11

Ernest tampak melihat rekaman CCTV tersebut Tapi sialnya tak ada rekaman tentang gadis yang tidur dengannya yang ada hanya dirinya yang membuka pintu kamar lalu masuk membuat Ernest sedikit kecewa ," aku pasti akan menemukan mu, dan itu tak akan lama lagi aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan padamu, kau wanita yang sangat cantik dan aku adalah pria pertama untuk mu membuta ku Sangat bangga." ucap Ernest saat mengingat tentang gadis di hotel tersebut sayang ponselnya tertinggal membuatnya tak bisa mereka momen bersama wanita tersebut untung saja dia sangat mengingat wajah wanita tersebut yang tak mungkin dia lupakan, setelah memeriksa semua CCTV yang ada Ernest kemudian beristirahat mengingat besok pagi dia memiliki banyak jadwal

Di kediaman keluarga Ayana kini ketiga orang gadis tersebut sudah berada di meja makan tampak ke dua orang tua Ayana dan juga kakaknya Daniel sudah berada di meja makan, tampak ketiga orang tersebut makan dengan lahap seperti mereka sedang melakukan pekerjaan penting

"Kenapa kalian makan begitu cepat." tanya Mama Ayana yang melihat sifat Lisa, Dita dan Ayana yang tergesa-gesa saat makan padahal tidak biasanya mereka seperti itu , "ibu benar ada apa dengan kalian bertiga." tanya Daniel

Lisa dan Dita terkekeh "tidak ibu kami hanya ingin cepat-cepat melanjutkan acara nonton kami soalnya dramanya cukup bagus." ucap Dita mencari alasan

"Benarkah Baiklah tapi jangan juga terlalu terburu-buru seperti itu makan kalian keselek." ucap ibu Ayana tapi dia melihat ada yang berbeda dari ekspresi putrinya sangat berbeda dengan sahabatnya seolah-olah Ayana sedang tertekan

"Ayana Ibu perhatikan sejak kau pulang sampai saat ini sepertinya kau semakin menjadi pendiam dan raut wajahmu seperti orang yang sedang mengalami masalah yang berat Apakah ada sesuatu yang ingin kau ceritakan pada kami." tanya ibu Ayana

Ayana yang hanya fokus makan langsung menoleh melihat sang ibu tampak Lisa dan Dita wajahnya pucat mengingat Ayana adalah anak yang sangat polos takutnya dia akan bercerita Apa yang terjadi biar bagaimanapun mereka belum menemukan siapa pria yang sudah menodai Ayana dan mereka ingin menemukan pria tersebut sebelum berkata jujur Tetang apa yang terjadi jika sampai Ayana mengatakannya ini pasti akan menjadi berita yang sangat besar dan keluarga yang pasti akan sangat panik dan marah besar apalagi kakak Daniel aku yakin dia akan membunuh meli dan Nando

"Tidak ada ibu aku hanya mengantuk saja karena terlalu banyak nonton." ucap Ayana membuat desa dan Dita mengelus dada tenang, setelah makan gadis tersebut langsung bangkit dan kembali ke kamar

"Baiklah karena kita tidak mengetahui siapa pria yang bersama Ayana jadi kita akan meminta bantuan salah seorang staf hotel siapa tahu saja ada seseorang yang melihat pria tersebut masuk ke kamar di mana ayahnya berada." ucap Lisa

Aku takut jika nanti ayah dan ibu serta kakak Danil mengetahui apa yang terjadi padaku mereka pasti akan sangat kecewa dan malu." ucap Ayana yang terlihat sedih jika keluarganya kecewa padanya

"Justru karena itu kita harus merahasiakan hal ini dan mencari pria tersebut agar bertanggung jawab padamu sehingga kau tak akan sepenuhnya di salahkan dalam hal ini, jika sampai ini tersebar banyak orang yang akan mengatakan ku tak menjaga diri baik-baik dan sebagainya, mereka tidak peduli apa yang sebenarnya terjadi mereka hanya akan menyalakan dirimu seorang jika kita tak bisa menemukan pria tersebut." ucap Lisa

"Lisa benar Ayana, kau tenang saja Tetang meli kami sudah mengancamnya jika sampai maslah ini tersebut kami akan memposting semua rekaman Tetang dirinya yang menjebak mu serta beberapa video panas miliknya yang aku sempat ambil ." ucap Dita

"Baiklah,kenapa juga aku harus merobek pesan tersebut dan juga cek yang dia berikan pasti ada namanya di sana." ucap ayan

Lisa dan Dita saling pandang tong sampah hotel." ucap ke duanya bergegas menarik ayana untuk pergi, kini ketiganya sudah berada di belakang hotel di mana tempat sampah berada entah apa lagi yang akan mereka lakukan, Ayana mentap ke arah Dila dan Lisa, "kita akan membongkar sampah ." tanya Ayana

"Benar kita harus mencari kertas yang kau buang pagi tadi aku yakin itu masih ada di sini karena sampah ini akan di ambil besok pagi ayo cepat." ucap Lisa, ketiga orang tersebut mulai mencari kertas yang di robek Ayana di tumpukan sampah

"bagaimana kalau kita kumpulkan sampah kertas lalu kita bawa pulang ke rumah di sana kita akan memeriksa kertas-kertas tersebut agar lebih jelas dan ini sudah malam aku yakin ibu pasti akan mencari kita jika terlalu lama di luar." ucap Dita

"Itu ide yang bagus ayo kita lakukan setelah itu kita langsung kembali." ucap Lisa, setelah mengumpulkan sampah kertas mereka pun kembali ke kediaman Ayana

Pagi menjelang Ernest bersiap ke kantor setelah sarapan dia juga sengaja pergi secepat mungkin dari kediamannya karena dia yakin Bella akan datang, tak berselang lama setelah mobil Ernest keluar tak berselang lama mobil Bella masuk ke dalam pekarangan rumah milik keluarga Ernest sang ibu yang melihat hal tersebut hanya bisa menembus kan nafasnya

Dengan penuh percaya diri Bella keluar dari mobil dia tak menyadari bahwa Ernest sudah pergi saat melihat ibu Ernest yang berada di depan pintu Bella pikir Ibu Ernest sengaja menyambut kedatangannya padahal ibu Ernest tadi mengantarkan putranya keluar

"Halo Ibu apa kabarmu." ucap Bella sambil mencium kedua pipi Ibu Ernest, " Ibu baik-baik saja ayo masuk silahkan duduk." ucap ibu Ernest kini Bella dan ibu Ernest sudah duduk di ruang tamu

"Ibu kenapa tidak datang ke acara ulang tahun perusahaan semalam dan di mana Ernest Bukankah dia sudah kembali." tanya Bella langsung, membuat Ibu Ernest tersenyum simpul

"Maafkan Ibu semalam Ernest tiba-tiba pulang membuat aku tak bisa datang ke acara ulangtahun perusahaan ayahmu, dan maaf sepertinya mobil kalian saling berlawanan Ernest baru saja pergi karena pagi ini dia mempunyai janji penting sehingga dia harus secepatnya pergi ke perusahaan." ucap ibu Ernest

"Jika aku tahu dia akan pergi ke perusahaan aku pasti akan langsung mencarinya ke perusahaan apalagi sejak semalam dia tak pernah membalas pesanku ataupun mengangkat panggilan teleponku bahkan dia tidak menghubungi aku sama sekali Apakah ada sesuatu yang terjadi pada ibu sepertinya dia sedikit berubah setelah kembali dari kota A." tanya Bella

"Ibu juga tidak tahu tapi sepertinya tak ada yang berubah dari dirinya mungkin saja dia memang sedang sibuk sehingga tak bisa membalas pesanmu atau menerima panggilan telepon kenapa kau tak menghubungi asistennya saja dan bertanya kepadanya." ucap ibu Ernest

"Asistennya yang bernama Ramon itu aku tak tahu nomornya Ibu lagi pula biasanya Ernest akan langsung membalas pesanku atau menjawab teleponku jadi aku tak pernah meminta nomor asistennya." ucap Bella

Ibu Ernest tersenyum simpul melihat gadis di hadapannya, walaupun melihatnya tumbuh tapi semakin ke sini Bella semakin angkuh seperti orang tuanya, mungkin itu yang membuat Ernest hanya menganggapnya sebagai adik saja " sebaiknya kau coba mencari nomor asistennya Ramon siapa tahu saja dia bisa mengatakan Di mana keberadaan Ernest." ucap ibu Ernest

"Baiklah Ibu aku akan ke perusahaan Ernest untuk menemuinya Aku ingin bertanya kenapa dia kenapa dia mengabaikan panggilan teleponku dan juga pesanku" ucap Bella setelah berpamitan Bella langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan kendaraan yang menuju ke perusahaan Ernest, kepala melihat gadis tersebut yang memiliki ambisi dan ibu Ernest yakin Bella tak akan menyerah dengan mudah.

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!