Bab 13. Melamar pekerjaan

"Apa? Serius?"

Rasa kantuk Dania langsung hilang sekejab saat mendapatkan pesan dari Renata teman SMA nya dulu.

Pesan singkat itu berisi link lowongan pekerjaan dari Perusahaan Keluarga Baskoro. Mereka sedang membuka lowongan besar besaran karena membuka Kantor cabang baru. Isi lowongan pekerjaan itu mencari banyak bagian. Terutama bagian Penjualan sesuai dengan kriteria yang Dania miliki.

Dania membuka laptopnya kembali membuat surat lamaran kerja.

"Ahh.. untung aja aku masih nyimpen filenya jadi tinggal edit tanggal aja. Terimakasih ya Renata!"

"Eh... Tapi kok nama Perusahaannya kayak gak asing ya?" Dania melihat nama Keluarga sama dengan nama Seseorang yang Ia kenal. Dania memikirkannya karena tak ada hasil, akhirnya kembali acuh tak perduli.

" Em.. udahlah aku tidur aja! Besok pagi tinggal kirim ke Tukang Pos."

Dania terlelap menunggu hari esok tiba..

"Kringg."

Alarm berbunyi! Dania langsung terbangun dan pergi mandi.

"Tumben udah mandi?"

Celetuk Bu Melati sambil memasak di dapur. "Hari ini Dania mau nglamar pekerjaan Bu, doain biar ketrima ya!"

"Kamu bukannya kirim suratnya dulu?"

"Tadinya mau gitu Bu, tapi ternyata setelah Dania baca ulang. Bisa bawa langsung ke Kantornya."

"Wahh. Lebih bagus tuh, semangat ya Sayang. Jangan lupa berdoa."

"Siap Bu!"

Dania keluar dengan setelan hitam putih berangkat ke Perusahaan Baskoro dengan ojek online.

Setelah memesan lewat aplikasi beberapa menit kemudian datanglah Ojek sesuai nomor yang Dania pesan.

"Atas nama Kak Dania?" Tanya Abang ojek agar tak salah orang.

"Iya Pak. Sesuai aplikasi ya Pak!"

"Siap Kak. Ini helmnya untuk keselamatan."

Dania menerima helm itu dan memakainya. Mereka berangkat dari rumah menuju Perusahaan Baskoro.

Perusahaan Baskoro berjalan di bidang Properti. Sudah beberapa tahun terakhir dunia pasar sedang menceritakan masa kejayaan yang dialami sekarang oleh Perusahaan itu.

Dengan niat yang bulat Dania dengan percaya diri melangkah masuk.

Didepan Ia sudah disapa oleh Security dan menulis di buku tamu. Dania mengisi beberapa form tentang data diri secara singkat. Dari buku tamu itu Dania tahu mendapatkan nomor antrian 3. Didalam ternyata sudah banyak orang lain yang juga mendaftarkan diri.

Dania langsung duduk dikursi yang masih kosong. Mengatur nafasnya agar tak merasa panik.

Satu, dua orang telah mendapatkan gilirannya. Dan sekarang giliran Dania akan dipanggil untuk sesi wawancara.

"Dania Azahra. Silahkan masuk!"

"Deg. Deg. Deg."

*

Sekuat tenaga ku tenangkan hati dan fikiranku. Aku sudah banyak belajar dari internet dan youtube tentang tata cara menjawab Interview dengan benar.

Aku tak mau sampai gagal lagi. Aku sudah jenuh menunggu.

"Selamat Pagi Bu!"

Kulihat ada Ibu setengah tua. Kira kira lebih tua Lima tahun dariku. Tatapan matanya yang tegas saat melihatku masuk diruangan. Aku masih berdiri sebelum dipersilahkan duduk point pertama yang ku pelajari dari internet.

"Silahkan duduk, Nona Dania!"

"Terimakasih Bu,"

"Boleh lihat surat lamaran dan CV Anda?"

"Ini Bu." Tanganku menyerah map bewarna coklat.

Dari nametag nya tertulis jika nama Ibu itu adalah Tina.

"Kamu lulusan tahun kemarin? Dan belum pernah memiliki pengalaman?"

"Dengan berat hati Saya katakan ,iya Bu."

"Em. Lalu apa yang bisa Anda berikan pada Perusahaan dengan kinerja yang belum kamu miliki?"

"Saya akan berusaha sekuat tenaga. Memasarkan aset penjualan Properti hingga laku terjual. Saya juga akan mempertaruhkan waktu dan tenaga Saya untuk belajar dan bekerja agar Perusahaan tak merasa rugi. Saya memang belum pernah bekerja di sebuah Perusahaan. Tapi bakat jual beli Saya sudah mendarah daging karena Ayah saya memilik usaha Ayam bakar 99!"

Saking semangatnya Aku malah tak sengaja mengucapkan nama kedai ayam bakar Ayah. Tapi jika tak salah lihat Bu Tina seperti tertarik dengan ucapanku.

"Anda anak pemilik kedai ayam bakar terkenal itu? Wah Saya pelanggan tetap Anda rupanya. Baiklah bagaimana jika Anda saya coba dengan masa training selama satu bulan? Tentu saja saat training Anda hanya mendapatkan setengah gaji. Jika kinerja Anda bagus, Nona Dania akan langsung kami angkat sebagai karyawan tetap."

"Ah. Tidak apa apa Bu, dalam waktu satu bulan itu. Saya akan berusaha menunjukkan yang terbaik bagi Perusahaan."

"Baiklah, Saya menerima Anda bukan tanpa alasan,karena Perusahaan sedang mencari kualifikasi seperti Nona Dania. Meskipun harus Saya sayangkan mengapa Nona Dania sama sekali tidak mempunyai pengalaman."

"Saya minta maaf atas kekurangan yang Saya miliki Bu."

"Oke. Mulai besok silahkan masuk bekerja dan menggunakan baju yang formal. Selamat bergabung di Perusahaan Kami."

Aku dan Bu Tina berjabat tangan. Rasa senang di dadaku seperti akan meledak, ku tutup pintu secara perlahan.

"Yeaayy. Ibu.. Ayah.. akhirnya Dania punya pekerjaan."

Saking girangnya aku melompat seperti anak kecil mendapatkan satu permen. Tak perduli banyak orang yang menganggapku gila.

" Yes. Hari ini terakhir kalinya aku menjadi Pengangguran." Ucapku girang senang bukan kepalang.

**

Riki telah selesai meeting di Kantor. Fikirannya mulai tak tenang setiap detik Riki melihat ponselnya tak kunjung berbunyi.

"Dania kok belum kirim pesan ya! Padahal biasanya dia rajin ucapin selamat pagi, semangat. Tapi ini udah jam 9. Gak ada satu pesan pun yang masuk."

"Dorrr."

Suara Luna yang datang membuat Riki hampir melemparkan ponselnya.

"Luna! Kamu bikin kaget aja sih!"

"Hehe. Habisnya kamu kok kayak fokus banget liatin hp. Kenapa?"

"Enggak! Pacarku gak ada kabar. Padahal gak pernah kayak gini!"

"Oh pacar! Kamu kapan kenalin dia ke aku?"

"Besok kapan kapan." Jawab Riki singkat dan tak berniat mengobrol lebih banyak lagi dengan Luna.

Luna melihat wajah Riki yang cemas. Wajah cemas yang Riki tunjukkan hanya ketika tak mendapatkan kabar dari Dania.

Sehari hari Riki jarang berbicara atau bergurau. Riki hanya berbicara dengan ketika ada keperluan yang penting saja.

Luna adalah gadis kepercayaan Atmika. Dia adalah anak dari sahabat Atmika bernama Rossi. Sebenarnya Atmika ingin menjodohkan Riki dengan Luna. Tapi Atmika belum mengutarakan niatnya itu pada Riki.

Luna menaruh hati pada Riki meskipun Luna tahu Riki mempunyai kekasih hati.

Setiap hari Luna membantu segala pekerjaan Riki di kantor.

Sayangnya Riki tak pernah bercerita pada Dania jika Dia mempunyai teman wanita yang lain di Kantornya.

"Drtt."

"Drtt."

"Drtt."

"Dania calling."

"Riki : Haloo Dan, Kamu kok baru telvon?"

"Dania : Hehe maaf Aku sibuk. Aku mau kasih tau Kamu berita baik."

"Riki : Apa itu?"

"Dania : Jadi pas Kamu pulang dari rumahku, Renata kirim link lowongan kerja. Dan hari ini Aku datang langsung ke Perusahaan. Dan tau gak? Aku diterima Riki."

"Riki : Wah. Selamat Sayang. Akhirnya. Kita bisa nikah cepet!"

"Dania : Aihh. Belum juga kerja masak udah nikah."

"Riki : Hehehe Iya maaf bercanda kok. Sekarang kamu dimana?"

"Dania : Aku lagi nunggu ojek online mau belanja beli baju formal."

Riki menoleh jam ditangannya, pas sekali dua menit lagi jam makan siang.

"Riki : Eh tungguin Aku ya. Aku anter! Pokoknya jangan pergi sebelum Aku dateng. Jangan lupa share lokasi."

"Dania : Oke deh. Nanti aku send lewat pesan ya!"

Riki langsung berdiri mengambil kunci mobil diatas meja kerjanya.

"Mau kemanq Ky?"

"Aku mau keluar jemput Dania. Tolong titip Kantor dulu ya!"

Luna hanya mampu melihat kepergian Riki. Ada perasaan cemburu dihatinya itu. Ingin melarang tapi Luna tak mempunyai hak untuk itu.

"Riki silahkan nikmati cinta monyetmu itu. Kelak Akulah wanita yang akan menemanimu seumur hidup."

Luna mulai percaya diri karena Atmika pernah mengutarakan perjodohan mereka pada Luna dan Mamanya Rossi.

Episodes
1 Pembukaan.
2 Bab 1. Berpisah dengan cinta pertama.
3 Bab 2. Kehidupan yang baru
4 Bab 3. Pertemuan kedua
5 Bab 4. Pergi dari rumah
6 Bab 5. Tak sengaja berkencan
7 Bab 6. Benih benih Cinta mulai tumbuh
8 Bab 7. Keributan di Rumah Anggoro
9 Bab 8. Tekad Riki
10 Bab 9. Jadian?
11 Bab 10. Kepulangan Riki!
12 Bab 11. Masa Masa SMA telah berakhir
13 Bab 12. Prasangka Buruk??
14 Bab 13. Melamar pekerjaan
15 Bab 14. Belanja bareng!
16 Bab 15. Rencana Luna?
17 Bab 16. Rencana Luna 2
18 Bab 17. Hari pertama Kerja?
19 Bab 18. Hari pertama Bekerja 2
20 Bab 20. Bertemu dengan Luna?
21 Bab 21.Pertemuan pertama Dania dengan Keluarga Riki
22 Bab 22. Anggoro membuat ulah!
23 Bab 23. Kabar bahagia dari Kak Eric
24 Bab 24. Kepergian Atmika dari rumah!
25 Bab 25. Menghibur Riki!
26 Bab 26. Riki dan Anggoro bertengkar?
27 Bab 26. Perhatian Keluarga Dania untuk Riki
28 Bab 27. Mari menikah!
29 Bab 28. Gagal?
30 Bab 29. Nenek Nani?
31 Bab 30. Tipu Muslihat Luna
32 Bab 31. Malangnya Pak Burhan!
33 Bab 32. Kecurigaan Riki!
34 Bab 33. Masih ingat dengan Dani?
35 Bab 35. Kenapa Luna??
36 Bab 36. Dion kembali?
37 Bab 37. Kasihan Kak Eric 1
38 Bab 38. Semangat Kak Eric!
39 Bab 39. Menghibur Eric?
40 Bab 40. Dion pergi Ke Kantor?
41 Bab 41. Akhirnya Mereka bertemu?
42 Bab 42. Kecemasan Riki!
43 Bab 41. Cacing kepanasan??
44 Bab 42. Hiburan pagi ini!
45 43. Dion mulai beraksi?
46 Bab 44. Lina kenapa??
47 Bab 44. Dion dan Riki bertemu?
48 Bab 48. Goyah?
49 Bab 46. Dilema?
50 Bab 47. Diagnosa?
51 Bab 48. Berhasilkah Atmika?
52 Bab 49. Kasihan Nani??
53 Bab 50. Maafkan Mama Riki!
54 Bab 51. Bingung?
55 Bab 52. Hati yang layu!
56 Bab 53. Hati yang layu 2
57 Bab. 54. Atmika terpaksa!
58 Bab 55. Dion datang?
59 Bab 56. Ketabahan Dion!
60 Bab 58. Hancurnya hati Riki!
61 Bab 58. Berpisah!
62 Bab 59. Hati yang tegar!
63 Bab 62. Semangat Riki!
64 Bab 63. Kantor Polisi?
65 Bab 64. Luna Hamil?
66 Bab 65. Dania tegas!
67 Bab 65. Hati yang semakin Layu
68 Bab 66. Dania sakit?
69 Bab 67. Semoga bahagia
70 Bab bonus!
71 Bab 68. Akhir!
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Pembukaan.
2
Bab 1. Berpisah dengan cinta pertama.
3
Bab 2. Kehidupan yang baru
4
Bab 3. Pertemuan kedua
5
Bab 4. Pergi dari rumah
6
Bab 5. Tak sengaja berkencan
7
Bab 6. Benih benih Cinta mulai tumbuh
8
Bab 7. Keributan di Rumah Anggoro
9
Bab 8. Tekad Riki
10
Bab 9. Jadian?
11
Bab 10. Kepulangan Riki!
12
Bab 11. Masa Masa SMA telah berakhir
13
Bab 12. Prasangka Buruk??
14
Bab 13. Melamar pekerjaan
15
Bab 14. Belanja bareng!
16
Bab 15. Rencana Luna?
17
Bab 16. Rencana Luna 2
18
Bab 17. Hari pertama Kerja?
19
Bab 18. Hari pertama Bekerja 2
20
Bab 20. Bertemu dengan Luna?
21
Bab 21.Pertemuan pertama Dania dengan Keluarga Riki
22
Bab 22. Anggoro membuat ulah!
23
Bab 23. Kabar bahagia dari Kak Eric
24
Bab 24. Kepergian Atmika dari rumah!
25
Bab 25. Menghibur Riki!
26
Bab 26. Riki dan Anggoro bertengkar?
27
Bab 26. Perhatian Keluarga Dania untuk Riki
28
Bab 27. Mari menikah!
29
Bab 28. Gagal?
30
Bab 29. Nenek Nani?
31
Bab 30. Tipu Muslihat Luna
32
Bab 31. Malangnya Pak Burhan!
33
Bab 32. Kecurigaan Riki!
34
Bab 33. Masih ingat dengan Dani?
35
Bab 35. Kenapa Luna??
36
Bab 36. Dion kembali?
37
Bab 37. Kasihan Kak Eric 1
38
Bab 38. Semangat Kak Eric!
39
Bab 39. Menghibur Eric?
40
Bab 40. Dion pergi Ke Kantor?
41
Bab 41. Akhirnya Mereka bertemu?
42
Bab 42. Kecemasan Riki!
43
Bab 41. Cacing kepanasan??
44
Bab 42. Hiburan pagi ini!
45
43. Dion mulai beraksi?
46
Bab 44. Lina kenapa??
47
Bab 44. Dion dan Riki bertemu?
48
Bab 48. Goyah?
49
Bab 46. Dilema?
50
Bab 47. Diagnosa?
51
Bab 48. Berhasilkah Atmika?
52
Bab 49. Kasihan Nani??
53
Bab 50. Maafkan Mama Riki!
54
Bab 51. Bingung?
55
Bab 52. Hati yang layu!
56
Bab 53. Hati yang layu 2
57
Bab. 54. Atmika terpaksa!
58
Bab 55. Dion datang?
59
Bab 56. Ketabahan Dion!
60
Bab 58. Hancurnya hati Riki!
61
Bab 58. Berpisah!
62
Bab 59. Hati yang tegar!
63
Bab 62. Semangat Riki!
64
Bab 63. Kantor Polisi?
65
Bab 64. Luna Hamil?
66
Bab 65. Dania tegas!
67
Bab 65. Hati yang semakin Layu
68
Bab 66. Dania sakit?
69
Bab 67. Semoga bahagia
70
Bab bonus!
71
Bab 68. Akhir!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!