"Asataga apa kau tak merasa aneh melihat Ayana dan tuan Ernest memesan hal yang sama dan dengan rasa yang sama yaitu asam." bisik dita pada Lisa
"Iya aku juga merasa aneh, lihat minum Mereka lemon tee mana ada orang makan seafood minumnya lemon tee." ucap Lisa
"Ayana sejak kapan kau menyukai makan asam dan kau pesan lemon tee." ucap Dita yang sudah gatal bibirnya ingin bertanya
"Entalah akhir-akhir ini aku menyukai makan yang asem." ucap ayana dengan polosnya
Sementara Ernest tampak lahap memakan makan miliknya membuat Ramon merinding di buatnya
"Ternyata tuan Ernest menyukai makanan asam ." ucap Danil membuat Ernest langsung mengakat wajahnya dia baru sadar makanan yang dia pesan sama dengan ayana
"Aku memang sesekali memakan makanan seperti ini." ucap Ernest spontan, tiba-tiba seseorang pelayan datang maaf nona ini pesan rujak buah anda aku tak menambahkan nanas karena itu kurang baik." ucap pelayan tersebut membuat semua orang menatap ke arah Ayana, sementara pelayan itu sudah pergi
"De kenapa pesan rujak buah nanti sakit perut." ucap Daniel ," pengen kk tadi saat hendak ke toilet aku lihat ada rujak jadi aku pesan aja." ucap ayana
Sementara itu Ernest tampak menelan silvanya melihat rujak yang di hadapan ayana, sementara yang lain tampak berwajah masam mengingat rasa rujak yang di pesan Ayana tidak mengunakan bumbu rujak pada umumnya tapi kecap dan garam saja, Ayana mulia memakan rujak miliknya Tampa mempedulikan pandangan orang lain sementara Ernest yang sudah tak tahan ibu mencicipi rujak tersebut" nona Ayana bolehkah aku mencicipi rujak milikmu sedikit saja." ucap Ernest tanpa malu membuat Ramon yang sedang memegang gelas langsung menjatuhkan gelas yang berada di tangannya karena sangat terkejut seorang Ernest meminta makan dari piring seorang wanita Ramon ingin pingsan melihat hal Tersebut, sementara Ayana hanya mengaguk saja membuat Ernest tanpa sungkan langsung melahap rujak tersebut, sumpah demi apapun ke dua orang tersebut terlihat sangat aneh di mata Daniel, Dita dan Lisa terutama Ramon yang sampai mengusap matanya beberapa kali hanya untuk meyakinkan dirinya bahwa yang ada di hadapannya adalah tuan Ernest yang sanga menjaga kebersihan apalagi makana yang hendak dia makan
Sementara itu di kediaman Bella tampak Ibu Bella menatap Bella yang baru saja pulang ke rumah kemana saja kau semalam biasanya kau mengabari ibu jika akan menginap di luar." tanya ibu Bella
"Aku mabuk berat semalam sehingga aku tak sempat mengabari ibu." ucap Bella
"Kau sebaiknya mengurangi pergi ke klub malam takutnya ada yang mengetahui apa yang kau lakukan selama ini." ucap ibu Bella
"Ibu jangan khawatir lagi pula Tak ada yang akan mengenaliku apalagi tempat itu tempat sangat privat kamera atau sejenisnya di larang ." ucap Bella
"Baikalah terserah kau saja jadi apa yang akan kau lakukan saat ini." tanya ibu Bella
"Sepertinya aku harus berangkat ke kota A untuk menemui Ernest aku tak ingin ada wanita lain yang berusaha mendekati dirinya." ucap Bella
"Kau benar di jaman sekarang ini banyak perempuan yang tak tau malu mendekati seorang pria hanya demi untuk hartanya saja, Apalagi Ernest adalah pria yang sangat baik dan kaya raya." ucap ibu Bella tak tau diri
"Ibu benar itulah aku akan berangkat besok kebetulan di sana ada pemotretan ." ucap Bella
Sementara itu di kota A Tampak Ernest memberi kode Ramon agar membayar tagihan, membuta Ramon langsung bangkit, Daniel hendak bangkit tapi Ramon langsung sigap ke kasir
Terimakasih tuan Ernest sudah membayar makanan kami." ucap Daniel, " aku juga berterima kasih karena sudah mengundang ku untuk makan, oh iya Nina Ayana bolehkah kapan-kapan aku mengajak anda makan malam di luar ." ucap Ernest
Membuat Ayana menatap bingung pada pria yang ada di hadapannya, Ayana tak tau harus menjawab apa, "maaf tuan Daniel adikku tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang baru." ucap Danil melihat tatapan bingung Ayana
Ernest tersenyum melihat Ayana yang tampak kurang nyaman, mungkin karena kejadian satu bulan yang lalu pikir Ernest tapi saat akan mereka akan keluar dari restoran tampak seorang wanita seksi dan glamor berjalan ke arah mereka Ayana yang mencium bau parfum wanita tersebut yang sangat mencolok membuat Ayana mual dan Ernest sama-sama mual sontak saja ke dua orang tersebut langsung berlari untuk mencari kamar mandi terdekat, semua orang kembali menatap ke dua orang yang baru saja bertemu dan tak Saling mengenal Dengan tatapan yang sulit di artikan sementara wanita yang tadi lewat sudah tampak menjauh, melihat Ayana berlari untuk muntah membuat Dita dan Lisa mengikuti sahabatnya tersebut
"Sepertinya mereka memakan makanan yang sama dan terlalu banyak sehingga mereka mual di waktu bersamaan." ucap Danil memecahkan suasana
"Anda benar tuan apalagi makanan yang di makan terlihat asam ." ucap Ramon membenarkan, tak berselang lama tampak Ernest kembali dengan sapu tangan di hidungnya "tuan apa anda baik-baik saja." tanya ramon
"Aku baik-baik saja hanya wanita tadi sepertinya memakai parfum bunga tai ayam, baunya membuat aku mual." ucap Ernest
Tak berselang lama Ayana datang dengan tubuh sedikit lemah dan di bopong oleh Dita dan Lisa, membuat Ernest sangat khawatir tapi karena melihat Daniel langsung mengambil alih tubuh Ayana membuat Ernest yang hendak maju langsung tak bergerak
"Baikalah tuan aku sepertinya harus membawa pulang adikku sepertinya dia sedikit sakit." ucap Daniel bergegas pergi sambil mengendong tubuh Ayana di ikuti Lisa dan Dita, sementara Ernest hanya menatap kepergian mereka
"Tuan sebaiknya kita juga segera pergi karena tuan Erik sudah menunggu tuan." ucap Ramon, tak ada kata yang keluar dari mulut Ernest dia langsung berjalan menuju mobil miliknya dia masih khawatir tentang Ayana .
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Yuli Astuti
wa keren ngidam bareng
2023-02-28
0