Kartika mencoba melepaskan tangan Steven dari tubuhnya, dengan susah payah akhirnya Kartika berhasil melepaskan tubuhnya dari pelukan Steven namun saat Kartika akan memindahkan tangannya tiba-tiba Steven terbangun dan menarik tangan kartika dengan kuat "Apa yang kau lakukan di kamarku! " Ucap Steven dengan menatap tajam Kartika.
Kartika ketakutan baru kali ini dia melihat suaminya menatap begitu tajam dan terasa dia sangat kejam.
"Katakan! kenapa kau berada di kamarku! apakah kau berusaha menggodaku! " Ucapan Steven itu sedikit aneh di dengar oleh kartika.
"Apa yang di maksud menggoda? kau yang masuk ke dalam kamarku Stefan! dan kau bahkan melupakan semuanya kau yang masuk ke kamarku! seperti dulu kau yang terlebih dulu mencoba masuk ke dalam hatiku! tapi sekarang setelah kau mendapat kan semua hatiku kau mencampakkan ku! sepertinya aku buta telah mencintai mu" Ucap kartika yang lagi-lagi tidak bisa menahan tangisnya hatinya terasa sakit dan terluka melihat perlakuan suaminya yang berbeda dari saat mereka berpacaran.
Kartika melepaskan tangan Steven dan kemudian bangun meninggalkan Steven yang mulai mendapatkan kesadaran nya.
Steven melihat sekeliling dan benar saja itu bukan kamarnya dia yang salah masuk kamar, dia tiba-tiba teringat Ravi "Anak itu beraninya membawaku ke kamar wanita ini! " Ucap Steven yang malah menyalahkan Ravi.
Steven segera bangkit dari kamar Kartika dan kembali ke kamarnya.
Sedangkan kartika tadi berlari ke kamar mandi, dia menatap dirinya yang ada di kaca "Kartika apa yang harus kau lakukan? mendapatkan hati suami mu kembali atau menyerah dengan pernikahan yang baru sehari ini, Tuhan apa yang harus aku lakukan" Kartika berdialog dengan dirinya dan Tuhannya.
Kartika menepuk pelan pipinya "Kartika bagaimanapun dia suamimu! kau harus menerima kelebihan dan kekurangan nya kau juga yang memilihnya soal dia berubah kau harus bisa merubahnya kembali dan mencintai mu, semangat kartika" Ucap kartika menyemangati dirinya, yah untuk saat ini kartika masih positif tentang hubungan pernikahan yang baru saja berlangsung satu hari itu.
Setelah membersihkan tubuhnya, Kartika segera ke dapur hari ini hari pertama dia resmi menjadi Nyonya Stefan dia segera memasak makanan yang Stefan sukai, selama ini Stefan selalu memuji keahlian memasak kartika. "Semoga dengan ini kau bisa kembali menjadi my boo" Ucap Kartika tersenyum.
Kartika berusaha melupakan apa yang terjadi kemarin dan memasak dengan senangnya.
Steven baru saja selesai membersihkan dirinya, dia benar-benar ingin segera bertemu Ravi dan memarahinya karena telah membuat malu dia di hadapan Kartika.
Ravi sudah rapi dan bersiap untuk mengambil minum dan membuat sarapan namun ternyata di dapur sudah ada Kartika yang tengah memasak.
"Nona apakah kau sedang memasak? " Tanya Ravi yang hanya melihat punggung Kartika.
Kartika menoleh ke arah suara "Hm iya tuan Ravi aku sedang memasak spaghetti kesukaan Stefan, tapi kak Andy juga menyukai spaghetti buatan ku mereka selalu berebut" Ucap Kartika sembari tersenyum, senyum yang begitu manis membuat Ravi terdiam.
'Apa-apaan ini, Nona kartika benar-benar manis' Ucap Ravi yang terdiam tak berkedip melihat Kartika.
Ravi segera menyadarkan diri dari silaunya senyuman Kartika "Benarkah kalau begitu Nona apakah aku bisa mencobanya? " Tanya Ravi.
"Tentu saja tuan, aku membuat ini untuk kita bertiga" Ucap Kartika lagi, senyuman lagi lagi tak pernah lepas dari wajah cantik Kartika, membuat Ravi sedikit mengerti kenapa Stefan bisa jatuh hati padanya.
"Em, No.. na bisakah kau juga memanggilku kak seperti kepada Andy? " Tanya Ravi ragu-ragu namun pertanyaan itu langsung di balas senyum oleh Kartika.
"Hmm tentu saja kalau kak Ravi tidak keberatan,dan tolong jangan panggil aku nona, panggil saja Kartika" Ucap Kartika
"Bolehkah?" Tanya rapi.
"Tentu saja" Kartika tersenyum, Entah mengapa Ravi melihat Kartika yang begitu ramah itu membuatnya merasa tenang dan kasihan.
"Ravi! " Panggil Steven dengan nada yang meninggi.
"Si.. siap Tuan" Ucap Ravi yang langsung berjalan ke arah meja makan di mana tempat Steven berada sekarang.
Ravi menatap Steven dia menelan ludahnya dengan sulit, sepertinya dia akan di marahi "Tu.. tuan memanggil saya? " Tanya Ravi.
"Ikut aku! " Ucap Steven
Melihat Steven yang pergi itu Kartika buru-buru menghentikan nya "Tunggu apa kau tidak ingin sarapan? " Tanya Kartika.
"Tidak! " Ucap dingin Steven yang bahkan tidak berhenti saat menjawab pertanyaan Kartika.
Kartika sangat sedih karena tingkah suaminya yang semakin dingin namun Kartika tidak menyerah, dia menaruh spaghetti buatannya di kotak bekal dan langsung berlari mengejar suaminya "Aku harap dia beluk terlambat.
Kartika dengan terburu-buru mengejarnya langkah Steven dan untung saja Steven masih berada di luar, Kartika sedikit terkejut saat mobil mewah tapi Kartika segera menyadarkan dirinya dia harus memberikan bekal pada suaminya itu " Tunggu tunggu dulu" Kartika mengetuk-ngetuk kaca mobil membuat Steven membuka kaca mobilnya "Ste.. fan ambil ini jangan lupa di makan" Ucap Kartika kemudian berlalu setelah memberikan bekal pada suaminya
Bahkan stelah Kartika memberikan bekal pada Steven mobil itu melaju tanpa mengucapkan apa pun pada Kartika.
Sedangkan di dalam mobil suasana terasa mencekam "Ravi apa yang kau lakukan kenapa tadi malam?! " Pertanyaan itu membuat Ravi bingung
"Ta.. tadi malam? bukankah saya menemani tuan minum dan mengantar tuan ke kamar, setelah itu saya tidur " Ucap Ravi yang merasa tidak melakukan hal aneh tadi malam.
"Heh! beraninya kau mengantarkan ku ke kamar wanita itu! apa kau ingin mati sekarang! " Ucapan Steven itu masih coba dulu cerna oleh Ravi.
"Hah tunggu dulu tuan saya memang mengantarkan anda ke kamar tapi ke kamar tamu di samping kamar nona Kartika" Ucap Ravi menjelaskan.
"Kau berani membohongi ku! " Menatap tajam Ravi, Ravi melihat tatapan itu dari kaca mobil dan membuatnya bergidik ngeri.
"Aku ingat dengan jelas, saya mengantarkan tuan ke kamar sebelah bukan ke kamar Nona Kartika saya berani bersumpah" Mendengar ucapan Ravi itu membuat Steven mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.
Dan bayangan samar saat dia sendiri yang berjalan ke kamar mulai berputar di kepalanya "Huh! benar-benar" Ucap Steven yang tidak mau mengakui kalau dia yang salah menuduh
"Sudahlah lupakan! " Ucap Steven, dia ingat dia sudah memarahi Kartika namun Kartika malah membalasnya dengan sarapan pagi "Dia bodohkah! " Ucapnya menatap kotak makan yang ada di pangkuan nya.
"Tuan kita kemana? " Tanya Ravi.
"Ke kantor Stefan, oh iya Ravi sebaiknya kau bertukar peran dengan Andy sebelum terjadi sesuatu kau dengan wanita itu" Ucap Steven yang ternyata melihat keakraban keduanya tadi.
"Tapi tuan? " Ucap Ravi terkejut dengan ucapan Steven
"Tidak ada tapi-tapian jika kau masih di sini aku pikir kau akan ada perasaan padanya, dan lagi lebih baik kau di negara kita untuk mengawasi musuh-musuh ku" Ucap Steven yang mendapat anggukan dari Ravi
'Ada benarnya yang tuan katakan tapi kenapa begitu mendadak apakah tuan sendiri yang sudah mulai tertarik pada nona Kartika? ' Pertanyaan itu entah kenapa tiba-tiba muncul di pikiran Ravi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
sabar aja skrg kartika
2024-11-09
0
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞ѕ¢🦐 ⧗⃟ᷢʷ
Weew Stevan kok bisa salah masuk kamar padahal Ravi nganternya ke kamar tamu 😳🤣🤣🤣
2023-05-15
1
🍭ͪ ͩ🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬKristin⒋ⷨ͢⚤
sabar saja Kartika.. tetap lah berbuat baik..
sampai kapan Steven yang arrogant itu bertahan dalam sifat kulkas nya itu..🙄
2023-05-15
1