengerti, aku akan membuatnya memandang ku dan mencintai ku lagi"
"Tidak" Spontan Ravi mengatakan itu membuat Kartika menatap Ravi bingung. "Ahaha maksud ku tidak masalah jika tuan tidak memandang mu sekarang, kelak dia pasti akan memandang mu lagi" Ravi mencoba menjelaskan ucapannya 'Semoga orang yang memandang mu lagi adalah tuan Stefan yang sudah kembali ke posisi nya' Ucap Ravi dalam hati.
"Aku berharap juga seperti itu, kalau begitu hari ini aku akan memasak makanan kesukaan nya, kak Ravi bisakah antar aku membeli bahan makanan? " Tanya Kartika
"Baiklah kalau begitu kau bersiaplah kita akan pergi berbelanja" Ucap Ravi yang mendapat anggukan dari Kartika.
Kartika seperti nya mulai semangat lagi untuk mendapatkan hati suaminya berbanding terbalik dengan Ravi yang mengatakan dirinya bodoh sepanjang jalan 'Ravi kau sangat bodoh' Ravi segera menyiapkan mobil sembari menunggu Kartika yang bersiap.
Namun saat Kartika akan masuk ke dalam mobil Steven tiba-tiba menarik tangan Kartika dan mencengkram nya erat "Kau mau pergi kemana? " Pertanyaan yang di iringi tatapan tajam itu membuat Kartika merasa takut semangat nya langsung menghilang entah kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
hanya othor yg tau batasan itu
2024-11-09
0
⍣⃝𝑴𝒓 αη∂ι ✩⍣⃝కꫝ 🎸👻ᴸᴷ
wih nanti itu beneran bisa ngak ia meluluhkan Steven yang kulkas walaupun itu adalah suami kontrak nya 🤣🤣🤣 walaupun dia nya nikah juga karena mengira Steven itu adalah kekasih nya yang tak lain stefan
2023-05-15
1
@Pipit F 🤩
batasan yang dilanggar kalo Steven beneran memandang Kartika dari sisi yang lain menghianati Stefan.pastinya
2023-04-29
1