"Anak-anak ayo makan siang." teriak ibu ayana," iya ibu kami akan keluar." ucap Lisa
"Astaga Bagaimana kita bisa keluar untuk makan lihat penampilan Ayana matanya bengkak dan wajahnya seperti anak terlantar." sebaiknya kita mengatakan Ayana sedang kurang enak badan." ucap Dita
"Lisa langsung memukul kepala Dita apa kau bodoh itu berarti kau mau semua orang panik, kau kan tau bagaimana mereka saat mendengar Ayana sakit bahkan ayah langsung meninggalkan sebuah rapat penting padahal Ayana hanya demam." ucap Lisa mengingat apa yang terjadi beberapa tahun lalu saat Ayana demam
"Kau benar aku sampai lupa bahkan calon imanku juga sampai kembali dari perjalan keluar negri." ucap Dita
"Calon imam dari Hongkong kau ini baru mau jadi mahasiswa jangan berpikir macam-macam emang kau pikir kk Danil suka anak kecil." ucap Lisa sambil tersenyum jahil
"Kenapa kalian jadi bertengkar jadi keluar makan tidak." tanya Ayana dengan polosnya
Dita dan Lisa langsung memandang Ayana dengan tatapan yang sulit di artikan "kau ini polos apa bodoh sih, biasanya otakmu cemerlang apa kehilangan kehormatan juga mempengaruhi otak mu sebaiknya aku tetap perawan saja, kita ini sedang memikirkan cara agar wajah sembab mu itu tak di lihat ibumu." ucap Lisa
Ayana memanyunkan bibirnya jadi aku sudah jadi bodoh saat ini." ucap Ayana sambil kembali menangis membuat lisa dan Dita tampak panik
"Sayangku Ayana sudah jangan menangis mana ada pengaruhnya, gak ada buktinya ibu tetap pintar padahal sudah ada kk.dani dan dirimu." ucap Dita, membuat tangisan Ayana terhenti
"Sekarang Ayo cucu mukamu terus kita keluar bilang saja jika di tanya kenapa matamu bengkak tadi ada hewan yang menggigit nya nanti bengkaknya akan hilang sendiri." ucap Lisa setelah mengingat dulu matanya sepat bengkak karen di gigit hewan
Ayana bangkit dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, kini ketiga wanita tersebut sudah duduk di meja makan, tampak ibu Ayana melihat ke arah putrinya yang mukanya sembab dan matanya bengkak
"Ayana sayang ada apa, kenapa wajahmu seperti itu apakah Ayana habis menangis ayo bicara sama ibu ada apa." tanya ibu ayan
Ayana berusaha tersenyum "tidak ibu tadi ada hewan yang menggigit mataku ibu tapi aku baik-baik saja." ucap ayana
Sang ibu menghembuskan nafasnya dia tau putrinya sedang berbohong tapi dia tak akan memaksa" baiklah ayo makan ayah dan kk. Danil makan di luar." ucap ibu Ayana
"Ibu kami akan tidur di sini untuk sementara waktu." ucap Dita mengingat misi mereka
"Kalian bebas untuk tidur di sini, di mana meli bukannya kalian selalu berempat." tanya ibu Ayana
"Dia sedang sibuk jadi dia tak bisa datang untuk menginap ." ucap Lisa, mereka pun makan bersama setelah makan ketiga orang gadis yang salahsatunya sudah menjadi seorang wanita langsung masuk kembali ke kamar Ayana
Kini mereka kembali duduk membahas masalah yang menimpa Ayana, "jadi apa yang akan kita lakukan agar tau apa meli terlibat atau tidak, kalau memang dia mengenal pria tersebut itu akan membuat kita dengan mudah menemukan pria tersebut." ucap Lisa
"Mari kita lihat reaksinya saat kita mengatakan Ayana tidur dengan seorang pri malam itu, dan kita akan mengikutinya." ucap Dita
"Baikalah Tapi kita bertemu dia saat malam saja kita akan janjian makan malam di luar di tempat privat seolah-olah kita sedang berdiskusi dengannya tentang Maslah yang menimpa Ayana agar dia tidak curiga." ucap Lisa
"Bukanya itu akan membuatnya semakin curiga begini saja kan kita menyewa kamar hotel yang saat ini dia tempati selama tiga hari kau pergilah ke hotel dan mengambil semua barang-barang kita dan kau ceritakan padanya saat akan pergi simpan hp cadangan mu dan di tempat tersembunyi untuk merekam apa yang dia lakukan." ucap ayan
"Astaga ternyata otakmu semakin cerdas setelah kehormatan mu hilang apakah itu mempengaruhi sirkulasi darah ke otak sehingga kau lebih cerdas dari biasanya." ucap Lisa yang merasa ide Ayana sangat Bagus
Ayana menatap sinis ke arah Lisa, "kau ini kau pikir kehilangan kehormatan itu sebuah permainan, untung kau sahabat ku kalau tidak sudah ku cubit ginjalmu." ucap ayana yang mulai pulih
"Jadi siapa yang akan melakukan hal itu, kalian kan tau aku dan meli sering berdebat, sebaiknya Lisa saja kan dia sangat pandai dalam hal seperti itu, biar aku di sini saja yang menemani Ayana." ucap Dita
Sementara itu di sebuah hotel tepatnya di kamar yang di sewa keempat gadis tersebut tampak meli yang sedang santai sambil membaca sesuatu, apa yang terjadi kenapa mereka tak menghubungi ku padahal ini sudah beberapa jam setelah mereka pergi." ucap meli apalagi saat melihat barang-barang milik Dita dan Lisa masih ada sedangkan barang milik Ayana sudah di bawa oleh mereka tadi saat akan ke rumah Ayana
Kini Lisa sudah ada di parkiran hotel Lisa langsung keluar dan masuk ke dalam, saat masuk ke kamar hotel tampak Lisa melihat meli yang santai seperti di rumah sendiri, saat meli melihat Lisa yang seorang diri kembali " di mana Dita dan bagaimana ayana apa kalian menemukannya." tanya meli tapi dengan Ekspresi biasa saja seolah-olah dia tak peduli dengan keadaan Ayana
Lisa memasang wajah sedih, membuta Meli langsung bangkit melihat perubahan wajah temanya, " ada apa coba katakan padaku ." ucap meli
"Ayana terkena musibah sepertinya ada seseorang yang sudah membuatnya berakhir tidur dengan seseorang membutakannya sangat frustasi, aku kemari ingin mengatakannya padamu sekalian mengambil barang ku dan Dita Karen kami akan menginap di rumah Ayana, kau sebaiknya tinggal di hotel ini saja kita sudah membayarnya untuk tiga hari ke depan." ucap Lisa, sambil memperhatikan mimik wajah Melisa yang tak terkejut
"Astaga siapa yang melakukan hal itu aku akan ikut untuk melihat keadaan Ayana." ucap meli pura-pura peduli
"Jangan itu akan membuat ibu curiga sebaiknya kau melihatnya besok saja." ucap Lisa
"Baikalah aku akan menghubungi Ayana nanti." ucap meli, sebaiknya kau menghubunginya malam saja pasalnya dia sangat depresi tak bisa menerima telepon." ucap bohong Lisa
"Baikalah apakah kau aku aku bantu berkemas." tanya meli, bisakah kau mengambilkan alat mandi kami di dalam kamar mandi aku akan merapikan barang lain." ucap Lisa
"Baiklah." ucap meli berjalan masuk ke dalam kamar mandi tanpa merasa curiga sedikitpun, Lisa yang melihat kesempatan tersebut dengan cepat mengeluarkan ponsel cadangan miliknya yang jarang di ketahui orang, Lisa mulai mencari tempat yang pas untuk merekam kegiatan Meli setelah menemukan tempat yang tepat Lisa langsung meletakan ponsel tersebut, tak berselang lama meli kembali dari kamar mandi membawa peralatan mandi milik Lisa dan Dita, setelah merapikan semuanya Lisa langsung kembali pulang ke rumah Ayana.
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Nyonya Gunawan
Jdi penasaran siapa laki" yg slalu memuji ayana apa dia teman kecil ayana..
2023-02-21
1
Lukman Lukman
semoga Ayana d nikahi sma orng yg menodainya ,jngn smpe menikah dengn orng memanfaatkan situasi itu untuk menikahinya
2023-02-20
1