Di toilet mereka mulai menghibur diri dengan membulli orang yang tak bersalah
" Ampun jangan menyiksaku. " Ucap Bonju gemetar takut jika dirinya di jahati oleh para pembulli gabut itu
" Hei jangan memfitnah siapa yang menyiksamu haa, " Balas Eunseo yang terlihat tak serius sedikit pun dengan ucapan nya.
" Tenang saja kami tidak akan menyiksamu ohh tidak tidak, maksudku kita belum mulai menyiksamu. " Ujar Jaywoo tanpa merasa berdosa dengan tawanya yang di ikuti temannya yang lain.
" Hei Kim Zafran kenapa kau diam saja dari tadi ayo lakukan sesuatu, ini kan makanan mu sehari hari. " Ucap Kay yang melihat Zafran hanya terdiam saja menyaksikan mereka.
Sebelum menjawab temannya, Zafran mengambil jurus dengan menghela nafas tenang dan " Lakukan saja hari ini aku akan jadi penontonnya. " Balas Zafran santai.
" Sebahagianya kamu aja pren, yang penting kita dapat ni mangsa. " Ujar Jaywoo dengan wajah konyol buatannya.
Dan acara pembullian para dakjal itu pun berakhir dengan kondisi Bonju yang terlihat seperti habis ke salon, salon tersesat tepatnya.
Bagaimana tidak, para dakjal itu malah mengikat mengikat kecil rambut Bonju itu dengan karet kecil yang entah darimana mereka dapatkan tak lupa pula lipstik yang sempat diminta pada kaum cwek untuk di hiasi di bibir Bonju yang sangat tidak sesuai dengan bentuk bibirnya. ya layaknya para pembulli itu mendandani nya bagaikan badut. Setelah melakukan itu mereka tertawa puas sedangkan Bonju pasrah dengan nasibnya.
Zafran juga mulai tidak murung lagi setelah melihat para teman konyolnya melakukan perbuatan itu pada Bonju.
Ia malah tertawa lepas sekarang.
" Waaaww kau terlihat sangat cantik sayaanggg. " Ucap Eunseo sambil tertawa tak lupa cara bicara konyolnya yang tidak kondisikan.
Bonju hanya terdiam menunduk ia tak cukup berani untuk melawan mereka.
Dan tiba tiba pintu toilet tempat mereka berada ditendang keras oleh orang luar, membuat mereka yang di dalam sana terkejut bukan main.
" SIALAN BA****** , SIAPA MANUSIA TIDAK ADA OTAK ITU HAAAA, BERANI BERANI NYA KAU KURANG AJAR SAMA KITA, PENGEN TINGGAL NAMA LO PADA, GAK TAU APA LAGI ADA ORANG DI DALAM LO PIKIR NI TOILET PUNYA NENEK MOYANG LO APA. " gertak Zafran tanpa tau siapa yang telah melakukan itu tadi.
Para pelaku tadi pun masuk kedalam tempat Zafran dan temannya berada, mereka adalah kakak kelas pembully yang di ceritakan Eunseo tadi, mereka berjumlah 6 orang.
Seketika yang pertama kali merasa takut adalah Eunseo kemudian di susul oleh Kay dan Jaywoo karena tau mereka itu siapa terlebih melihat tubuh mereka yang kekar dan tatapan yang ingin membunuh, lain dengan Zafran bukannya malah takut ia malah balas memandang dengan cara menantang.
" Ooooww rupanya badut badut ini yang tidak punya otak tadi. " Ujar Zafran seperti tak ada beban, sedangkan tiga temannya frustasi dengan mulut lemas sahabat nya itu.
Tak terbayang bagaimana merahnya wajah para kakel kejam itu, rasanya ia ingin mencabik cabik tubuh anak dakjal itu sekarang.
Sedangkan Bonju yang merasa seperti lukisan dinding itu langsung cari kesempatan untuk kabur dan menuju kelasnya, tinggal lah adkel pembulli vs kakel pembulli disana.
Sihyung yang merupakan pimpinan geng kakel pembulli itu tak tinggal diam dan membalas perkataan Zafran.
" Hey bocah ingusan jaga bicara mu, kau belum tau siapa kami. "
" Hhhhh hey siapa, aku tidak tau namamu dan aku tidak perlu tau itu, aku katakan padamu, aku bukan bocah ingusan, kita hanya beda kelas saja jadi kau lah yang harus menjaga bicara mu. " Balas Zafran dengan senyum sinisnya.
Sedangkan tiga temannya itu merasa takut kalau berhadapan dengan pembulli handal itu mereka hanya setia di samping sahabat nya.
" Hhh hey lihat dia, apakah kalian percaya, bukannya dia terlihat seperti baru lepas dot kemarin hhhh... " Ejek Sihyung yang disambut tawa ejek oleh teman teman Sihyung.
Sejenak Zafran terdiam dan berbisik pada temannya. " Hei kalian ini sahabat ku atau musuhku haa kenapa kalian diam saja. "
" Ekhemmm hemm hemm..... Hey kalian, berani beraninya menertawakan sahabat kami, belum tau kalian siapa dia haa. " Ucap Eunseo yang berusaha terlihat hebat padahal mati matian ia menahan rasa takut.
"Iya, kalian belum tau siapa sahabat kami ini haa " Balas Kay yang tak kalah hebat gayanya sih.
" Begini begini walaupun wajah bayi gigi kelinci, hemmm.... Sekali tepuk enam lalat brooo.. " Kini Jaywoo yang buka suara.
Zafran mendengar hal itu merasa geli sendiri di buat teman-teman nya sedangkan para kakel itu hanya mendengar para lalat tersebut mengoceh dengan santainya.
" Tenang bro, kita selalu ada di belakang mu semangat kim Zafran. " Ucap Eunseo sambil memijat mijat bahu Zafran yang diikuti juga oleh Kay dan Jaywoo.
" Halah ni lalat kebanyakan drama, sikat aja Sihyung biar tau rasa terlebih sama anak gak tau diri ini " Ucap Jaemin pada Sihyung sambil menunjuk Zafran.
Baru saja kedua geng itu menarik jurus untuk pembantaian tiba tiba aksi mereka terhenti karena seorang guru mempergoki mereka terlebih lagi ini sudah lewat jam masuk pertama, lalu kedua geng itu pun membatalkan aksinya karena telah di bentak oleh pak choi guru olahraga.
Tapi sebelum bubar Sihyung sempat berpapasan dengan Zafran lalu ia pun membisikkan sesuatu " ingat urusan kita belum selesai siap siap aja lo, takutnya nanti malah tinggal nama. " Lalu setelah itu geng kakel tersebut pergi.
Sedangkan Zafran tak gentar sedikitpun mendengar ancaman Sihyung tadi, dan mereka pun masuk kelasnya.
****************
DI SEKOLAH NYA KIM ZIYAN
sekarang sudah waktunya bagi para murid disana untuk pulang.
Seperti amanah yang di sampaikan orang tuanya sepulang sekolah Ziyan langsung ke rumah kakeknya.
Tapi di tengah perjalanan, ia di hadang oleh teman sekelas nya para pembulli itu.
Ziyan jadi tidak bisa kabur dari sana karena mereka mengepung dirinya.
" Hei apa kabar, bagaimana tadi seru kan. " Tanya Ezza pada Ziyan dengan wajah tak berdosa nya.
Tapi yang ditanya malah diam tak menghiraukan para lalat itu.
" Mau numpang haa, aku merasa kasihan padamu " Sambung Vero mengejek Ziyan.
" Tidak Terima kasih lebih baik kalian pergi dari sini jangan mengganggu ku lagi pula aku hanya ingin pulang. " Tegas Ziyan pada mereka.
" Owwwwuuhhh sudah berani kau ya pada kami, mau dihiasi lembam di wajahmu ha. " Ucap geram Farel pada Ziyan.
" Sudah berani memerintah kami kau yaaa, hmm tapi.... Perintah mu pada kami adalah untuk kami langgar. " Ujar Ezza dengan nada ejekan nya.
"Aku tidak............ "
" Halah bacot. " Ucap Ezza memotong perkataan Ziyan bersamaan dengan dia menonjok wajah Ziyan hingga yang di tonjok jatuh kehilangan keseimbangan nya.
Tak berlama lama dengan posisi jatuhnya Ziyan pun bangkit berdiri sambil memegang sudut bibirnya yang berdarah.
" Apa hmmm, sakiittt, huuhh rasakan itu bodoh. " Ucap Ezza yang langsung diikuti tawa remeh oleh mereka.
Sedangkan Ziyan masih berdiri menahan darah di bibirnya yang agak terasa perih.
" Gimana ni, kuy lah hajar aja udah gatel ni tangan pengen nonjok " Seru Vero pada teman-teman nya yang langsung mendapat anggukan dari yg lain.
Lalu Ziyan belum sempat ia mengelak, pukulan bertubi tubi tak dapat lagi ia hindari, tubuh nya tersungkur ke tanah. Mulutnya berdarah mukanya lembam dan perutnya perih akibat mendapat pukulan tanpa ampun dari manusia pembulli itu.
Setelah merasa puas Ezza dan teman-temannya pun pergi meninggalkan Ziyan yang tergeletak lemas di tanah.
Dengan sekuat dirinya bangkit bangun, tujuan nya sekarang adalah rumah kakeknya karena itu amanah orang tuanya tadi. Dengan sekuat tenaga ia menahan sakit sampai ke tujuan nya agar kakek dan neneknya nanti tidak curiga.
****************
Di lain tempat dikota Korea Selatan tepatnya.
Terlihat di sekolah megah itu sudah berhamburan siswa siswi keluar kelas menuju rumah nya. Waktu pulang adalah hal yang paling di idam idamkan para murid walau baru masuk kelas sekalipun, ya itu bagi murid yang yang rindu tempat tidur.
Tak tertinggal pula para pembulli muka polos hati bangsat itu, mereka berjalan menuju gerbang sambil mengoceh hal hal yang tidak jelas, tapi itulah yang membuat mereka tertawa bersama.
Dan sampai gerbang mereka pun berpisah, hari ini mereka langsung pulang rumah gak sempat nongkrong.
Eunseo, Kay, dan Jaywoo udah pulang duluan pake motornya masing masing.
Lalu Zafran dialah yang menyuruh sohib sohibnya pulang duluan karena dia harus mikir ratusan kali buat pulang kerumah ya, karena bagi dia, rumahnya serasa kek neraka hanya karena ada satu monster tua alias si kakeknya Zafran itu.
Zafran mendekati motor kerennya yang berada di parkiran, saat ini mungkin hanya dia yang belum pulang karena suasana pun mulai sepi.
" Huuhhh... Kenapa sekolah berakhir secepat ini ya, kan aku harus kembali lagi ke neraka itu. " ucap Zafran dengan nada putus asa nya.
Sebenarnya dia ingin sekali kabur dari rumah kakeknya tapi tentu itu tidak mudah, kemana pun ia berada, kakeknya tetap saja bisa mengetahui pergerakan nya. Dan kakeknya juga mengancam akan membunuh pengasuh nya itu (Sheliya) kalau saja ia berani kabur dan tentu Zafran tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Mungkin sikapnya tadi pada Sheliya ia seperti tak peduli padanya tapi itu salah, itu hanya lah sikap luarnya saja dan merupakan pelampiasan kemarahannya juga pada kakeknya , tetapi yang sebenarnya ia sangat lah menyayangi pengasuh nya itu dan sangat merasa nyaman jika berada di dekatnya.
" Maaf bi, jika tadi aku membentak mu dan membuat hatimu sakit. " Ucapnya lirih disertai rasa bersalah di hatinya karena melampiaskan kemarahannya pada orang yang selalu menjadi penolongnya.
"Jika saja membunuh tidak berdosa maka sudah aku lakukan dari dulu, dan kenapa kau mengajari ku hal yang baik baik bibi, jadinya aku kan selalu merasa berat untuk melakukannya. " Sambung nya lagi.
( tapi kenapa kamu juga jadi pembulli Zafran) ya karena itu juga termasuk pelampiasan nya.
" Aaarrgggg kenapa aku harus terlahir ke dunia ini ya Tuhan, sejak lahir aku tak pernah mengenali ibuku dan ayahku, saat kecil aku selalu di perlakukan kasar oleh kakekku sampai sekarang, dia memaksakan kehendaknya padaku. Dan kau juga menitipkan penyakit ini padaku. " Ucapnya lirih disertai dengan tetesan air mata yang tak dapat di bendung lagi.
" Aku juga ingin merasakan jadi anak yang punya orang tua, aku ingin bermanja pada mereka aku ingin memakan masakan ibuku aku ingin bercerita pada ayahku aku ingin semua itu.... Hiks... Hiks.... A-aku juga ingin di manja oleh kakekku tapi kenapa aku mendapatkan sebaliknya.. Hiks... Aku ingin sehat aku ingin melakukan banyak hal.... Hiks... Aku.. Hiks.... Aku ingin semua itu....walaupun tidak semua itu bolehkah aku merasakan salah satunya ya Tuhan.. Hiks.... Aku tidak kuat dengan sikap kejam kakekku yang memaksaku menjadi orang kejam sepertinya..... Hiks.... " Ucapnya di sela sela tangisnya yang pecah.
Dan tiba tiba ia merasa sakit di dadanya mungkin penyakitnya sekarang kambuh, ini sungguh menyakitkan ia meremas dadanya dengan kuat dan bodohnya lagi ia tidak membawa obatnya yang tertinggal di meja makan setelah ia minum tadi pagi.
Dan sekarang ia pun harus menahan nya mati matian.
" Aarrrrgghh kenapa.. Kau.. D-datang padaku. Hah.. Hah... Hah.. K-kau selalu menyakitiku.... Aaarrrhh.. T-tolong ambil saja nyawa ku tidak usah seperti i-ini.... Aaarrrhh.. A-aku ingin ini.. C-cepat berakhir.. akhh... " Ucap Zafran menahan sakitnya dengan nafas tersengal sengal, baju di bagian dadanya juga sudah sangat kusut karena ia remas dengan kuat.
Dan memang mungkin hari ini adalah hari sial untuk nya, belum lagi sakit nya reda ia sudah di kepung oleh pasukan kakak kelas pembulli itu. Ya pasti mereka ingin memberi pelajaran pada Zafran sesuai janjinya tadi.
Sadar mereka datang Zafran pun berusaha menahan mati matian sakitnya agar tak di anggap remeh oleh musuhnya itu.
" Rupanya nyalimu besar juga ya bayi, kau menunggu kami rupanya " Ledekan Sihyung lontarkan pada Zafran.
Zafran tidak mampu mengeluarkan suaranya karena ia sedang menahan nafasnya pelan dan menyembunyikan rasa sakit nya. Wajahnya juga ikut pucat dan berkeringat.
" Seperti nya nyalinya ciut kalau sendirian, hey tak apa kami mengijinkan mu menelpon teman-temanmu untuk meminta tolong. " Ujar Jaemin dengan nada ledek nya dan di sambung tawa oleh yang lain.
" Hhhhh dasar pengecut, makanya tadi gak usah kebanyakan gaya kalo gak mau mati hah. " Sambung Junjey.
Ingin sekali Zafran membalas kata kata mereka itu tapi bibirnya terlanjur di pakai untuk digigit sembari menahan sakit nya, tangan kanannya juga reflek meremas dadanya lagi setelah di lepas tadi dan membuat para kakel itu merasa aneh dengan nya yang seperti menahan sakit.
" Arrhhh.. " Ringisnya pelan tapi juga bisa di dengar oleh para kakel itu.
" Dia kenapa kok seperti kesakitan gitu. " Ucap Tao yang melihat Zafran seperti menahan sakit.
" Entahlah hey kami bahkan belum memulai nya kenapa kau sudah kesakitan pengecut. " tambah Lee chan.
" Oh apa kau berpura-pura sakit agar kami tidak menyiksamu haa, tapi maaf itu tidak berlaku pada kami " Ujar Jeno pada Zafran.
" Hehm,.. Dasar, bawa dia ke lapangan belakang kita habisi dia disana. " Perintah Sihyung pada teman-teman nya.
Zafran yang tidak sanggup melawan itupun pasrah di tarik paksa oleh mereka.
********
Di lapangan mereka mengepung Zafran dan hendak menghabisi nya. Memang disana tidak ada seorang pun dan sepi jadi ini adalah kesempatan bagus untuk mereka menghajar Zafran habis habisan di tambah lagi anak itu sedang sendirian.
" Emmm.. Mulai darimana ya kita menghajarnya, tangan ku gatal sekali " Ucap Jaemin sembari mengepal tangannya kuat kuat.
Zafran dari tadi hanya diam ia tak sanggup melawan karena sakit di dadanya belum juga mereda.
" Begini saja kau Tao dan Junjey pegang kedua tangan anak ini masing masing lalu kami akan menghajarnya secara bergantian, akan ku remukkan ginjal nya. " Titah Sihyung dengan seringainya.
Lalu Tao memegang tangan kanan Zafran dan Junjey memegang tangan kirinya, Zafran tidak bisa berbuat apa apa karena sakit didadanya masih ada.
" Hei kau kenapa dari tadi kau diam, apa kau sudah pasrah dengan nasibmu. " Ucap Lee chan sambil mengepal tangan nya.
" Akan ku mulai duluan. " Ucap Jaemin dan langsung menonjok perut Zafran dengan tonjokan yang sudah di asahnya duluan. Tak terasa bagaimana sakitnya Zafran organ dalam perutnya terasa terguncang karena pukulan Jaemin.
"Arrghhhh.. Euhgg... " Lirih Zafran terasa mual karena tonjokan hebat yang di berikan jaemin.
" Bagaimana bocah, sakiit? Hmmm.... Hhhhhh... " ucap Jeno yang melihat Zafran sangat kesakitan.
Ingin sekali ia meremas perutnya yang berdenyut sakit tapi tangannya telah ditahan.
" Sekarang giliran ku. " Ucap Lee chan yang langsung menonjok wajah Zafran hingga mulutnya mengeluarkan darah.
Zafran tak sanggup membela dirinya yang serba kesakitan sekarang, dadanya juga semakin menusuk sakitnya, perutnya seakan bergejolak mengeluarkan isinya dan bibirnya perih disertai darah yang ia keluar kan.
" Tangan ku juga gatal ingin memukul nya " Ucap Jeno langsung menonjok perut Zafran kembali.
Tak terbayang bagaimana lemah nya tubuh Zafran, bahkan suara nya pun seperti tercekat di lehernya.
" Uhuk.. Uhuk.. Arhh.. " Ringis Zafran akibat pukulan dari Jeno tepat di lambung nya.
" Hey itu saja sudah membuat mu sangat lemah kemana nyali mu yang tadi pagi itu haaahh.. " ucap Sihyung yang bingung dengan tingkah Zafran yang seperti tak ingin melawan sekali pun.
" Baiklah akan ku akhiri dengan ini " Lanjut Sihyung lalu mendekati Zafran dan langsung menendang perut Zafran dengan lututnya dengan sangat keras. Hey dengan tangan saja sudah membuat lambung nya retak apalagi sekarang dengan tendangan lutut yang diberikan Sihyung.
" Uhuk.... Uhuk.. Uuh.. Aarhh.. Euuggh.. Uek.. Uek... " Dan pukulan terakhir itu berhasil membuat Zafran mengeluarkan isi perutnya, tapi yng keluar adalah cairan kental berwarna merah.
Melihat itu mereka sedikit terkejut dengan Zafran yang memuntahkan darah, langsung saja Tao dan Junjey melepaskan Zafran dan langsung tubuhnya luruh ke tanah dan ia pun meringkuk kesakitan sambil meremas perut dan dadanya.
Melihat itu mereka merasa sedikit khawatir dengan kondisi Zafran yang memang mengenaskan.
" Arrrhhh.... Hah... Hah.. Hah.. Uhuk.. Uhuk... Arghhh.. Euuugh.. Ke-kenapa k-kalian berhenti, ayo... Pukul aku lagi.. Arghhh... Aku s-sangat berterimakasih jika... Hari ini aku t-ter b-unuh di tangan kalian... " Ucap Zafran dengan nafas tersengal sengal.
" Hei kenapa dengan anak ini kenapa ia meremas dadanya dan seperti susah bernafas seperti itu, kita kan hanya memukul perut dan mulutnya saja dan kenapa ia meminta kita membunuh nya. " Ucap Jaemin yang merasa aneh dengan Zafran.
Melihat ada yang tidak beres Sihyung berjongkok mendekati Zafran yang sedang meremas dadanya dengan nafas tersengal sengal dan berkata " Hei kau kenapa hah kami memukul perut dan wajah mu tadi tidak memukul dadamu lalu kenapa dadamu yang sakit. "
"Arrghhh.. Hah. Hah... Uhuk.. Euh.. " Zafran tak tahan seluruh badannya sakit apa lagi perutnya yang seakan bergejolak tak karuan, sekarang tangan beralih meremas perutnya yang terasa sangat perih.
" Seperti nya dia sangat kesakitan, apakah kita sangat keterlaluan tadi mengeroyak dia yang lebih muda dari kita. " Ucap Tao yang mulai kasihan melihat melihat Zafran yang meringkuk kesakitan di tanah.
Melihat Zafran yang sangat kesakitan memegang perutnya ia pun menyibak baju sekolah Zafran yang menutupi perutnya dan ia sangat terkejut melihat perut Zafran yang memar memar kebiruan.
Karna tak tahan lagi air mata Zafran pun keluar dengan sendirinya ia pun bingung mana yang harus ia pegang untuk menutupi sakitnya.
" Benarkah, apakah sesakit itu lihat dia menangis. " ucap Junjey yang menyadari air mata Zafran berjatuhan.
" Arghhh.. S-sakiit..... Hiks... Ibu.. Biarkan aku.. Ikut denganmu... Hiks.. Hiks... " Rintih Zafran.
Melihat itu mereka merasa kasihan dan bersalah tindakan mereka tadi memang sangat keterluan.
Hening......
Dan saat disadari ternyata Zafran pingsan dan membuat mereka sangat panik.
" Apa dia pingsan. "
" Bagaimana ini. "
" Kita tinggalkan atau".........................
Setiap manusia pasti punya rasa belas kasihan, sejahat apapun itu pasti ada secuil kebaikan didalam hati nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments