bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati

Di sekolah Kim Zafran.

Seperti nya tiga curut sohib nya Zafran sedang membicarakan nya karena tumben ia tak masuk sekolah. Meskipun ia anak super nakal tapi ia paling suka sekolah daripada di rumah.

" Ada yang tau gak sih kenapa si Zafran gak ke sekolah tumben bolos tu anak biasanya kan dia paling malas kalau dirumah. " Ucap Jaywoo membuka suara.

" Gak tau tuh apa terjadi sesuatu ya sama dia." Khawatir Kay.

" Apa ini ada hubungannya ya sama kakak kelas itu soalnya kemaren kan mereka ngajak Zafran taruhan. " Ujar Eunseo panik.

Baru saja ketiga remaja tampan itu membicarakan nya tiba-tiba orang yang dibicarakan pun menghampiri mereka membuat ketiga remaja nakal itu gemetar seketika.

" Ada apa, kemana teman kalian yang sok jago itu. " Ucap Sihyung pada ketiga orang yang lebih kecil dari mereka berenam.

" Ck.. Pasti udah sekarat tu anak, makanya bilangin ke teman kalian jangan pernah macam macam sama kita. " Ujar Jaemin tak mau menutupi apa pun karena kesal.

" Kalian apakan teman kami haaa...." Marah Eunseo memberanikan diri.

" Kalau terjadi apa apa sama Zafran, kami tak akan segan segan membalas kalian. " Sambung Jaywoo berusaha terlihat menakutkan walaupun terlihat seperti wanita pms di mata para kakak kelas itu.

" Betul awas saja. " Tambah Kay tak mau ketinggalan.

Namun ancaman itu hanya di balas tawa remeh oleh orang yang di ancam. Yang benar saja para kakel itu takut toh mereka lebih banyak daripada orang yang mengancamnya.

" Hah buang buang waktu saja mendengar kan lalat lalat ini, ayo masuk kelas. " Titah Sihyung yang langsung diikuti oleh semua temannya meninggalkan tiga remaja itu yang terlihat agak malu dan sangat kesal pada mereka.

Tapi mungkin tadi nyali mereka bisa di akui karena berani mengancam para kakel itu demi temannya.

" Sial, seandainya aku hebat dalam ilmu karate pasti sudah kuremukkan tulang mereka. " Ucap Eunseo geram entah pada diri sendiri karena tak bisa apa apa atau pada mereka.

" Tapi sayang nya kau hanya hebat dalam membicarakan orang di belakang. " Canda Jaywoo yang mendapat tatapan tajam dari Eunseo.

" Tak apa itu juga bagus daripada tidak sama sekali pun. " Tambah Kay sambil menahan tawa.

" KALIAN bisakah kalian diam seharusnya kalian mendukung ku sahabat macam apa iniiii. " Geram Eunseo pada kedua sahabat nya yang terlihat seperti musuhnya.

" Baiklah baiklah tak usah naik darah kau ini baru SMA. " Ucap Kay menyudahi perkara ini.

" Bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita berkunjung kerumah nya. " Ajak Jaywoo pada kedua temannya.

Bukan langsung menjawab namun kedua teman nya tampak terdiam.

" Hei apa yang kalian pikirkan bukan kah kalian senang untuk menjenguk sahabat kita..." Frustasi Jaywoo yang melihat teman nya hanya terdiam seperti tak bergairah.

" Bukan begitu Jay tapi kau tau sendirikan dirumahnya ada seekor eh maksudku seorang manusia yang sangat galak kau taukan maksud ku siapa. " Ujar Eunseo yang memang sudah tau tentang kisah Zafran. Bukan hanya Eunseo tapi Jaywoo dan Kay juga sudah mengetahui mengenai hal ini yang di beri tau oleh Zafran sendiri ketika ia sedang curhat.

" Iya, kita pasti tak akan mudah menemui Zafran disana. " Tambah Kay.

" Kalian benar, ah tapi apakah kita akan jadi pengecut seharusnya apapun rintangannya akan kita lalui bersama demi sahabat kita yang sedang kesusahan bukankah itu janji persahabatan kita. " Ujar Jaywoo mengembalikan semangat mereka.

" Kau benar Jayyyyyyyyy aku setuju, mari kita lalui ini bersama. " Ujar Kay yang semangat.

" Bersiaplah untuk dipenggal oleh kakeknya Zafran kawannnn. " Ucap Eunseo yang terdengar konyol.

" Hei bodoh seharusnya kau berharap yang baik bukannya terlalu yakin akan hal yang buruk aaahh kau ini. " Ucap Jaywoo geram dengan teman rada rada begonya ini.

" Oo oke maaf aku ulang... BERSIAPLAH UNTUK MENJENGUK ZAFRAN KAWANNNN. " ucap Eunseo terlalu semangat hingga semua perhatian tertuju pada mereka sedangkan kedua teman nya hanya geleng geleng kepala dengan kelakuan salah satu sahabat nya yang setengah konyol ini oh bukan setengah tapi sudah sepenuhnya sih.

                    *******************

BERALIH KE TEMPAT NYA TUAN KIM JONGSUK JON JAE.

Keliahatannya beliau sedang memarahi salah satu maid dirumah mewah itu, orang yang dimarahi Tuan Kim adalah Cha eunsang karena ia pulang terlambat hanya untuk menemani Zafran semalaman di rumah sakit.

Tau sendirikan bagaimana keliatannya kalau Pak Kim sedang marah😖

Tapi Sheliya atau dengan nama samaran Cha eunsang itu berusaha menghadapi nya dengan tenang, ia harus mengontrol emosinya jangan sampai ia kelepasan.

Ya dengan terpaksa ia harus mendengar cacian yang sangat kejam yang dilontarkan dari mulut Pak Kim tanpa merasa berdosa sedikitpun.

" DASAR WANITA TAK BERGUNA KENAPA KAU BERANI MELAWAN KU HANYA KARENA KAU HARUS MERAWAT NYA HAA, MEMANGNYA KAU SIAPA HAAA, JANGAN PERNAH MELEWATI BATAS MU MISKIN CUCUKU ITU HANYA ANAK ASUHMU BUKAN ANAK KANDUNG MU ARRGG. " bentak Pak Kim pada Sheliya yang berusaha menahan air matanya agar tak tumpah.

" Arrggh andai aku bisa membuka semuanya akan aku bicara sekarang juga, tapi itu tak mungkin.... Hiks... " Batinnya Sheliya yang menangis dalam diam.

" KENAPA DIAM BODOH DAN SEHARUSNYA KAU TIDAK USAH IKUT CAMPUR DALAM URUSAN KU DENGAN ANAK KECIL BRENGSEK ITU, KAU ITU BERLAGAK SOK JADI PEMBELANYA, APA KAU INGIN JADI PELINDUNG NYA EOH.. " marah Pak Kim.

Lagi lagi Sheliya terus menahan dirinya agar terkontrol walaupun hatinya memaksa ingin mengeluarkan semuanya tapi mengingat ini hanya akan menambah masalah jadi dia urungkan mati matian.

" Kalau kau seperti ini terus aku akan mengusir mu dari sini. " Ucap Pak Kim datar.

Seketika Sheliya kaget mendengar pernyataan yang sangat tidak diinginkan keluar dari mulut Pak Kim.

Ya bagaimana bisa kalau dia diusir dari sini maka dia tidak akan pernah bisa bertemu dengan putra nya lagi.

Detik itu juga Sheliya berlutut dihadapan Pak Kim memohon agar tak di usir. 

" Tuan saya mohon Tuan tolong jangan usir saya ampuni saya Tuan tolong kasihani saya Tuan saya mohon jangan usir saya. " Kata Sheliya berlutut dengan terpaksa tentunya. Dimana harga dirinya ia tak peduli asalkan ia tak akan dipisahkan lagi dengan putra bungsu nya.

Sejenak Pak Kim berpikir lalu beberapa detik kemudian dan yah dia menemukan ide dengan tidak jadi mengusir pengasuh Zafran itu.

" Saya mohon Tuan jangan usir saya saya tidak tau harus kemana saya sudah tidak punya keluarga lagi Tuan tolong ampuni saya jangan usir saya saya janji akan melakukan apapun  untuk tuan asalkan jangan usir saya Tuaaann... " Lirih Sheliya memohon dan ya dia merutuki satu kalimat nya tadi dengan mengucapkan ia akan melakukan apapun untuk tuannya, semoga saja kalimat asalan itu tidak jadi masalah besar untuk nya.

Mendengar hal itu Pak Kim langsung menanggapi peluang itu, memang kata itu yang ingin ia dengar kan dari mulut pengasuh cucunya ini.

" Hmmm benar kah itu, apa kau serius dengan ucapan mu, jika iya aku akan merubah pikiran ku sekarang. " Senyum smirk Pak Kim yang terlihat mengerikan.

Sheliya hanya terdiam tak tau harus berkata apa sungguh kalimat tadi adalah kutukan untuknya tapi juga tak ada cara lain untuk membujuk Pak tua itu kalau bukan dengan cara memancing hal yang diharapkan nya. ARRRGGGHHH mengapa serumit ini.

Tolong pintu doraemon bawalah aku pergi dari sini.

" Baiklah silahkan angkat kakimu dari istana ku dan jangan harap kau bisa bertemu dengan cucuku lagi hemm... Aku tau kau sangat menyayangi cucuku seperti anakmu sendiri jadi tak bisa semudah itukan kau melupakan nya setelah bertahun tahun kau merawat nya, iya kan. " Tutur Pak Kim yang memang memancing Sheliya untuk masuk keperangkapnya.

" Ya kau benar pak tua memang setelah susah payah aku mencarinya dan ketika sudah menemukan nya takkan mudah bagiku untuk melepasnya lagi, apapun rencanamu akan ku lalui asalkan putra ku selalu berada didekapanku... " Batin Sheliya dengan perasaan bercampur aduk marah dan sedih telah beradu.

" Hah dasar bodoh silakan kau............ "

Perkataan nya langsung dipotong Sheliya yang ingin menjawab pertanyaan Pak Kim tadi.

" Katakan apa yang harus saya lakukan. " Datar Sheliya membuat Pak Kim menampilkan senyum smirk nya karena tawaran nya diterima.

" Hah tidak banyak hanya saja kau harus berhenti jadi pengasuh nya Zafran dan menjadi asisten ku untuk menghukum Zafran jika ia membantah, yah itu saja mudahkan.... " Kata Pak Kim dengan senyum yang nampak mengerikan.

Seketika Sheliya bangkit berdiri dan menatap Pak Kim tak percaya.

" Ap apa?? " Sheliya nampak sangat berat dengan tawaran Pak Kim.

" Hanya itu pilihan nya jadi jawab saja iya atau tidak. " Datar Pak Kim pada Sheliya yang sedang kacau dalam pikiran nya.

" Kenapa kau sangat tega Tuan, tolong jangan berikan pilihan ini aku tidak bisa memilih. " Ucap Sheliya disertai airmata nya yang sudah tak bisa ia tahan lagi.

" Aku tidak peduli. " Ucap Pak Kim tanpa merasa bersalah.

" KAU GILA KIM JONGSUK........ " Bentak Sheliya yang membuat Pak Kim marah dan langsung....

PLAK

Sheliya tersungkur ke lantai sambil memegang pipinya yang memanas dan sudut bibir yang berdarah, sungguh tamparan tadi sangat lah kuat membuat Sheliya yang hanya seorang wanita kehilangan keseimbangan nya.

Sakittt tapi hatinya lebih sakit jika diminta untuk turut serta menyiksa anaknya sendiri.

Ia menangis bukan karena tamparan itu tapi ia tak tau harus apa jika diberi pilihan seperti itu.

" BERANI BERANINYA KAU MENGATAIKU GILA DASAR BRENGSEK TIDAK TAU DIRI KAU MEMANG TIDAK ADA BEDANYA DENGAN ANAK ITU KAU............ " Bentak Pak Kim dan ingin melayangkan satu tamparan lagi pada Sheliya yang tengah terduduk di lantai.

Tapi ketika beberapa centi lagi tangan besar itu mendarat di pipi mulus Sheliya tiba tiba...............

HAPPP.......

Satu tangan mungil nan putih itu berhasil menangkap tangan besar itu untuk tidak menampar Sheliya. Ya dia adalah Kim Zafran Jonjae yang berhasil kabur dari rumah sakit, tapi ketika ia sampai dirumah sungguh pemandangan sekarang membuat hatinya panas ia marah sangat marah melihat kakeknya menyiksa orang yang disayanginya.

" Kau...................... " Belum sempat Pak Kim melanjutkan kalimatnya tiba tiba saja ia dihadiahi bogeman mentah dari Zafran di wajahnya membuat Pak Kim merosot ke lantai.

Tangan itu memang kecil tapi karena amarahnya yang meluap membuat kekuatan tangannya bagaikan palu milik thor.

Pak Kim sangat terkejut melihat cucunya yang selalu ia siksa sekarang berani memukul nya hanya demi wanita tak berguna ini. Hei Zafran selalu disiksa selama ini tapi ia tak pernah membalas kakeknya tapi sekarang apa, hanya demi wanita biasa ini, tidak mungkin.

" JIKA KAU INGIN MENYIKSA SIKSA SAJA AKU JANGAN IBUKUU.. " bentak Zafran yang membuat Pak Kim kaget terlebih lagi Sheliya yang mendengar apa tadi ia menganggap nya ibu apa dia sudah tau tapi.........

" Dia sudah kuanggap seperti ibu kandung ku jadi jika ada orang yang menyiksa nya aku tidak akan segan segan membalas nya " Amarah Zafran dengan nafas terengah engah.

Oh ternyata iya hanya mengganggap ku bukan karena ia sudah tau, syukur lah tapi itu menyakitkan.

Pak Kim yang merasa pukulan tadi tidak main main dari Zafran ia bahkan merasa kesakitan sekarang, rasanya tidak mungkin membalas Zafran sekarang yang sedang dengan amarah yang memuncak kalau saja ia melawan mungkin ia akan lebih cepat ke neraka nantinya.

Zafran yang melihat Sheliya terduduk dilantai dengan pipi memerah dan sudut bibir berdarah, ia pun langsung memeluknya dan menangis di cekuk leher nya. Apa ini jangan tanya bagaimana perasaan Sheliya sekarang bahkan ini lebih mengharukan daripada pertemuan sepasang kekasih.

" Bibi.... Hiks...... Hiks.... Maafkan aku bi maaf karena aku kau jadi seperti ini..... Maaf aku tidak bisa.... Melindungi mu seperti kau melindungi ku.... Hiks..... " Tangis Zafran dipelukan Sheliya.

Pak Kim Jongsuk yang melihat itu hanya mendiami saja tak ingin mencampuri urusan mereka untuk sekarang toh dia juga sedang menetralkan rasa sakitnya mungkin ada giginya yang patah, ah sial apa dia harus memasang gigi palsunya lagi.

" Hiks...... Aku menyayangimu bibi kau adalah ibuku..... Terima kasih telah melindungi ku..... Hiks.... Dan maaf aku tidak becus melindungi mu...... " Zafran masih dengan tangis nya di pelukan ibunya.

" Sssstt jangan menangis lagi hmm....bibi tidak apa apa jangan menyalahi dirimu sendiri.... Ini bukan salahmu sayang..... Hiks..... " Ya tanpa aba aba dia si air bening lolos lagi dari matanya. Tangannya juga ikut mengelus surai hitam Zafran yang lembut.

" Terimakasih bibi... Hiks..... Ayo bibi aku akan membantu mengobati lukamu.... " Ucap Zafran sambil merangkul Sheliya membantunya untuk bangun.

Mereka berdua hendak melangkah kan kaki ingin menuju dapur tapi suara Pak Kim menghentikan mereka sejenak.

" Tunggu. " Ucap Pak Kim sambil bangkit berdiri.

" Ingat Cha eunsang pilihan itu ada padamu aku akan terus menunggu jawabanmu. " Ucap Pak Kim lalu meninggalkan mereka berdua.

" Ayo bi tak usah hiraukan moster itu. " Kata Zafran sambil memapah Sheliya menuju dapur.

Di dapur, Zafran mulai mengobati luka Sheliya di sudut bibir nya dengan obat di kotak merah. Zafran membersihkan darah di sudut bibir Sheliya dengan sangat hati hati. Tentu saja momen itu adalah hal paling terindah bagi Sheliya. Seakan tak percaya saat tadi Putra nya datang melindungi nya dan sekarang mengobati lukanya, Seakan ia ingin terbang saking bahagia nya dan melupakan masalah nya tadi sejenak.

" Aww... Isss.. " Ringisan tak sengaja terdengar dari mulut Sheliya karena reflek terasa perih saat di obati.

" Ups maaf bibi sini aku tiup pasti perih kan " Ucap Zafran sambil meniup niup luka di bibir Sheliya, tenang tiup nya jauhan kok gak deketan. Ingat status 😌

" Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam, terimakasih telah memberikan waktu berharga ini padaku, di-dia putraku... Hiks... Dia melindungi ku layaknya seperti seorang putra yang sedang melindungi ibunya, tentu saja kan hanya saja putraku ini belum menyadari nya. " Batin Sheliya terharu serta airmata nya.

Setelah selesai meniup luka di dekat bibir ibunya, Zafran pun melanjutkan mengobati luka itu. Tapi sejenak ia menatap sheliya dan ia terkejut melihat bibinya ini menangis.

" Bibi kau kenapa eoh.... Apa kau sakit maaf bi aku tidak sengaja... Aku...... " Paniknya.

" Ssssttt.... jangan terlalu panik begitu saya tidak apa apa." Lembut Sheliya seraya menampilkan senyum manisnya.

Zafran yang melihat senyum manis Sheliya seakan terpesona. " kau ternyata sangat manis bibi...... oh mengapa aku baru menyadari nya sekarang. " Kekehnya pelan membuat Sheliya tampak malu malu di buatnya.

" Jangan menggodaku hmmmm.... " Ucap Sheliya yang nampak bahagia dipuji anaknya sendiri.

" Arrrggghhh... " Rintih Zafran sambil memegang dadanya.

" Kau kenapa Tuan apa kau sakit biaar ku ambilkan obat tunggu saya mohon ber....... " Panik Sheliya tapi ucapannya dipotong Zafran dengan cepat.

" Tunggu bi tidak perlu aku hanya tidak tahan jika kau tersenyum manis seperti itu lagi. " Ucap Zafran yang tidak terlihat sakit sedikit pun.

" Maksud Tuan kau..... Oh..... Kau ini..... Hah hampir membuat saya jantungan saja. " Ujar Sheliya frustasi setelah mengetahui akal akalan Zafran yang menggodanya tapi jujur ia sangat bahagia diajak bercanda seperti itu.

Zafran hanya tertawa senang karena berhasil mengerjai Bibi nya ini. Oh tentu ini hanya untuk membuat Bibi nya ini tersenyum lagi melupakan hal yang tadi.

" Haruskah aku menerima tawaran pak tua itu untuk ikut serta membantu nya menyiksa anakku sendiri, rasanya tidak mungkin tapi aku juga tidak ingin dipisahkan dari anakku lagi jika tidak menerima tawaran nya, bagaimana ini aku harus bagaimanaaaaaa kenapa hidup ku serumit ini tolong aku ya tuhan aku tidak mungkin sanggup ikut menyiksa putraku sendiri. " Batin Sheliya.

                  *********************

DI TEMPAT NYA KIM ZIYAN DI SEKOLAH NYA.

Waktu pulang di sekolah nya pun tiba, hanya beberapa menit saja membuat sekolah itu sudah nampak sepi dan kini hanya tinggal Ziyan sendirian pulang dengan berjalan kaki. Oh kenapa dia tidak naik bus saja itu karena ia tidak punya uang tentu nya. Uang nya telah habis di ambil oleh si pembulli di sekolah nya bahkan ia tidak sempat makan tadi di kantin karena mereka telah menguras habis uangnya.

Setelah satu jam ia pun sampai dirumah ayah dan ibu angkatnya. Bajunya telah sempurna basah karena keringat nya rambutnya juga seperti baru di keramas saja karena keringat nya. Ia sangat lelah dan lemah bagaimana tidak ia bahkan tidak jajan sedikit pun di kantin tadi walaupun ia sempat sarapan di rumah kakeknya.

" Aku pulang. " Lirihnya sambil melangkah kan kakinya masuk dan langsung ambruk di sofa ruang tamu.

Raina yang berada di dapur sedang menata makanan di meja makan mendengar suara Ziyan ia pun langsung menghampiri nya.

" Eh sayang kau sudah pulang ibu sangat merindukan mu tau. " Ucap Raina sambil duduk di sofa samping Ziyan tidur.

" Iya bu. " Lirih Ziyan lemah keliatan sangat lelah.

" Mengapa kau pulang terlambat hmm dan kenapa kau terlihat sangat lelah sekali sayang. " Khawatir Raina melihat Ziyan yang memang terlihat lemah.

Ziyan pun bangkit duduk dekat ibunya karena merasa tidak sopan jika di ajak bicara oleh ibunya ia malah tidur hmmm beradab sekali kan Ziyan.

" Eee.... Maaf bu tadi aku pulang tidak naik bus tapi jalan kaki bu. " Tutur Ziyan hati hati bukan takut ibunya marah karena ia tau kalau ibunya tak kan marah tapi ia takut ibunya khawatir.

" Kenapa jalan kaki sayang kenapa tidak naik bus hmmmm. " Tanya Raina lembut.

" Itu bu eeee... Uang jajanku habis.. " Pelan Ziyan.

Raina tersenyum hangat pada anaknya agar putranya ini merasa tidak canggung dengan nya. " Kenapa bisa habis nak. "

" Eeee.. Itu... Tadi aku jajan banyak sekali karena makanannya enak enak hehehe.. Maaf ya bu. " Bohong Ziyan terpaksa pada ibunya karena tak mungkin juga kan ia jujur bagaimana nanti dengan perasaan ibunya kalau tau ia masih dibulli.

" Ooohh ituuu hmmm... Tidak apa apa sayang tidak perlu minta maaf besok ibu akan menambahi uang jajanmu oke. " Ucap Raina tanpa terpaksa sedikit pun.

" Tidak tidak tidak perlu bu cukup dengan uang jajan seperti biasa aku tidak mau uang jajan lebih oke. " Sela Ziyan cepat tak mau menambahi beban orang tuanya.

Bukan merasa tak enak pada orang tua angkatnya karena ia hanya anak angkat di keluarga ini tapi itu adalah satu bentuk berbakti ia pada ibu dan ayahnya karena telah menjadi orang tua yang sangat baik untuknya.

" Yakiiiiinnnn ni gak mau ditambah hmmm. " Goda Raina pada putranya.

" Seribu persen ibuuuu sudah lah tak usah dirayu tidak mempan. " Kekehnya pelan.

Raina hanya tertawa pelan menanggapi hal itu.

" Ohya ayah dimana apa dia belum pulang. " Tanya Ziyan pada ibunya menyadari tak ada kehadiran ayahnya dirumah.

" Ayahmu masih di tempat kerja nya, sudah kau mandi dulu sana sebentar lagi ayahmu pulang dan setelah itu kita akan makan bersama. " Ujar Raina pada Ziyan yang langsung di angguki olehnya.

Ziyan pun bergegas kekamar nya dan mandi setelah beberapa menit ia pun selesai dan ayahnya telah pulang. Dan mereka pun makan siang bersama.

                  ***************

Episodes
1 bab 1 Bayi mungil
2 bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3 bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4 bab 4 penyakit itu datang
5 bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6 bab 6 Tumbang
7 bab 7 Rinduu
8 Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9 bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10 bab 10 Teman baru Ziyan
11 bab 11 Diracuni
12 bab 12 Adu domba
13 bab 13 selamat jalan Rian
14 bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15 bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16 bab 16 membuat pak Kim naik darah
17 bab 17 Tidak becus
18 bab 18 Sakit bersamaan
19 bab 19 pertanda sebuah mimpi
20 bab 20 lari estafet
21 bab 21 siapakah yang akan menang??
22 bab 22 menagih janji
23 bab 23 Dinner
24 bab 24 siapa itu Sheliya
25 bab 25 Sosok ituuu...
26 bab 26 Makan malam bersama
27 bab 27 Pembalasan dari Namgil
28 bab 28 Fitnah dari Namgil
29 bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30 bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31 bab 31 Korea Selatan aku datang
32 bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33 bab 33 masuk ruang BK karena bola
34 bab 34 Rencana A berhasil
35 bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36 bab 36 Sumpah seorang ibu
37 bab 37 membuka hati
38 bab 38 pindah ke Indonesia???
39 bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40 bab 40 Kecelakaan Ziyan
41 bab 41 pembalasan dari Zafran
42 bab 42 belajar sepeda
43 bab 43 Diajari kakek sepeda
44 bab 44 Kembali ke Korea..??
45 bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46 bab 46 Malam yang indah
47 bab 47 perang dingin
48 bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49 bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50 bab 50 Merenggang Nyawa.
51 bab 51 Mengikhlaskan...!!
Episodes

Updated 51 Episodes

1
bab 1 Bayi mungil
2
bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3
bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4
bab 4 penyakit itu datang
5
bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6
bab 6 Tumbang
7
bab 7 Rinduu
8
Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9
bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10
bab 10 Teman baru Ziyan
11
bab 11 Diracuni
12
bab 12 Adu domba
13
bab 13 selamat jalan Rian
14
bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15
bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16
bab 16 membuat pak Kim naik darah
17
bab 17 Tidak becus
18
bab 18 Sakit bersamaan
19
bab 19 pertanda sebuah mimpi
20
bab 20 lari estafet
21
bab 21 siapakah yang akan menang??
22
bab 22 menagih janji
23
bab 23 Dinner
24
bab 24 siapa itu Sheliya
25
bab 25 Sosok ituuu...
26
bab 26 Makan malam bersama
27
bab 27 Pembalasan dari Namgil
28
bab 28 Fitnah dari Namgil
29
bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30
bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31
bab 31 Korea Selatan aku datang
32
bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33
bab 33 masuk ruang BK karena bola
34
bab 34 Rencana A berhasil
35
bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36
bab 36 Sumpah seorang ibu
37
bab 37 membuka hati
38
bab 38 pindah ke Indonesia???
39
bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40
bab 40 Kecelakaan Ziyan
41
bab 41 pembalasan dari Zafran
42
bab 42 belajar sepeda
43
bab 43 Diajari kakek sepeda
44
bab 44 Kembali ke Korea..??
45
bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46
bab 46 Malam yang indah
47
bab 47 perang dingin
48
bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49
bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50
bab 50 Merenggang Nyawa.
51
bab 51 Mengikhlaskan...!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!