Daniel masih berpikir sambil melihat ponselnya "sebaiknya aku tak mengirimkan lagi uang setiap bulan seperti biasa kepada Meli sudah saatnya dia mandiri jika uang yang setiap bulan aku berikan dia tabung dan pergunakan dengan bijak pasti saat ini uang itu bisa membuatnya hidup lebih baik bahkan bisa membeli rumah dan membiayai kuliahnya sendiri." ucap Daniel, ternyata Daniel yang selama ini membantu meli secara finansial dan semua itu di ketahui oleh keluarga Ayana dan mereka tak keberatan Apalagi keluarga meli memang kurang mampu, tapi Daniel sudah memutuskan menghentikan uang bulanan karena merasa meli sudah dewasa apalagi sudah tamat sekolah dan bisa bekerja serta uang bulanan yang di berikan tidak sedikit sehingga Daniel pikir meli menabung sebagian uang tersebut untuk bekalnya di masa depan, semua sengaja di rahasiakan dari meli
Sementara itu di sebuah rumah tampak Ayana yang baru saja bangun tidur melihat Dita dan Lisa yang masih tertidur membuat ayana kegerahan dan langsung membersihkan tubuhnya Tapi saat berada di kamar mandi dia melihat pembalut miliknya yang masih utuh kemudian melihat tanggal bukannya dia seharusnya datang bulan tapi karena berpikir mungkin saja dia terlambat datang bulan karena pikir dan banyak masalah membuat ayana tidak terlalu peduli otak polosnya tak pernah berpikir bahwa mungkin saja dia sedang hamil akibat kejadian malam itu
"Hai kalian berdua ayo bangun ini sudah Sore, kita harus melakukan sesuatu untuk mencari pria tersebut ." ucap Ayana membuat Lisa dan Dita bangun dengan raut wajah malas " iya kami bangun ucap Lisa lalu bangkit menuju kamar mandi
Kini ketiga orang gadis tersebut sedang duduk sambil berdiskusi, tapi saat di kamar mandi Lisa sempat melihat pembalut ayan yang masih utuh "Ayana kapan kau datang bulan." tanya Lisa
"Seharusnya satu Minggu yang lalu." ucap ayana santai tanpa dosa " apa........" teriak Lisa dan Dita berbarengan membuat ayana terkejut
"Ada apa sih kalian ini bikin kaget saja emang salah belum datang bulan." ucap ayana tanpa beban
"Jangan-jangan selama ini saat makan dia selalu memesan yang asam dia sedang ha." ucapan Dita terhenti saat tangan Lisa menutup mulutnya
"Jangan katakan, itu tak mungkin terjadi sebaiknya kita memastikan hal tersebut terlebih dahulu." ucap Lisa " ada apa kalian ini memastikan apa." tanya ayana bingung dengan sifat ke dua sahabatnya
"Baiklah aku akan keluar untuk membeli benda yang di pakai ibuku saat aku akan memiliki adik." ucap Lisa, " untuk apa, apakah kau akan memiliki adik lagi." tanya Ayana dengan polosnya
Lisa dan Dita rasanya ingin memukul kepala Ayana Karena terlalu polos" aku akan menjelaskan nanti sekarang sebaiknya kau tetap dia di tempat mu." ucap Lisa lalu bangkit untuk pergi, tapi saat melewati sebuah kamar tampak sebuah tangan langsung menarik Lisa dan menutup mulutnya
"Jangan berteriak ini aku Daniel." ucap Daniel, Lisa sangat terkejut apalagi dia masih syok dengan apa yang terjadi dengan Ayana, jika benar Ayana hamil itu pasti akan menambah masalah yang akan mereka hadapi
Lisa berusaha tenang dan mengaguk agar Daniel melepaskan tangannya dari mulut Lisa " astaga Kakak Daniel bikin kaget saja tapi kakak kenapa membawaku kemari." ucap Lisa sambil matanya melihat kesana kemari, karena ruang tersebut adalah kamar milik Daniel
"Kenap kau takut pada kakak, aku tadi melihat kau keluar terburu-buru seperti kau sedang panik, kau mau ke mana ." tanya Daniel
"Tidak hanya saja aku kurang enak berada di kamar kakak kalau ada yang melihat bagaimana ." tanya Lisa
"Kau tenang saja aku tak akan melakukan apapun padamu Sampai kau halal menjadi milikku aku hanya ingin bicara berdua denganmu ." ucap Daniel
Lisa mendengar perkataan Daniel menjadi bingung sendiri pasalnya dia tak mengerti," maksudnya kakak Daniel halal kakak pikir aku haram apa." ucap Lisa dengan polosnya
Daniel tersenyum lalu mendekat kan wajahnya ke arah wajah Lisa membuat wajah Lisa memerah, jantungnya berdetak kencang "mau kah kau menjadi kekasih ku." tanya kakak Daniel
Tampak mata Lisa terbelalak mendengar perkataan Daniel tapi matanya seperti terhipnotis dengan mata Daniel membuat Lisa spontan mengangguk, Melihat Lisa mengangguk Danil langsung mengecup bibir Lisa," terimakasih sayang sekarang kau adalah kekasih ingat jangan pernah dekat dengan pria manapun sekarang kau boleh pergi aku takut khilaf bila berlama-lama denganmu." ucap Daniel mendorong Lisa keluar kamar miliknya, tampak Lisa terdiam di depan pintu lalu berjalan kembali ke kamar Ayana dengan memegang bibirnya yang di kecup oleh kakak Daniel
Saat Lisa masuk ke kamar Dita Langsung melihat Bingung kearah Lisa bukanya dia keluar membeli alat tes kehamilan tapi dia lupa kunci mobilnya tadi saat Dita mencarinya dia tak menemukan Lisa
"Kemana saja kau tadi aku mencari mu bagaimana bisa kau pergi sedangkan dompet dan kunci mobilmu tidak kau bawa." ucap Dita, tak ada respon dari Lisa membuta Dita langsung menepuk bahu Lisa
"Ada apa ." tanya Lisa yang belum begitu sadar akan yang terjadi. "hai ada apa denganmu kenapa kau jadi linglung begini, kau dari mana saja aku tadi mencari mu." ucap Dita
"Maaf tadi aku tiba-tiba sakit perut jadi aku langsung ke kamar mandi di ruang tengah." ucap bohong Lisa
"Benarkah tapi kenapa wajahmu mu memerah seperti itu." tanya Dita melihat rona merah di wajah Lisa yang putih
"Sudahlah aku akan pergi sekarang." ucap Lisa lalu mengambil dompet dan kunci mobil miliknya
Sementara Ayana sedang Santai menonton kartun kesukaannya Spongebob Dita melihat hal tersebut langsung menghembuskan nafasnya kasar "entah apa yang terjadi jika kau benar-benar hamil, pasti itu akan sangat berat jika pria itu tidak kita temukan." ucap Dita dengan pelan sehingga suaranya hanya bisa di dengar olehnya sambil mentap Ayana yang tertawa melihat adegan di film kartun tersebut
Sementara itu Lisa tampak menutup wajahnya sambil tersenyum di dalam mobilnya mengingat apa yang terjadi tapi tiba-tiba dia teringat Dita yang menyukai Kakak Daniel, " sebaiknya aku mengatakan pada kakak Daniel untuk merahasiakan hubungan kami untuk sementara waktu aku Takutnya Dita akan kecewa."ucap Lisa sambil melajukan kendaraannya menuju apotik terdekat
Sementara itu di kamar Daniel tampak Daniel tersenyum sambil berguling-guling di ranjang miliknya dia tak menyangka Lisa akan langsung menerima dirinya sudah lama dia menyukai Lisa sejak pertama melihatnya hanya saja saat itu Lisa masih SMP membuat Daniel tak berani mendekati Lisa, hingga akhirnya Lisa tamat SMA membuta Daniel mantap mengatakan perasaan yang dia pendam sekian tahun pada Lisa walaupun dia tau Dita juga menyukai dirinya tapi dia menganggap Dita seperti adiknya Ayana.
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Desilia Chisfia Lina
wah bakal jadi cinta segitiga nih
2023-06-10
1