Kini mobil Bella sudah memasuki parkiran perusahaan Ernest semua orang tampak menunduk hormat ke arah Bella karena mengetahui Bella adalah wanita yang selama ini dekat dengan pimpinan mereka dan bela juga merupakan satu-satunya wanita yang sering keluar masuk di perusahaan tersebut
Sementara itu Ernest yang berada di perusahaan tampak sedang bekerja melihat beberapa berkas yang ada di hadapannya Karna dia Ingin secepatnya menyelesaikan pekerjaannya di sini agar dia bisa kembali ke kota untuk mencari wanita yang telah masuk ke dalam hatinya secara tidak sengaja, Ramon tampak sibuk memisahkan beberapa berkas, sebuah ketukan membuat Ernest dan Ramon saling pandang tampak sang sekretaris membuka pintu "maaf tuan di luar ada Nona Bella yang datang mencari anda aku sudah menahannya dan berkata bahwa Tuan sedang sibuk tapi dia memaksa untuk bertemu tuan." ucap sang sekertaris, Ernest mengehembuska nafasnya kasar dia Memang sengaja menyuruh sekertarisnya untuk melarang siapapun masuk ke dalam ruanganya termasuk Bella karena di sedang Tidka ingin di ganggu
Ernest lalu bangkit dari tempat dia duduk dan menuju ke sebuah sofa sementara Ramon tetap pada posisinya merapikan beberapa berkas yang akan di periksa Ernest, tak berselang lama Bella masuk ke dalam ruangan dengan senyuman sejuta Watt
"Maafkan aku mengganggumu di saat kau sedang sibuk." ucap bella sambil duduk di sofa di depan Ernest
"Baiklah katakan ada apa kau kemari Aku sedang ada pekerjaan penting." ucap Ernest menolak halus Bella
Mendengar perkataan Ernest membuat Bella kurang nyaman karena ernes tak biasanya berkata seperti itu "Aku hanya ingin bertanya kenapa kau langsung pulang setelah dari acara dan kenapa kau tidak menjawab panggilan telepon atau membalas pesanku." tanya Bella
"Maafkan aku, aku sedang sibuk dan saat aku di rumah untuk berkumpul dengan ibu dan nenekku aku kurang memperhatikan ponselku, tapi aku pikir itu sudah lama jadi aku tidak membalas ataupun menghubungi lagi." ucap Ernest tanpa beban
Bella sedikit kecewa mendengar perkataan Ernest, sepertinya Ernest sedang berusaha untuk menjauh darinya " benarkah kau pasti sangat sibuk, baikalah aku pergi dulu ." ucap Bella dengan wajah yang sedikit tidak puas atas sikap Ernest padanya, Bella lantas bangkit berharap Ernest akan menahannya, tapi sampai di depan pintu tak ada reaksi apapun dari Ernest, bahkan Ernest tampak tak peduli dan melanjutkan pekerjaannya
Sebaiknya aku pergi berbelanja mungkin Ernest benar-benar sibuk sehingga dia sedang pusing." ucap Bella dalam hati mencoba tetap positif dan optimis bahwa Ernest menyukainya, hanya saja saat ini Ernest sedang sibuk
Sementara itu di kota A tepatnya di kediaman Ayana tampak ketiga orang gadis tertidur di bawah tumpukan kertas entah apa yang mereka lakukan semalaman membuat mereka tertidur seperti pingsan, alarm berbunyi dengan kencang membuat Dita Langsung mencari asal suara untuk mematikan alarm tersebut, sementara itu di luar tampak ibu Ayana yang habis mengantar suaminya untuk berangkat bekerja, ibu Ayana yakin pasti ketiga orang gadis tersebut nonton hingga larut malam membuta mereka bangun kesiangan dan hal itu sudah biasa terjadi saat mereka datang untuk menginap jadi ibu Ayana Tak pernah menganggu mereka
kini matahari sudah terik akhirnya Ayana terbangun sambil mengusap matanya lalu melihat sekelilingnya tampak beberapa kertas sudah di pisahkan, "bangun kalian ini sudah siang aku lapar." ucap Ayana lalu bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
Sementara Lisa masih merenggangkan tubuhnya karena semalam dia harus memeriksa beberapa kertas membuat tubuhnya sedikit pegal, sementara Dita masih belum ada reaksi apapun sepertinya dia sedang pingsan bukan tidur, setalah merasa tubuhnya lebih baik Lisa langsung membangunkan Dita."hei bangun ini sudah sangat siang ." ucap lisa
"lima menit lagi mama." ucap dita, membuta Lisa terkekeh, hei bangun itu ada kk Daniel." ucap Lisa, mendengar nama Daniel sontak saja membuat mata Dita terbuka lebar "di mana calon imanku." ucap Dita, membuta Lisa tertawa terbahak-bahak melihat wajah dita
Dita langsung menatap tajam Lisa saat tau dia sedang di kerjain oleh Lisa, "kau ini aku masih ngantuk sedikit lagi." ucap Dita lalu kembali memejamkan matanya
Ayana baru saja keluar dari kamar mandi langsung ke ruang ganti, Lisa langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, tampak Dita yang tak bis kembali tidur setelah di kejutkan oleh Lisa, Ayana yang sudah mandi mulai merapikan kertas-kertas yang sudah mereka pisahkan semalam
"Kenapa banyak sekali kertas yang hotel itu buang." ucap Ayana sambil memisahkan kertas yang sudah mereka periksa dan belum
"Aku juga tak tau aku pikir kertasnya tak akan sebanyak ini." ucap Dita, Lisa yang sudah selesai mandi dan berganti pakaian langsung membatu Ayan, "sana kau mandi dulu habis itu kita keluar untuk makan aku sangat lapar setelah itu kita kembali untuk memeriksa sisa kertas semalam." ucap Lisa
Dita bangkit lalu masuk ke dalam kamar mandi sementara Ayana dan Lisa sedang merapikan kertas, "apa dia akan bertanggung jawab." ucap Ayana tiba-tiba
"Aku yakin dia ingin bertanggung jawab sehingga dia meninggalkan nomor teleponnya, mungkin saja dia sedang sibuk apalagi sepertinya dia bukan berasal dari kota ini." ucap Lisa
"Benarkah aku harap juga begitu." ucap ayana sambil merapikan sebagai kertas setelah rapi Ayana langsung mengajak Lisa ke meja makan merek akan menunggu Dita di sana, tampak dita yang sudah selesai membersihkan diri langsung bergegas mengatur pakainya dan keluar untuk bergabung di meja makan, tampak makan sengaja di siapakan untuk mereka, setelah makan mereka kembali ke kamar tapi saat masuk ke kamar bertapa terkejutnya mereka saat melihat kamar sudah rapi dan bersih tampak ketiganya terlihat panik, "siapa yang membersihkan kamar, budaknya kau mengunci pintunya." tanya Ayana sambil melihat kearah Dita
Dita langsung memukul jidatnya dia lupa kalau pembantu di rumah Ayana selalu membersihkan kamar jika kamar terbuka yang artinya mereka di suruh untuk merapikan kamar tersebut, maaf aku tadi lupa menutup pintu kamar." ucap Dita dengan wajah sedih
"Tarjo ." ucap Lisa mengingat tukan kebun yang biasa membakar sampah karena yakin pasti kertas-kertas itu akan di bakar Tarjo, ketiganya langsung berlari ke kebun belakang benar saja Tarjo sedang bernyanyi sambil membakar sampah
"Tarjo padamkan apinya cepat." ucap ayana membuta Tarjo langsung mengambil selang di sekita taman lalu menyiram api tersebut
"Ada apa nona." tanya Tarjo, "kertas di kamar saya mana." tanya Ayana, "sampah kertas nona ." tanya Tejo , " iye sampah kertas yang di kamarku Tejo." tanya Ayana," itu nyonya sudah jadi arang." ucap Tejo, sontak saja ke tiga orang gadis tersebut tampak lesu mereka lalu kembali ke kamar.
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Yuli Astuti
wa di bakar ayana
2023-02-25
0