Di rumah Ayana tampak ketiga garis tersebut tidak menunggu apa yang akan terjadi mereka duduk di tempat tidur dengan penuh ketegangan ada rasa yang sulit diungkapkan jika memang benar memilih terlibat dalam semua yang terjadi pada Ayana
"Bagaimana jika benar meli terlibat dengan apa yang terjadi pada mu semalam." tanya Dita
Ayana terdiam sejenak bukanya apa Selama ini Anaya dan kedua orangtuanya sudah menganggap meli seperti keluarga sendiri bahkan yang membantu keluarga meli adalah keluarga Ayana
"Entahlah aku tak pernah berpikir bahwa meli akan melakukan hal seperti itu padaku apalagi aku berteman Dengannya sejak kecil, sedang kalian berdua berteman denganku sejak aku masuk SMP dan aku tak tau harus berkata apa jika memang terbukti meli yang melakukannya, tapi aku memang melihat setelah masuk SMU meli mulai sedikit berubah puncaknya saat kita akan ujian Nasional." ucap Ayana yang melihat perubahan sifat meli
Dita mengehembuska nafasnya kasar, dia sebenarnya menyadari meli berubah sejak meli mengenal pria yang bernama Reno, entah apa yang terjadi setelah mengenal Reno meli mulai sering bolos dan selalu keluar malam secara diam-diam untung saja hanya Dita yang mengetahui hal tersebut karen Dita merupakan tetangga meli orangtuanya pindah tugas kebetulan rumah yang di beli oleh orang tua Dita tepat di hadapan rumah meli, tapi dita tak mengatakan apapun hanya berusaha menghindar dari meli pasalnya dia tak ingin berurusan dengan meli yang membuat dirinya masih mau bersahabat dengan meli karena Ayana, karena dia tak mu Ayana sedih apalagi Ayana adalah sahabat yang sangat baik serta keluarga Ayana sangat baik padanya
"Sebenarnya aku juga ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua hanya selama ini aku selalu menutupinya aku selalu mendengar kabar dari para siswa bahwa meli sering ke diskotik dan keluar masuk hotel bersama pria berbeda-beda." ucap Lisa
Ayana dan Dita langsung menoleh melihat ke arah Lisa "dari mana kau tau." ucap Dita keceplosan, membuat Ayana kebingungan melihat ke dua sahabatnya
"Kau sudah tau, kenapa tak mengatakannya pada kami." tanya Lisa, "tunggu dulu sebenarnya apa yang sedang kalian bicarakan, sejak kapan kalian menyembunyikan rahasia dariku dan kenapa aku tak pernah mendengar hal tersebut." ucap ayana yang cukup terkejut mendengar hal tersebut pasalnya dia tak pernah mendengar hal tersebut
Dita dan Lisa nampak saling melirik "sebenarnya orang bergosip hanya kau saja yang terlalu polos tak mengerti apa yang mereka bahas dan kau selalu bersama meli mana mungkin orang bergosip di hadapan orang yang akan mereka gosipkan, apalagi mereka yakin saat kau mengetahui gosip tersebut kau pasti akan langsung bertanya pada meli dan pasti akan ada keributan kau tau kan meli bagaimana jika ada yang mengaggu dirinya dia akan langsung melabraknya tanpa takut dan malu apalagi dia selalu di bela oleh kepala sekolah tapi apa kalian tak merasa aneh kadang meli di ruangan kepala sekolah berjam-jam lamanya." ucap Dita
"Bukanya kata kepala sekolah meli di hukum dengan membatu kepala sekolah membereskan ruanga sebagai hukumannya." ucap Ayana dengan polosnya
"Mana ada membersihkan ruang kepala sekolah di dalam ruangan terkunci bersama kepala sekolah, biar bagaimanapun kepala sekolah seorang pria sedang meli seorang gadis." ucap Lisa
"Sepertinya meli tak terlibat buktinya kita sudah menunggu tapi dia hanya diam sambil memegang ponselnya dia mungkin sedang bersedih karena aku mendapatkan musibah seperti itu." ucap Ayana yang masih berpikir positif
"Kau betul mungkin aku saja yang terlalu curiga padanya sejahat-jahatnya dia tak mungkin dia menjebakmu kau adalah sahabatnya dari kecil." ucap Dita, tapi saat mereka hampir percaya meli tak melakukan hal tersebut
Sementara itu Meli yang sedang berpikir sambil memegang ponselnya bukannya tadi Nando mengatakan dia tak melakukan apapun ke pada Ayana karena kamar hotel terkunci jadi apa sebenarnya yang terjadi apa dia sudah berbohong pikir meli, "tapi aku bisa tinggal di hotel ini selama tiga hari tanpa mereka itu lebih baik aku akan memanggil kekasihku kemari untuk bersenang-senang, eh Tapi sebelumnya aku mau berbicara dengan Nando dia pasti berminat menipu ku." ucap meli, meli langsung menekan nomor ponsel Nando, "halo Nando katamu kau tak meniduri Ayana tapi kenapa Lisa datang kemari dan berkata ada yang sudah menodai Ayana semalam dan semalam kau yang membawanya ke kamar hotel, aku tak akan mengembalikan uang yang kau berikan untuk aku membantumu tidur dengan ayana." ucap meli melalui sambungan telepon
Dita langsung menutup telinga Ayana dengan cepat sementara Lisa langsung memeluk tubuh Ayana yang bergetar hebat tampak Ayana sangat shyok mendengar kalimat meli yang sempat dia dengar bukannya apa meli bagaikan saudara perempuannya apalagi keluarganya sangat percaya pada meli begitupun Ayana, tangis Ayana tak terbendung membut ke dua sahabatnya semakin iba padanya
Sementara meli tak menyadari bahwa ada ponsel yang merekam setiap aktivitasnya secara langsung dan terhubung dengan ponsel yang lain tampak santai berbicara " aku tak pernah masuk ke kamar itu kau jangan coba-coba berbohong ." ucap Nando yang tak terima
"Apa katamu lantas siapa yang tidur dengan Ayana di hotel semalam bukanya hanya kau yang memiliki kunci." tanya meli
"Apa kau terlalu mabuk sehingga kau tak ingat semalam kau meminta tolong padaku untuk memperbaiki mobil milikmu karena kau ingin pergi ke suatu tempat, membuta aku meninggalkan kamar tanpa mengucinya karena ku pikir hanya sebentar lagi pula itu adalah kamar eksekutif dan hanya ada beberapa kamar saja tak mungkin orang sembarangan akan masuk." ucap Nando
Meli terdiam mendengar perkataan Nando, "Baikalah bisakah kau meminta rekaman CCTV pada temanmu yang merupakan pemilik hotel ini." tanya meli
"Apa kau bodoh bukanya aku sengaja merusak CCTV agar tak ada yang mengetahui rencana kita,jadi hentikan omongkosengmu dan kembalikan uangku ." ucap Nando lalu mematikan panggilan telepon dari meli
"Sialan apa yang sebenarnya terjadi kalau ada CCTV aku bisa membuat Ayana membayar rekaman tersebut, sebaiknya aku menelepon sayangku dan memanggilnya kemari." ucap meli tanpa perasaan seolah-olah Ayana adalah ATM berjalan untuk dirinya
Tampak Dita dan Lisa sangat marah mendengar semua perkatan meli, tak ada rasa bersalah seolah-olah Ayana bukanlah siapa-siapa
"Wanita setan aku pikir hanya pergaulannya saja yang salah ternyata otaknya juga bermasalah, bisa-bisanya dia melakukan hal mengerikan ini hanya demi uang." ucap Dita
"Sungguh biadab wanita seperti meli itu dia bersahabat dengan kita dengan wajah yang polos tapi ternyata dia adalah ular berkepala dua, aku akan membuat perhitungan dengannya." ucap Lisa hendak bangkit, tapi tangan Ayana mengehentikan nya
"Bawa aku bersamamu aku ingin bertanya padanya kenapa dia tega melakukan hal ini padaku, jika dia hanya ingin uang aku akan memberikannya." ucap ayana .
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Sumawita
ayana kamu terlalu bodoh dan polos
2023-02-23
0