Tampak mili yang sudah selesai membersihkan tubuhnya, pintu membuat meli langsung beranjak dari tempat duduknya lalu membuka pintu tampak seorang pria masuk "cepat kembalikan uang yang sudah aku berikan aku tak mendapatkan Ayana." ucap pria tersebut
"Bagaimana bisa kau tak mendapatkan Ayana bukannya semalam aku sudah memberikanmu ruang agar kau bisa bermalam bersama Ayana." ucap mili
"Ini juga semua gara-gara ulahmu kalau saja kau tak menyuruhku untuk membantu memperbaiki mobil milikmu aku sudah tidur dengan Ayana gara-gara aku membantumu aku tak mengambil kunci kamar membiarkan kunci berada di pintu membuat pintu otomatis terkunci bila ada yang membuka pintu dan masuk ke dalam." ucap pria tersebut
"Tapi Nando Aku kan sudah melakukan tugasku tinggal kau saja yang melaksanakannya dan masalah kamar yang terkunci Kau kan bisa meminta resepsionis untuk membukakan pintu tersebut." ucap meli
"Kau bodoh Tidak mungkin aku menyewa kamar menggunakan nama dan kartuku itu akan membuat aku ketahuan telah melakukan sesuatu kepada ayana." ucap pria yang bernama Nando
"Uangmu sudah aku gunakan tak ada sepeser tersisa tapi kau bisa mengunakan tubuhku sebagai gantinya aku tak kalah dengan Ayana." ucap meli santai
"Kalau aku ingin melakukan dengan perempuan bayaran Aku juga tak akan menyewa dirimu aku tahu siapa kau sudah berhenti menggoda segera kembalikan uangku atau kau akan tahu akibatnya." ucap Nando lalu pergi ke pergi dari kamar tersebut meninggalkan milik yang nampak muram mendengar perkataan Nando
Sementara itu di kediaman Anaya tampak Lisa dan Dita sudah memarkirkan kendaraannya di halaman rumah Ayana, begitu turun dari mobil ke dua gadis itu langsung menerobos masuk setelah pelayan membukakan pintu seperti biasa mereka sudah seperti anggota keluarga sendiri, "Lisa, Dita kalian kemari Tante pikir kalian masih di hotel dan Ayana memang sengaja pulang." ucap ibu ayan
"Iye Tante kami menyusul Ayana, Tante apa Ayana di kamarnya kami ke sana ya Tante." ucap Lisa
"Iya Tante sedang memasak kalian akan makan siang di sini kan ." tanya ibu Ayana
"Makasih Tante siapasih yang bisa tolak kelezatan makanan Tante tak di tawari pun kami akan menawarkan diri." ucap Dita sambil cengengesan, ibu Ayana hanya tersenyum melihat kelakuan Sahabat anaknya
Kini Dita dan Lisa sudah berada di depan kamar milik Ayana, sementara Ayana di dalam kamar nampak sedang duduk di ranjang dengan pandangan kosong
Dita langsung membuka pintu seperti biasa Ayan jarang mengunci kamarnya saat dia ada di dalam kamar apalagi saat siang hari tapi kamara Ayana terkunci membuat Dita dan Lisa saling pandang ada sesuatu yang salah pada Ayana pasti semalam terjadi sesuatu." ucap Lisa, membuta Dita mengaguk, Lisa langsung mengetuk pintu tapi tak ada reaksi apapun dari dalam membuat kedua sahabat tersebut terlihat sedikit panik karena tidak biasanya Ayana mengabaikan ketukan pintu walaupun dia sedang tidur karena telinga Ayana sedikit sensitif
"Apa yang harus kita lakukan aku takut terjadi sesuatu pada Ayana." ucap Lisa
"Bukanya kau memiliki kunci kamar Ayana saat dia meminta tolong untuk mengambil beberapa buku yang akan di kembalikan ke perpustakaan kemarin." ucap Dita saat mengingat beberapa hari yang lalu Lisa sempat mengatakan bahwa kunci kamar Ayana lupa dia kembalikan setelah membatu Ayana mengambil buku yang di pinjam untuk di kembalikan ke perpustakaan
"Astaga kau benar aku melupakan kunci itu sebentar sepertinya aku meninggalkan kunci tersebut di dasbor mobil." ucap Lisa bergegas keluar menuju mobilnya untuk mengambil kunci kamar Ayana, kini Lisa sudah kembali dengan kunci di tangannya Lisa langsung memasukan kunci, kini kamar Ayana terbuka tapi tampak gelap, Lisa langsung menyalakan lampu dan menutup pintu, melihat Ayana yang duduk di ranjang dengan tatapan kosong membuat ke dua sahabatnya tampak Bingung
"Ayana." pangil Lisa yang saat ini sudah duduk di ranjang tepat di samping Ayana, tak ada sahutan hanya air mata yang mengering dan tatapan kosong
Dita yang tadi sempat membereskan Beberapa barang ayan yang tergeletak di lantai langsung mendekati Ayana dan langsung memeluknya dengan erat, "Ayana ku Mohon jangan seperti ini ceritakan apa yang terjadi." ucap Dita yang sudah ikut menangis begitupun Lisa melihat tak ada reaksi dari Ayana
Melihat kedua sahabatnya membuat Ayana langsung menangis "aku sudah hancur seseorang sudah mengambil apa yang aku jaga selama ini." ucap Ayana dengan terisak-isak
Dita dan Lisa langsung saling memandang kemudian langsung memeluk erat Ayana sambil menangis bersama setelah beberapa saat menangis lisa menghentikan tangisannya "kita harus menemukan pria itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi semalam kau tidak boleh lepas kendali dan menjadi seperti ini semua ini terjadi bukan atas kehendakMu dan bukan kesalahan mu ada seseorang yang sengaja ingin menjebakmu karena semalam aku sempat melihat seseorang mengikuti mu ke kamar mandi tapi aku pikir dia adalah salah seorang teman yang ingin membantumu karena aku pikir kau tidak meminum alkohol apapun yang bisa membuatmu mabuk sehingga aku tak terlalu berpikir." ucap Lisa yang sempat melihat Ayana saat keluar untuk ke kamar mandi di mana seorang pria mengikutinya
"Lisa benar Ayana kau harus tenang dan menyembunyikan semuanya untuk sementara kita akan mencari tahu apa yang terjadi tadi malam dan siapa pria yang sudah merenggut kehormatanmu apakah kau memiliki sesuatu seperti catatan atau apapun yang ditinggalkan oleh pria tersebut, sebenarnya apa yang kau minum selama." tanya Dita, Ayana melihat kedua sahabatnya yang selalu ada untuknya Ayana mengaguk setuju dengan kedua sahabatnya
"Aku juga tidak tahu aku meminum jus seperti minuman kalian dan tak pernah mencampur apapun tapi saat aku akan ke kamar mandi tiba-tiba kepalaku pusing dan mataku sangat berat setelah itu aku tak mengingat apapun lagi, saat aku terbangun aku sudah berada di kamar hotel tanpa busan di atas ranjang, dengan sebuah catatan dan beberapa cek." ucap Ayana yang sudah mulai tenang
"Catatan terus di mana catatan itu biar aku melihatnya siapa tahu saja dia meninggalkan nama alamat dan nomor telepon untuk kita hubungi." ucap Lisa
"Karena aku marah dan kesal aku merobek catatan tersebut Tapi kalian tahu kenapa aku sampai merobek catatan tersebut karena dia menulis pesan dengan bahasa yang aku tidak mengerti apalagi tulisannya seperti tulisan seorang dokter membuat aku tak bisa membacanya." ucap ayana sedikit kesal mengingat catatan yang dia temukan di meja hotel
"Benarkah memang dia menggunakan bahasa apa." tanya Lisa
"Sepertinya dia mengunakan bahasa Rusia atau semacamnya aku tidak tau apalagi tulisannya bersambung dan tak jelas." ucap Ayana
"Sementara itu seorang pria yang sedang berada di jet pribadinya tampak senyum-senyum tidak jelas membuat sang asisten bertanya-tanya apa yang sedang terjadi pada tuannya dari keluar dari kamar hotel sampai naik ke atas pesawat senyuman di wajahnya tak pernah luntur.
Jangan lupa like, komentar, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lukman Lukman
semoga mereka cpt d pertemukan sling bucin
2023-02-18
0
Weah
calon dedy bucin ni mah
2023-02-18
1