bab 16 membuat pak Kim naik darah

Terlihat seorang wanita sedang kebingungan mencari suaminya kesana kemari di pantai yang di penuhi banyak orang, ia terlihat frustasi mencari kesana kemari tapi tidak kunjung menemukannya.

Ia sungguh takut sendirian disini dan ia tidak bisa menahan diri lagi untuk menangis. dirinya berlari sembari menangis dan memanggil suaminya namun yang di panggil tidak ada jawaban hingga wanita itu pasrah.

wanita tersebut duduk di pasir bersih itu sambil menangis memanggil suaminya. Ia sungguh takut disini di kelilingi orang asing semua.

Dan tak lama kemudian tiba tiba bungkusan bunga indah berada tepat di depan matanya, melihat bunga itu ia pun menengadah kan wajahnya guna melihat siapa pemberi bunga itu dan setelah bertatap wanita itupun senang bukan main dan langsung memeluk si pemberi bunga itu dengan menangis deras karena yang memberi bunga itu adalah suaminya sendiri.

Ia menangis sesenggukan sedangkan suaminya malah tertawa lepas karena mengerjai istrinya.

"K-kau jahat.... Hiks.... Hiks.... Kenapa meninggalkan aku sendiri dengan orang asing disini... Hikss... Hiks... Aku takuttt... " Adu wanita imut itu dengan hidung memerah dan mata sembab.

Sedangkan suaminya sangat lah gemas dengan istrinya ingin tertawa ia juga kasihan karena telah membuat istrinya sampai menangis.

"Utututuu.... Cayank..... Jangan nangis ditinggal sebentar aja kok udah nangis begitu apalagi ditinggal selamanya nanti........ Aawww... " Belum selesai menghabiskan kalimatnya ucapan suaminya itu terpotong karena perutnya terasa panas oleh cubitan maut istrinya.

"Berani ngomong seperti itu lagi akan kututup jatahmu... Hikss... " Masih saja ada sesenggukan di akhir kalimat nya.

"Aaaaaa jangaaaaaaaannn tolong aku tidak akan bicara seperti itu lagi ampun ratu. " Mohon suaminya yang terlihat konyol hingga istrinya itu tertawa.

Melihat istrinya kembali tertawa si suami pun merasa bahagia karena sungguh ia sangat merasa kasihan pada istrinya yang menangis karena mengkhawatirkan dirinya.

"Kenapa kau jahat sekali mengerjaiku seperti ini... Apa kau tidak kasihan melihat ku kewalahan mencarimu....lagipula aku juga sedang mengandung anakmu tau. " Ucap istrinya sambil mengelus perut tipis nya itu.

Mendengar itu suaminya semakin memeluknya karena sungguh ia lupa kalau istrinya ini sedang mengandung.

"Oww maafkan aku sayang aku benar benar lupa.. A-pa kau baik baik saja kau kesakitan apa kecapean.. Kau............ "

"Sssssttt.... Aku baik baik saja tapi kau tadi keterlaluan aku marah padamu. " Cemberut nya pura pura mengerjai suaminya.

"Aah... Tolong jangan marah aku mengaku salah aku benar benar minta maaf tolong lah sayang...... Ini bunga untukmu. " Mohon suaminya sembari memberi bunga tadi pada istrinya.

Namun sang istri masih berpura pura marah pada suaminya.

"Ayolah tolongg.... Jangan buat aku semakin berdosa pada ratu dan calon buah hatiku. " Lanjutnya.

Sang istri masih tetap melanjutkan drama nya.

"Apa aku harus menangis untukmu atau bertingkah aneh apa pun itu aku akan melakukannya tapi tolong jangan marah padaku... Aku tidak sanggup... Tolonglah istri ku..... " Mohon suaminya sambil menundukkan dirinya di hadapan istrinya.

Dirasa drama nya sudah cukup si istri pun membangunkan suaminya dengan berhadapan dengan nya. "aku memaafkan mu tapi tolong jangan menghilang lagi kalau tidak aku akan selamanya marah padamu. "

"Baiklah apapun itu aku menyanggupi nya, asalkan ratuku tidak marah lagi padaku. " Jawab suaminya mantap.

Sedangkan istrinya tersenyum senang mendengar hal itu. "aku hanya ingin kau tetap bersama ku apapun keadaan nya suatu saat nanti, jangan pernah tinggalkan aku aku sungguh takut kehilangan mu aku tidak sanggup mengurus anak kita tanpa mu. " Tutur istrinya lucu sambil mengelus perut nya.

Sang suami hanya bisa terharu mendengar nya tanpa diminta pun hal itu akan ia lakukan selamanya.

"Kalau itu tanpa diminta pun aku akan selalu berada di sampingmu hmmm..... Dan buah hatiku. " Ucap suaminya sambil mengelus perut istrinya yang belum berbentuk.

"Jangan ragukan diriku karena aku akan selalu setia bersamamu. " Lanjutnya sambil memeluk istrinya tak lupa tangan yang satunya selalu ia gunakan untuk mengelus perut istrinya.

Sang istri hanya mampu tersenyum malu dan terharu di buatnya.

"Cepatlah lahir ayah menunggumu." Ucap suaminya sambil berjongkok di hadapan perut sang istri.

Sang istri tertawa melihat calon ayah yang tidak sabaran ini, bahkan perutnya masih rata sudah di suruh lahir dengan cepat.

"Hei anakku yang di dalam sana jika kau lahir perempuan maka aku akan menjadikan mu ratuku dan aku akan membagi cintaku padamu akan ku jadikan kau cinta pertama ku setelah ibumu.... Hehehe...... " Lanjut suaminya.

"Jangan dengar kan dulu ayahmu istirahat lah disana. " Balas istrinya yang berbicara dengan bayi yang masih di dalam kandungan nya.

"Hehe.. Lihat ibumu cemburu. " Canda suaminya sembari menggoda istrinya.

"Siapa hmmmm.. " Balas sang istri tak terima.

Suaminya hanya nyengir tak berdosa karena ia sungguh senang di saat menggoda istrinya.

"Dan jika kau laki laki..... Akan ku ajari kau seperti ku.....tumbuh sebagai pria yang tampan dan keren..... Dan aku juga jadi punya teman untuk mengerjai ibumu....makanya jangan terlalu betah disana cepatlah lihat dunia luar karena dunia ini Sangat menyenangkan jika kita tidak memikirkan sisi masalahnya..... "

Seakan istrinya tau maksud dari perkataan suaminya karena sekarang mereka sedang berada di vase seperti itu. Bersikap kuat namun sebenarnya dikelilingi banyak masalah.

"Tapi jangan pernah lari dari masalah........ " Tambah istrinya.

"Aku tidak menyuruhnya lari aku hanya menyuruhnya untuk tidak memikirkannya. " Nyengir suaminya.

Ingin kesal tapi inilah sifat suaminya yang selalu membuat keadaan berwarna dengan caranya.

"Terserah padamu. " Pasrah istrinya.

"Yang penting kau lahir dengan selamat dan sehat sayang mau kau perempuan atau laki laki itu sama saja bagiku karena sungguh aku merindukan kelahiran mu aku ingin merasakan jadi seorang ibu.. " Lanjutnya sambil mengelus perut ratanya.

"Aku juga ingin merasakan jadi seorang ayahhh. " Tambah suaminya.

"Oww berapa lama lagi aku menunggu aku sungguh tidak sabar melihatnya. " Ucap suaminya tak henti menatap perut rata istrinya.

"Kau ini baru kau membuatnya kem......... Ahhhh.... Aku jadi keceplosan kan. " Malu istrinya karena ucapannya sendiri sedangkan suaminya sudah meledakkan tawa melihat istrinya.

Si istri hanya mampu menahan malu dengan pipi memerah, melihat itu sang suami langsung membawa istrinya ke pelukannya.

"Aahh... Aku bahagia sekali bersamamu... Semoga kita selalu begini selamanya sampai anak kita punya anak lagi.... Hehe... "

"Ya dan kau harus berjanji padaku kalau kau tidak akan pernah meninggalkan aku lagi seperti tadi walaupun itu hanya candaan tapi aku sungguh takut ditinggal sebentar saja..... Aku tidak mau... " Adu istrinya lucu.

"Aiissss.... Utututu.... Bumil ini sedang mengaduuu.... "Gemasnya sambil mencubit sayang pipi gembul istrinya.

" Aah.. Pipiku... Jangan mencubit nya ini pipi kesayangan ku. "

"Ahaha.... Benarkah tapi ini juga kesukaan kuuu. " Balas suaminya sambil menciumi pipi istrinya berkali kali.

Melihat itu sang istri merasa bahagia dan juga menahan malu dengan kelakuan suaminya yang blak-blakan tanpa memperdulikan suasana yang ramai seperti ini.

"Hei ini ditempat ramai. "

"Aku tidak peduli. " Jawab suaminya santai namun menghentikan aksinya.

"Yang penting aku bahagia bersamamu." Lanjutnya lagi.

Sang istri tersenyum malu malu mendengar hal itu.

"Tetap lah bersamaku jangan pernah menghilang lagi janji. " Gemas istrinya sambil mengacungkan jari kelingking nya.

Suaminya pun langsung mengaitkan jari kelingking miliknya dengan kelingking istrinya seakan membuat janji untuk selamanya.

"janji sayang. "

"Jika kau menghilang lagi aku tidak akan pernah memaafkan mu lagi... Aku akan marah padamu selamanya. "

"Iya sayang ku aku tidak akan menghilang karena aku akan hidup bersama mu selamanya dengan buah hati kita... Kita akan menjadi keluarga yang paling bahagia. " Semangat suaminya tak lepas memeluk istrinya.

"Amiiiinnn... Bahkan aku sudah membayangkan bagaimana bahagia nya keluarga kita nanti..... Dan semoga bayangan ku itu menjadi kenyataan. "

"Iya sayang. " Setelah Ucapan terakhir itu terdengar mereka pun saling memeluk satu sama lain sambil memandangi indahnya langit biru dan pantai yang menyejukkan mata.

Mereka berharap apa yang diinginkan nya terwujud seperti yang di harapkan, namun kita hanya bisa berencana dan Tuhan lah yang akan menentukannya.

Sekilas kenangan indah itu terbayang di kepala Sheliya yang tengah duduk termenung di kamarnya, ya suami istri yang ada dalam bayangan tadi adalah dirinya dengan Kim Samuel suaminya. Betapa indahnya saat itu ketika mereka saling bahagia membuat janji bersama dan akan membayangkan kebahagiaan ke depan nya namun hal itu tidak pernah terwujud.

Yang dirasakan Sheliya sekarang sangat lah jauh dari bayangan nya.

Setetes demi setetes airmatanya berhasil membasahi kedua pipinya dadanya sesak mengingat semuanya mimpi buruk yang menjadi kenyataan telah melandanya.

"Kau bohong Kim... Hiks.... Kau membohongi ku.... Kemana dirimu.... Kenapa mengkhianati diriku.... Hiks.... Aku hancur... Sekarang..... Bahkan anak anak kita juga ikut merasakannya..... Hiks... Hiks..... Kau dimana.... Kembalilah..... Jangan ingkari janjimu.... Hiks..... Hiks..... Aku marah padamu kim.... Kau pengkhianat..... Arrgghhh...... " Hancur Sheliya meratapi kepedihan dalam hidupnya.

"Aaaarrghhjj... A-aku marah padamu Kim.... Kemana dirimuuuuu.... Hiks.... Aku hancur sekarang..... Aku kembali menangis merasakan dirimu menghilang lagi...... Tolong jangan bercanda seperti dulu..... Hiks.... Aku tidak sanggup.... Hiks..... "

"Tangan siapa lagi yang setia menghapus air mataku selain dirimu..... Tolong kembali... Hiks.... Anak anak kita sudah besar sekarang.... Mereka laki laki.... Bahkan mereka kembar.... Hiks.... Mana janjimu yang katanya akan mengajari anak kita seperti dirimu yang tampan dan keren.... Hiks.... Katanya kau tidak sabar menunggu kelahiran mereka tapi sampai sekarang pun kau menghilang tidak pernah melihat mereka yang bahkan sudah tumbuh remaja.... Hiks..... Anak kita sudah besar Kim... T-tapi ayahmu merebut kebahagiaan mereka..... Hiks... Hiks.... Tolong perbaiki ini semua..... Hiks... Tolong kembali..... Aku merindukan mu.. Hiks... " Racaunya pada diri sendiri.

Itulah Sheliya sekarang sangat lah rapuh namun dipaksa bertahan untuk mengejar kebahagiaan di depan nya walaupun itu sangat lah sulit, memendam kesedihan nya sendiri bersikap teguh namun sangat lah rapuh.

Ingin menyerah itu tidak akan pernah terjadi karena ia yakin akan ada terang setelah kegelapan. Yang penting berusaha, berdoa dan sabar.

Di sisi lain di kamarnya Zafran.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi namun  ia masih nyenyak tidur dengan selimut tebal nya  yang sejuk. Karena apa karena hari ini adalah hari minggu jadi ia bisa bebas tidur dan bangun kapan pun tapiii tidak untuk hari ini.

Entah lupa atau pura pura Zafran masih tidur nyenyak seakan tidak peduli dengan percakapan dirinya dengan kakeknya kemarin.

Hingga kakeknya sendiri yang datang ke kamarnya dan membangunkannya.

Melihat cucunya yang masih enak enakan tidur Pak Kim semakin geram dibuatnya ia sungguh marah melihat kelakuan cucunya yang keras kepala ini. Tanpa membuang waktu lagi Pak Kim pun menyibak selimut yang menutupi Zafran dengan kasar membuat Sang empu tersadar. Namun bukan Zafran namanya kalau tidak nakal, walaupun ia tau itu perbuatan siapa ia tetap melanjutkan tidurnya. Habis sudah kesabaran Pak Kim sekarang.

"KIM ZAFRAN CEPAT BANGUUUNN. " lantang Pak Kim dengan nada tinggi.

Walaupun suara tadi cukup membuat telinga trauma tapi Zafran malah tidak memperdulikannya seakan tidak terjadi apa apa. Tadi saja kesabaran Pak Kim sudah habis apa lagi sekarang.

"KETERLALUAN kau brengsek.. Jangan pura pura tidak tau. " Kini Pak Kim menarik paksa tangan Zafran yang membuat Sang empu tersentak karena perlakuan kasar itu.

Zafran mulai membuka matanya dan mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu apalagi dibangunkan secara paksa seperti ini. Sebenarnya ia sangat kesal namun ia memilih diam saja daripada pipinya merah lagi nanti.

"Kau anak brengsek.... Jangan pura pura lupa haaa. " Geram Pak Kim sedang kan Zafran hanya merespon nya sambil menguap khas orang bangun tidur.

"Huuuaaammmm..... Apa sih ni orang tua ganggu aja tau. " Tak peduli Zafran mengatai kakeknya yang dari tadi sudah naik darah.

"Kurang ajarrrr.. Kau malah mengataiku... Cepat sekarang kau bangun dan mandi siapkan dirimu dan kerjakan tugas mu yang kuberikan kemarin." Sungguh cucunya yang satu ini sudah cukup membuat dirinya semakin tua. Kekerasan tidak ada harga dirinya lagi pada anak ini toh remaja nakal ini lebih keras.

Zafran yang mendengar itu hanya menggaruk garuk pantatnya dengan mata yang baru dibuka setengah.

"Dasaaaaaarrrr...... Ingin sekali aku membunuhmu... HEI DENGARKAN AKU BRENGSEK... " kasar Pak Kim yang sangat kesal melihat cucunya bersikap acuh seperti itu.

Karena sudah bosan mendengar kakeknya mengoceh Zafran pun menanggapi nya namun tanggapan Zafran malah semakin membuat Pak Kim ber api api sekarang. "paansiiihhhh... Ngoceh mulu puyeng ni telinga dengar lalat nngeng ngeng daritadi iya iya gue dengar gua belum setua elo. " Cibirnya kesal.

Entah bagaimana kondisi Pak Kim sekarang yang jelas wajahnya merah padam menahan amarahnya.

" JANGAN MENGOLOK OLOK KU KIM.... CEPAT BANGKIT DARI SINI SEBELUM AKU MEMATAHKAN TULANG MU. " lantang Pak Kim benar benar marah.

Ngeri juga sih kalo sudah begini, daripada tulang nya patah dengan sial Zafran pun bangkit dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Pak Kim memilih menunggu disana memastikan Zafran melakukan apa yang ia perintahkan.

Lumayan lama menunggu Zafran pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawah nya saja memperlihatkan body sexynya hingga Pak Kim saja tercengang melihat tubuh Zafran yang begitu indah karena beliau masih berada di sana.

"Keluar lah aku ingin memakai baju kenapa masih berada disini apa kau ingin melihatku. " Titah Zafran mengusir kakeknya tanpa merasa takut.

Ingin membantah namun Pak Kim sadar untuk apa juga ia melihat cucunya berpakaian, dirinya pun melesat keluar menuju ruang tamu dan menunggu Zafran disana sambil memainkan ponsel nya.

Beberapa menit kemudian Zafran pun keluar dengan setelan yang mampu membuat Pak Kim membulat kan matanya, ponsel yang tadinya berada ditangan kini berpindah jatuh ke lantai ia sungguh terkejut dengan penampilan cucunya saat ini.

Bagaimana tidak niat Pak Kim menyuruhnya bersiap siap untuk berangkat melakukan tugasnya tapi lihat sekarang pakaian nya saja sangat aneh dengan status pekerjaannya, bagaimana mungkin ia berangkat dengan penampilan seperti itu.

Dengan percaya diri Zafran pun mendekati kakeknya yang duduk di sofa ruang tamu.

Pak Kim sangat lah geram dengan cucunya yang satu ini kenapa kepala nya itu keras sekali.

Dengan emosi yang ditahan tahan Pak Kim pun bangkit berdiri dan menatap cucunya tajam namun yang ditatap malah masih sibuk menyibak rambutnya ke belakang.

"Kim Zafraaaann..... " Panggil Pak Kim dengan nada lembut namun mengerikan.

"Ya ada apa. " Jawab Zafran dengan santainya.

"Apa kau masih belum mengerti haa... KENAPA KAU BERPAKAIAN SEPERTI INI BODOH. " kasar Pak Kim.

"Why...., ada yang salah. " Tanyanya santai seakan tidak peduli dengan orang yang sudah menahan amarah daritadi.

"AAAARRRGGGHHHH......... " teriak Pak Kim frustasi.

Pak kim sampai kehabisan akal mengurusinya, rasanya dia ingin pensiun saja jadi orang kejam cuma di depan cucunya saja kekejaman nya itu tidak ada harga dirinya.

Bagaimana Pak Kim tidak frustasi, ingin menakuti orang dengan penampilan tapi Zafran malah berpenampilan seperti itu, siapa yang akan takut padanya yang ada malah dia itu di kasih coklat dan permen.

"Cepat ganti bajumu sebelum aku menendang dirimu ke jurang. " Datar Pak Kim menahan amarahnya.

"Why.... Kenapa ini adalah baju yang keren kan. " Bantah Zafran santai.

"CEEEPPPPPAAAAATTTTTTT...... " Suara itu menggelegar seisi ruangan, Zafran pun memilih masuk ke kamarnya kembali dan mengganti bajunya.

Pak Kim pun kembali menunggu dengan rasa sabar, baru kali ini ia bersabar itupun karena orang yang dibencinya.

"BERPAKAIAN LAH DENGAN TERLIHAT MENAKUTKAN... " teriak Pak Kim di ruang tamu yang mampu di dengar oleh Zafran di kamar nya.

Lama menunggu Zafran pun keluar, Pak Kim yang menunggu berharap kali ini akan benar namun.... Dugaan nya itu salah ia lebih di buat semakin gila oleh cucunya karena penampilan yang mengerikan itu.

Tolong selamatkan kakeknya Zafran, serasa ia ingin tidur di rumah sakit saja.

Ia kembali dibuat stress karena penampilan cucunya sendiri.

Bagaimana tidak lihatlah penampilan Zafran sekarang siapa yang tidak stress melihatnya.

Ingin marah kemarahannya tadi saja sudah level akhir apa lagi sekarang, dengan cara apa lagi mengurus anak ini. Tolonglah siapa yang mau memungut nya Pak Kim ikhlas dengan senang hati.

"KIM ZAFRAN JON JAEEEEEE....... " Teriak Pak Kim marah.

"Ada apa lagi apa ini juga salah hei... Ada apa dengan dirimu tadi kau sendiri kan yang menyuruhku berpenampilan menakutkan sekarang sudah kulakukan apanya yang salah.... Jiwamu kali yang salah. " Bantah Zafran santai.

Mati matian Pak Kim menahan kesabarannya mengelus dada sabar. "ingin sekali aku menghanyutkan mu di lautan api. "

"Aku seakan sakit jiwa mengurus dirimu. " Lanjutnya.

"Kalau begitu mari kuantar ke rumah sakit jiwa... Kau memang sudah terlalu banyak melakukan dosa kenapa tidak sekalian ke ner... Neraka. " Ucapnya memelankan akhir kalimatnya.

" ZAFRAAAAAANNN.... " Panggil nya dengan nada tinggi.

" Ya aku disini. "

" Cepat ganti bajumu lagi sebelum aku benar benar melakukan pembunuhan hari ini. " Dingin Pak Kim terlihat aura psikopat.

"HYUNSOOOO..... " teriak Pak Kim memanggil orang kepercayaannya.

Yang di panggil pun menghadap Pak Kim dengan cepat karena ia memang mendengar panggilan itu saat ia berada di depan pintu utama.

Pemuda yang terlihat masih muda itu menunduk setelah berhadapan dengan majikannya. "iya tuan besar . "

"Cepat ubah penampilan mengerikan nya ituuu. " perintah Pak Kim pada Hyunso menunjuk Zafran yang berdiri dengan santai nya.

Melihat orang yang dimaksud, Hyunso mati matian menahan tawanya melihat remaja nakal ini berpakaian. Siapa yang kuasa tidak tertawa melihat penampilan anehnya ini rasanya Hyunso ingin meledakkan tawanya namun tetap ditahan karena ada tuan besarnya disini.

" Dandani dia seperti orang yang kejam namun meninggalkan kesan ketertarikan.... " Perintah Pak Kim pada Hyunso.

"Baik tuan. " Patuh Hyunso lalu membawa Zafran masuk kembali ke kamarnya. Sangat malas namun Zafran tak ingin melawan lagi.

"Haaaaahhh..... Dasaaar anak nakal kenapa dengan bodohnya aku mengambilnya dulu sekarang aku juga kan yang frustasi..... "

Dikamar nya Zafran, Hyunso mulai mendandani Zafran sesuai perintah Pak Kim. Tapi Sebelum itu ia tertawa puas melihat penampilan Zafran yang aneh ini sangat sangat lah lucu baginya.

"Dasar plin plan padahal dia sendiri yang menyuruhku berpenampilan menakutkan lalu dia sendiri juga yang menyalahkan ku..... Dasar gila..... " Kesal Zafran, Hyunso yang melihat itu sangat lah gemes melihat Zafran yang marah dengan bibirnya yang di monyong monyong kan.

"Tapi penampilan mu ini sangat aneh Kim.... Pasti yang melihat mu nanti akan menertawai mu. " Hyunso menenangkan Zafran sambil melepas pakaian aneh itu.

"Duduklah aku akan mendandani mu dengan tampan dan keren. " Pinta Hyunso yang langsung di patuhi Zafran.

Walaupun Hyunso adalah orang kepercayaan kakeknya tapi ia juga akrab dengan pemuda ini karena sifat pemuda ini sangat lah menyenangkan.

Tak lama kemudian mereka pun selesai Zafran sampai tak percaya menatap dirinya di cermin, Hyunso memang pandai ia mengubah Zafran bagaikan pangeran.

Setelah puas menatap dirinya di cermin, Zafran pun keluar dan menghampiri kakeknya yang masih berada di ruang tamu menunggu nya.

Sadar ada yang mendekati Pak Kim pun melirik orang itu dan betapa terkejutnya beliau melihat bocah tengil ini sangat lah tampan dan keren persis bagaikan ayahnya.

Bocah yang berada di depannya ini sangat lah berbeda dengan yang tadi. Penampilan yang sangat memukau mampu membuat Pak Kim tercengang dan mengakui ketampanan cucunya, ini juga berkat Hyunso yang pandai mendandani.

Pak Kim menatap Zafran lumayan lama memuji ketampanan cucunya dalam hatinya, memang benar terlihat aura putranya di dalam diri cucunya ini saat berpakaian seperti ini. Karena Kim Samuel dulu adalah orang yang suka berpenampilan keren dan tampan. Bahkan ia seperti Melihat Samuel sekarang putranya yang telah lama menghilang karena wanita sial itu pikirnya.

Zafran sendiri dengan percaya dirinya berpose keren dan tak lupa menyibak rambutnya ke belakang memperlihatkan jidat paripurna nya yang tertutup poni imutnya.

Hyunso pun tak kalah bangga melihat hasil kerjanya yang mampu membuat bos nya itu takjub.

Siapa yang tidak mengakui ketampanan Kim Zafran sekarang.

"Aiss jangan terlalu memuji ketampanan ku aku tau itu. " PD nya Zafran membuat Pak Kim kembali bersikap acuh.

" Ekhemm.. Hemm... Bagus Hyunso kau melakukan tugasmu dengan bagus. "

" Terimakasih tuan. " Ucap Hyunso senang pekerjaannya dipuji Pak Kim.

" Yasudah tidak usah membuang waktu lama lagi sekarang berangkat lah kau Hyunso temani bocah ini... " Suruh Pak Kim.

"Baik tuan. " Jawab Hyunso menyanggupi.

"Ingat Zafran lakukan seperti apa yang aku perintah kan kalau tidak kau taukan akibatnya... Jangan pikir aku tidak mengawasi mu... Aku akan mengawasinya mu darisini makanya jangan macam macam. "

Zafran hanya tersenyum sinis menanggapi nya.

" Kau Hyunso tugasmu hanya memberitahu tempat yang akan dia datangi dan urusan lainnya serahkan padanya. " Lanjut Pak Kim.

Hyunso menunduk tanda menyanggupi.

"Berangkat lah ini pun sudah terlambat karena kelakuan bocah ini...... " Perintah Pak Kim pada keduanya.

"Baik tuan. " Jawab Hyunso lalu mengajak Zafran pergi.

Mereka berdua pun pergi dengan mobil Pak Kim yang satu lagi. Mereka hanya berangkat berdua, Pak Kim tidak mengizinkan Zafran membawa orang tambahan karena ia ingin melihat kemampuan Zafran sendiri walaupun ini baru pertama kali Zafran melakukannya. Niatnya juga hendak mengerjai Zafran dengan cara ini agar dia jera. Setelah mereka berangkat Pak Kim pun masuk ke ruang kerjanya dan membuka komputernya melihat keadaan Zafran lewat CCTV yang telah dipakaikan di gelang pada orang kepercayaan nya yaitu Hyunso. Makanya Pak Kim menyuruh Hyunso untuk menemani Zafran agar bisa melihat gerak geriknya.

Licik sekali bukan...........

Itulah Pak Kim Jongsuk jon jae.

       

                      **************

Terpopuler

Comments

Parsih Nurul

Parsih Nurul

Ngakak Tor
lanjot

2023-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Bayi mungil
2 bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3 bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4 bab 4 penyakit itu datang
5 bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6 bab 6 Tumbang
7 bab 7 Rinduu
8 Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9 bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10 bab 10 Teman baru Ziyan
11 bab 11 Diracuni
12 bab 12 Adu domba
13 bab 13 selamat jalan Rian
14 bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15 bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16 bab 16 membuat pak Kim naik darah
17 bab 17 Tidak becus
18 bab 18 Sakit bersamaan
19 bab 19 pertanda sebuah mimpi
20 bab 20 lari estafet
21 bab 21 siapakah yang akan menang??
22 bab 22 menagih janji
23 bab 23 Dinner
24 bab 24 siapa itu Sheliya
25 bab 25 Sosok ituuu...
26 bab 26 Makan malam bersama
27 bab 27 Pembalasan dari Namgil
28 bab 28 Fitnah dari Namgil
29 bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30 bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31 bab 31 Korea Selatan aku datang
32 bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33 bab 33 masuk ruang BK karena bola
34 bab 34 Rencana A berhasil
35 bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36 bab 36 Sumpah seorang ibu
37 bab 37 membuka hati
38 bab 38 pindah ke Indonesia???
39 bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40 bab 40 Kecelakaan Ziyan
41 bab 41 pembalasan dari Zafran
42 bab 42 belajar sepeda
43 bab 43 Diajari kakek sepeda
44 bab 44 Kembali ke Korea..??
45 bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46 bab 46 Malam yang indah
47 bab 47 perang dingin
48 bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49 bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50 bab 50 Merenggang Nyawa.
51 bab 51 Mengikhlaskan...!!
Episodes

Updated 51 Episodes

1
bab 1 Bayi mungil
2
bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3
bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4
bab 4 penyakit itu datang
5
bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6
bab 6 Tumbang
7
bab 7 Rinduu
8
Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9
bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10
bab 10 Teman baru Ziyan
11
bab 11 Diracuni
12
bab 12 Adu domba
13
bab 13 selamat jalan Rian
14
bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15
bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16
bab 16 membuat pak Kim naik darah
17
bab 17 Tidak becus
18
bab 18 Sakit bersamaan
19
bab 19 pertanda sebuah mimpi
20
bab 20 lari estafet
21
bab 21 siapakah yang akan menang??
22
bab 22 menagih janji
23
bab 23 Dinner
24
bab 24 siapa itu Sheliya
25
bab 25 Sosok ituuu...
26
bab 26 Makan malam bersama
27
bab 27 Pembalasan dari Namgil
28
bab 28 Fitnah dari Namgil
29
bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30
bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31
bab 31 Korea Selatan aku datang
32
bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33
bab 33 masuk ruang BK karena bola
34
bab 34 Rencana A berhasil
35
bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36
bab 36 Sumpah seorang ibu
37
bab 37 membuka hati
38
bab 38 pindah ke Indonesia???
39
bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40
bab 40 Kecelakaan Ziyan
41
bab 41 pembalasan dari Zafran
42
bab 42 belajar sepeda
43
bab 43 Diajari kakek sepeda
44
bab 44 Kembali ke Korea..??
45
bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46
bab 46 Malam yang indah
47
bab 47 perang dingin
48
bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49
bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50
bab 50 Merenggang Nyawa.
51
bab 51 Mengikhlaskan...!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!