3

"Dia pasti sangat senang membaca tulisanku yang sangat indah dan terlihat romantis Aku harap dia bisa menghubungi ku secepatnya." ucap pria tersebut penuh percaya diri

"Apa Tuan baik-baik saja." tanya sama asisten yang dari tadi melihat tuannya

"Tidak pernah sebaik ini oh iya aku ingin kau mengambil CCTV hotel di mana tadi malam aku tidur dan jangan pernah melihatnya cukup ambil saja CCTV tersebut." ucap Ernest

"Maaf tuan semalam CCTV hotel rusak sehingga tak ada rekaman apapun itulah mengapa aku tak dapat menemukan tuan semalam." ucap asisten Ernest

"untunglah kau tak menemukan aku semalam." ucap Ernest

"bagaiman tuan apakah ada sesuatu yang terjadi semalam." tanya asisten Ernest

Ernest terdiam sesaat dia tidak mengetahui identitas wanita tersebut hanya mengetahui wajahnya saja bagaimana dia bisa menemukannya "ambilkan CCTV di luar kamar hotel atau di mana saja yang terpasang CCTV kopi semuanya dan kirimkan padaku." ucap Ernest

"Ada apa Tuan Apakah Tuan sedang mencari seseorang Kenapa Tuan tidak memberikan saja identitasnya padaku biar aku yang mengurusnya." ucap Asisten

Ernest melihat asistennya dengan seksama lalu menetapnya dari atas sampai ke bawah "tidak lakukan saja apa perintahku Jika Aku membutuhkan bantuanmu aku akan mengatakannya padamu." ucap Ernest

"Baik aku mengerti dalam 5 menit semua data akan masuk ke ponsel Tuan sesuai yang tuan minta." ucap asisten Ernest

Sementara itu di sebuah kota tepatnya di sebuah penthouse mewah tampak seorang pria sedang duduk sambil tersenyum melihat foto seorang anak perempuan yang sedang bergandengan tangan seorang pria yang beda beberapa tahun dengannya "Ayana sayang bagaimana kabarmu Pasti saat ini kau sudah besar dan sangat cantik aku sangat merindukanmu Apakah jika kau bertemu denganku Kau masih akan mengingatku." ucap pria tersebut sambil tersenyum sendiri

Sementara itu di samping pria tersebut ada seorang wanita yang hanya bisa diam sambil melirik pria tersebut yang menggenggam foto seorang gadis kecil bersama seorang anak laki-laki, nampak jelas di raut wajahnya dan sorot matanya wanita itu tidak menyukai wanita kecil yang ada di foto itu

"Apa kau tahu lia Aku berjuang menjadi seperti saat ini adalah karena gadis kecil yang ada di foto ini aku tak sengaja bertemu dengannya saat aku berteman dengan kakak laki-lakinya aku pun di undang ke rumah milik mereka di sana aku selalu di berikan makan dan kebutuhan lain mereka tak pernah keberatan saat aku bermain dengan anak-anak Mereka padahal mereka termasuk keluarga terpandang dan aku hanyalah anak kampung sebelah yang ibunya buruh cuci, aku sudah menyukai ayana sejak pertama melihatnya saat itu usiaku 12 tahun, dia seperti bidadari di hidup ku, sayang ibuku menikah dan kami harus pindah membuta aku sangat sedih untung ibu Anaya memberikan hadiah sebuah foto aku dan Anaya sedang bergandengan membuatku sangat bahagia." ucap pria tersebut

"Aku tahu Tuan sudah berkali-kali tuan menceritakan hal tersebut tapi kenapa tuan selama 10 tahun tuan hanya mengirimkan hadiah kepa Ayana dengan ini siapa P H bukanya nama tuan Malik kenapa haru di beri inisial P H apa tuan tidak takut Ayana berpikir bahwa tuan hanya iseng mengirimkan Hadian atau bisa saja seseorang mengaku dia yang memberikannya dan mendapatkan hati Ayana bisa saja saat ini ayana sudah menikah." ucap Lia

Pria yang awalnya tersenyum langsung menatap ke arah Lia "Aku yakin dia adalah gadis yang polos dan tak mungkin dia menikah secepat itu dan kau juga tahu kenapa selama 10 tahun ini aku tidak menemuinya dan hnya mengirimkan hadiah karena aku berjuang untuk menjadi seseorang yang setara dengan keluarganya tapi aku yakin kakaknya tau akulah penjaga hati Ayana seperti inisial yang selalu aku sematkan di semu hadia P H (penjaga hati)." ucap pria tersebut, Lia hanya terdiam mendengar perkataan pria tersebut walaupun dia berdoa pada tahun semoga wanita yang di cintai oleh pri yang saat ini ada di sampingnya sudah menikah

Sementara itu di sebuah rumah mewah tepatnya di sebuah kamar tampak tiga orang wanita sedang berdiskusi, "Apa kau yakin itu tulisan Rusia atau itu hanya tulisan bersambung yang sangat jelek sehingga kau tak dapat membacanya." tanya Dita

"Apa Kau pikir aku sebodoh itu tak bisa mengenali bahasa sendiri." ucap Ayana

"Setidaknya di sini kita tahu dia adalah seseorang yang berasal dari luar negeri atau seseorang yang sengaja mengunakan bahasa Rusia agar kita tak menemukannya." ucap Dita

"Apa kau bodoh dia meningalakan catatan dan cek yang nilainya nya tidak sedikit jika dia hanya iseng saja." ucap Lisa

"Itu berarti dia seorang yang tinggal di luar negeri dan datang ke hotel tersebut untuk menginap tapi kenapa bisa dia mengenal Ayana dan membawanya masuk ke kamarnya, bukannya kau melihat pria yang mengikuti ayahnya ke kamar mandi Apakah dia seorang pria blasteran atau bagaimana ciri-cirinya tanya Dita dengan wajah serius

Lisa berpikir sejenak mengingat pria yang semalam dia lihat mengikuti "sepertinya dia bukan orang luar tapi aku juga tidak bisa memastikan karena saat itu aku hanya bisa melihat punggungnya saja yang tampak seperti teman kita." ucap Lisa

"Apa kalian tidak curiga dengan meli pasalnya semalam aku melihat dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya tapi karena aku berpikir mungkin saja itu adalah obat miliknya aku pun tak mengabaikannya dan saat Ayana pergi dan tak kembali dia mengatakan bahwa Ayana sedang beristirahat." ucap Dita

Lisa nampak berpikir begitupun Ayana "tapi kita tidak bisa menuduhnya tanpa bukti siapa tahu saja dia berpikir Ayana langsung beristirahat Setelah dia pergi ke kamar mandi." ucap Lisa berusaha berpikir positif

"Bagaimana pendapatmu Ayana coba kau jelaskan sebelum ke kamar mandi apa yang sebenarnya terjadi." tanya Dita yang sebenarnya tahu Apa pekerjaan meli yang selalu menjajakan dirinya ada malam hari dan berpura-pura menjadi gadis lugu dan polos saat siang hari apalagi ayah meli adalah guru ngaji mereka tentu saja itu akan membuat Ayana dan Lisa shyok dan tak mudah percaya Dita saja awalanya tak percaya hanya saja sebuah rekaman saat meli tidur dengan beberapa pria berbeda tak sengaja dia temukan di ponsel milik meli yang ketinggalan di mobilnya hanya saja dita tak ingin mengatakan kepada Lisa ataupun Ayana karena mereka sudah bersahabat sejak SD, takutnya meli melakukan hal yang lebih jauh bisa jadi dia menjual sahabatnya sendiri pikir Dita

Ayana mengingat malam itu memang sikap meli sedikit aneh padanya apalagi Meli selalu melihat ke arahnya dan berdiri tepat di sampingnya saat berada di ruang tempat mereka melakukan acara perpisahan bahkan Meli yang membantu ayana saat akan keluar menuju kamar mandi

"Sebenarnya Bagaimana ya aku tak bisa menjelaskan secara gamblang tapi Meli selalu melihat ke arahku dan dia yang berdiri tepat disampingku dan saat aku keluar dari tempat acara menuju kamar mandi dia yang mengantarku aku pikir dia akan mengantarku sampai ke kamar mandi tapi dia hanya mengantarku sampai depan pintu saja lalu aku pun berjalan tanpa melihat ke belakang lagi." ucap ayana

Lisa dan Dita Hanya bisa saling memandang kini ketiga orang tersebut terdiam entah apa yang ada di pikiran mereka masing-masing tapi sebuah ketukan pintu membuat ketiga orang tersebut langsung menghentikan diskusi mereka ternyata Ibu Ayana memanggil mereka untuk makan siang.

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!