Sementara meli tampak melihat ponselnya karena notifikasi dana yang biasa masuk ke rekeningnya setiap bulan tak masuk seperti biasanya "ada apa ini kenapa tak ada kiriman uang seperti sebelumnya Apakah tertunda atau terlambat, sudahlah mungkin terlambat masuk aku akan bersiap menuju hotel." ucap Meli sambil melihat ponselnya
Di sebuah rumah mewah tampak seorang pria paruh baya sedang mandi untuk bersiap keluar sang istri yang sedang duduk di ranjang menatap suaminya dengan tatapan yang sulit di artikan "ayah mau ke mana." tanya sang istri
"Ayah ada pertemuan dengan beberapa orang kepala sekolah dari daerah jadi ayah akan pulang terlambat, ibu tak usah menunggu ayah kalau mengantuk tidur saja." ucap pria tersebut yang merupakan kepala sekolah Meli
"Kenapa tidak bilang dari tadi, terus kenapa pertemuannya malam biasnya kan siang." ucap sang istri
"Ibu tau apa, ini pertemuan tertutup lagi pula ini juga bisa di jadikan semacam reuni, sudahlah ibu tak akan mengerti." ucap kepal sekolah meli
Sang istri hanya bisa diam melihat sang suami, apalagi dia hanya ibu rumah tangga yang kurang paham apa yang terjadi walaupun selama ini banyak gosip tentang sang suami yang sering berjalan-jalan dengan wanita-wanita muda tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena Tidak memiliki bukti apapun
Sementara itu di rumah Ayana tepatnya di kamar Daniel tampak Daniel menerima sebuah pesan, yang membuatnya terdiam "apakah aku harus jujur padanya bahwa selama ini hadiah yang dia berikan pada Ayana sebenarnya tak pernah sampai pada ayana." ucap Daniel
Sementara itu di belahan bumi lain tampak seorang pria sedang mengirimkan pesan pada teman masa kecilnya yang selama ini jarang berkomunikasi "aku harap dia akan membantu untuk dekat dengan Ayana dan segera bisa menjadikan Ayana milik ku sepenuhnya." ucap pria tersebut
Daniel bangun lalu duduk di ranjang mengusap wajahnya kasar, sebuah pesan membuatnya bingung harus melakukan apa, dia tak memberikan hadiah yang selama ini di kirimkan pada ayana bukan tanpa sebab tapi karena ada seseorang wanita yang memohon padanya agar tak membiarkan Ayana dekat dengan Malik Karena saat ini dia sedang menjalin hubungan dengan Malik, " hai apa kabar bagaimana kabar Ayana, aku akan kembali dalam beberapa waktu ini." isi pesan tersebut
Daniel tampak bingung mau membalas pesan dari Malik "apa yang harus aku katakan padanya, sebaiknya aku akan menunggu dia kembali dan bertemu dengannya dan menjelaskan apa yang terjadi ." ucap Daniel sambil membakar pesan Malik yang menunggu kedatangannya untuk bertemu secara langsung
"Sepertinya dia tak sabar untuk bertemu denganku pasti dia akan senang bertemu denganku semoga dia mengajak Ayana ." ucap Malik penuh percaya diri
Daniel menyimpan ponselnya lalu pergi keluar menuju gudang di mana selama ini dia menyimpan semua hadiah pemberian Malik untuk ayana
Sementara itu di kamar ayana tampak Lisa yang baru masuk dengan sebuah kresek di tangannya "bagaimana apa kau sudah membelinya, apa kau bertanya cara menggunakannya ." tanya Dita
"Ini aku sudah membelinya dan bertanya caranya menggunakan alat ini tapi di mana Ayana." tanya Lisa saat tak melihat ayana
"Dia sedang kelaparan, jadi dia ke dapur mengambil cemilan, tapi apa yang harus kita lakukan jika Ayana benar-benar hamil, kita tak mungkin bisa menutup semuanya dari ayah dan ibu ." ucap dita yang terlihat panik
"Aku juga tidak tau kita tes saja dulu kita harus segera mencari pria itu untuk bertanggung pada Ayana, besok kita harus ke perusahaan tersebut dan menunggu di parkiran siap tau saja kita bisa bertemu dengan pria tersebut." ucap Lisa dengan tekat yang bulat
Sementara itu di kediaman Ernest tampak Ernest sedang berada di ruang makan tapi dia menginginkan sesuatu, tapi dia sedikit malu mengatakannya pada Ramon tapi karena dia tak bisa menahan diri membuat Ernest memanggil Ramon
"Maaf tuan adakah sesuatu yang bisa aku bantu." tanya Ramon yang sudah ada di hadapan Ernest
"Aku ingin kau menjadi Spongebob dan membuat krebypeti ." ucap Ernest
Ramon shyok mendengar permintaan Ernest, "apa tuan aku menjadi Spongebob dan membuat krebypeti ." ucap Ramon mengulang perkataan Ernest
"Iya karena kau ingin makan krebypeti buatanmu saat kau menjadi Spongebob." ucap Ernest dengan wajah tanpa dosa
Oh demi dewa sejak kapan tuan Ernest jadi aneh begini, sejak kembali dari kota c dan sampai di kota A, sepertinya sifat tuan Ernest sangat aneh apa mungkin dia sedang kerasukan pikir Ramon
"Jika kau mau menjadi Spongebob dan membuat krebypeti aku akan memberikan mu bonus ." ucap Ernest
Mendengar kata bonus membuat Ramon mengangguk setuju dengan cepat Ramon berubah menjadi Spongebob Squarepants yang akan membuat krebypeti
Tampak Ernest melihat Ramon yang saat ini sedang memanggang krebypeti, setelah selesai Ramon langsung membawa krebypeti ke hadapan Ernest " ini tuan pesanan anda." ucap Ramon, "bisakah kau menirukan suara Spongebob saat kau membawa krebypeti." ucap Ernest
Ramon seperti ingin mencekik pria yang ada di hadapannya, tapi apa daya bonus yang dia berikan sangat besar dan pria di hadapannya adalah seorang pria yang sangat di segani, walaupun wajahnya tampan seperti malaikat tapi jangan mencoba berurusan dengannya jika tak ingin berakhir tanpa kabar lagi
"Silahkan tuan ini krebypeti nya ." ucap Ramon mengulangi perkataan yang mirip Spongebob
"Terimakasih Ramon tapi sepertinya aku ingin kentang goreng saja." ucap Ernest
"Baik tuan akan segera saya siapkan." ucap Ramon walaupun hatinya kesal Karena merasa di kerjain oleh tuanya
Tampak ponsel Ernest berbunyi membuat Ernest langsung mengambil ponsel yang tergeletak di meja makan, tampak nama Bella tertera di panggil telepon tersebut
"Mau apa Bella menelepon ku malam-malam begini." ucap Ernest sambil melihat ponselnya tak berniat menerima panggilan telepon dari Bella
"Maaf tuan ini Ketang goreng pesanan tuan." ucap Ramon, Ramon bersyukur setidaknya di kediaman Ramon pelayan hanya ada beberapa orang saja sehingga dia tak terlalu malu memakai kostum Spongebob hanya penjaga di luar yang cukup banyak
"Terimakasih." ucap Ernest sambil memakan kentang goreng dan mengabaikan panggilan telepon Bella
Sementara itu Bella yang berada di kamarnya tampak melihat ponsel miliknya, kenapa dia tak mengakat panggilan ku, apa benar ada wanita lain, sebaiknya aku bersiap aku akan berangkat pagi-pagi sekali dan memberinya kejutan Untung saja aku tau di mana alamatnya ucap Bella meletakan ponselnya lalu mengambil barang-barang yang akan dia bawa ke kota A
"Tuan kenapa tak mengakat telepon dari nona Bella siapa tau saja ada hal penting." tanya Ramon yang duduk di samping Ernest
"Aku tak mau dia terlalu berharap denganku hanya karena perhatian ku yang sedikit berlebihan padanya." ucap Ernest .
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Desilia Chisfia Lina
yap betul apa yang sudah kamu lakukan
2023-06-10
1