6

Lisa yang hendak pergi langsung menoleh dan melihat sahabatnya yang nampak sangat terluka oleh pengkhianatan meli, "baikalah kita akan pergi bersama ayo." ucap Lisa, Ayana dan Dita pun bangkit

Sementara itu meli masih santai menunggu seseorang yang akan datang siapa LG kalau bukan pria yang akan memberikan dia kehangatan

Sementara itu di sebuah Bandara tampak seorang pria yang baru saja tiba di Bandara seorang wanita cantik sudah menunggunya, "selamat datang Ernest bagaimana perjalanan mu." tanya wanita tersebut

"Terimakasih Bella, perjalanan ku sangat menyenangkan tapi ada apa kau ke bandara, bukanya perusahaan mu sedang mengadakan acara penting." tanya Ernest

"Inilah yang aku ingin bicarakan denganmu, bisakah kau menjadi pendamping ku saat acara perusahan kau tau kan kita sudah lama saling mengenal begitupun keluarga kita, jadi aku sengaja menjemput mu untuk langsung ke acara bersama ku sebagai pasangan ku." ucap bella tanpa ragu mengingat Ernest tak pernah mengenal dekat wanita selain dirinya, dia dan Ernest sudah seperti pasangan walaupun Ernest tak pernah mengatakan apapun tapi dia selalu menyetujui keinginan Bella jadi bela berpikir Ernest menyukai dirinya hanya saja Ernest terlalu pendiam

Ernest mengehentikan langkahnya sesaat, baikalah tapi biar aku yang akan datang ke sana kau duluan saja karena aku masih memiliki urusan." ucap Ernest dia tak pernah berpikir apapun mengenai hubungannya dengan bella Karen bella seperti keluarga baginya

"Baiklah aku akan duluan aku menunggu mu." ucap bella lalu pergi begit saja masuk ke dalam mobil miliknya, sementara Ernest juga langsung masuk ke dalam mobilnya begitu Ernest duduk dia langsung mengambil ponselnya lalu membuka kiriman CCTV tapi hasilnya kurang memuaskan karena Ayana masuk di himpit oleh para sahabatnya membuat wajahnya kurang jelas sedangkan rekaman saat Ayana keluar dari hotel hanya badanya saja yang nampak sedangkan wajahnya tak terlihat karena Ayana menunduk sehingga rambut panjangnya menutupi wajahnya membuat Ernest sedikit kesal, sang asisten yang melihat hal tersebut tampak menautkan alisnya

"Bagaimana perusahan apakah pertemuan ini haru sampai 1 Minggu." tanya Ernest

"Maaf tuan ini saja aku sudah membuat beberapa pertemuan anda menjadi satu Minggu saja seharusnya satu bulan karena ada beberapa pertemuan yang mengharuskan tuan bertemu langsung." ucap asisten Ernest

"Aku tau, baikalah kita akan ke rumah utama terlebih dahulu aku ingin melihat keadaan ibuku, entah apa yang di lakukan pria itu saat ini, apakah dia masih datang menemui ibuku." tanya Ernest

"Ayah Tuan beberapa kali datang untuk menemu ibu tuan tapi sepertinya, nenek tuan menghalanginya karena ayah tuan masih seperti dulu selalu percaya pada ucapan istri ke duanya." ucap asisten Ernest

"Kau tau Ramon aku dulu anak yang cukup bahagia dengan orang tua yang lengkap tapi semenjak wanita itu muncul sebagai sahabat ibuku dan juga sekertaris ayahku yang saat ini sudah menjadi istri ke dua ayahku semua kebahagiaan ku hancur tanpa malu dia merebut ayahku padahal ibuku yang membantunya saat suaminya meninggalkan dirinya, penyesalanku adalah pernah menganggap dirinya wanita baik tapi kenyataan dia yang menghancurkan keluarga ku, aku yakin ayah datang untuk meminta harta warisan yang telah Kakek wariskan kepadaku dan ibuku setelah kematiannya beberapa bulan yang lalu." ucap Ernest

"Maaf tuan tapi aku khawatir jika istri ayah anda yang datang menemui ibu anda dia sangat licik dan selalu bisa membuat orang kasihan padanya selama ini dia tidak berani datang ke kediaman utama karena kakek anda masih ada tapi sekarang tinggal nenek tuan." ucap Ramon

"Ernest menghembuskan nafasnya kasar lalu melihat ke arah depan "inilah yang sedang aku pikirkan apa sebaiknya Aku membawa Ibu saja pergi dari kediaman utama untuk beberapa tahun agar ibu bisa hidup dengan tenang tanpa gangguan dari ayah ataupun wanita itu." ucap Ernest

"Tapi itu tidak mungkin Tuan karena ada nenek tuan yang harus dijaga apalagi rumah utama dalam peninggalan kakek Tuan yang diwariskan kepada Ibu tuan, perketat saja penjagaan di kediaman utama tuan dan utus beberapa pelayan untuk melindungi nyonya dan nenek tuan, tapi kenapa Tuhan tidak tinggal saja di rumah utama itu lebih bagus lagi ayah dan istri ayah tuan pasti tak akan berani datang." ucap Ramon

"Tidak aku tak ingin tinggal di kota ini, apalagi aku lebih suka tinggal di kota A." ucap Ernest

"Tapi bagaimana dengan Nona Bella bukannya kalau tuan dan nona Bella menikah tuan harus tinggal di sini." ucap Ramon berpikir Ernest menyukai bela karena selama ini wanita yang dekat dengan Ernest hanya bela apalagi Ernest selalu membantu dan menyetujui semua keinginan Bella

"Siapa bilang aku akan menikahi Bella, aku tak pernah menyukai Bella aku dan dia berteman dari kecil lagi pula kami seperti keluarga, apalagi ibuku dan nenekku menyayangi bela jadi aku pikir Bella seperti adik untuk ku." ucap Ernest

Nampak mobil rem mendadak mendengar perkataan Ernest bukan apa sang sopir berpikir yang sama Tetang Ernest dan bella tapi dengan perkataan tuanya yang jelas, Berti ini hanya cinta sempit semua orang tau bella sangat menyukai Ernest " maaf tuan tadi ada kucing." ucap sang sopir

"Bagaimana kau bisa berpikir aku akan menikahi Bella." tanya Ernest bingung atas pertanyaan Ramon

"Tapi tuan anda tak memiliki seorang wanita yang dekat dengan anda selain bella jadi semua orang berpikir bahwa tuan dan nona Bella adalah pasangan apalagi jika anda hadir di acara perusahan miliknya kali ini itu akan membuat publik yakin tuan adalah kekasih nona Bella." ucap Ramon

Ernest sedikit terkejut dengan perkataan Ramon pasalnya dia tak pernah berpikir kearah itu apalagi dia hanya berusaha agar bella tak kecewa itulah mengapa dia mau hadir mengingat Bella seperti keluarnya " tapi dari mana kalian bisa berpendapat seperti itu, kenapa aku tak pernah tau ada berita seperti itu di luar." tanya Ernest

"Maaf tuan karena semua berita tentang tuan tak di publikasikan secara umum hanya kalangan sendiri yang melihat apalagi tak anda ungkap resmi dari tuan mengenai hubungan tuan dan nona Bella." ucap Ramon

"Baikalah aku mengerti tolong wakili aku malam ini ke pesta perusahan Bella." ucap Ernest

"Tapi bukanya tuan tadi setuju akan ke sana." tanya Ramon bingung

"Sepertinya kepalaku sedikit sakit aku ingin beristirahat saja, entah apa kejutan yang akan bella berikan tapi ku harap kau yang akan menerimanya." ucap Ernest sambil memeriksa rekaman yang ada di ponselnya

"Tapi tuan jika nona bella marah apalagi tuan tadi setuju." ucap Ramon

"Baikalah begini saja kita akan langsung menuju tempat acar aku akan bertemu dengan ayah Bella untuk mengucapkan selamat setelah itu aku akan pergi diam-diam dan kau yang akan ada di sana sebagai perwakilan diriku jika di tanya jawab saja aku sedang ada urusan ." ucap Ernest

"Baik tuan, putar mobil ke tempat acara setalah itu baru antar tuan pulang." perintah Ramon pada sang sopir.

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!